manusia lebih unggul dari makhluk lain agar dapat menjalankan tugasnya
dan potensi untuk dapat mengembangkan ilmu. Al-Qur’an dan hadis menjadi
suatu sumber ilmu dalam arti yang seluas-luasnya. Kedua sumber ilmu tersebut
seluruh ilmu terdapat dalam Al-Qur’an dan kedua, Al-Qur’an dan Hadis
Al-Qur’an merupakan pedoman dan petunjuk hidup bagi umat manusia. Allah
SWT menurunkan kitab-Nya yang kekal yaitu Al-Qur’an agar dibaca oleh
akal mereka, dan menjadi ketenangan bagi hati mereka. Membaca Al- Qur’an
1
metode yang tepat dan mudah untuk difahami peserta didik. Allah SWT
berfirman:
mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.
(QS. Al-Israa’: 9)
yang mampu menjamin mutu setiap anak atau orang yang belajar membaca Al-
Qur’an agar cepat dan mudah membaca Al- Qur’an secara tartil. Dan sebagai
mana halnya program pembelajaran yang lainnya bahwa dalam pembelajaran Al-
maupun support sistemnya. Dalam hal ini ada beberapa metode yang bisa
metode Qiroati, metode Iqro’, metode Ummi, metode Al-Barqy, dan metode
metode Ummi.
2
Metode Ummi adalah salah satu metode yang dikenal dan digunakan dalam
menggunakan pendekatan bahasa ibu, artinya tidak banyak penjelasan dan teori,
dan lebih mudah untuk dimengerti. Ummi foundation dalam membangun sebuah
program dasar Ummi, yang meliputi: tashih, tahsin, sertifikasi, coach, supervisi,
Qur’an yang menggunakan metode Ummi memiliki nilai jual bagi lembaga
mendapat akreditasi baik dari Ummi foundation dan sudah banyak menamatkan
siswa/siswi dengan bacaan yang. (fasih dalam hal Makhraj & Sifat Huruf)
SDIT Ukhuwah dan Al Firdaus, hal ini membuat penulis tertarik untuk
yang digunakan adalan model Evaluasi CIPP. Berdasarkan latar belakang yang
3
telah di paparkan di atas, peneliti merasa perlu untuk mengkaji lebih dalam
B. Fokus Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4
1. Mendeskripsikan context program pembelajaran Al-Qur’an metode
D. Signifikasi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna baik secara
teoritis maupun praktis, yaitu :
1. Kegunaan Teoritis
diteliti
2. Kegunaan Praktis
5
a. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat
dan menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat dan bagi para guru.
Metode Ummi dan mendorong para peneliti lain untuk mengkaji masalah
E. Definisi Operasional
1. Evaluasi Program
2. Pembelajaran Al-Qur’an
6
Pembelajaran Al-Qur’an adalah suatu proses usaha sadar dalam
pemberian ilmu pengetahuan kepada peserta didik agar mereka cukup dan
3. Metode Ummi
bahasa ibu, artinya tidak banyak penjelasan dan teori, melainkan dengan
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah
bacaan santri TPQ Sabilun Najah Sambiroto Taman Sidoarjo dalam membaca
Al-Qur’an.
7
bahwa hasil dari tes kemampuan membaca Al-Qur’an dengan menggunakan
membaca dengan persentase tinggi 50%, sedang 40%, rendah 10%. Sedangkan
G. Kajian Teori
1. Evaluasi Program
evaluation sedangkan dalam bahasa Arab ialah al-Taqdir, dan dalam bahasa
8
menentukan nilai dari sesuatu. Sedangkan defini evaluasi dalam pandangan
Ralph Tyler, evaluasi merupakan suatu proses untuk memastikan sejauh mana
Provus juga telah mendefinisikan evaluasi ialah sebagai suatu kegiatan untuk
Kegiatan evaluasi bukan hanya mengukur atau menilai suatu aktivitas dan
program secara spontan, namun suatu kegiatan untuk mengukur suatu obyek
menjadi sebuah proses untuk menentukan hasil yang sudah dicapai pada suatu
evaluasi ialah suatu aktivitas atau kegiatan dalam mencari sesuatu yang
program, produksi, proses dan alternatif yang diajukan dalam mencapai suatu
obyek agar mengetahui hasil dari suatu obyek tersebut sesuai dengan tujuan
Dari beberapa pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi
tujuan.
2
Suharsimi Arikunto, Jabar dan Safruddin Cepi, Evaluasi Program Pendidikan:
Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Akasara, 2014), h. 2
10
Arikunto, Jabar dan Safruddin3 mengemukakan evaluasi program juga
kondisi yang nyata dari data yang diperoleh dan untuk memberikan
kesimpulan.
3
Suharsimi Arikunto, Jabar dan Safruddin Cepi, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman
Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Akasara, 2014), h. 3
11
mengindentifikasi komponen yang dilanjutkan dengan
evaluasi.
terkecil dari program, hal tersebut agar dapat dengan teliti megetahui
yang tepat.
implementasi program.4
Pada Ilmu Evaluasi Program ada beberapa model yang dapat diterapkan
4
Suharsimi Arikunto, Jabar dan Safruddin Cepi, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman
Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Akasara, 2014), h. 18
12
dengan lainnya berbeda, akan tetapi inti dan tujuannya sama yaitu melakukan
antara lain:
yang menjadi objek pada model ini ialah tujuan dari program yang diteliti.
seberapa jauh proses program. Dan model ini telah dikembangkan Tylet.
Scriven. Pada model ini evaluator atau peniliti tidak memerhatikan apa
yang menjadi tujuan pada program, namun yang perlu diperhatikan adalah
khusus dapat sesuai dan berhasil, maka dapat diartikan program tersebut
terperinci.
13
c. Formatif Sumatif Evaluation Model
terjadi serta kendala-kendala apa saja yang terjadi dalam program itu.
pada evaluasi sumatif adalah untuk sebagai sarana untuk mengetahui posisi
Stake yang berfokus pada pelaksanaan pada 2 hal pokok, yaitu deskripsi
14
Los Angeles. Ciri- ciri model evaluasi ini adalah ada lima tahap yang haris
dalam Suharsimi Arikunto, ada empat tahapan yang juga harus dilakukan
evaluation.
Model evaluasi ini adalah model yang sering diterapkan oleh para evaluator
Oshio State University. CIPP ini adalah kepanjangan dari context, lnput,
peneliti sudah enentukan model CIPP sebagai model yang digunakan maka
5
Suharsimi Arikunto, Jabar dan Safruddin Cepi, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman
Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Akasara, 2014), h. 41-45
15
Berikut ini adalah keterangan dari empat model evaluasi antara lain:
b. Evaluasi masukan
c. Evaluasi Proses
rencana.
Evaluasi produk atau hasil ialah evaluasi tahap akhir untuk mengetahui
bagi anggota.6
dari peserta didik menuju arah yang lebih baik. Dapat diketahui terdapat
6
Ibid. h. 47
16
berbagai faktor yang mempengaruhi interaksi tersebut seperti dari faktor
tahun 2003 bahwa: Pembelajarn adalah proses interaksi peserta didik dengan
suatu proses pembelajaran ialah peserta didik, pendidik dan media yang
dalam hal ini guru yang selaku individu berinteraksi dengan sekelompok
tabiat serta pembentukkan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan
kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar
7
Mulyasa E, Kurikulum Berbasis Kompetens: Konsep, Karakteristik dan Implementasi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002) h. 100
8
Achjar Chalil, Pembelajaran Berbasis Fitrah, (Jakarta : Balai Pustaka, 2008), h. 1-2
17
dapat belajar dengan baik.9 Proses pembelajaran juga memiliki komponen,
6. Ciri-ciri Pembelajaran
dalam belajar.
d. Pembelajara juga dapat memakai media atau alat bantu yang sesuai dan
mampu dan siap untuk menerima materi pelajaran baik secara fisik
maupun psikologis.
9
Ibid. h. 1-2
10
Wandah Wibawanto, Desain dan Pemograman Multimedia Pembelajaran Interaktif, (Jawa
Timur: Cerda Ulet Kreatif, 2017) h. 2
18
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran
pendengaran.
3) Perhatian
4) Cara Berfikir
11
Wandah Wibawanto, Desain dan Pemograman Multimedia Pembelajaran Interaktif, (Jawa
Timur: Cerda Ulet Kreatif, 2017) h. 1-2
12
Wandah Wibawanto, Desain dan Pemograman Multimedia Pembelajaran Interaktif, (Jawa
Timur: Cerda Ulet Kreatif, 2017) h. 1-2
19
Faktor lingkungan belajar juga sangat mempengaruhi seseorang dalam
belajar.
seseorang berada.13
Ada tiga faktor yang mempengaruhi sistem dalam penyajian menurut Tim
13
Ibid. h. 1-2
14
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, Ilmu Aplikasi Pendidikan Bagian 4 Pendidikan Lintas
Bidang, (Jakarta : Grasindo. . 2007), h. 137
15
Ibid. h. 138
20
1) Prinsip perhatian dan motivasi belajar dan keaktivan belajar.
membaca Al-Qur’an. Ummi berasal dari kata “Ummun” (dari bahasa Arab)
yang memiliki makna ibuku. Jadi dapat disimpulkan metode ummi ini
merupakan metode bahasa ibu. Selain itu juga untuk mengingat dan
menghormati jasa ibu.16 Karena ibulah yang memberikan pertama kali bagi
dunia ini. Metode ini mengajarkan membaca Al-Qur’an dengan tartil yang
nada hanya menggunakan satu lagu, sehingga mudah difahami oleh pemula
a. Metode Langsung
16
Lusi Kurnia Wijayanti, Penerapan Metode Ummi dalam Pembelajaran Al Quran pada
Orang Dewasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al Quran di Lembaga Majelis Quran
(MQ). (Madiun: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2016), h. 8
21
Metode langsung yaitu metode yang mempelajari al Quran dengan
membaca secara langsung dibaca tanpa di eja dan tanpa banyak penjelasan.
b. Diulang-ulang
a. Metode bermutu
22
Buku metode Ummi terdiri dari buku pra TK, jild 1 sampai 6, buku Ummi
Dewasa, Ghorib Al Quran, tajwid dasar dan alat peraga serta metodologi
pembelajaran.
tahapan yang telah ditentukan, yaitu tashih dan tahsin serta memiliki
5) Mempunyai jiwa da’i, guru tidak hanya mengajar saja atau memberikan
ilmu saja namun juga harus mwnjadi seorang pendiidik bagi siswa agar
23
Agar dapat mencapai hasil yang berkualitas pengguna metode Ummi
diharuskan menerapkan 9 pilar sistem mutu Ummi. Berikut ini adalah 9 pilar
a. Goodwill Manajemen
b. Sertifikasi Guru
telah menjadi standar dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru pengajar
Al-Qur’an.
tahapan yang jelas dan benar yang telah disesuaikan dengan mata pelajaran
24
Pada pembelajaran Al-Qur’an metode Ummi terdapat target yang sudah
Ummi. Dari tercapainya target yang sudah ditetapkan maka dapat melihat
ditetapkan.
yaitu waktu dalam satuan jam, setiap tatap muka bisa 60 menit sampai 90
menit.
terhadap proses dan hasil produk yang akan dicapai. Pada pembelajaran
25
metode Ummi terdapat 2 jenis Quality Control yaitu, Internal Control dan
External Control.
h. Rasio guru dan siswa proporsional Komunikasi dan interaksi antara peserta
Perbandingan jumlah pendidik dan peserta didik yang ideal adalah satu
belajar peserta didik. Selain itu progress report juga dapat digunakan
mudah memahami apa yang telah disampaikan oleh guru pada proses
26
pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Ummi. Berikut ini empat
a. Individual
yang dilakukan dengan cara peserta didik dipanggil satu persatu sementara
anak yang belum dipanggil diberikan tugas membaca atau menulis buku
peserta didik yang banyak sementara hanya ada satu guru. Selain itu jika
jilid dan halaman yang dipelajari peserta didik berbeda dan biasanya
b. Klasikal
Menggunakan metode ini jika dalam kelompok peserta didik jilidnya sama
dan halam buku yang dibaca ditentukan oleh guru pembimbing, dan
27
selanjutnya apabila dianggap sudah tuntas oleh guru pembimbing maka
membaca dan peserta didik lainnya menyimak bacaan yang dibaca oleh
peserta didik yang belajar jilid 3 keatas atau yang sudah belajar Al-Qur’an.
dengan metode klasikal baca simak murni, dan halaman buku yang
1) Pembukaan
28
2) Apersepsi
yang sebelumnya.
3) Penanaman konsep
4) Pemahaman
5) Latihan
6) Evaluasi
prestasi
7) Penutup
dengan salam.
29
11. Kemampuan Membaca Al-Qur’an
berbentuk huruf, mengingat bunyi dari simbol yang berbentuk huruf dan
17
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Ciputat Press, 2001), h. 5
18
Wahyudi, Nugroho dan Isnaeni, Bahasa Indonesia Kesehatan, (Yogyakarta: CV Andi Offset,
2017), h. 128
30
Melihat dari beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa
terbentuk menjadi kata dan kalimat yang terdapat makna. Pengertian Al-
dari semua kitabullah dan intisari dari semua ilmu pengetahuan. Namun,
menetapkan asal dan usul pengambilan dari suatu istilah dengan Al-Qur’an
proses secara langsung Al-Qur’an diturunkan. Oleh karena itu, kita akan
31
memperoleh pengetahuan tentang Al-Qur’an hanya dengan keterbatasan
Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an. Menurut Imam Syeih Izzudin bin
utama dari pada yang lainnya. Maka dapat dikatakan surat Al Ikhlas lebih
utama dari pada surat Al- Lahab. Namun, pendapat tersebut tidak disetujui
oleh Imam Abdul Hasan al-Asy’ari, al- Qadi Abu Bakar albaqilan, ibnu
Hibban.19
suatu petunjuk bagi umat Islam. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan
19
Muchotob Hamzah, Studi Al-Qur’am Komprehensif, (Yogyakarta: Gama Media,
2003), h. 45
32
b. Nama-nama, Sifat dan Fungsi Al- Qur’an
Dzikr dan At-Tanzil. Berikut ini penjelasan dari ayat-ayat Al-Qur’an yang
1) Al- Qur’an Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang telah Allah
memberikan petunjuk jalan yang lurus. Hal tersebut dapat dilihat dari
firman Allah:
yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.
(QS. Al-Israa’: 9)
2) Al-Kitab
33
Secara bahasa, Al-Kitab diartikan al-jamu’ (mengumpulkan). As-
baik.
3) Al- Furqan
Furqan berasal dari bahasa Arab, yang menjelaskan mashdar dari kata
Qur’an merupakan pemisah antara baik dan yang buruk serta antara
Adz-Zikr yang juga dapat diartikan sebagai kemuliaan, hal itu dapat
20
Yunahar Ilyas, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta : ITQAN Publishing, 2014), h. 20
34
dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan
besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta
berbagai ayat. Misalnya, surat Al-Baqarah (2):151, Ali-Imran (3): 163, dan
al- Jumuah ayat 2, yang telah menegaskan tentang peran Nabi Muhammad
yang sebagai suri tauladan dan pembimbing umat Islam yang baik.
telah fokus pada satu aspek saja yaitu aspek teosofis, sebagian lagi pada
aspek hukum dan sebagaian lagi pada aspek teologis. Jadi dapat disimpulkan
membaca Al-Qur’an terbagi menjadi dua bagian yaitu, adab mengenal batin
dan lahir. Dalam adab mengenal batin diperinci kembali menjadi suatu arti
35
yang memahami asal kalimat, cara memahami dan membesarkan kalimat
ini hal-hal yang terpenting untuk dilakukan dalam adab-adab membaca Al-
Qur’an yaitu:
dianggap bersih.
dengan tenang dan khusyu’ serta tidak terburu-buru. Dan mulut dalam
Qur’an.
36
e. Ketika membaca Al-Qur’an disunatka membaca dengan tartil, yaitu
telah dibacanya. Dan cara membaca seperti itulah yang dikehendaki, yaitu
dengan lidah bergerak membaca serta hati juga turut memikirkan arti ayat
karena akan berbicara dengan orang lain. Dan ketika membaca hendaknya
sebagainya.21
a. Tajwid
21
Fatihuddin, Sejarah Ringkas Al Qur’an, Kandungan dan Keutamaannya, (Yogyakarta:
Kiswatun Publishing, 2015) h. 166-167
37
Tajwid merupakan suatu ilmu yang penting untuk dipelajari, sebelum
mempelajari ilmu Qira’at Al- Qur’an. Ilmu tajwid dapat diartikan sebagai
dalam ilmu tajwid diajarkan cara melafazkan huruf yang berdiri sendiri dan
huruf yang disambung dengan huruf yang lain, melatih lidah mengeluarkan
1) Sifatul Huruf
sesuatu yang lain. Sedangkan yang dimaksud lain adalah huruf hijaiah.
dapat mngeluarkan huruf baik berupa jahr, rakhawah, hams, syidah dan
sebagainya.23
2) Ahkamul Huruf
(ahkamul huruf) antara lain: hukum lam jalalah, hukum lam ta’arif,
hukum bacaan ro’, hukum nun sukun dan tanwin, hukum nun dan mim
22
Ibid. h. 173
23
Basori Alwi Mutardho, Pokok-pokok Ilmu tajwid, (Malang: CV Rahmatika, 2005), h. 17
38
bertasdid, hukum mim sukun, hukum lam kerja, hukum lam untuk
H. Metode Penelitian
lain.
sosial, atau suatu hubungan kekerabatan. Selain itu menurut Miles dan
Subjek data adalah sumber data yang diperoleh dalam penelitian. Yang
a. Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan
sekunder. Adapun data primer dalam penelitian ini data yang menjadi
b. Sumber data
25
Akif Khilmiyah, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Samudra Biru, 2016), h. 1
40
Sumber data yang berkaitan dengan data primer yaitu guru-guru Al-
untuk sumber data sekunder yaitu yang diperoleh dari berbagai sumber
dokumentasi.
a. Wawancara
1) Wawancara terstruktur
disusun secara rinci dan ketat. Selain ini wawancara ini untuk
27
Akif Khilmiyah, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Samudra Biru, 2016), h. 262-263
28
Ibid. 263-264
42
3) Tehnik observasi
ciri-ciri, motivasi, keadaan dan sikap orang lain. Proses observasi juga
melihat situasi atau keadaan dan objek yang diteliti, yang meliputi
4) Metode Dokumentasi
metode ini dapat mengumpulkan data yang sudah ada dalam sebuah
29
Semiawan R Conny, Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan
Keunggulan, (Jakarta : Grasindo, 2016), h. 122
43
file dokumen. Dengan metode dokumentasi dapat menyusun form
waktu dan tenaga bagi peneliti, peneliti dapat mengambil data dari
pengecekkan.31
30
Akif Khilmiyah, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Samudra Biru, 2016), h. 267
31
Akif Khilmiyah, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Samudra Biru, 2016), h. 281
32
Suharsimi Arikunto, Jabar dan Safruddin Cepi, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman
Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Akasara, 2014), h. 166-167
44
Data yang diperoleh dari lapangan disiangi. Pada tahapan ini yang
yang telah kita buat sebelumnya. Data yang yang kita rangkum, dipilih
pengamatan.
peneliti untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lain.
3) Menafsirkan Data
kebenaran dari apa yang telah kita tafsirkan dan simpulkan, kita
45
lakukan verifikasi. Kegiatan ini mencocokkan kembali apakah semua
atau informan, apakah perlu perbaikan format tafsiran, atau perlu data
kualitatif.
33
Suharsimi Arikunto, Jabar dan Safruddin Cepi, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman
Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Akasara, 2014), h. 143
46
I. Sistematika Penulisan
singkat terdiri dari yang terdiri atas lima bab sebagai berikut:
Masalah; (2) Fokus Masalah (3) Tujuan Penelitian (4) Signifikasi Penelitian (5)
dalam pembahasannya.
Bab II berisi kajian teori. Di dalam kajian teori ini, dibahas mengenai: (1)
Bab III merupakan bab yang menerangkan tentang (1) Jenis dan Pendekatan
Penelitian (2) Subjek dan Objek Penelitian (3) Data dan Sumber Data (4) Teknik
Bab IV berisi tentang paparan data dan analisis data yang memaparkan
hasil penelitian sesuai dengan urutan fokus masalah tentang evaluasi program
47
pembelajaran Al-Qur’an metode Ummi di SDIT Ukhuwah dan SDIT Al Firdaus
Banjarmasin.
Bab V merupakan bab penutup yang berisi simpulan dan juga saran bagi
Banjarmasin.
Abdul Rahman Shaleh. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam.
Abdul Rahman Shaleh. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam.
Ahmad Azhar Basyir. 2000. Hukum Perkawinan Islam. Yogyakarta: UII Pess.
ACAdeMIA+TAZZAFA.
Pustaka.
Graha Ilmu.
Pro-U Media.
Nanang Martono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif (Analisis Isi dan Analisis
Sardiman. 2003. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sardiman. 2003. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
49
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineke Cipta.
Sobur Alex. 2011. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka
Setia.
Salemba Medika.
Pelajar.
Bandung: Sygma.
Uzer Usman. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.
50
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama Lengkap : Ihsan Ihwani
2. Tempat / Tanggal Lahir : Banjarmasin, 24 Oktober 1996
3. Agama : Islam
4. Status : Belum Kawin
5. Alamat : Jalan Veteran Gang 7 Daha Rt.
10 Rw. 01 No. 35 Kec.
Banjarmasin Timur Kel. Kuripan
Kota Banjarmasin Kal-Sel
6. Pendidikan : a. TK Pertiwi Banjarmasin
b. MI Sullamut Taufiq
Banjarmasin
c. SMP Negeri 26
Banjarmasin
d. SMK Negeri 3 Banjarmasin
e. Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Antasari
Banjarmasin Prodi PAI
Program S-1 Angkatan 2014
7. Organisasi : LPPQ (Lembaga Pengajian dan
Pengkajian Al-Qur’an) UIN
Antasari Banjarmasin
8. Orang Tua
Ayah
a. Nama : Agus Salam
b. Pekerjaan : Sopir
Ibu
a. Nama Saidah
b. Pekerjaan : Pedagang
:
9. Anak ke : 1 (Tunggal)
52