Anda di halaman 1dari 31

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak
pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun.
Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah
melepas anak remaja, dan memberi tanggung jawab, serta kebutuhan yang
lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini merupakan  tahap yang paling sulit. Karena orang tua
melepas otoritas dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak harus
mempunyai otoritas sendiri  yang berkaitan dengan peran dan fungsinya.
Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak
menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya, sementara orang tua
perlu menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari kecurigaan dan
perselisihan sehingga  hubungan orang tua dan remaja tetap harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan anak
remaja yang dilakukan oleh perawat  untuk mengelola stressor yang mungkin
timbul dan bersama keluarga menentukan permasalahan tersebut sehingga
keluarga mampu secara mandiri menyelesaikan tugas perkembangannya,
mengenali dan menyelesaikan masalah kesehatannya pada akhirnya mampu
tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera, produktif dan menjalankan
seluruh fungsi keluarga dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Pengertian keluarga dengan anak remaja?
2. Tahap-tahap perkembangan keluarga?
3. Tujuan perawatan keluarga?
4. Prinsip perawatan kesehatan keluarga?

1
5. Langkah-langkah dalam perawatan keluarga ?
6. Pengambilan keputusan dalam keperawatan kesehatan keluarga?
7. Asuhan keperawatan keluarga pada anak remaja?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk memahami pengertian keluarga dengan anak remaja.
2. Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap perkembangan keluarga.
3. Untuk memahami tujuan perawatan keluarga.
4. Untuk memahami apa pinsip perawatan kesehatan keluarga.
5. Untuk memahami bagaimana langkah-langkah dalam perawatan keluarga.
6. Untuk memahami bagaimana pengambilan keputusan dalam keperawatan
kesehatan keluarga.
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga anak remaja.

1.4 MANFAAT PENULISAN
Dengan adanya makalah seminar ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan membuat asuhan keperawatan komunitas keluarga dengan anak
remaja serta mampu mengimplementasikannya dalam proses keperawatan.

2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1  Konsep Dasar
A. Definisi
Menurut Setiadi, 2008.  Tahap keluarga dengan anak remaja,
tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya
berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan
memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
a. Pertumbuhan Fisik: 
 Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%.
 Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin.
 Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan,
kaki, proporsi tubuh memanjang.
b. Sosial Emosional
 Kemampuan bersosialisasi meningkat.
 Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan
kawan sejenis.
 Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di
terima oleh kawan dan di samping itu persepsi terhadap
badannya mempengaruhi konsep diri.
 Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi
sudah beralih pada teman sebaya
c. Sosialisasi pada Adolescense dibagi dalam tiga (3) tahap:
 Tahap awal: 
Orangtua masih berperan penting baik fisik, sosial, emosional,
tetapi ketergantungan ini tidak sebesar pada usia dini.
 Tahap kedua: 

3
Anak berubah menjadi independent. Periode ini sering terjadi
konflik dengan orangtua.
 Tahap ketiga:
Relatif independent dengan orangtua. Anak memperlihatkan
peran independent dalam berfungsi di masyarakat.
d. Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar),
misalnya melalui sepak bola, basket, badminton, mendengar musik
atau TV serta dengan buku-buku.
e. Hospitalisasi pada anak dan keluarga
Kecemasan yang timbul pada anak remaja yang dirawat di
rumah sakit adalah  akibat perpisahan dengan teman-teman
sebaya/kelompok. Anak tidak merasa takut berpisah dengan orang
tua tetapi takut kehilangan status dan hubungan dengan teman
sekelompok.Kecemasan lain disebabkan oleh akibat yang
ditimbulkan akibat penyakit fisik,kecacatan serta kurangnya
privacy.
f. Pola minat dan seks    -
 Minat pada perubahan.
 Suka lawan jenis.

B. Tahap perkembangan keluarga


a. Duvall (19985)
Membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan yaitu:
1. Keluarga baru
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas
perkembangan keluarga tahap ini antara lain:
 Membina hubungan intim yang memuaskan.
 Menerapkan tujuan bersama.
 Mendiskusikan rencana memiliki anak.
 Persiapan menjadi orang tua.
2. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan

4
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan
menimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga tahap
ini antara lain:
 Adaptasi perubahan anggota keluarga.
 Mempertahankan hubungan yang memuaskan.
 Membagi peran dan tanggung jawab.
 Menata ruang untuk anak.
 Mengatur biaya untuk anak.
3. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan
anak pra sekolah antara lain:
 Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.
 Membantu anak bersosialisasi.
 Pembagian waktu untuk anak.
 Menstimulasi tumbuh kembang anak.
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
 Membantu sosialisasi anak terhadaplingkungan luar.
 Menyediakan aktifitas untuk anak.
 Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual.
 Memenuhi kebutuhan anak.
5. Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
 Pengembangan terhadap remaja.
 Memelihara komunikasi terbuka.
 Memelihara hubungan dalam keluarga.
 Mempersiapkan perubahan yang akan terjadi.
6. Keluarga dengan anak dewasa
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:

5
 Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anaknya.
 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
 Menata kembali keluarga.
 Menjadi contoh bagi anak anaknya.
7. Keluarga usia pertengahan
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
 Memulihkan hubungan antara generasi tua muda.
 Memelihara hubungan dengan anak dan keluarga.
 Keakrapan dengan pasangan.
 Persiapan masa tua.
8. Keluarga lanjut usia
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
 Penyesuaian tahap masa pension.
 Merubah cara hidup.
 Menerima kematian pasangan.
 Mempersiapkan kematian.
b. Carter dan MC Goldrick (1989)
Membagi keluarga dalam 5 tahap perkembangan yaitu :
 Keluarga antara (massa bebas atau pacaran) dengan usia dewasa
muda.
 Terbentuknya keluaga baru melalui suatu perkawinan.
 Keluarga dengan memiliki anak usia muda.
 Keluarga yang memiliki anak dewasa.
 Keluaga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah.
 Keluaga lansia.

C. Tujuan perawatan keluarga


a. Tujuan umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
keluarga  dalam meningkatkan, mencegah, memelihara kesehatan

6
mereka sehingga status kesehatannya meningkat dan mampu
melaksanakan tugas-tugas mereka secara produktif.
b. Tujuan khusus
 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi
masalah  kesehatan yang dihadapi.
 Meningkatkan kemampuan keluarga  dalam  menanggulangi
masalah  kesehatan dasar dalam  keluarga.
 Meningkatkan kemampuan  keluarga dalam  mengambil
keputusan yang tepat.
 Meningkatkan  kemampuan  keluarga  memberikan  asuhan  keper
awatan  terhadap  anggota keluarga  yang sakit.
 Meningkatkan produktifitas  keluarga dalam  meningkatkan mutu
hidupnya.

D. Prinsip perawatan kesehatan keluarga


Ada beberapa prinsip utama yang harus dipegang oleh perawat  keluarga
yaitu:
a. Keluarga dijadikan sebagai unit dalam pelayanan kesehatan.
b. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara
keseluruhan.
c. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan adalah
penyuluhan kesehatan dan asuhan keperawatan kesehatan
dasar/perawatan dirumah.
d. Diutamakan terhadap keluarga yang resiko tinggi.
e. Diusahakan lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan
preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative

Ada 3 tingkatan pencegah terhadap kesehatan keluarga yaitu:


a. Pencegahan primer, yang meliputi peningkatan kesehatan dan
tindakan preventif khusus yang dirancang untuk mencegah orang
bebas dari penyakit dan cedera.

7
b. Pencegahan sekunder, yang terdiri dari deteksi dini, diagnosis dan
pengobatan.
c. Pencegahan tersier, yang mencakup tahap penyembuhan dan
rehabilitasi, dirancang untuk meminimalkan ketidakmampuan klien
dan memaksimalkan tingkat fungsinya.

Keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan


antara lain adalah:
a. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan
masalah sebagai berikut:
 Tingkat sosial ekonomi rendah.
 Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan
sendiri.
 Keluarga dengan penyakit keturunan.
b. Keluarga dengan ibu resiko tinggi kebidanan, yaitu:
 Waktu hamil umur ibu kurang dari 16 tahun  atau lebih 35 tahun.
 Waktu hamil menderita kekurangan gizi atau anemia.
 Primipara atau multi para.
 Riwayat persalinan dengan komplikasi.
c. Keluarga dengan anak:
 Lahir premature.
 Berat badan sukar naik.
 Lahir dengan cacat bawaan.
 Asi ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.
 Ibu menderita penyakit menular.
d. Keluarga mempunyai masalah dalam hubungannya antara anggota
keluarga.
 Anak yang tidak dikehendaki dan mencoba untuk digugurkan.
 Sering timbul cekcok.
 Ada anggota keluarga yang sering sakit.

8
 Salah satu orang tua (suami atau  istri) meninggal, cerai, atau lari
meninggalkan rumah.
E. Langkah-langkah dalam perawatan keluarga
Langkah –langkah dalam perawatan kesehatan keluarga antara lain:
a. Membina hubungan kerja sama yang  baik  dengan keluarga dengan
cara:
 Menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk membnatu
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan mereka.
 Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan
kesehatan yang dirasakan keluarga.
 Membina komunikasi dua arah dengan keluarga.
b. Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah
kesehatan keluarga
 Menganalisa data untuk menentukan masalah dan perawatan
kleuarga dengan cara mengkelompokan menjadi data subyektif
dan objektif.
 Merumuskan masalah dengan mengacu kepada etiologi masalah
kesehatan serta berbagai alasan.
 Mentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga
dan melaksanakan tugas keluarga.
 Menentukan diagnosa keperawtan keluarga.
 Menentukan prioritas diagnosa keperawatan yang ditemukan.
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan urutan prioritas
 Melaksanakan asuhan keperawatan.
 Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang
dilakukan.
 Meninjau kembali masalah kesehatan yang belum teratasi dan
merumuskan kembali rencana asuahan keperawatan yang baru. 

F. Pengambilan keputusan dalam keperawatan kesehatan keluarga


Dalam mengatasi kesehatan yang terjadi pada keluarga yang
mengambil keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga

9
atau anggota keluarga yang dituakan. Hal ini didasarkan pemikiran sebagai
berikut:
 Hak dan tanggung jawabnya sebagia kepala keluarga.
 Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing- masing
anggota keluarga.
 Hak dalam menentukan masalah kebutuhan pelayan terhadap keluarga/
anggota keluarga yang bermasalah.

10
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Identitas Klien/Keluarga
Nama : An. S
Umur : 14 Thn
Jenis Kelamin : laki-laki

Suku :

a.       Asal suku bangsa

Tn.E dan istrinya adalah  orang yang berasal dari suku


jawa.
b.      Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Tn E mengatakan tidak ada yang bertentangan
dalam budaya suku bangsa jawa yang bertentangan atau
bertolak belakang dengan kesehatan

Alamat : Kapten Muslim, Amal Luhur


No. Telp :-

Daftar Anggota Keluarga:

Nama L/P Umur Hub. Keluarga Pekerjaan Pend. terakhir


Tn. E L 50 tahun Kepala keluarga Wirausaha SMA
Ny.N P 40 tahun Istri Pedagang SMA
An.S L 14 tahun Anak Pelajar SMP
An, P P 6 tahun Anak Pelajar PAUD

Genogram:

11
A. Tipe Keluarga:

a. Jenis tipe keluarga


Tipe keluarga Tn.E adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah,
ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
 Ktidaktahuan orng tua akan masalah kesehatan yang sedang dialami
anaknya
 Keresahan keluarg akan sanitasi yang buruk disekitar rumahnya
yang  dekat dengan pembuangan sampah
 Ketidaktauan orangtua akan  pemenuhan kebutuhan anak akan
pertumbuhan dan pekembanganya sesuai dengan tahap usianya.

2. Riwayat Perkembangan Keluarga


Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini : Tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja. Tn.E berumur 50 tahun dan memiliki anak berusia 14
tahun yang sudah menginjak masa remaja. 
Tugas Perkembangan Keluarga : Tahap perkembangan keluarga dengan
anak remaja yeng belum terpenuhi adalah defisit perhatian (kurangnya
perhatian) keluarga baik ibu maupun ayah untuk memperhatikan pola tumbuh
kembang anak yang seharusnya harus dipenuhi anak menginjak usia remaja
sehingga terkesan kurangnya kasih sayang orang tua kepada anak. Selama ini
orang tua hanya menyerahkan anaknya ketika mereka sedang bekerja dengan
nenek (ibu dari Tn E) yang rumahnya juga bersebelahan dengan Tn E.

No Nama Umur BB Imunisasi Masalah Tindakan


(Kg) (BCG/POLIO/DPT/HB/CAMPAK Kesehatan yang telah
dilakukan
1. Tn E 50 th 70 Lengkap Sehat Membantu
2 Ny N 40 th 60 Lengkap Sehat pemenuhan
3. An S 14 th 27 Lengap Gangguan kebutuhan
Pola oksigenasi An

12
Napas W dengan
 4. An P 6 th 20 Lengkap Sehat membawanya
ke puskesmas

3. Struktur Keluarga
Pola Komunikasi: Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan
Bahasa jawa yang jelas. Karena karakter Tn E yang tegas, jika ada suatu
masalah dalam keluarga maka dimusyawarahkan dengan baik, saling terbuka
dan didiskusikan dengan orang tua dan bersama-sama mencari solusinya.
Peran Dalam Keluarga: Dalam Keluarga Peran Tn.E berjalan dengan baik
sebagai Kepala keluaga mencari nafkah untuk membiayai keluarga.  Dan
peran terhadap tanggung jawabnya yang kurang dari Ny.H sebagai Ibu rumah
tangga, akibat kesibukan Ny H dengan pekerjaaanya sehingga tanggung
jawabnya untuk memantau tumbuh kembang anak sesuai pertambahan usia
anak kurang diperhatikan., sehingga berdampak terhadap perilaku anak, anak
menjadi kurang perhatian dan kasih sayang.
Pengambilan Keputusan: Pengambilan keputusan dilakukan secara diskusi
tetapi tetap Tn.E selaku kepala keluarga yang nantinya akan mengambil
keputusan untuk keluarga.
Nilai/Norma Keluarga: Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarkan
kepercayaan yang dianut yaitu islam, dan tidak ada konflik nilai yang terjadi.
begitu juga dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat juga menjadi
pedoman dalam ketentuan keluarga dan masing-masing keluarga wajib untuk
mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam, memakai pakaian yang sopan
baik didalam maupun luar rumah, dan juga menjaga perilaku yang tidak
menyimpang. Namun kalau dari segi hak dan kewajiban yang seharusnya
didapatkan anak, anak kurang mendapatkan itu dikarenakan kesibukan ke dua
orangtuanya dalam pekerjaanya.

4. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif:Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari
masing-masing peran.

13
2. Fungsi Sosial:

 Kerukunan hidup dalam keluarga:


Keluaga Ny N tidak pernah bertengkar karena setiap ada
permasalahan, Tn E langsung bersikap tegas mendiskusikan bersama-
sama dan segera mencari solusi bersama.
 Interaksi dan hubungan dalam keluarga:
Masing-masing anggota keluarga pola interaksinya bagus, saling
bekerjasama satu sama lain. Namun dalam hal perhatian orang tua
pada fokus tumbuh kembang anak kurang didapatkan dari anak akibat
kesibukan orang tuanya.
 Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan masing-masing anggota memiliki hak
untuk berpendapat namun dari hasil beberapa pendapat tadi
didiskusikan bersama dan hasil akhirnya diputuskan oleh Tn E selaku
kepala keluarga.
 Kegiatan keluarga waktu senggang:
Diwaktu senggang Ny N dan Tn E menyibukkan dirinya dengan anak-
anaknya (An W dan An S), mereka lebih sering mengajak anka-ananya
rekreasi ke tempat wisata dan kunjungan ke tempat-tempat yang
bersejarah.
Semua itu mereka lakukan karena Tn E dan Ny N tahu akan tanggung
jawabnya yang kurang dalam mengasuh anak, oleh karena itu setiap
ada waktu senggang mereka berusaha untuk mencurahkan waktu
senggangnya untuk anak-anak.
 Partisipasi dalam kegiatan social:
Ny N dan Tn E memiliki jiwa sosial yang tinggi, meskipun keduanya
sibuk dengan pekerjaanya.Hal ini dibuktikan dengan Tn E,
menyempatkan untuk berkumpul dengan warga saat ada kegiatan
rutinitas pngkajian dimasjid tiap 1 minggu sekali. Guna meningkatkan
jalinan ukhuwah persaudaraan sesama umat muslim.
Ny.N masuk dalam organisasi fatayat yang mana kegiatan rutinitasnya
setiap seminggu sekali dzibaiyah dan tahlil keliling (bergantian).Ny H
dan suaminya Tn E juga pandai dalam berinteraksi dengan masyarakat
karena jiwa sosialnya yang tinggi.
3. Fungsi Ekonomi:

 Upaya pemenuhan sandang pangan:

14
Pemenuhan sandang, pangan keluarga sangat tercukupi hal ini
dibuktikan dengan pekerjaan kedua orang tua An W.  Ny N dan Tn E
yang sama-sama seorang pengusaha.
 Pemanfaatan sumber di msyarakat:
Ny N dan Tn E sering ikut serta dalam membantu menjang
administrasi yang dibutuhkan dalam kegitatan yang diadakan
dilingkungan masyarakat.
4. Fungsi Perawatan Kesehatan:

 Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah


kesehatan keluarganya:
Ny N khawatir ketika melihat kondisi anakanya mengalami sesak yang
hilang timbul, Setahu Ny N kalau orang sesak pasti mengarahnya ada
masalah di paru-parunya. Ny N tidak tahu menahu bagaimana
tatalaksana dalam menangani kondisi tersebut.Oleh karena itu, Ny N
langsung membawa An W ke puskesma dekat rumahnya.
 Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat:
Ketidaktahuan Ny N dn keluarga tentang masalah yang dialami An W,
ketakutan Ny N akan munculnya komplikasi yang lebih parah apabila
tidak dilakukan tindakan cepat maka keluarga memutuskan untuk
segera dibawa ke puskesmas dekat rumahnya.
 Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Ny N mengatakan setiap pagi selalu membesihkan rumhnya, menyiram
halaman rumah dan tanaman yang tumbuh hijau didepan
rumahnya.Dan dihari libur sekolah, Ny N, Tn E dan anak-anaknya
mempunyai jadwal bergotong royong membersihkan semua isi
rumah.Sehingga rumah tampak bersih, nyaman dan indah.
 Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Dirumah Ny N selalu sedia P3K untuk persediaan keluarganya, namun
Ny N mempunyai saudara  kandung seorang perawat yang bekerja
dipuskesmas dekat rumahnya, sehingga ketika ada keluarga yang sakit
Ny N langsung memanggil kakaknya yang seorang perawat dan
apabila kondisinya lebih parah maka langsung dirujuk ke puskesmas.

5. Pola Koping Keluarga

a.       Stressor Jangka Pendek

15
Masalah yang dihadapi oleh Tn.E dan Ny N  dalam waktu pendek
adalah  khawatir dan cemas dengan An W akan  pertumbuhan dan
perkembangan anak yang seharusnya sangat butuh pengawasan dari orang
tua. Akibat orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya, An W sering terlihat
merokok dirumah dan sering keluyuran ketika orangtua tidak drumah.
b.      Stressor jangka panjang
Tn E dan Ny N resah dengan masa depan An W nanti kalau An W masih
memiliki kebiasaan yang sama seperti saat ini: keluyuran, merokok, dan
setiap arahan dari orangtua masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.
c.       Respon keluarga terhadap stressor
Tn E dan Ny N selalu berdo’a untuk anaknya menjadi anaknyang berbakti
dan menyakini bahwa anaknya mampu mengerti kondisi orangtua dan
belajar menjadi anak yang dewasa dan mandiri.
d.      Strategi Koping
Keluarga dalam menangani masalah, mereka menyempatkan waktu untuk
memusyawarahkan masalah dan mengambil solusi bersama-sama.
e.       Strategi Adaptasi fungsional
Meskipun An W sedikit sulit untuk diberi arahan oleh orang tua, Ny N
sealau memantau perkembangan anak dirumah melalui ibu Tn E (nenek)
yang rumahnya sebelahan dengan rumah Tn E  untuk selalu memnatau
apapun yang dilakukan anak setiap harinya. 

6. Pola Aktivitas Sehari-hari


a. Pola makan: baik
b. Pola minum: baik
c. Istirahat: baik
d. Pola BAK: baik
e. Pola BAB: baik
f. Pola kebersiahan diri: baik
g. Olahraga: kurang
h. Tingkat kemndirian: baik

7. Perilaku Tidak Sehat


a. Merokok: ya
b. Minum kopi: ya

16
c. Mengkonsumsi garam berlebih: tidak
d. Mengkonsumsi gula berlebih: tidak
e. Minum beralkohol/obat dan zat adiktif: tidak

8. Spiritual
a. Beribadah: ya
b. Kepercayaan yang berlawanan dengan kesehatan: tidak
c. Disstres spiritual: tidak

9. Psikososial
a. Keadaan emosi pada saat ini:
 Marah: tidak
 Sedih: tidak
 Ketakutan: tidak
 Putus asa: tidak
 Stress: tidak
b. Kurang interaksi dengan orang lain: tidak
c. Menarik diri dengan lingkungan: tidak
d. Konflik dengan keluarga: tidak
e. Penurunan harga diri: tidak
f. Gangguan gambaran diri: tidak

10. Faktor Risiko Masalah Kesehatan


a. Tidak pernah atau jarang priksa kesehatan: tidak
b. Sosial ekonomi kurang: tidak
c. Rumah atau lingkunga tidak sehat: iya
d. Hubungan keluarga tidak harmonis: tidak
e. Obesitas: tidak
f. Status gizi kurang: tidak
g. Sarana kesehatan yang digunakan: puskesmas
h. Keluhan utama yang dirasakan: Keluarga mengatakan An W
mengeluhsesak hilang timbul

17
11. Pemeriksaan Fisik

 Tanda-tanda vital:
TD: 100/90 mmHg                RR: 30 x/mnt
N  : 75 x/mnt                                     S   : 37,0 oC
  System Cardio Vascular
-          Inspeksi               : ictus cordis tidak terlihat
-          Palpasi                 : PMI teraba
-          Perkusi                 : pekak
-          Auskultasi            : S1, S2 terdengar bunyi tunggal       
  System Respirasi     
-          Inspeksi               : dada datar, simetris, terdapat penggunaan otot
bantu napas  
-          Palpasi                 : fokal fremitus kanan kiri sama
-          Perkusi                 : sonor
-          Auskultasi            : suara tambahan wheezing 
  System Gastrointestinal (GI Tract)
-          Inspeksi               : Simetris, umbilicus masuk ke dalam, tidak ada
bekas operasi, tidak terlihat pembuluh darah
-          Auskultasi            : bissing usus positif
-          Perkusi                 : timpani
-          Palpasi                 : hepar lien tidak tetaba, gastritis negative,
apendisitis negative
   System Persyarafan
-          Kesadaran            : composmentis (3-4-6)
  System Muskuloskeletal
-          Inspeksi               : lengan dan tungkai simetris
-          Palpasi                 : tidak ada odem
  System Genitalia     
-          Inspeksi               : skrotum simetris
-          Palpasi                 : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
mass

L. Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan tanda √


Pada kolom yang sesuai
no Jenis kegiatan sehari-hari mandiri Dengan bantuan
1. Makan dan minum √

18
2. Berpindah dari kursi ketempat √
tidur dan sebaliknya
3. Kebersihan diri; cuci muka, √
menyisir, mencukur, dan aktivitas
dikamar mandi
4. Berjalan dijalan yang datar √
5. Naik turun tangga √
6. Berpakaian termasuk √
menggunakan sepatu
7. Mengontrol buang air besar √
8. Mengontrol buang air kecil √
9. Olahraga atau latihan fisik √

M. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

Karakteristik Rumah
-          Luas rumah: 15X9 m2
-          Type rumah:
permanen, dua tingkat,  terbuat dari semen, berpagar, dan sudah memilik ventilasi
yang bagus.
-          Kepemilikan:
Tanah rumahnya sudah milik pribadi Tn E, hal ini dibuktikan dengan surat tanah
atas nama kepemilikan Tn E.
-          Jumlah kamar/ruangan:
Terdapat 4 kamar, 2 kamar di tingkat satu, dan 2 kamar di tingkat dua
-          Ventilasi/cendela:
Ventilasi mamadai, candela ada disetiap ruangan rumah.
Dibelakang rumah terdapat sumur
-          Kamar mandi/WC:
ada 2 kamar mandi, tingkat bawah satu dan tingkat atas satu 
-          Kebersihan lingkungan:
rumah tampak terlihat bersih, hal ini dikuatkan dengan Ny N mengatakan setiap
pagi selalu membesihkan rumhnya, menyiram halaman rumah dan tanaman yang
tumbuh hijau didepan rumahnya.

19
2. ANALISA DATA / PENGKAJIAN FOKUS

No DATA PENYEBAB MASALAH

1.   DS: Ketidakmampuan keluarga mengenal Perubahan


Ny N masalah tumbuh kembang anak pertumbuhan
mengatakan An.S dan
sering ketahuan perkembangan
merokok dirumah. pada An
An S juga jarang SWkeluarga Tn
dirumah dan E
sering bermain
dengan teman-
temannya di
luar. Ny N Cuma
titip kepada nenek
untuk memantau
perilaku An W
disaat mereka
berangkat kerja
DO:
Dari hasil
pengkajian
didapatkan:
          Orang tua An
S sibuk bekerja,
hanya dirumah
saat pagi sebelum
berangkat kerja
dan sore sepulang
bekerja.
          Orangtua An.
S jarang
memperhatikan
pola tumbuh
kembang anak
hanya

20
menyerahkan
tanggung
jawabnya kepada
nenek yang
rumahnya
bersebelahan disa
at mereka bekerja.

3. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA (P E S)

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA (P E S)


1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan pada An W keluarga Tn E
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh
kembang anak

PERENCANAAN
a. Prioritas diagnosa keperawatan keluarga (Perhitungan Skor Terlampir)
Priorita Diagnosa Keperawatan Keluarga Skor
s
1 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan 4
pada An S keluarga Tn E berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah tumbuh kembang anak
2 Perubahan perilaku pada An S keluarga Tn 3,67
E  berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah dalam
pengembangan remaja

SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELURGA


Diagnosa 1: Perubahan pertumbuhan dan perkembangan pada An S keluarga Tn E
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh
kembang anak.

21
KRITERIA SKORE PEMBENARAN

Sifat masalah (Bobot 1) 3/3X 1= 1 -    Ny N dan Tn E


mengatakan jarang
Skala: memantau kondisi anak
3=aktual karena kesibukan dalam
2= risiko pekerjaanya.
1=sejahtera -    An.S sering ketahuan
    merokok dirumah, dan
jarang dirumah.
-    Ny N kawatir An N
terjerumus kedalam
pergaulan bebas dan
kebiasaan merokoknya
berakibat terhadap
kesehatan paru-parunya.
Kemungkinan masalah 1/2X2 = 1           Ny N mengatakan
dapat diubah (bobot 2) sering memberikan
Skala: petuah kepada An S
2=mudah namun seakan tidak
1=sebagian dipedulikan.
0=tidak dapat           Ny N juga sudah
menyerahkan tanggung
jawabnya kepada nenek
An S yang rumahnya
dekat dengan Ny N untuk
memantau pergerakan
An S ketika Ny N sedang
bekerja, dan memberikan
teguran apabila An W
merokok atau main
keluar rumah. Namun An
S masih tidak
memperdulikan.
Potensi masalah untuk 3/3X1= 1 Ny N mengatakan resah
dicegah (bobot 1) dengan kondisi An S

22
Skala: berdampak terhadap
3=tinggi masa depan dan
2=cukup kesehatan An S
1=rendah
    
Menonjolnya masalah 2/2X1= 1 Ny N berusaha untuk
(bobot 1) mengatasimasalah An S,
Skala: apabila tidak segera
2=Berat, segera ditangani diatasi akan berdampak
1=Tidak perlu segera berat terhadap masa
ditangani depan dan kesehatannya
0=Tidak dirasakan

TOTAL 4

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1.   Diagnosa keperawatan 1
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan pada An W keluarga Tn E
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh
kembang anak

TUJUAN KRITERIA KRITERIA INTERVENSI


KHUSUS HASIL
Setelah dilakukan Verbal Keluarga dapat: 1. Kontrak dengan keluarga
tindakan pengetahuan1.   menjelaskan 2. Kaji tingkat pengetahuan
keperawatan tahap keluarga tentang:
selama 2X pertumbuhan dan  Tahapan pertumbuhan
kunjungn perkembangan dan perkembangan
diharapkan: sesuai  usia anak anak sesuai usianya.
-       - Keluarga 2.   menyebutkan  Dampak dari
mengetahui tahap dampak dari kurangnya perhatian
tumbuh kembang kurangnya orangtua terhadap
anak perhatian perilaku anak
-       - Keluarga orangtua terhadap 3. Pertemuan dengan
mengutamakan perilaku anak keluarga dan membahas

23
kebutuhan anak 3.   menjelaskan tentang:
akan masa depan pengertian dari  Kebutuhan anak
dan kesehatanya pergaulan bebas sesuai tahap tumbuh
-       - Keluarga 4.   menjelaskan kembangnya diusia
memenuhi hak dampak dari remaja.
anak akan kasih pergaulan bebas 4. Dampak dari kurangnya
sayang dan 5.   menjelaskan perhatian dari orang tua
perhatian dari pengertian dan terhadap perilaku anak:
orangtua bahaya merokok  Pengertian pergaulan
terhadap kesehata bebas
n  Dampak pergaulan
bebas terhadap masa
depan anak
 Pengertian merokok
 Dampak merokok
terhadap kesehatan 
5. Berikan kesempatan
keluarga untuk
menanyakan penjelasan
yang telah didiskusikan
6. Beri pujian terhadap
kemampuan memahami
materi yang diberikan
7. Berikan penjelasan ulang
bila ada materi yang
belum dipahami
8. Evluasi secara singkat
terhadap topic yang
diberikan
9. Pantau respon terhadap
materi yang disampaikan

24
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal / Tindakan Nama/Tanda
Jam/Dignosa Tangan
Keperawatan Perawat
6 Desember 2020 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga
tentang:
 Tahapan pertumbuhan dan
perkembangan anak sesuai usianya.
 Dampak dari kurangnya perhatian
oramgtua terhadap perilaku anak
2. Membahas dengan keluarga tentang:
 Kebutuhan anak sesuai tahap tumbuh
kembangnya diusia remaja.
3. Menjelaskan dampak dari kurangnya
perhatian dari orang tua terhadap
perilaku anak:
 Pengertian pergaulan bebas
 Dampak pergaulan bebas terhadap
masa depan anak
 Pengertian merokok
 Dampak merokok terhadap
kesehatan 
4. Memberikan kesempatan keluarga untuk
menanyakan penjelasan yang telah
didiskusikan
5. Memberikan pujian terhadap
kemampuan memahami materi yang
diberikan
6. Memberikan penjelasan ulang bila ada
materi yang belum dipahami
7. Mengevluasi secara singkat terhadap
topic yang diberikan
8. Memantau respon terhadap materi yang
disampaikan
7 Desemberr 2020 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga
tentang:
- Tahapan pengembangan anak sesuai

