Anda di halaman 1dari 5

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang menggunakan bentuk negara

kesatuan. Alasan para pendiri negar a Indonesia sendiri yang memiliki bentuk
negara kesatuan didasari dari wilayah Indonesia sendiri yang memiliki tingkat
heterogenitas yang sangat tinggi. Maksudnya bahwa Indonesia terdiri dari berbagai
macam suku,ras,budaya,kepulauan ,dsb.
Hal inilah yang menjadi landasan dasar para founding fathers kita memilih bentuk
negara kesatuan dimana pemerintah pusat mengatur jalannya negara secara umum.
Dengan dijadikannya pemerintah pusat sebagai kepala pengatur jalannya negara
secara umum., maka dapat diharapkan bahwa jalannya kepemerintahan akan
memberikan kebijakan pada setiap daerah secara adil dan merata dan tidak
memberikan kesenjangan antar daerah di Indonesia.

1. Ancaman Internal dan Eksternal


Secara umum, ancaman merupakan suatu usaha ataupun kegiatan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok tertentu dan berpotensi
membahayakan keselamatan individu atau kelompok lain.
Macam – macam ancaman:

a. Internal
A Pemberontakan
Penolakan terhadap otoritas atau kekuasaan. Pemberontakan dapat
timbul dalam berbagai bentuk, mulai dari pembangkangan sipil
hingga kekerasan terpimpin yang berupaya menjatuhkan kekuasaan
Contoh : Pembenrontakan RMS

B Perang Saudara
Suatu jenis perang di mana bukan dua atau lebih negara yang
menjadi kubu yang berlawanan namun beberapa faksi (saudara) di
dalam sebuah entitas politik
Contoh : Perang Saudara Di Papua
C. Aksi Terror
Serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan
perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan
perang, aksi terorisme yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa
yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.
Contoh : Bom dan baku tembak Jakarta, 14 Januari 2016.
Ancaman berdimensi Ideologi
Mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran
masyarakat suatu negara sehingga akan mengancam terhadap dasar
falsafah Negara yaitu Pancasila.
Contoh : Munculnya paham paham radikal dan ekstremis dalam
negeri.
- Globalisasi
Arus globalisasi berpengaruh luas terhadap perilaku masyarakat
Indonesia, meliputi :
- Makanan yang semakin maju hingga menyiapkan makanan
siap saji/fast food yang sangat berbahaya jika dikomsumsi
terlalu banyak.
- Masyarakat sudah menyalahgunakan pakaian yang tidak
sesuai.
- Merasa ingin berkuasa, mewah, konsumtif, boros,
individualistis, dan sebagainya.

b. Eksternal
A. Agresi Militer
Tindakan perusakan atau penyerangan suatu wilayah atau tempat
yang biasanya bertujuan untuk merebut kedaulatan atau
kesejahteraan sebuah negara.
B Pelanggaran Wilayah
Tindakan memasuki wilayah tanpa izin, baik oleh pesawat terbang
tempur maupun kapal-kapal perang.

C Spionase
Spionase (bahasa Prancis: espionnage) adalah suatu praktik
pengintaian, memata-matai untuk mengumpulkan informasi
mengenai sebuah organisasi atau lembaga yang dianggap
rahasia.

D Sabotase
Tindakan perusakan yang dilakukan secara terencana, disengaja
dan tersembunyi terhadap peralatan, personel dan aktivitas dari
bidang sasaran yang ingin dihancurkan.

2. Tantangan Menyelesaikan Ancaman-Ancaman dalam NKRI


Masalah – masalah yang timbul di suatu negara biasanya di dasari oleh
beberapa faktor, yaitu :
 Faktor internal
1) Kesenjangan ekonomi masyarakat, hal ini biasanya terjadi
dikarenakan pendapatan ekonomi yang tidak adil antar kelompok
maupun daerah
2) Kasus Narkoba, kasus narkoba di Indonesia sendiri sudah sangat
merajalela dan mengenai berbagai macam usia dan kalangan.

3) Paham etnosentrisme. Paham ini ialah merupakan sebuah paham yang


dimana berbagai suku bangsa menonjolkan kelebihan budayanya dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain
4) Kurangnya kesadaran akan gangguan dari luar. Gangguan dari luar ini
bisa berbagai bentuk, salah satu contohnya ialah suatu daerah yang
berbatasan langsung dengan negara lain lebih memilih menggunakan
mata uang di negara lain tersebut sebagai alat transaksinya daripada
rupiah

5) Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam. Penduduk Indonesia


yang beraneka ragam dapat menjadi hambatan dalam membangun
persatuan dan kesatuan. Maka sebagai warga negara Indonesia yang
baik kita sepatutnya dapat mengembangkan sikap toleransi dan saling
menghormati antar agama, suku , ras maupun antar golongan.

 Faktor Ekternal
1) Ancaman sosial budaya. Ancaman sosial budaya yang datang dari
negara lain misalnya propaganda, peredaran narkoba, film porno, dan
lain-lain
2) Ancaman Pertahanan, misalnya pelanggaran wilayah perairan oleh
negara lain, kejahatan internasional, terorisme, dan lain-lain
3) Perebutan kebudayaan Indonesia, misalnya kebudayaan bangsa
Indonesia yang diklaim sebagai millik negara tetangga

 Upaya – upaya yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan bentuk –


bentuk ancaman NKRI, yaitu:
1. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Menggelorakan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai persatuan
bangsa.
3. Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai
konstitusi/UUD 1945.
4. Melaksanakan usaha pertahanan Negara
5. Dengan cara mempertahankan bangsa dan negara.
6. Membuat perdamaian negara.
7. Membuat kerjasama antar negara.
8. Tidak adanya saling diskriminasi / hal-hal membahayakan.
9. Siap bertahan sekuatnya bila telah terjadi serangan militer.
10. Siap Membela Negara dari serangan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai