Disusun Oleh :
Rika Emba
Pembimbing :
dr. Hj. Nuraeni
BAB I
PENDAHULUAN
Kejang demam adalah kejang yang terkait dengan demam dan usia, serta
tidak didapatkan infeksi intrakranial ataupun kelainan lain di otak. Demam adalah
0 0
kenaikan suhu tubuh di atas 38 C rektal atau di atas 37,8 C aksila. Pendapat para
ahli terbanyak kejang demam terjadi pada waktu anak berusia antara 3 bulan
sampai 5 tahun. Berkisar 2% - 5% anak dibawah 5 tahun pernah mengalami
bangkitan kejang demam. Lebih dari 90% penderita kejang demam terjadi pada
anak berusia dibawah 5 tahun. Terbanyak bangkitan kejang demam terjadi pada
anak berusia antara usia 6 bulan sampai dengan 22 bulan. Insiden bangkitan
(1)
kejang demam tertinggi terjadi pada usia 18 bulan.
STATUS PASIEN
1. ANAMNESIS
A. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : An. MA
Umur : 2 tahun
Alamat : Jl. KH. Syamsuddin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Makassar
Agama : Islam
Tanggal pemeriksaan : 11 Desember 2019
2) Identitas orang tua pasien
Nama ayah : Tn. A
Umur : 27 tahun
Alamat : Jl. KH. Syamsuddin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Freelancer
Hubungan : Ayah Kandung
Nama Ibu : Ny. R
Umur : 25 tahun
Alamat : Jl. KH. Syamsuddin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Hubungan : Ibu kandung
B. Keluhan Utama
Kejang
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan kejang yang terjadi sejak 30 menit sebelum
masuk rumah sakit. Kejang terjadi lebih kurang selama 2 menit. Saat kejang terjadi
tubuh pasien kelonjotan, mata melotot, mulut keluar busa tidak ada. Setelah pasien
mengalami kejang langsung menangis.
Ibu pasien mengatakan 5 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami
batuk dan flu yang kemudian diikuti dengan demam. Awalnya demam yang dialami
tidak begitu tinggi, dan demam turun setelah pemberian obat penurun demam.
Kemudian dimalam harinya pasien kembali demam dan demam tidak turun setelah
pemberian obat penurun demam. Buang air kecil dan buang air besar biasa.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Pasien juga
menyangkal pernah masuk rumah sakit sebelum ini. Riwayat alergi makanan dan obat
disangkal. Riwayat trauma disangkal.
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga dan lingkungan sekitar yang sakit dengan keluhan yang
sama disangkal.
F. Riwayat tumbuh kembang
0 – 3 bulan : bereaksi dan mengoceh spontan
3 – 6 bulan : mulai memegang benda disekitarnya
6 – 9 bulan : mulai dapat membalikan tubuh
9 – 12 bulan : mencoba bisa duduk
12 - 18 bulan : mecoba berdiri dan berjalan dengan bantuan
18 – 24 bulan : sudah mulai bisa berjalan sendiri
G. Riwayat Imunisasi
Ekstremitas :
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan 11/12/2019
Hb 11,5 gr/dl
Ht 33,16 %
Eritrosit 4,53 x 106/mm3
Leukosit 9.100/mm3
Trombosit 295.000 U/L
Segmen 70,4 %
Limfosit 19,6%
Monosit 9,9%
GDS 90 mg/dl
Foto Thorax : Normal
4. DIAGNOSIS
Kejang demam sederhana
ISPA
5. TERAPI
- IVFD RL 1000cc/24jam= 40 tpm mikrodrips
- Paracetamol 200 mg/8jam/iv
- Cefotaxime 200mg/12jam/iv
- Diazepam ¼ amp/12j/iv
- Dexamethasone ¼ amp/12j/iv
- Ambroxol 3x ½ cc
- Solvita syrup 1x1
6. PROGNOSIS
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad sanationam : ad bonam
- Quo ad functionam : ad bonam
FOLLOW UP HARIAN
Tanggal/ Hari Catatan Instruksi
rawatan
12 Desember KU: batuk (+), demam (-), TERAPI :
2019
Kejang IVFD RL 40 tpm
H-2
mikro
(-)
Inj. Cefotaxime 200
TANDA VITAL
mg/12 jam/iv
HR: 103 x/menit
Thorak :
Inspeksi : Simetris
yang tertinggal
paru
Wh (-/-)
bising (-)
Abdomen :
Perkusi :Timpani
Extremitas :
ASSESSMENT:
Kejang demam
ISPA
FOLLOW UP HARIAN
Thorak :
Inspeksi : Simetris
Palpasi : tidak ada bagian dada
yang tertinggal
paru
Wh (-/-)
bising (-)
Abdomen :
Palpasi : Soepel
Perkusi :Timpani
Extremitas :
ASSESSMENT:
Kejang demam
ISPA
BAB III
ANALISA KASUS
KEJANG DEMAM
3.1 Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
0
tubuh (suhu rektal lebih dari 38 C) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium. Kejang demam terjadi pada 2 - 4% anak berumur 6 bulan – 5
tahun. Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang
demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam. Kejang disertai demam
pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam. Bila
anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang
didahului demam, pikirkan kemungkinan lain, misalnya infeksi sistem saraf pusat
(3)
ataupun epilepsi yang kebetulan terjadi bersamaan dengan timbulnya demam.