25
usianya.
2. Membahas dengan keluarga tentang:
- Sikap orang tua dalam mendidik
anak di usia remaja
- Dampak didikan yang terlalu otoriter
3. Memberikan kesempatan keluarga untuk
menanyakan penjelasan yang telah
didiskusikan
4. Memberikan pujian terhadap
kemampuan memahami materi yang
diberikan
5. Memberikan penjelasan ulang bila ada
materi yang belum dipahami
6. Mengevaluasi secara singkat terhadap
topic yang diberikan
7. Memantau respon terhadap materi yang
disampaikan
8 Desember 2020 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga
tentang hygine personal dan lingkungan
2. Pertemuan dengan keluarga dan
membahas tentang hygine personal dan
lingkungan:
- Pengertian hygine personal dan
lingkungan
- Manfaat dari hygine personal dan
lingkungan
- Penatalaksanaan hygine personal dan
lingkungan
3. Memberikan kesempatan keluarga untuk
menanyakan penjelasan yang telah
didiskusikan
4. Memberikan pujian terhadap kemampuan
memahami materi yang diberikan
5. Memberikan penjelasan ulang bila ada
materi yang belum dipahami
6. Mengevaluasi secara singkat terhadap
topic yang diberikan

26
7. Memantau respon terhadap materi yang
diberikan

EVALUASI
No. Tgl: 8 Oktober 2018
Diagnosa
Keperawatan
1 S: Ny N mengatakan An.S S: Ny N mengatakan An.W
sering ketahuan merokok sering ketahuan merokok
dirumah. An S juga jarang dirumah. An S juga jarang
dirumah dan sering bermain dirumah dan sering bermain
dengan teman-temannya di dengan teman-temannya di
luar. Ny N Cuma titip kepada luar. Ny N Cuma titip kepada
nenek untuk memantau nenek untuk memantau perilaku
perilaku An S disaat mereka An S disaat mereka berangkat
berangkat kerja kerja
O: Dari hasil pengkajian O: Dari hasil pengkajian
didapatkan: didapatkan:
          OrAng tua An S sibuk          OrAng tua An S sibuk
bekerja, hanya dirumah saat bekerja, hanya dirumah saat
pagi sebelum berangkat kerja pagi sebelum berangkat kerja
dan sore sepulang bekerja. dan sore sepulang bekerja.
-          Orangtua An. S jarang -          Orangtua An. S jarang
memperhatikan pola tumbuh memperhatikan pola tumbuh
kembang anak hanya kembang anak hanya
menyerahkan tanggung menyerahkan tanggung
jawabnya kepada nenek yang jawabnya kepada nenek yang
rumahnya bersebelahan disaat rumahnya bersebelahan disaat
mereka bekerja. mereka bekerja.
A: Perubahan pertumbuhan A: Perubahan pertumbuhan dan
dan perkembangan pada An S perkembangan pada An S
keluarga Tn E belum teratasi. keluarga Tn E sudah teratasi.
P: Lanjutkan intervensi 3,4,7,8, P: -
dan 9.

27
BAB 4
PENUTUP

28
A. KESIMPULAN
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
1. Pertumbuhan Fisik: 
 Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%.
 Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin.
 Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki,
proporsi tubuh memanjang.
2. Sosial Emosional
 Kemampuan bersosialisasi meningkat.
 Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan
sejenis.
 Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima
oleh kawan dan di samping itu persepsi terhadap badannya
mempengaruhi konsep diri.
 Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah
beralih pada teman sebaya.
3. Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya
melalui sepak bola, basket, badminton, mendengar musik atau TV serta
dengan buku-buku.
4. Pola minat dan seks    -
5. Minat pada perubahan
6. Suka lawan jenis

B. SARAN
Dalam mengerjakan asuhan keperawatan komunitas keluarga
dibutuhkan Dalam memberika asuhan keperawatan komunitas tentang
keluarga kepada anak remaja, keluarga harus tahu tahapan tumbuh kembang
anak.Orang tua harus bisa menempatkan diri dalam menghadapi anak remaja
agar tidak terjadi perselisihan.
DAFTAR PUSTAKA

29
Ali Zaidin. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga . EGC. Jakarta.
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu:
Yogyakarta.
Stanhope Mercia, dkk. 1995. Keperawatan Komunitas dan Kesehatan Rumah.
EGC. Jakarta.
Stoppard Mirian. 2010. Panduan Kesehatan Keluarga. Erlangga. Jakarta
Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan
Transkultural. EGC: Jakarta
Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga. EGC. Jakarta.

DOKUMENTASI

30
31

Anda mungkin juga menyukai