2867 10305 1 PB
2867 10305 1 PB
DOI: 10.31289/agr.v4i1.2867
Agrotekma
Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrotekma
Abstract
Irrigation is important for plants so that if irrigation water needs are not met it can affect plant growth and
development, irrigation water used in this study is ground water. Substitution of fertilizers using nutrient solutions
becomes a solution so that the nutrient requirements in hydroponic cultivation are met. Mixing water and nutrients
along with irrigation is known as fertigation. Fertigation using autopot that is self watering fertigation can make
efficient use of water because it does not require electricity and pumps but gives good results. The purpose of this study
was to determine the effect of groundwater quality impacts on the quality of cherry tomato plants. The research
method used is descriptive method. The quality parameters of cherry tomatoes used in this study are total dissolved
solids, hardness, vitamin C, water content, fat content, protein content, carbohydrate content and ash content. The
results of research on ground water quality indicate that the quality of ground water used has good quality. The
results showed the quality of cherry tomatoes with the value of each parameter that is the total value of dissolved
solids of fruit (ºbrix) 10; the value of fruit hardness (gForce) 2618.95 and; levels of vitamin C (mg / 100g) fruit 25.16;
fruit ash content (%) 1.00; fruit protein content (%) 2.18; fruit fat content (%) 0.26; carbohydrate content of fruit (%)
6.01 and; fruit moisture content (%) 90.55. The results of groundwater quality and cherry tomato quality indicate that
ground water affects the quality results of cherry tomato plants..
Keywords: Groundwater, Cherry Tomatoes, Fertigation and Autopot.
How to Cite: Diatara,A,S. & Nurpilihan. (2019). DAMPAK KUALITAS AIR TANAH TERHADAP KUALITAS TANAMAN TOMAT
CHERRY (Solanum L. var Cerasiforme)4 (1): 42-51
42
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 42-51
43
Shinta Atilia Diatara, & Nurpilihan, DAMPAK KUALITAS AIR TANAH
seperti suhu, sinar matahari, kelembaban, solusi agar kebutuhan unsur hara pada
dan udara disediakan, dipertahankan dan budidaya hidroponik terpenuhi.
didistribusikan secara merata pada level Pencampuran air dan nutrisi yang
yang optimal. Pembuatan greenhouse bersamaan dengan irigasi dikenal dengan
mempunyai transmisi cahaya yang tinggi, nama fertigasi. Fertigasi menggunakan
konsumsi panas yang rendah, ventilasi autopot yaitu self watering fertigation
yang cukup dan efisien, struktur yang kuat dimana sistem ini tidak memerlukan listrik
greenhouse untuk daerah tropis sangat dan pompa namun memberikan hasil yang
memungkinkan dan mempunyai banyak baik dan penggunaan air yang efisien
keuntungan dalam produksi dan budidaya (Nurpilihan, 2017).
tanaman. Produksi dapat dilakukan Tomat termasuk dalam famili
sepanjang tahun, dimana produksi dalam Solanaceae (berbunga seperti terompet)
lahan yang terbuka tidak memungkinkan dan merupakan salah satu jenis sayuran
karena adanya hujan yang sering dan buah yang telah lama dikenal oleh
angin yang kencang. Struktur greenhouse masyarakat Indonesia. Tomat merupakan
di daerah tropis sering menggunakan buah yang berasa masam, berwarna merah
sisinya untuk melindungi dan mengontrol dan memiliki pertumbuhan dan hasil tinggi
suhu dengan menggunakan ventilasi di Indonesia. Tomat memiliki beberapa
alamiah maupun terkontrol dengan varietas antara lain: (1) Varietas commune
dilapisi jala (screens) yang mampu Bailey, memiliki buah berukuran besar dan
mengurangi serangan serangga dan hama. mempunyai beberapa ruang; (2) Varietas
Irigasi menjadi salah satu hal yang cerasiforme (Dun.) Alef. atau biasa dikenal
harus terpenuhi untuk pertumbuhan dan dengan tomat cherry, berbuah kecil, bulat,
perkembangan tanaman. Kebutuhan air dan beruang dua; (3) Varietas pyriforme
yang tidak sesuai dapat mempengaruhi Alef. atau biasa dikenal dengan tomat peer,
pertumbuhan dan perkembangan karena bentuk buahnya bulat seperti buah
tanaman, namun media tanam pada peer yang memanjang dan beruang dua;
budidaya hidroponik yaitu selain tanah (4) Varietas validum Bailey, atau biasa
sehingga kebutuhan unsur hara makro dan dikenal dengan tomat kentang, tanaman
mikro harus tepenuhi sesuai dengan ini tumbuh tegak, pendek, daunnya
kebutuhan. Pergantian pupuk menggulung, memiliki buah yang
menggunakan larutan nutrisi menjadi
44
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 42-51
45
Shinta Atilia Diatara, & Nurpilihan, DAMPAK KUALITAS AIR TANAH
Tabel 3. Hasil Pengukuran Kualitas Air Tanah berasal dari material-material terlarut
No Parameter Satusn Hasil yang dapat melewati filter yang lebih kecil
1 TSS mg/L 3,2
2 TDS mg/L 15,2 daripada 2 μm. Pada penelitian ini nilai
3 pH - 7,04
4 EC mS/cm 0,75
TDS yang diperoleh adalah 15.2 mg/L.
5 Kekeruhan NTU 4,78 Nilai tersebut menunjukkan jika nilai TDS
yang diperoleh tidak melebihi dari ambang
Hasil TSS yang diperoleh pada
batas yang ditentukan berdasarkan PP. No.
penelitian ini adalah 3,2 mg/L. Hasil
82 Tahun 2001 yaitu 1.000 mg/L untuk
tersebut menujukkan jika nilai yang
baku mutu air kelas I, II dan III dan 2.000
didapat belum melebihi batas makasimum
mg/L untuk baku mutu air kelas IV
dari baku mutu air. Menurut PP No. 82
sehingga air tanah dapat dikategorikan
Tahun 2001 menyebutkan bahwa air
baik.
untuk irigasi tanaman masuk pada baku
Daya hantar listrik adalah ukuran
mutu kelas III dan kelas IV namun dari
kemampuan suatu larutan untuk
hasil pengujian menyatakan bahwa nilai
menghantarkan arus listrik. Semakin besar
dari TSS air hujan terpanen dan air hujan
jumlah padatan terlarut di dalam larutan
langsung yaitu masuk ke kelas I dan kelas
maka kemungkinan jumlah ion dalam
II dengan baku mutu maksimal yaitu 50
larutan juga akan semakin besar, sehingga
mg/L sehingga hasil pengujian air hujan ini
47
Shinta Atilia Diatara, & Nurpilihan, DAMPAK KUALITAS AIR TANAH
nilai konduktivitas listrik juga akan lengkap. Tomat cherry yang digunkanan
semakin besar. Hasil pengujian sampel pada penelitian ini pada parameter
mendapatkan nilai 0,75 mS/cm. Nilai kekerasan dan total padatan terlarut
tersebut menunjukkan jika air tanah masih adalah tomat segar berjumlah 15 sampel
belum layak dijadikan sebagai air irigasi No Parameter Hasil Nilai Acuan
Analisis
perlu ditambahkan unsur hara agar 1 Kadar Air (%) 90,55 94
2 Kadar Abu (%) 1,0 0,6
tanaman tomat cherry dapat berkembang
3 Kadar Protein 2,18 1
baik. (%)
4 Kadar Lemak 0,26 0,20
pH adalah derajatkeasaman yang (%)
5 Kadar 6,01 3,50
digunakan untuk menyatakan tingkat Karbohidrat (%)
6 Vitamin C 25,16 10
keasaman atau kebasaannya yang dimiliki (mg/100gr)
oleh suatu larutan. Nilai pH dapat sedangkan, parameter vitamin C dan kadar
mempengaruhi spesiasi senyawa kimia air berjumlah 2 buah sampel dengan setiap
dan toksisitas dari unsur-unsur renik sampel dibutuhkan 100g tomat cherry
yang terdapat di perairan. Nilai pH yang segar.
didapat adalah 7,04. Nilai tersebut Tabel 4. Hasil Pengujian Kadar Proksimat
pada jumlah buah dan bobot buah rendah. diperoleh yaitu 25,16 mg/100gr. Nilai
Kebutuhan air yang tidak sesuai dapat tersebut menujukkan jika nilai Vitamin C
mengalami stress air karena tanaman yang diperoleh lebih tingga dari nilai acuan
tidak dapat menyerap air menyebabkan yang berarti kadar vitamin C nya baik.
pelayuan pada tanaman hingga kematian. Protein pada tanaman akan disintesis
Tomat cherry segar ataupun olahan sebagian menjadi vitamin C pada buah.
memilik komposisi gizi yang baik dan Salah satu parameter kualitas buah pada
penelitian ini yaitu protein. Hasil protein
48
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 42-51
pada buah tomat yaitu 2,38%. Nilai kadar bahan pangan tersebut (Winarno, 2000).
protein tersebut sudah terbilang tinggi Kadar air yang normal untuk buah tomat
karena melebihi batas minimun dari kadar yaitu lebih dari 80%. Menurut Ryall dan
protein buah tomat. Hal ini menunjukkan Lipton (1972) menatakan bahwa buah
adanya pengaruh pemberian air terhadap tomat yang memiliki kualitas baik dan
kadar protein buah. disukai konsumen adalah buah tomat
Kadar abu merupakan suatu dengan kekerasan tinggi dengan kadar air
parameter yang menunjukkan bahwa sedang. Hasil penelitian menyebutkan
besaran dari kandungan mineral (bahan bahwa kadar air buah tomat yaitu 90,55 %.
anorganik) yang terdapat pada suatu buah Hal menujukkan jika penelitian ini baik
atau produk. Apabila kadar abu tinggi untuk parameter kadar air pada kualitas
maka kandungan mineral dalam buah buah.
tersebut semakin tinggi (Iswari, 2015). Menurut Hatfield dan Follet (2008)
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam Eveline dkk (2017) menyatakan
kadar abu tomat cherry yaitu 1,00 % . Dari bahwa semakin tinggi nitrogen yang
hasil pengujian tersebut menunjukkan diserap tanaman maka akan semakin
bahwa kadar abu tomat cherry sudah tinggi pula protein yang terdapat dalam
memenuhi batas minimum dari kadar abu buah namun akan menurunkan kandungan
tomat sesuai dengan acuan. lemak pada buah. Pernyataan tersebut
Bahan pangan mempunyai sesuai dengan hasil dari penelitian ini.
karakteristik yang penting salah satunya Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yaitu air karena air mempengaruhi fisik kandungan lemak yang terdapat pada buah
serta kimia dari bahan pangan tersebut. tomat dengan yaitu 0,26%.
Beberapa bahan pangan mempunyai air Karbohidrat merupakan komponen
yang cukup besar misalnya pada buah- yang penting untuk kebutuhan sumber
buahan yang mempunyai kadar sekitar energi manusia selain protein dan lemak.
90%, susu mencapai 87% dan daging sapi Menurut Hamidah (2015) menyebutkan
mencapai 65%. Bahan pangan yang bahwa kandungan karbohidrat pada buah-
mempunyai kadar air tinggi dapat buahan berpengaruh terhadap rasa buah
menyebabkan berkembangnya bakteri, yakni keseimbangan antara gula dan asam.
kapang atau khamir sehinggaakan cepat Buah yang masih muda (belum masak)
terjadi perubahan fisik atau kimia pada memiliki rasa yang tidak manis atau
49
Shinta Atilia Diatara, & Nurpilihan, DAMPAK KUALITAS AIR TANAH
50
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 42-51
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Islami, T. Dan Wani Hadi Utomo. 1995. Hubungan
Tanah, Air dan Tanaman. Semarang. IKIP
Semarang Press.
Hamidah, S. 2015. Sayuran dan Buah serta
Manfaatnya bagi Kesehatan. Artikel Ilmiah.
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta.
Hatfield, J. L dan R. F. Follett. Nitrogen in The
Environment: Sources, Problems, and
Management, 2nd ed. California: Elsevier,
2008.
Iswari K. 2015. Teknologi Pengolahan Jahe.
Sumatera Barat: Balai Pengaji Teknologi
Pertanian
Kaslan, A. Tohir. 1991. Butir –butir Tata
Lingkungan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Nurpilihan, 2017. Kinerja Sistem Fertigasi Autopot
pada Budidaya Tomat Cherry. Indonesian
Journal of Applied Science Vol. 7(3)
Sosrodarsono, S. 1999. Hidrologi Untuk Pengairan.
Jakarta : PT Pranya Paramitha. Cetakan ke-8
Winarno, F.G. 2000. Potensi dan Peran Tepung-
Tepungan bagi Industri Pangan dan program
Perbaikan Gizi. Seminar Nasional Interaktif
Penganekaragaman Makanan untuk
Memantapkan Ketersediaan Pangan. Jakarta
51