Selain itu, diagram 1 fasa juga ditinjau dari bab ini. Metode sistem per-unit dapat
mengeliminasi transformator dengan impedansi sederhana, serta metode sistem per-unit
diikuti oleh diagram impedansi jaringan yang diekspresikan dalam basis MVA.
Pada gambar 3.1 dimana dasar dari generator sinkron 2 kutub 3 fase memiliki stator
yang berisi tiga kumparan, , , dan , saling bergeser 120 derajat kelistrikan.
kumparan pitch penuh terkonsentrasi dianggap mewakili belitan terdistribusi yang
menghasilkan gelombang mmf sinusoidal yang terkonsentrasi pada sumbu magnet dari
masing-masing fase. Ketika rotor tereksitasi untuk menghasilkan air gap flux per kutub dan
berputar pada kecepatan sudut konstan, hubungan fluks kumparan bervariasi dengan posisi
sumbu mmf rotor , di mana diukur dalam radian listrik dari sumbu magnet
kumparan. Hubungan fluks dengan kumparan yaitu:
Tegangan yang diinduksi dalam kumparan aa 'diperoleh dari Hukum Faraday sebagai
berikut:
( )
Dimana:
Karena ems yang diinduksikan di slot yang berbeda maka faktor reduksi yang
disebut faktor belitan harus diperhitungkan. Nilai untuk kebanyakan belitan 3 fasa adalah
sekitar 0.85 – 0.95, sehingga tegangan rms yang dihasilkan adalah
Medan magnet dari rotor yang berputar dengan kecepatan konstan menginduksi
tegangan sinusoidal tiga fase di jangkar, digantikan oleh radian. Frekuensi tegangan
jangkar yang diinduksi bergantung pada kecepatan di mana rotor bekerja dan pada jumlah
kutub. Frekuensi tegangan jangkar dapat diperoleh dari rumus berikut
Dimana adalah kecepatan rotor dalam rpm, disebut sebagai kecepatan sinkron.
Selama kondisi normal, generator beroperasi serentak dengan jaringan listrik. Hal ini
menghasilkan arus seimbang tiga fase pada angker. Dengan asumsi arus dalam fase lagging
ggl yang dihasilkan dengan sudut , yang ditunjukkan oleh garis pada gambar 3.1,
arus jangkar sesaatnya adalah
( )
( )
Gambar dibawah ini adalah kombinasi diagram phasor dan vector untuk rotor
silindris generator 1 fasa.
Gambar 3.2 Kombinasi diagram phasor dan vector untuk rotor silindris generator 1
fasa
Dapat dilihat bahwa resultan mmf jangkar memiliki amplitude konstan yang tegak
lurus dengan garis mn dan berputar pada kecepatan konstan dan sinkron dengan mmf medan.
Perlu diketahui, mmf adalah vector ruang dan emf adalah phasor waktu. GGL yang
dihasilkan pada keadaan berbeban adalah
Tegangan terminal lebih rendah dari dengan jumlah drop tegangan resistif dan drop
tegangan reaktansi bocor . Maka
atau
Karena ketidaklinieran dari kurva magnetisasi mesin, maka reaktansi sinkron tidaklah
konstan. Untuk analisis steady-state, nilai konstan yang disebut dengan nilai saturasi
reaktansi sinkron sesuai dengan rating tegangan yang digunakan. Model sederhana untuk
rotor silindris generator tiap fasanya ditunjukkan pada gambar 3.3. Resistansi jangkar secara
umum lebih kecil dari reaktansi sinkron dan sering diabaikan. Rangkaian ekivalen yang
terbubung dengan bus ditunjukkan pada gambar 3.4 dimana
Gambar 3.5 menunjukkan diagram phasor dari generator dengan tegangan terminal sebagai
referensi untuk eksitasi berhubungan dengan faktor daya lagging, unity dan leading
Besarnya daya output yang dihasikan generator sinkron yang terhubung dengan bus
dengan mengabaikan resistansi jangkar adalah
[ ] [ ][ ]
dimana V adalah tegangan terminal fasa dengan netral diasumsikan tetap konstan. Gambar
3.6 menunjukan variasi arus medan pada daya konstan dan pembangkitan daya reaktif dapat
dikontrol dengan mengatur eksitasi motor sambil menjaga konstan daya aktif.
Substitusi untuk
| || | | |
( ) ( )
| |
Sehingga daya nyata dan daya reaktif adalah
| || | | |
( ) ( )
| |
| || | | |
( ) ( )
| |
| |
( | | | | )
| || |
( )
Nilai Pmax disebut sebagai batas keseimbangan steady-state atau batas keseimbangan
statis. Pengaturan aliran daya nyata dijaga oleh governor generator menggunakan kanal
pengaturan fekuensi-daya.
Nilai yang kecil, cos unity dan daya reaktif dapat dihitung
| |
( | | | | )
Sehingga dapat disimpulkan bahwa aliran daya reaktif diatur oleh perbedaan tegangan
eksitasi |E| dan tegangan bus bar |V|.
| | | |
Daya nyata 3 fasa pada terminal generator adalah
| || |
Komponen daya dari arus jangkar dapat dinyatakan dalam Iq dan Id sebagai berikut
| |
Substitusi P
| |
Atau
| |
Dan Id adalah
| | | |
Substitusi Id dan iq, besarnya daya nyata dengan mengabaikan arus jangkar adalah
| || |
| |
Persamaan diatas dapat digunakan untuk analisis steady-state. Untuk analisis short circuit,
diasumsikan ratio X/R tinggi maka nilai faktor daya mendekati nol dan komponen arus
biasanya diabaikan.
3.5 POWER TRANSFORMER
Transformator merupakan elemen yang sangat penting dalam suatu sistem tenaga.
Transformator disuplai tegangan yang relatif rendah dari generator, kemudian dinaikkan ke
tegangan yang sangat tinggi untuk effisiensi daya transmisi. Pada penggunaannya,
transformator dapat mengurangi nilai tegangan supaya sesuai untuk digunakan. Di
penggunaan sistem modern ini, energi dapat tersusun dari empat atau lima transformator
antara generator sampai pengguna terakhir. Akibatnya, suatu sistem tersebut memungkinkan
memiliki kapasitas sekitar 5 kali kVA dari generator.
Pada trafo ideal, reluktansi inti dianggap bernilai 0. Kemudian nilai mmf antara sisi primer
dan sekunder sebanding, sehingga:
Oleh karena itu, pada trafo ideal diperoleh persamaan sebagai berikut :
Pada trafo real, terdapat nilai reluktansi inti. Ketika I2 (sekunder) bernilai 0, maka I1 bernilai
sebaliknya. Besar nilai tegangan induksi E1 sama dengan nilai tegangan sumber V1.
( )
Dimana:
( ) ( )
Pada trafo real, fluks memiliki tiga komponen yaitu fluks mutual, fluks bocor primer,
dan fluks bocor sekunder. Drop tegangan primer bernilai sangat kecil, oleh karena itu,
rangkaian ekuivalen dapat disederhanakan seperti gambar di bawah ini :
a. b.
Pada tes short circuit yang ditunjukkan gambar 3.15, tegangan Vsc disupplai pada
terminal belitan yang satu sedangkan terminal belitan yang lain terhubung singkat.