Aku Mengabdi Kepada Tuhan
Aku Mengabdi Kepada Tuhan
Dalam syairnya itu tersirat pesan sipritual yang mendalam, dimana surga bukanlah
tujuan akhir yang harus dicapai manusia, akan tetapi cinta Tuhan dan keridhaan
Tuhan adalah sesuatu yang patut di damba, karena dengan cinta dan keridhaanNya
apapaun yang manusia inginkan akan di kabulkan apalagi hanya sekedar surga dan
kenikmatannya yang itu jua termasuk hak preogratif Tuhan dalam menentukan
siapa yang pantas menjadi penghuninya.
Fenomena beragama kekinian yang hanya memburu pahala dan surga sebagai
imbalannya semakin menjadi-jadi. Mereka tak lebih seperti seorang pedagang yang
perhitungan akan apa yang dijual dan berapa keuntungan yang telah di dapat,
mereka perhitungan dengan amal-amal yang pernah dilakukan ketika didunia dan
akan meminta imbalan surga atas amalan-amalan mereka itu, padahal siapa yang
sesungguhnya beramal?
Alangkah buruknya,
Orang yang menyembah Allah
Lantaran mengharap surga
Dan ingin diselamatkan dari api neraka
Jamaah Thariqah Syatariyah
Jika kita berpikir akan dapat pahala apa atau dapat untung berapa ketika
hendak bersedekah, itu artinya kita beribadah dengan cara pedagang.
2. Ibadah al-‘Abid : Orang yang beribadah kepada Allah karena takut, itu
cara ibadahnya budak atau hamba sahaya.
Jika kita baru terpanggil untuk beribadah karena takut masuk neraka, itu
berarti kita termasuk kelompok kedua, beribadah cara budak.
Ibaratnya, ada atau tidak ada polisi, orang seperti ini akan tetap
menggunakan helm demi menghindari bahaya.
Tetapi, orang yang beribadah dengan jiwa bebas akan selalu terdorong
untuk beribadah sebanyak-banyaknya. Sebab, orang seperti ini yakin
sekali, nikmat Allah yang harus disyukuri pun begitu amat banyak, bahkan
tak terhitung.
Beliau saw menjawab, “Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang banyak
bersyukur?”
Dari sini pula kita bisa memahami ungkapan Sayyidina Ali yang lain ketika
beliau bermunajat kepada Allah. “Ya Allah! Aku menyembah-Mu bukan
karena takut siksa-Mu, juga bukan karena aku ingin pahala-Mu, tetapi aku
menyembah-Mu semata-mata karena Engkau memang layak dan patut
untuk disembah.”
Beribadah karena mengharap balasan (at-Tujjar) dan karena takut siksa (al
Abid) tidaklah dilarang, hanya kualitasnya yang perlu di tingkatkan
sehingga sampai pada tingkatan al-Arifin.
Tidak ……! Itu salah kaprah …! Allah adalah Tuhan yang
Maha Esa pengasih lagi Maha Penyayang yang tak mungkin kasih
sayang-Nya akan ternoda dengan siksaan yang Ia lakukan sendiri
terhadap hamba-Nya. Allah tidak suka menyiksa karena Allah
begitu menyayangi hamba-Nya. Dan buat seorang hamba yang
ibadah lantaran takut kepada Allah, andaikan Ia tahu bahwa
mustahil bagi Allah menyiksa hambanya, mungkin Ia bahkan
akan berhenti beribadah. Ia lupa atau bahkan mungkin belum
tahu bahwa ibadah yang dilakukannya adalah untuk dirinya
sendiri. Yang manfaatnya pun akan dirasakan sendiri, baik
manfaat dalam kehidupan di dunia ini bahkan kelak di akhirat. Ia
menganggap bahwa ibadah bukanlah suatu kebutuhan, tapi
kewajiban.
Oleh karena itu, sering didapati orang seperti ini akan merasa
bangga ketika Ia telah melakukan ibadah tertentu. Ironisnya,
terkadang Ia memperolok orang yang tidak beribadah,
menyebutnya kafir, munafik dengan penuh kebencian, bukan
malah menasehati atau mendekati agar ikut beribadah
bersamanya. Tapi daripada tidak ibadah sama sekali, masih
mending ibadah meskipun ibadahnya hanya karena takut kepada
Allah. Bukankah dalam kitab nashoihul ‘ibad dikatakan bahwa
orang yang beribadah karena takut kepada Allah, maka Allah
akan menjauhkan api neraka darinya.
Neraka jadi tidak berfungsi karena ada hamba kekasih Allah.
Ingatkah saudara akan kisah Malaikat Jibril yang numpang lewat
neraka sambil membawa ember yang berisikan airmata hamba
yang menangis karena ridu kepada Allah? Setetes dari airmata itu
tumpah ke neraka, maka spontan api neraka yang begitu
berkobar dan membara, surut dan padam. Dengan sendirinya
Allah akan menjadi ridho dan cinta kepada hamba, ketika hamba
tersebut terus saja melakukan hal-hal yang dicintai Allah. Itu
sudah rumus. Tanpa kita berharap ridho Allah pun. Jika kita
melakukan sesuatu yang diridhoi Allah, Maka Allah pasti ridho.
Ada pepatah bilang, kalau sudah cinta, maka gunung kudaki
dan lautan kan ku sebrangi. Jika anda adalah wanita, bayangkan
dan renungkanlah, ketika anda sangat-sangat mencintai lelaki
pujaan, anda akan melakukan perbuatan apapun yang ia sukai.
Lah, kalau anda terus saja melakukan perbuatan yang disukai
oleh lelaki idaman anda, maka lelaki itu akan jatuh cinta kepada
anda. Itu pasti. Apakah anda merasa berat saat melakukan
perbuatan yang disukai oleh lelaki pujaan itu? Tentu tidak. Anda
akan melakukannya dengan senang hati . Inilah yang dibilang,
tidak ada pengorbanan dalam cinta. Sebab apa yang dilakukan
oelh seseorang yang sedang jatuh cinta, akan terasa nikmat.
foto: Instagram/@bramasetya
Banyak tulisan Jawa yang diadaptasi dari orangtua. Kata-kata tersebut pun
punya makna dalam yang bisa meningkatkan semangatmu menjalani hidup.
11. "Sesomo manungso iku kudu urip kanthi guyup lan rukun." (sesama
manusia itu harus hidup rukun dengan akur dan rukun)
12. "Dadi anak kuwi kudu seng bekti marang wong tuwo." (Jadi anak harus
berbakti kepada orangtua)
13. "Sabeja-bejane wong kang lali, luwih becik wong kang eling lan waspodo."
(Seberuntung-beruntungnya orang yang lupa atau tersesat masih lebih baik
keadaannya orang yang selalu mawas diri dan waspada)
14. "Alon-alon penting klakon." (Pelan-pelan asalkan terlaksana)
15. "Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara." (Manusia hidup di
dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan;
serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak)
16. "Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman." (Jangan mudah
terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut- kejut,
jangan mudah kolokan atau manja)
17. "Gusti iku cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan." (Tuhan itu
dekat meski tubuh kita tidak dapat menyentuhnya dan akal kita dapat
menjangkaunya)
18. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu,sing bisa gawa lakumu,
supaya apik nasibmu." (Hidup itu terus berjalan,bersamaan dengan
waktu,yang bisa membawa tingkah lakumu, biar baik nasibmu)
19. "Sing sopo wonge nandur bakal ngunduh." (siapa saja yang menanam
akan menuai)
20. "Ampun mbedakaken marang lintune." (jangan membeda-bedakan antara
sesama manusia. Di suruh menghargailah perbedaan)
Kata-kata mutiara bijak cinta penuh arti.
View Image
foto: Instagram/@kata.din
Saat jalinan cinta sedang tidak baik, kamu juga butuh nih suntikan kata-kata
mutiara bijak cinta. Agar kamu makin bergairah dalam membina hubungan
cinta dengan baik sama doi.
21. "Meramal masa depan yang paling jitu adalah menciptakan masa depan
itu sendiri."
22. "Jadilah lebih lembut, jangan biarkan dunia membuat kita menjadi keras,
jangan biaskan rasa sakit membuat kita menjadi pembenci."
23. "Orang yang memiliki hati paling baik ialah mereka yang menelan rasa
sakit dan mencegah orang lain untuk merasakannya."
24. "Tanda sejati dari kecerdasan bukanlah pengetahuan, tapi imajinasi."
25. "Langit boleh saja berhiaskan bintang-bintang bercahaya indah di sisi
sang rembulan. Tetapi cahaya terindah yang pernah aku lihat, hanya ada di
sinar matamu."
26. "Ketika kau meminta cahaya, Tuhan memberiku matahari. Ketika aku
meminta air, Tuhan memberi aku hujan. Dan saat aku meminta kebahagiaan,
Tuhan memberikan dirimu."
27. "Tadi malam aku melihat bintang-bintang dan menuliskan alasan aku cinta
kamu di setiap bintangnya."
28. "Jika kamu mencintai seseorang, maka lepaskan dia. Jika seseorang itu
kembali, dia milikmu. Namun jika tidak, dia memang bukan untukmu.”
(Richard Bach)
29. "Setiap orang akan menyakitimu, kamu hanya harus mencari seseorang
yang pantas membuat kamu memikul rasa tersebut.” (Bob Marley)
30. "Semakin lama hidup di dunia, semakin saya menyadari bahwa hal yang
paling memberikan makna kehidupan adalah hubungan dengan orang lain.”
(William Shatner)
Kata-kata mutiara bijak Islam.
View Image
foto: Instagram/@benefit_word
Agama menjadi landasan utama seseorang untuk tetap bertahan hidup.
Karena setelah kesusahan pasti ada kebahagiaan.
31. "Untuk mendapatkan apa yang diinginkan, kau harus bersabar dengan
apa yang kau benci." (Imam Ghazali)
32. "Jangan pernah risaukan soal rejekimu, karena rejekimu sudah pasti
dijamin oleh Allah."
33. "Bersyukurlah atas apa yg kamu miliki, perbaiki kesalahan masa lalu, dan
belajarlah tuk hidup saat ini dan selanjutnya."
34. "Allah menguji seseorang di titik terlemahnya sebab dengan begitu ia
hendak menjadikan kita kuat di titik itu."
35. "Jangan pernah kamu malu untuk meminta maaf dan memaafkan orang
lain, karena dua hal ini akan menjadi kunci untuk perdamaian."
36. "Lidahmu jangan kamu biarkan menyebut kekurangan orang lain, sebab
kamu pun punya kekurangan dan orang lain pun punya lidah.” (Imam Syafii)
37. "Tetap saling menjaga satu sama lain untuk selalu dekat dengan Allah.
Semoga kelak bersama-sama masuk surga."
38. "Hari ini, sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan
tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali."
39. "Mencintai Allah baik dari segi yang sederhana ke yang tidak sederhana."
40. "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah selalu bersama kita.”
(QS At Taubah 40)