Kejang demam adalah kejang yang terkait dengan demam dan usia, serta
tidak didapatkan infeksi intrakranial ataupun kelainan lain di otak. Demam adalah
0 0
kenaikan suhu tubuh di atas 38 C rektal atau di atas 37,8 C aksila. Pendapat para
ahli terbanyak kejang demam terjadi pada waktu anak berusia antara 3 bulan
sampai 5 tahun. Berkisar 2% - 5% anak dibawah 5 tahun pernah mengalami
bangkitan kejang demam. Lebih dari 90% penderita kejang demam terjadi pada
anak berusia dibawah 5 tahun. Terbanyak bangkitan kejang demam terjadi pada
anak berusia antara usia 6 bulan sampai dengan 22 bulan. Insiden bangkitan
(1)
kejang demam tertinggi terjadi pada usia 18 bulan.
3.2 Epidemiologi
3.3 Etiologi
3.4 Klasifikasi
Tabel 3.1 Perbedaan kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks
Sebagian besar 63% kejang demam berupa kejang demam sederhana dan
35% berupa kejang demam kompleks.
3.5 Patofisiologi
Demam pada kejang demam sering disebabkan oleh karena infeksi. Pada
anak-anak infeksi yang sering menyertai kejang demam adalah tonsilitis, infeksi
traktus respiratorius (38-40% kasus), otitis media (15-23%), dan gastroenteritis (7-
9%). Anak-anak yang terkena infeksi dan disertai demam, bila dikombinasikan
dengan ambang kejang yang rendah, maka anak tersebut akan lebih mudah
mendapatkan kejang. Berdasarkan data kepustakaan bahwa 11% anak dengan
kejang demam mengalami kejang pada suhu <37,9ºC, sedangkan 14-40% kejang
terjadi pada suhu antara 38°-38,9ºC, dan 40-56% pada suhu antara 39°C-39,9ºC.(1)
3.7 Tatalaksana
Anak yang sedang mengalami kejang, prioritas utama adalah menjaga agar
jalan nafas tetap terbuka. Pakaian dilonggarkan, posisi anak dimiringkan untuk
mencegah aspirasi. Sebagian besar kasus kejang berhenti sendiri, tetapi dapat juga
berlangsung terus atau berulang. Pengisapan lendir dan pemberian oksigen harus
dilakukan teratur, kalau perlu dilakukan intubasi. Keadaan dan kebutuhan cairan,
kalori dan elektrolit harus diperhatikan. Suhu tubuh dapat diturunkan dengan
kompres air hangat (diseka) dan pemberian antipiretik (asetaminofen oral 10
(7)
mg/kgBB, 4 kali sehari atau ibuprofen oral 20 mg/kg BB 4 kali sehari).
Saat ini diazepam merupakan obat pilihan utama untuk kejang demam fase
akut, karena diazepam mempunyai masa kerja yang singkat. Diazepam dapat
diberikan secara intravena atau rektal, jika diberikan intramuskular absorbsinya
lambat. Dosis diazepam pada anak adalah 0,3 mg/kg BB, diberikan secara
intravena pada kejang demam fase akut, tetapi pemberian tersebut sering gagal
pada anak yang lebih kecil. Jika jalur intravena belum terpasang, diazepam dapat
diberikan per rektal dengan dosis 5 mg bila berat badan kurang dari 10 kg dan 10
mg pada berat badan lebih dari 10 kg. Pemberian diazepam secara rektal aman
dan efektif serta dapat pula diberikan oleh orang tua di rumah. Bila diazepam
tidak tersedia, dapat diberikan luminal suntikan intramuskular dengan dosis awal
30 mg untuk neonatus, 50 mg untuk usia 1 bulan – 1 tahun, dan 75 mg untuk usia
lebih dari 1 tahun. Midazolam intranasal (0,2 mg/kg BB) telah diteliti aman dan
efektif untuk mengantisipasi kejang demam akut pada anak. Kecepatan absorbsi
midazolam ke aliran darah vena dan efeknya pada sistem syaraf pusat cukup baik.
Namun efek terapinya masih kurang bila dibandingkan dengan diazepam
(7)
intravena.
Kejang dengan suhu badan yang tinggi dapat terjadi karena faktor lain,
seperti meningitis atau ensefalitis. Oleh sebab itu pemeriksaan cairan
serebrospinal diindikasikan pada anak pasien kejang demam berusia kurang dari 2
tahun, karena gejala rangsang selaput otak lebih sulit ditemukan pada kelompok
umur tersebut. Pada saat melakukan pungsi lumbal harus diperhatikan pula
kontraindikasinya.
• Sebelum kejang demam yang pertama sudah ada kelainan atau gangguan
perkembangan neurologis.
• Terdapat riwayat kejang tanpa demam yang bersifat genetik pada orang
tua atau saudara kandung.
• Kejang demam lebih lama dari 15 menit, fokal atau diikuti kelainan
neurologis sementara atau tetap
• Kejang demam terjadi pada bayi berumur kurang dari 12 bulan atau
terjadi kejang multipel dalam satu episode demam.
3.8 Prognosis
Kejang demam adalah kejang yang terkait dengan demam dan usia, serta
tidak didapatkan infeksi intrakranial ataupun kelainan lain di otak. Demam adalah
0 0
kenaikan suhu tubuh di atas 38 C rektal atau di atas 37,8 C aksila. Pendapat para
ahli terbanyak kejang demam terjadi pada waktu anak berusia antara 3 bulan
sampai 5 tahun. Berkisar 2% - 5% anak dibawah 5 tahun pernah mengalami
bangkitan kejang demam. Lebih dari 90% penderita kejang demam terjadi pada
anak berusia dibawah 5 tahun. Terbanyak bangkitan kejang demam terjadi pada
anak berusia antara usia 6 bulan sampai dengan 22 bulan. Insiden bangkitan
kejang demam tertinggi terjadi pada usia 18 bulan.
Penatalaksanaan kejang demam pada anak mencakup dalam tiga hal, yaitu: