Anda di halaman 1dari 10

Agrotekma, 4 (1) Desember 2019 ISSN 2548-7841 (Print) ISSN 2614-011X (Online)

DOI: 10.31289/agr.v4i1.2867
Agrotekma
Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrotekma

DAMPAK KUALITAS AIR TANAH TERHADAP KUALITAS TANAMAN


TOMAT CHERRY (Solanum L. var Cerasiforme)

THE EFFECT OF GROUND WATER QUALITY TOWARDS THE QUALITY OF


PLANT TOMATO CHERRY (Solanum L. var Cerasiforme)

Shinta Atilia Diatara1, Nurpilihan2


1)Mahasiswi Pasca Sarjana Jurusan Teknologi Agroindustri, Fakultas Teknologi Industri Pertanian,
Universitas Padjadjaran
2)Profesor Teknik Tanah dan Air, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran

Diterima: 09-09-2019; Disetujui: 16-11-2019; Dipublish: 31-12-2019

*Coresponding Email: shintatiliatara@gmail.com


Abstrak
Irigasi menjadi hal penting untuk tanaman sehingga apabila kebutuhan air irigasi tidak terpenuhi dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air irigasi yang digunakan pada penelitian ini
adalah air tanah. Pergantian pupuk menggunakan larutan nutrisi menjadi solusi agar kebutuhan unsur hara pada
budidaya hidroponik terpenuhi. Pencampuran air dan nutrisi yang bersamaan dengan irigasi dikenal dengan nama
fertigasi. Fertigasi menggunakan autopot yaitu self watering fertigation dapat mengefisienkan penggunaan air
karena tidak memerlukan listrik dan pompa namun memberikan hasil yang baik. Tujuan penelitian ini yaitu
mengetahui pengaruh dampak kualitas air tanah terhadap kualitas tanaman tomat cherry. Metode penelitian yang
digunakan yaitu metode deskriptif. Parameter kualitas buah tomat cherry yang digunakan pada penelitian ini yaitu
total padatan terlarut, kekerasan, vitamin C, kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat dan kadar
abu. Hasil penelitian mengenai kualitas air tanah menunjukkan jika kualitas air tanah yang digunakan mempunyai
kualitas yang baik. Hasil penelitian menunjukkan kualitas buah tomat cherry dengan nilai setiap parameter yaitu
nilai total padatan terlarut buah (ºbriks) 10; nilai kekerasan buah (gForce) 2618,95 dan; kadar vitamin C
(mg/100g) buah 25,16; kadar abu buah (%) 1,00; kadar protein buah (%) 2,18; kadar lemak buah (%) 0,26; kadar
karbohidrat buah (%) 6,01 dan; kadar air buah (%) 90,55. Hasil kualitas air tanah dan kualitas tomat cherry
tersebut menujukkan jika air tanah berpengaruh terhadap hasil kualitas dari tanaman tomat cherry.
Kata Kunci : Air tanah, Tomat Cherry, Fertigasi dan Autopot.

Abstract
Irrigation is important for plants so that if irrigation water needs are not met it can affect plant growth and
development, irrigation water used in this study is ground water. Substitution of fertilizers using nutrient solutions
becomes a solution so that the nutrient requirements in hydroponic cultivation are met. Mixing water and nutrients
along with irrigation is known as fertigation. Fertigation using autopot that is self watering fertigation can make
efficient use of water because it does not require electricity and pumps but gives good results. The purpose of this study
was to determine the effect of groundwater quality impacts on the quality of cherry tomato plants. The research
method used is descriptive method. The quality parameters of cherry tomatoes used in this study are total dissolved
solids, hardness, vitamin C, water content, fat content, protein content, carbohydrate content and ash content. The
results of research on ground water quality indicate that the quality of ground water used has good quality. The
results showed the quality of cherry tomatoes with the value of each parameter that is the total value of dissolved
solids of fruit (ºbrix) 10; the value of fruit hardness (gForce) 2618.95 and; levels of vitamin C (mg / 100g) fruit 25.16;
fruit ash content (%) 1.00; fruit protein content (%) 2.18; fruit fat content (%) 0.26; carbohydrate content of fruit (%)
6.01 and; fruit moisture content (%) 90.55. The results of groundwater quality and cherry tomato quality indicate that
ground water affects the quality results of cherry tomato plants..
Keywords: Groundwater, Cherry Tomatoes, Fertigation and Autopot.

How to Cite: Diatara,A,S. & Nurpilihan. (2019). DAMPAK KUALITAS AIR TANAH TERHADAP KUALITAS TANAMAN TOMAT
CHERRY (Solanum L. var Cerasiforme)4 (1): 42-51

42
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 42-51

PENDAHULUAN lahan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)


Air yang berada di wilayah jenuh di tahun 2018, menyebutkan bahwa luas
bawah permukaan tanah disebut air tanah lahan sawah di Indonesia telah berkurang.
(Asdak, 1995). Air tanah merupakan air Luas sawah menurun dibandingkan tahun
yang bergerak dalam tanah yang terdapat 2017 dimana luas sawah di indonesia yaitu
di dalam ruang-ruang antara butir-butir 7,74 Juta Ha menjadi 7,1 Juta Ha.
tanah yang membentuk aliran di dalam Penurunan lahan pertanian disebabkan
retak-retak dari batuan (Sosrodarsono, terjadinya penyebaran pembangunan
1999). Air tanah adalah air yang tergenang gedung-gedung industri yang bertambah
di atas lapisan tanah yang terdiri dari batu, jumlahnya disetiap lokasi. Alih fungsi
tanah lempung yang amat luas dan padat lahan menjadi industri umumnya tidak
yang sukar ditembus oleh air (Kaslan, memperhatikan akan dampak negatif yang
1991). Air tanah adalah salah satu bentuk ditimbulkan dari pembangunan dan
air yang berada di sekitar bumi kita dan insfratuktur yang menyebabkan terjadinya
terdapat di dalam tanah. Air tanah pada penurunan lahan pada aspek pertanian.
umumnya terdapat dalam lapisan tanah Penurunan lahan tersebut berdampak
baik dari yang dekat dengan permukaan kurang baik bagi petani, dimana
tanah sampai dengan yang jauh dari penurunan wilayah tersebut membuat
permukaan tanah. Air tanah ini merupakan petani kesulitan untuk bercocok tanam.
salah satu sumber air, ada saatnya air Penurunan lahan pertanian dapat diatasi
tanah ini bersih tetapi terkadang keruh dengan berbagai cara salah satunya adalah
sampai kotor, tetapi pada umumnya dengan cara budidaya hidroponik.
terlihat jernih. Dunia pertanian di Indonesia telah
Indonesia adalah negeri yang subur, menjadi salah satu penghasil komoditas
tanaman apa pun yang ditanam bisa unggulan baik untuk konsumsi dalam
tumbuh, karena kesuburan tanah tersebut, negeri maupun luar negeri. Hal ini
masyarakat Indonesia banyak yang menyebabkan semakin banyaknya
bekerja sebagai petani. Lahan pertanian teknologi budidaya pertanian untuk terus
seperti sawah, kebun dan ladang pun dikembangkan. Salah satu teknologi yang
banyak terdapat di Indonesia. Lahan banyak digunakan adalah teknologi rumah
pertanian di Indonesia mengalami kaca (Greenhouse). Karena dengan
penurunan akibat terjadinya alih fungsi Greenhouse faktor yang berpengaruh

43
Shinta Atilia Diatara, & Nurpilihan, DAMPAK KUALITAS AIR TANAH

seperti suhu, sinar matahari, kelembaban, solusi agar kebutuhan unsur hara pada
dan udara disediakan, dipertahankan dan budidaya hidroponik terpenuhi.
didistribusikan secara merata pada level Pencampuran air dan nutrisi yang
yang optimal. Pembuatan greenhouse bersamaan dengan irigasi dikenal dengan
mempunyai transmisi cahaya yang tinggi, nama fertigasi. Fertigasi menggunakan
konsumsi panas yang rendah, ventilasi autopot yaitu self watering fertigation
yang cukup dan efisien, struktur yang kuat dimana sistem ini tidak memerlukan listrik
greenhouse untuk daerah tropis sangat dan pompa namun memberikan hasil yang
memungkinkan dan mempunyai banyak baik dan penggunaan air yang efisien
keuntungan dalam produksi dan budidaya (Nurpilihan, 2017).
tanaman. Produksi dapat dilakukan Tomat termasuk dalam famili
sepanjang tahun, dimana produksi dalam Solanaceae (berbunga seperti terompet)
lahan yang terbuka tidak memungkinkan dan merupakan salah satu jenis sayuran
karena adanya hujan yang sering dan buah yang telah lama dikenal oleh
angin yang kencang. Struktur greenhouse masyarakat Indonesia. Tomat merupakan
di daerah tropis sering menggunakan buah yang berasa masam, berwarna merah
sisinya untuk melindungi dan mengontrol dan memiliki pertumbuhan dan hasil tinggi
suhu dengan menggunakan ventilasi di Indonesia. Tomat memiliki beberapa
alamiah maupun terkontrol dengan varietas antara lain: (1) Varietas commune
dilapisi jala (screens) yang mampu Bailey, memiliki buah berukuran besar dan
mengurangi serangan serangga dan hama. mempunyai beberapa ruang; (2) Varietas
Irigasi menjadi salah satu hal yang cerasiforme (Dun.) Alef. atau biasa dikenal
harus terpenuhi untuk pertumbuhan dan dengan tomat cherry, berbuah kecil, bulat,
perkembangan tanaman. Kebutuhan air dan beruang dua; (3) Varietas pyriforme
yang tidak sesuai dapat mempengaruhi Alef. atau biasa dikenal dengan tomat peer,
pertumbuhan dan perkembangan karena bentuk buahnya bulat seperti buah
tanaman, namun media tanam pada peer yang memanjang dan beruang dua;
budidaya hidroponik yaitu selain tanah (4) Varietas validum Bailey, atau biasa
sehingga kebutuhan unsur hara makro dan dikenal dengan tomat kentang, tanaman
mikro harus tepenuhi sesuai dengan ini tumbuh tegak, pendek, daunnya
kebutuhan. Pergantian pupuk menggulung, memiliki buah yang
menggunakan larutan nutrisi menjadi

44
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 42-51

berbentuk lonjong serta teksturnya keras METODE PENELITIAN


dan tipe pertumbuhannya determinate. Metode yang digunakan pada
Buah tomat merupakan buah yang penelitian ini menggunakan metode
memiliki sumber vitamin yang tinggi deskriptif yaitu, melakukan pengukuran,
sehingga buah tomat banyak dikonsumsi pengamatan, perhitungan dan analisis data
oleh masyarakat sebagai buah segar, secara kuantitatif. Metode deskriptif ini
bumbu masak ataupun dimanfaatkan akan menggambarkan hubungan kualitas
olahannya seperti pembuatan jus dan saus. air tanah terhadap kualitas buah dan
Pemilihan tanaman tomat cherry pada produktivitas dari buah tomat cherry.
penelitian ini dikarenakan tomat cherry Penelitian ini dilakukan dengan menguji
yang memiliki harga jual yang tinggi dan kualitas air yang digunakan sebagai air
baik diibudidayakan pada musim kemarau. irigasi pada sistem hidroponik
Penelitian ini menggunakan fertigasi menggunakan autopot. Pengujian kualitas
menggunakan autopot yang diberikan air dilakukan di Laboratorium Ekologi
pada tanaman tomat yang akan Universitas Padjajaran. Parameter yang di
berpengaruh terhadap hasil produksi dan uji meliputi, TSS, EC, pH, kekeruhan dan
kualitas buah tomat cherry. suhu. Penelitian ini juga dilakukan
Tujuan yang ingin dicapai dari pengujian terhadap kulitas buah tanaman
penelitian ini adalah sebagai berikut: tomat cherry dengan parameter yang diuji
1. Mengetahui kualitas air yang adalah vitamin C, kadar lemak, kekerasan
digunakan sebagai air fertigasi buah, total padatan terlarut, kadar protein,
menggunakan autopot dengan kadar lemak, kadar kabrohidrat dan kadar
parameter uji meliputi TDS (total abu.
padatan terlarut), TSS (total padatan Pengambilan Sampel Air
tersuspensi), warna, kekeruhan dan Pengambilan sampel air dilakukan
pH. pada sumur gali penduduk di Kelurahan
2. Mengetahui kualitas buah tomat Cibeureum. Metode pengambilan sampel
cherry pada sistem fertigasi dilakukan dengan pengambilan sampel
menggunakan autopot. sesaat (grab sample). Yaitu metode
pengambilan sampel dengan cara sampel
diambil langsung dari badan air yang
sedang dipantau. Penelitian ini dilakukan

45
Shinta Atilia Diatara, & Nurpilihan, DAMPAK KUALITAS AIR TANAH

dengan mengambil sampel sebanyak 3 kali Laboratorium


5 TDS mg/l Uji
ulangan agar didapatkan data yang lebih Laboratorium
akurat. Prosedur pengambilan sampel Pengujian kualitas air dilakukan dengan
membandingkan hasil pengukuran dengan
berdasarkan SNI 06-2412-1991, Secara peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001.

garis besar adalah sebagai berikut :


Pengujian Kualitas Buah Tomat Cherry
1. Menyiapkan botol air mineral untuk Pengujian kualitas buah tomat cherry
digunakan sebagai tempat menyimpan meliputi :
sampe air sumur. 1. Kadar vitamin C dan proksimat yang
2. Menyiapkan Coolbox untuk dilakukan di Laboraturium Keteknikan
menyimpan air sampel sumur. Pengolahan pangan Teknologi Pangan
3. Membersihkan botol air mineral Fakultas Teknologi Industri Pertanian.
tersebut dengan cara dibilas dengan Pengujian tersebut menggunakan
sampel air sumur. sampel sebanyak 2 buah, dimana
4. Memasukkan sampel air sumur ke setiap sampel mempunyai berat 100
dalam botol air mineral. gram;
5. Dalam memasukkan sampel air ke 2. Kekeresasan buah, Pengujian
dalam botol dianjurkan dengan kekerasan buah dilakukan di
mengalirkan sampel air tersebut Laboraturium Pasca Panen Teknik
secara perlahan sampai penuh melalui Pertanian Fakultas Teknologi Industri
dinding botol agar tidak terbentuk Pertanian. Pengujian ini menggunakan
gelembung udara 15 sampel buah setiap perlakuan
6. Menutup botol air sampel tersebut interval.
7. Memberikan label pada botol sampel 3. Total padatan terlarut, pengujian
guna menandakan lokasi tiap sampel. dilakukan di laboraturium Pasca
8. Menyimpan sampel yang telah diberi Panen Teknik Pertanian. Pengujian ini
label ke dalam Coolbox untuk dibawa menggunakan 15 sampel buah setiap
ke laboratorium. perlakuan interval.
Pengujian Kualitas Air
Tabel 1. Parameter Uji Kualitas Air
No Parameter Satuan Keterangan
1 pH - In Site
2 TSS mg/l Uji
Laboratorium
3 EC - In Site
4 Kekeruhan NTU Uji
46
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 42-51

HASIL DAN PEMBAHASAN masuk kedalam kategori baik sekali untuk


A. Kualitas Air Tanah air baku irigasi tanaman.
Pengambilan sampel air tanah
Nilai Kekeruhan yang didapat pada
dilakukan 3 kali pengulangan.
penelitian ini yaitu 4,78 NTU. Kekeruhan
Pengambilan sampel dilakukan pada pagi
(turbiditas) digunakan untuk menyatakan
hari dengan selang waktu satu minggu
derajat kegelapan di dalam air yang
untuk 1 kali ulangan. Pengulangan pada
disebabkan oleh bahan-bahan yang
pengambilan sampel air dilakukan untuk
melayang. Kekeruhan biasanya terdiri dari
mewakili variasi data yang mungkin
partikel organik maupun anorganik dan
didapatkan di lapangan serta digunakan
resuspensi sedimen. Hasil penelitian ini
untuk perhitungan data secara statistik.
memiliki nilai yang masih sesuai dengan
Sampel yang telah diperoleh, selanjutnya
standar mutu air bersih berdaskan
diuji di Laboratorium Ekologi Universitas
492/MENKES/PER/IV/2010.
Padjajaran dan di uji secara in situ.
TDS merupakan jumlah padatan yang

