PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak
pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun.
Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah
melepas anak remaja, dan memberi tanggung jawab, serta kebutuhan yang
lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit. Karena orang tua
melepas otoritas dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak harus
mempunyai otoritas sendiri yang berkaitan dengan peran dan fungsinya.
Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak
menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya, sementara orang tua
perlu menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari kecurigaan dan
perselisihan sehingga hubungan orang tua dan remaja tetap harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan anak
remaja yang dilakukan oleh perawat untuk mengelola stressor yang mungkin
timbul dan bersama keluarga menentukan permasalahan tersebut sehingga
keluarga mampu secara mandiri menyelesaikan tugas perkembangannya,
mengenali dan menyelesaikan masalah kesehatannya pada akhirnya mampu
tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera, produktif dan menjalankan
seluruh fungsi keluarga dengan baik.
1
5. Langkah-langkah dalam perawatan keluarga ?
6. Pengambilan keputusan dalam keperawatan kesehatan keluarga?
7. Asuhan keperawatan keluarga pada anak remaja?
1.4 MANFAAT PENULISAN
Dengan adanya makalah seminar ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan membuat asuhan keperawatan komunitas keluarga dengan anak
remaja serta mampu mengimplementasikannya dalam proses keperawatan.
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar
A. Definisi
Menurut Setiadi, 2008. Tahap keluarga dengan anak remaja,
tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya
berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan
memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
a. Pertumbuhan Fisik:
Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%.
Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin.
Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan,
kaki, proporsi tubuh memanjang.
b. Sosial Emosional
Kemampuan bersosialisasi meningkat.
Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan
kawan sejenis.
Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di
terima oleh kawan dan di samping itu persepsi terhadap
badannya mempengaruhi konsep diri.
Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi
sudah beralih pada teman sebaya
c. Sosialisasi pada Adolescense dibagi dalam tiga (3) tahap:
Tahap awal:
Orangtua masih berperan penting baik fisik, sosial, emosional,
tetapi ketergantungan ini tidak sebesar pada usia dini.
Tahap kedua:
3
Anak berubah menjadi independent. Periode ini sering terjadi
konflik dengan orangtua.
Tahap ketiga:
Relatif independent dengan orangtua. Anak memperlihatkan
peran independent dalam berfungsi di masyarakat.
d. Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar),
misalnya melalui sepak bola, basket, badminton, mendengar musik
atau TV serta dengan buku-buku.
e. Hospitalisasi pada anak dan keluarga
Kecemasan yang timbul pada anak remaja yang dirawat di
rumah sakit adalah akibat perpisahan dengan teman-teman
sebaya/kelompok. Anak tidak merasa takut berpisah dengan orang
tua tetapi takut kehilangan status dan hubungan dengan teman
sekelompok.Kecemasan lain disebabkan oleh akibat yang
ditimbulkan akibat penyakit fisik,kecacatan serta kurangnya
privacy.
f. Pola minat dan seks -
Minat pada perubahan.
Suka lawan jenis.
4
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan
menimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga tahap
ini antara lain:
Adaptasi perubahan anggota keluarga.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan.
Membagi peran dan tanggung jawab.
Menata ruang untuk anak.
Mengatur biaya untuk anak.
3. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan
anak pra sekolah antara lain:
Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.
Membantu anak bersosialisasi.
Pembagian waktu untuk anak.
Menstimulasi tumbuh kembang anak.
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
Membantu sosialisasi anak terhadaplingkungan luar.
Menyediakan aktifitas untuk anak.
Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual.
Memenuhi kebutuhan anak.
5. Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
Pengembangan terhadap remaja.
Memelihara komunikasi terbuka.
Memelihara hubungan dalam keluarga.
Mempersiapkan perubahan yang akan terjadi.
6. Keluarga dengan anak dewasa
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
5
Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anaknya.
Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
Menata kembali keluarga.
Menjadi contoh bagi anak anaknya.
7. Keluarga usia pertengahan
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
Memulihkan hubungan antara generasi tua muda.
Memelihara hubungan dengan anak dan keluarga.
Keakrapan dengan pasangan.
Persiapan masa tua.
8. Keluarga lanjut usia
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
Penyesuaian tahap masa pension.
Merubah cara hidup.
Menerima kematian pasangan.
Mempersiapkan kematian.
b. Carter dan MC Goldrick (1989)
Membagi keluarga dalam 5 tahap perkembangan yaitu :
Keluarga antara (massa bebas atau pacaran) dengan usia dewasa
muda.
Terbentuknya keluaga baru melalui suatu perkawinan.
Keluarga dengan memiliki anak usia muda.
Keluarga yang memiliki anak dewasa.
Keluaga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah.
Keluaga lansia.
6
mereka sehingga status kesehatannya meningkat dan mampu
melaksanakan tugas-tugas mereka secara produktif.
b. Tujuan khusus
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan yang dihadapi.
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi
masalah kesehatan dasar dalam keluarga.
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil
keputusan yang tepat.
Meningkatkan kemampuan keluarga memberikan asuhan keper
awatan terhadap anggota keluarga yang sakit.
Meningkatkan produktifitas keluarga dalam meningkatkan mutu
hidupnya.
7
b. Pencegahan sekunder, yang terdiri dari deteksi dini, diagnosis dan
pengobatan.
c. Pencegahan tersier, yang mencakup tahap penyembuhan dan
rehabilitasi, dirancang untuk meminimalkan ketidakmampuan klien
dan memaksimalkan tingkat fungsinya.
8
Salah satu orang tua (suami atau istri) meninggal, cerai, atau lari
meninggalkan rumah.
E. Langkah-langkah dalam perawatan keluarga
Langkah –langkah dalam perawatan kesehatan keluarga antara lain:
a. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan keluarga dengan
cara:
Menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk membnatu
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan mereka.
Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan
kesehatan yang dirasakan keluarga.
Membina komunikasi dua arah dengan keluarga.
b. Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah
kesehatan keluarga
Menganalisa data untuk menentukan masalah dan perawatan
kleuarga dengan cara mengkelompokan menjadi data subyektif
dan objektif.
Merumuskan masalah dengan mengacu kepada etiologi masalah
kesehatan serta berbagai alasan.
Mentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga
dan melaksanakan tugas keluarga.
Menentukan diagnosa keperawtan keluarga.
Menentukan prioritas diagnosa keperawatan yang ditemukan.
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan urutan prioritas
Melaksanakan asuhan keperawatan.
Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang
dilakukan.
Meninjau kembali masalah kesehatan yang belum teratasi dan
merumuskan kembali rencana asuahan keperawatan yang baru.
9
atau anggota keluarga yang dituakan. Hal ini didasarkan pemikiran sebagai
berikut:
Hak dan tanggung jawabnya sebagia kepala keluarga.
Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing- masing
anggota keluarga.
Hak dalam menentukan masalah kebutuhan pelayan terhadap keluarga/
anggota keluarga yang bermasalah.
10
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Identitas Klien/Keluarga
Nama : An. S
Umur : 14 Thn
Jenis Kelamin : laki-laki
Suku :
Genogram:
11
A. Tipe Keluarga:
12
Napas W dengan
4. An P 6 th 20 Lengkap Sehat membawanya
ke puskesmas
3. Struktur Keluarga
Pola Komunikasi: Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan
Bahasa jawa yang jelas. Karena karakter Tn E yang tegas, jika ada suatu
masalah dalam keluarga maka dimusyawarahkan dengan baik, saling terbuka
dan didiskusikan dengan orang tua dan bersama-sama mencari solusinya.
Peran Dalam Keluarga: Dalam Keluarga Peran Tn.E berjalan dengan baik
sebagai Kepala keluaga mencari nafkah untuk membiayai keluarga. Dan
peran terhadap tanggung jawabnya yang kurang dari Ny.H sebagai Ibu rumah
tangga, akibat kesibukan Ny H dengan pekerjaaanya sehingga tanggung
jawabnya untuk memantau tumbuh kembang anak sesuai pertambahan usia
anak kurang diperhatikan., sehingga berdampak terhadap perilaku anak, anak
menjadi kurang perhatian dan kasih sayang.
Pengambilan Keputusan: Pengambilan keputusan dilakukan secara diskusi
tetapi tetap Tn.E selaku kepala keluarga yang nantinya akan mengambil
keputusan untuk keluarga.
Nilai/Norma Keluarga: Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarkan
kepercayaan yang dianut yaitu islam, dan tidak ada konflik nilai yang terjadi.
begitu juga dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat juga menjadi
pedoman dalam ketentuan keluarga dan masing-masing keluarga wajib untuk
mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam, memakai pakaian yang sopan
baik didalam maupun luar rumah, dan juga menjaga perilaku yang tidak
menyimpang. Namun kalau dari segi hak dan kewajiban yang seharusnya
didapatkan anak, anak kurang mendapatkan itu dikarenakan kesibukan ke dua
orangtuanya dalam pekerjaanya.
4. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif:Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari
masing-masing peran.
13
2. Fungsi Sosial:
14
Pemenuhan sandang, pangan keluarga sangat tercukupi hal ini
dibuktikan dengan pekerjaan kedua orang tua An W. Ny N dan Tn E
yang sama-sama seorang pengusaha.
Pemanfaatan sumber di msyarakat:
Ny N dan Tn E sering ikut serta dalam membantu menjang
administrasi yang dibutuhkan dalam kegitatan yang diadakan
dilingkungan masyarakat.
4. Fungsi Perawatan Kesehatan:
15
Masalah yang dihadapi oleh Tn.E dan Ny N dalam waktu pendek
adalah khawatir dan cemas dengan An W akan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang seharusnya sangat butuh pengawasan dari orang
tua. Akibat orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya, An W sering terlihat
merokok dirumah dan sering keluyuran ketika orangtua tidak drumah.
b. Stressor jangka panjang
Tn E dan Ny N resah dengan masa depan An W nanti kalau An W masih
memiliki kebiasaan yang sama seperti saat ini: keluyuran, merokok, dan
setiap arahan dari orangtua masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.
c. Respon keluarga terhadap stressor
Tn E dan Ny N selalu berdo’a untuk anaknya menjadi anaknyang berbakti
dan menyakini bahwa anaknya mampu mengerti kondisi orangtua dan
belajar menjadi anak yang dewasa dan mandiri.
d. Strategi Koping
Keluarga dalam menangani masalah, mereka menyempatkan waktu untuk
memusyawarahkan masalah dan mengambil solusi bersama-sama.
e. Strategi Adaptasi fungsional
Meskipun An W sedikit sulit untuk diberi arahan oleh orang tua, Ny N
sealau memantau perkembangan anak dirumah melalui ibu Tn E (nenek)
yang rumahnya sebelahan dengan rumah Tn E untuk selalu memnatau
apapun yang dilakukan anak setiap harinya.
16
c. Mengkonsumsi garam berlebih: tidak
d. Mengkonsumsi gula berlebih: tidak
e. Minum beralkohol/obat dan zat adiktif: tidak
8. Spiritual
a. Beribadah: ya
b. Kepercayaan yang berlawanan dengan kesehatan: tidak
c. Disstres spiritual: tidak
9. Psikososial
a. Keadaan emosi pada saat ini:
Marah: tidak
Sedih: tidak
Ketakutan: tidak
Putus asa: tidak
Stress: tidak
b. Kurang interaksi dengan orang lain: tidak
c. Menarik diri dengan lingkungan: tidak
d. Konflik dengan keluarga: tidak
e. Penurunan harga diri: tidak
f. Gangguan gambaran diri: tidak
17
11. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital:
TD: 100/90 mmHg RR: 30 x/mnt
N : 75 x/mnt S : 37,0 oC
System Cardio Vascular
- Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : PMI teraba
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : S1, S2 terdengar bunyi tunggal
System Respirasi
- Inspeksi : dada datar, simetris, terdapat penggunaan otot
bantu napas
- Palpasi : fokal fremitus kanan kiri sama
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : suara tambahan wheezing
System Gastrointestinal (GI Tract)
- Inspeksi : Simetris, umbilicus masuk ke dalam, tidak ada
bekas operasi, tidak terlihat pembuluh darah
- Auskultasi : bissing usus positif
- Perkusi : timpani
- Palpasi : hepar lien tidak tetaba, gastritis negative,
apendisitis negative
System Persyarafan
- Kesadaran : composmentis (3-4-6)
System Muskuloskeletal
- Inspeksi : lengan dan tungkai simetris
- Palpasi : tidak ada odem
System Genitalia
- Inspeksi : skrotum simetris
- Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
mass
18
2. Berpindah dari kursi ketempat √
tidur dan sebaliknya
3. Kebersihan diri; cuci muka, √
menyisir, mencukur, dan aktivitas
dikamar mandi
4. Berjalan dijalan yang datar √
5. Naik turun tangga √
6. Berpakaian termasuk √
menggunakan sepatu
7. Mengontrol buang air besar √
8. Mengontrol buang air kecil √
9. Olahraga atau latihan fisik √
M. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
Karakteristik Rumah
- Luas rumah: 15X9 m2
- Type rumah:
permanen, dua tingkat, terbuat dari semen, berpagar, dan sudah memilik ventilasi
yang bagus.
- Kepemilikan:
Tanah rumahnya sudah milik pribadi Tn E, hal ini dibuktikan dengan surat tanah
atas nama kepemilikan Tn E.
- Jumlah kamar/ruangan:
Terdapat 4 kamar, 2 kamar di tingkat satu, dan 2 kamar di tingkat dua
- Ventilasi/cendela:
Ventilasi mamadai, candela ada disetiap ruangan rumah.
Dibelakang rumah terdapat sumur
- Kamar mandi/WC:
ada 2 kamar mandi, tingkat bawah satu dan tingkat atas satu
- Kebersihan lingkungan:
rumah tampak terlihat bersih, hal ini dikuatkan dengan Ny N mengatakan setiap
pagi selalu membesihkan rumhnya, menyiram halaman rumah dan tanaman yang
tumbuh hijau didepan rumahnya.
19
2. ANALISA DATA / PENGKAJIAN FOKUS
20
menyerahkan
tanggung
jawabnya kepada
nenek yang
rumahnya
bersebelahan disa
at mereka bekerja.
PERENCANAAN
a. Prioritas diagnosa keperawatan keluarga (Perhitungan Skor Terlampir)
Priorita Diagnosa Keperawatan Keluarga Skor
s
1 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan 4
pada An S keluarga Tn E berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah tumbuh kembang anak
2 Perubahan perilaku pada An S keluarga Tn 3,67
E berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah dalam
pengembangan remaja
21
KRITERIA SKORE PEMBENARAN
22
Skala: berdampak terhadap
3=tinggi masa depan dan
2=cukup kesehatan An S
1=rendah
Menonjolnya masalah 2/2X1= 1 Ny N berusaha untuk
(bobot 1) mengatasimasalah An S,
Skala: apabila tidak segera
2=Berat, segera ditangani diatasi akan berdampak
1=Tidak perlu segera berat terhadap masa
ditangani depan dan kesehatannya
0=Tidak dirasakan
TOTAL 4
1. Diagnosa keperawatan 1
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan pada An W keluarga Tn E
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh
kembang anak
23
kebutuhan anak 3. menjelaskan tentang:
akan masa depan pengertian dari Kebutuhan anak
dan kesehatanya pergaulan bebas sesuai tahap tumbuh
- - Keluarga 4. menjelaskan kembangnya diusia
memenuhi hak dampak dari remaja.
anak akan kasih pergaulan bebas 4. Dampak dari kurangnya
sayang dan 5. menjelaskan perhatian dari orang tua
perhatian dari pengertian dan terhadap perilaku anak:
orangtua bahaya merokok Pengertian pergaulan
terhadap kesehata bebas
n Dampak pergaulan
bebas terhadap masa
depan anak
Pengertian merokok
Dampak merokok
terhadap kesehatan
5. Berikan kesempatan
keluarga untuk
menanyakan penjelasan
yang telah didiskusikan
6. Beri pujian terhadap
kemampuan memahami
materi yang diberikan
7. Berikan penjelasan ulang
bila ada materi yang
belum dipahami
8. Evluasi secara singkat
terhadap topic yang
diberikan
9. Pantau respon terhadap
materi yang disampaikan
24
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal / Tindakan Nama/Tanda
Jam/Dignosa Tangan
Keperawatan Perawat
6 Desember 2020 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga
tentang:
Tahapan pertumbuhan dan
perkembangan anak sesuai usianya.
Dampak dari kurangnya perhatian
oramgtua terhadap perilaku anak
2. Membahas dengan keluarga tentang:
Kebutuhan anak sesuai tahap tumbuh
kembangnya diusia remaja.
3. Menjelaskan dampak dari kurangnya
perhatian dari orang tua terhadap
perilaku anak:
Pengertian pergaulan bebas
Dampak pergaulan bebas terhadap
masa depan anak
Pengertian merokok
Dampak merokok terhadap
kesehatan
4. Memberikan kesempatan keluarga untuk
menanyakan penjelasan yang telah
didiskusikan
5. Memberikan pujian terhadap
kemampuan memahami materi yang
diberikan
6. Memberikan penjelasan ulang bila ada
materi yang belum dipahami
7. Mengevluasi secara singkat terhadap
topic yang diberikan
8. Memantau respon terhadap materi yang
disampaikan
7 Desemberr 2020 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga
tentang:
- Tahapan pengembangan anak sesuai
25
usianya.
2. Membahas dengan keluarga tentang:
- Sikap orang tua dalam mendidik
anak di usia remaja
- Dampak didikan yang terlalu otoriter
3. Memberikan kesempatan keluarga untuk
menanyakan penjelasan yang telah
didiskusikan
4. Memberikan pujian terhadap
kemampuan memahami materi yang
diberikan
5. Memberikan penjelasan ulang bila ada
materi yang belum dipahami
6. Mengevaluasi secara singkat terhadap
topic yang diberikan
7. Memantau respon terhadap materi yang
disampaikan
8 Desember 2020 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga
tentang hygine personal dan lingkungan
2. Pertemuan dengan keluarga dan
membahas tentang hygine personal dan
lingkungan:
- Pengertian hygine personal dan
lingkungan
- Manfaat dari hygine personal dan
lingkungan
- Penatalaksanaan hygine personal dan
lingkungan
3. Memberikan kesempatan keluarga untuk
menanyakan penjelasan yang telah
didiskusikan
4. Memberikan pujian terhadap kemampuan
memahami materi yang diberikan
5. Memberikan penjelasan ulang bila ada
materi yang belum dipahami
6. Mengevaluasi secara singkat terhadap
topic yang diberikan
26
7. Memantau respon terhadap materi yang
diberikan
EVALUASI
No. Tgl: 8 Oktober 2018
Diagnosa
Keperawatan
1 S: Ny N mengatakan An.S S: Ny N mengatakan An.W
sering ketahuan merokok sering ketahuan merokok
dirumah. An S juga jarang dirumah. An S juga jarang
dirumah dan sering bermain dirumah dan sering bermain
dengan teman-temannya di dengan teman-temannya di
luar. Ny N Cuma titip kepada luar. Ny N Cuma titip kepada
nenek untuk memantau nenek untuk memantau perilaku
perilaku An S disaat mereka An S disaat mereka berangkat
berangkat kerja kerja
O: Dari hasil pengkajian O: Dari hasil pengkajian
didapatkan: didapatkan:
OrAng tua An S sibuk OrAng tua An S sibuk
bekerja, hanya dirumah saat bekerja, hanya dirumah saat
pagi sebelum berangkat kerja pagi sebelum berangkat kerja
dan sore sepulang bekerja. dan sore sepulang bekerja.
- Orangtua An. S jarang - Orangtua An. S jarang
memperhatikan pola tumbuh memperhatikan pola tumbuh
kembang anak hanya kembang anak hanya
menyerahkan tanggung menyerahkan tanggung
jawabnya kepada nenek yang jawabnya kepada nenek yang
rumahnya bersebelahan disaat rumahnya bersebelahan disaat
mereka bekerja. mereka bekerja.
A: Perubahan pertumbuhan A: Perubahan pertumbuhan dan
dan perkembangan pada An S perkembangan pada An S
keluarga Tn E belum teratasi. keluarga Tn E sudah teratasi.
P: Lanjutkan intervensi 3,4,7,8, P: -
dan 9.
27
BAB 4
PENUTUP
28
A. KESIMPULAN
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
1. Pertumbuhan Fisik:
Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%.
Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin.
Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki,
proporsi tubuh memanjang.
2. Sosial Emosional
Kemampuan bersosialisasi meningkat.
Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan
sejenis.
Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima
oleh kawan dan di samping itu persepsi terhadap badannya
mempengaruhi konsep diri.
Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah
beralih pada teman sebaya.
3. Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya
melalui sepak bola, basket, badminton, mendengar musik atau TV serta
dengan buku-buku.
4. Pola minat dan seks -
5. Minat pada perubahan
6. Suka lawan jenis
B. SARAN
Dalam mengerjakan asuhan keperawatan komunitas keluarga
dibutuhkan Dalam memberika asuhan keperawatan komunitas tentang
keluarga kepada anak remaja, keluarga harus tahu tahapan tumbuh kembang
anak.Orang tua harus bisa menempatkan diri dalam menghadapi anak remaja
agar tidak terjadi perselisihan.
DAFTAR PUSTAKA
29
Ali Zaidin. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga . EGC. Jakarta.
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu:
Yogyakarta.
Stanhope Mercia, dkk. 1995. Keperawatan Komunitas dan Kesehatan Rumah.
EGC. Jakarta.
Stoppard Mirian. 2010. Panduan Kesehatan Keluarga. Erlangga. Jakarta
Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan
Transkultural. EGC: Jakarta
Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga. EGC. Jakarta.
DOKUMENTASI
30
31