Tabel 3. Hasil Pengukuran Kualitas Air Tanah berasal dari material-material terlarut
No Parameter Satusn Hasil yang dapat melewati filter yang lebih kecil
1 TSS mg/L 3,2
2 TDS mg/L 15,2 daripada 2 μm. Pada penelitian ini nilai
3 pH - 7,04
4 EC mS/cm 0,75
TDS yang diperoleh adalah 15.2 mg/L.
5 Kekeruhan NTU 4,78 Nilai tersebut menunjukkan jika nilai TDS
yang diperoleh tidak melebihi dari ambang
Hasil TSS yang diperoleh pada
batas yang ditentukan berdasarkan PP. No.
penelitian ini adalah 3,2 mg/L. Hasil
82 Tahun 2001 yaitu 1.000 mg/L untuk
tersebut menujukkan jika nilai yang
baku mutu air kelas I, II dan III dan 2.000
didapat belum melebihi batas makasimum
mg/L untuk baku mutu air kelas IV
dari baku mutu air. Menurut PP No. 82
sehingga air tanah dapat dikategorikan
Tahun 2001 menyebutkan bahwa air
baik.
untuk irigasi tanaman masuk pada baku
Daya hantar listrik adalah ukuran
mutu kelas III dan kelas IV namun dari
kemampuan suatu larutan untuk
hasil pengujian menyatakan bahwa nilai
menghantarkan arus listrik. Semakin besar
dari TSS air hujan terpanen dan air hujan
jumlah padatan terlarut di dalam larutan
langsung yaitu masuk ke kelas I dan kelas
maka kemungkinan jumlah ion dalam
II dengan baku mutu maksimal yaitu 50
larutan juga akan semakin besar, sehingga
mg/L sehingga hasil pengujian air hujan ini
47
Shinta Atilia Diatara, & Nurpilihan, DAMPAK KUALITAS AIR TANAH

nilai konduktivitas listrik juga akan lengkap. Tomat cherry yang digunkanan
semakin besar. Hasil pengujian sampel pada penelitian ini pada parameter
mendapatkan nilai 0,75 mS/cm. Nilai kekerasan dan total padatan terlarut
tersebut menunjukkan jika air tanah masih adalah tomat segar berjumlah 15 sampel
belum layak dijadikan sebagai air irigasi No Parameter Hasil Nilai Acuan
Analisis
perlu ditambahkan unsur hara agar 1 Kadar Air (%) 90,55 94
2 Kadar Abu (%) 1,0 0,6
tanaman tomat cherry dapat berkembang
3 Kadar Protein 2,18 1
baik. (%)
4 Kadar Lemak 0,26 0,20
pH adalah derajatkeasaman yang (%)
5 Kadar 6,01 3,50
digunakan untuk menyatakan tingkat Karbohidrat (%)
6 Vitamin C 25,16 10
keasaman atau kebasaannya yang dimiliki (mg/100gr)
oleh suatu larutan. Nilai pH dapat sedangkan, parameter vitamin C dan kadar
mempengaruhi spesiasi senyawa kimia air berjumlah 2 buah sampel dengan setiap
dan toksisitas dari unsur-unsur renik sampel dibutuhkan 100g tomat cherry
yang terdapat di perairan. Nilai pH yang segar.
didapat adalah 7,04. Nilai tersebut Tabel 4. Hasil Pengujian Kadar Proksimat

menunjukkan jika nilai pH yang didapat


Vitamin C menjadi salah satu
masih memenuhi baku mutu air dimana
parameter yang penting untuk pengujian
pada PP. No. 82 Tahun 2001 baku mutu air
kualitas buah tomat cherry karena tomat
untuk pH adalah 6-9. Hasil yang diperoleh
cherry merupakan suatu buah yang
masuk kedalam kategori air yang baik.
mempunyai kandungan vitamin C yang
B. Kualitas Buah Tomat Cherry
Menurut Islami dan Wani (1995) tinggi sehingga banyak digemari

menyatakan bahwa aktifitas fotosintesis masyarakat. Hasil dari penelitian ini

yang mengalami penurunan berakibat menujukkan jika nilai Vitamin C yang

pada jumlah buah dan bobot buah rendah. diperoleh yaitu 25,16 mg/100gr. Nilai

Kebutuhan air yang tidak sesuai dapat tersebut menujukkan jika nilai Vitamin C

mengalami stress air karena tanaman yang diperoleh lebih tingga dari nilai acuan

tidak dapat menyerap air menyebabkan yang berarti kadar vitamin C nya baik.

pelayuan pada tanaman hingga kematian. Protein pada tanaman akan disintesis

Tomat cherry segar ataupun olahan sebagian menjadi vitamin C pada buah.

memilik komposisi gizi yang baik dan Salah satu parameter kualitas buah pada
penelitian ini yaitu protein. Hasil protein
48
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 42-51

pada buah tomat yaitu 2,38%. Nilai kadar bahan pangan tersebut (Winarno, 2000).
protein tersebut sudah terbilang tinggi Kadar air yang normal untuk buah tomat
karena melebihi batas minimun dari kadar yaitu lebih dari 80%. Menurut Ryall dan
protein buah tomat. Hal ini menunjukkan Lipton (1972) menatakan bahwa buah
adanya pengaruh pemberian air terhadap tomat yang memiliki kualitas baik dan
kadar protein buah. disukai konsumen adalah buah tomat
Kadar abu merupakan suatu dengan kekerasan tinggi dengan kadar air
parameter yang menunjukkan bahwa sedang. Hasil penelitian menyebutkan
besaran dari kandungan mineral (bahan bahwa kadar air buah tomat yaitu 90,55 %.
anorganik) yang terdapat pada suatu buah Hal menujukkan jika penelitian ini baik
atau produk. Apabila kadar abu tinggi untuk parameter kadar air pada kualitas
maka kandungan mineral dalam buah buah.
tersebut semakin tinggi (Iswari, 2015). Menurut Hatfield dan Follet (2008)
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam Eveline dkk (2017) menyatakan
kadar abu tomat cherry yaitu 1,00 % . Dari bahwa semakin tinggi nitrogen yang
hasil pengujian tersebut menunjukkan diserap tanaman maka akan semakin
bahwa kadar abu tomat cherry sudah tinggi pula protein yang terdapat dalam
memenuhi batas minimum dari kadar abu buah namun akan menurunkan kandungan
tomat sesuai dengan acuan. lemak pada buah. Pernyataan tersebut
Bahan pangan mempunyai sesuai dengan hasil dari penelitian ini.
karakteristik yang penting salah satunya Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yaitu air karena air mempengaruhi fisik kandungan lemak yang terdapat pada buah
serta kimia dari bahan pangan tersebut. tomat dengan yaitu 0,26%.
Beberapa bahan pangan mempunyai air Karbohidrat merupakan komponen
yang cukup besar misalnya pada buah- yang penting untuk kebutuhan sumber
buahan yang mempunyai kadar sekitar energi manusia selain protein dan lemak.
90%, susu mencapai 87% dan daging sapi Menurut Hamidah (2015) menyebutkan
mencapai 65%. Bahan pangan yang bahwa kandungan karbohidrat pada buah-
mempunyai kadar air tinggi dapat buahan berpengaruh terhadap rasa buah
menyebabkan berkembangnya bakteri, yakni keseimbangan antara gula dan asam.
kapang atau khamir sehinggaakan cepat Buah yang masih muda (belum masak)
terjadi perubahan fisik atau kimia pada memiliki rasa yang tidak manis atau

49
Shinta Atilia Diatara, & Nurpilihan, DAMPAK KUALITAS AIR TANAH

karbohidrat minimun dikarenakan menunjukkan bahwa total padatan terlarut


kandungan karbohidrat masih dalam yang dinyatakan dalam satuan briks
bentuk tepung. Namun pada buah yang mempunyai nilai yaitu 10 (ºbriks).
telah masak, karbohidrat yang berupa
tepung telah berubah menjadi gula. Dalam SIMPULAN
pengujian kualitas buah ini karbohidrat 1. Air tanah yang digunakan sebagai air
menjadi salah satu parameter yang diuji irigasi memenuhi baku mutu air untuk
dalam kualitas buah. Hasil penelitian irigasi dan memiliki kualitas yang baik.
menyebutkan bahwa kadar karbohidrat 2. Kualitas buah tomat cherry memiliki
yaitu 6,01%. nilai yang telah melebihi standar
Tabel 5. Hasil Pengujian Kekerasan dan Total acuan, artinya buah tomat memiliki
Padatan Terlarut
Parameter Satuan Hasil Analisis kualitas yang baik.
Kekerasan gForce 8,5 3. Adanya pengaruh antara kualitas air
o
Total Padatan Brix 10,0
Terlarut dan kualitas buah tomat yang
dihasilkan, air yang berkualitas baik
Kekerasan suatu buah selalu
menghasilkan buah tomat yang baik.
dikaitkan dengan tingkat kematangan
terutama pada buah. Buah tomat adalah
UCAPAN TERIMAKASIH
buah salah satu komoditas yang mudah
Dalam pelaksanaan dan pembuatan
mengalami kerusakan karena masih
paper ini penulis menghadapi beberapa
adanya proses metabolisme yang berlanjut
masalah. Namun, berkat dukungan dari
pada buah tomat. Buah pada suatu
beberapa pihak akhirnya penulis dapat
tanaman apabila dibiarkan matang maka
menyelesaikan laporan Penelitian ini. Pada
lama-kelamaan akan menjadi lunak
kesempatan ini penulis mengucapkan
walaupun ada buah-buahan yang tidak
terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Hj.
seperti itu (wills et al, 1989).
Nurpilihan Bafdal, M.Sc selaku ketua
Total padatan terlarut pada
komisi pembimbing yang telah
umumnya dinyatakan dalam satuan persen
memberikan arahan, penjelasan dan ilmu
gula sukrosa. Padatan terlarut yang
yang bermanfaat bagi penulis serta telah
terkandung dalam suatu produk pangan
mendanai penelitian ini. Semoga paper ini
terdiri atas glukosa, fruktosa, sukrosa dan
dapat memberikan pengetahuan bagi
protein yang larut. Berdasarkan tabel 5,
pembacanya dan bermanfaat bagi yang

50
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 42-51

berkepentingan, khususnya bagi penulis


sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Islami, T. Dan Wani Hadi Utomo. 1995. Hubungan
Tanah, Air dan Tanaman. Semarang. IKIP
Semarang Press.
Hamidah, S. 2015. Sayuran dan Buah serta
Manfaatnya bagi Kesehatan. Artikel Ilmiah.
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta.
Hatfield, J. L dan R. F. Follett. Nitrogen in The
Environment: Sources, Problems, and
Management, 2nd ed. California: Elsevier,
2008.
Iswari K. 2015. Teknologi Pengolahan Jahe.
Sumatera Barat: Balai Pengaji Teknologi
Pertanian
Kaslan, A. Tohir. 1991. Butir –butir Tata
Lingkungan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Nurpilihan, 2017. Kinerja Sistem Fertigasi Autopot
pada Budidaya Tomat Cherry. Indonesian
Journal of Applied Science Vol. 7(3)
Sosrodarsono, S. 1999. Hidrologi Untuk Pengairan.
Jakarta : PT Pranya Paramitha. Cetakan ke-8
Winarno, F.G. 2000. Potensi dan Peran Tepung-
Tepungan bagi Industri Pangan dan program
Perbaikan Gizi. Seminar Nasional Interaktif
Penganekaragaman Makanan untuk
Memantapkan Ketersediaan Pangan. Jakarta

51

Anda mungkin juga menyukai