Anda di halaman 1dari 3

NAMA : YETTY ANDRIANI

NIM : 1921002381006

MATA UJIAN : TATA KELOLA PEMERINTAHAN

JURUSAN :ILMU PEMERINTAHAN

DOSEN : SURYA NINGSIH, S.IP,M.A

1. Jelaskan sejarah kemunculan governance


Pada akhir abad ke 20 dan awal abad ke 21 Bangsa kita yaitu Indonesia dan juga
sebagai mana bangsa-bangsa lain di berbagai belahan dunia menghadapi gelombang
besar berupa meningkatnnya tuntutan Demokratisasi , Desentralisasi dan globalisasi yang
mana tuntutan tersebut mengemuka dengan nuansa yang berbeda sesuai dengan kemajuan
zaman, yakni globalisasi yang menyentuh berbagai bidang kehidupan di seluruh wilayah
pemerintahan ,yang mana menuntut revormasi sistim perekonomian dan pemerintahan
yang memungkinkan interaksi perekonomian antar daerah dan antar bangsa berlangsung
secara lebih efisien.
Hal tersebut diataslah yang menjadi salah satu pra syarat yang di kembangkan
oleh tuntutan pada saat itu dan menjadi komitmen yang tinggi untuk menerapkan nilai
luhur peradapan bangsa dengan prinsip good governance dalam penuangan mewujudkan
cita-cita dan tujuan bangsa dan Negara sebagaimana yang di amanatkan dalam
pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yang memakai prinsip-orinsip dasar sebagai
berikut :
1. Adannya partisipasi masyarakat
2. Adannya supremasi hukum
3. Adannya transparansi
4. Adannya responsive/cepat tanggap
5. Pembangunan consensus bersama
6. Adanya kesetaraan
7. Adannya efektifitas dan efisiensi
8. Adannya Akuntabilitas
9. Mempunyai visi yang Strategis.
Dari uraian di atas konsep governance munculo sebagai turunan dari pelaksanaan
demokrasi . Dengan munculnnya asumsi
1.Pemerintahan yang baik terjadi jika adannya kesepakatan bersama yang
menyangkut pengaturan Negara di ciptakan bersama-sama oleh elemen dan
pemanku kepentingan dalam suatu Negara
2. Untuk mewujudkan good governance perlu di bangun dialog antar pelaku
kepentingan agar semua merasa memiliki karna tanpa kesepakatan bersama itu
sulit kesejahteraan tercapai karena aspirasi politik maupun ekonomi rakyat
tersumbat.

2. Jelaskan bagaimana pola relasi antar actor dalam governance.


Adapun pola yang menghubungkan antar actor-aktor pelaku kepentingan menuju
governance yaitu sbb :

1. Negara bertugas menciptakan lingkungan politik dan iklim politik serta hukum yang
kondusif.
2. Sektor swasta menyediakan peluang dan lapangan kerja guna mendapatkan
penghasilan yang signifikan.
3. Masarakat civil / civil society memfasilitasi interaksi social politik dan memberikan
motifasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam aktifitas social,politik dan ekonomi.

3.Jelaskan Peran Birokrasi dalam Governance

Adapun peran birokrasi dalam sebuah Negara menuju governance menjadi hal yang
sangat fital karna harus diakui mesinnya sebuah negara terletak pada birokrasinnya sebuah
Negara yang mana ada beberapa asumsi yang menjadikan birokrasi menjadi tolak ukur
keberhasilan dan kemajuan sebuah Negara asumsi-asumsi itu ialah sebagai berikut :

1. Bahwa birokrasi merupakan sebuah ancaman bagi tegaknnya demokrasi sebab birokrasi
dapat bertindak sebagai alat perluasan dominasi Negara dan refresi Negara
2. Peningkatan kapasitas birokrasi dan monopoli informasi dapat menembus Domain
individu yang akan memberikan otonomi dan kebebasan lebih luas kepada birokrasi.
3. Kekuatan monopoli Birokrasi daklam hal keahlian dan informasi dapat membebaskan
mereka dari control politisi dan melindungi lingkup penugasan birokrasi
4. Harus diakui bahwa peran pemerintah melalui birokrasi Administrasi Publik telah lama
menuai beberapa keberhasilan.
5. Adapun beberapa even local nasional maupun global seperti pertumbuhan ekonomi yang
melambat,sistim viskal yang tidak realistic menyebabkan adopsi pembaharuan program
public sulit di lakukan.
6. Dan menguatnnya aspirasi demokrasi memastikan birokrasi public harus menyesuaikan .

4. Jelaskan Civil Society Organization (CSO) untuk mendorong terciptannya tata


pemerintahan yang baik.

Hadirnnya Civil Society muncul seiring dengan penguatan perhatian pada masyarakat
tokoh utama yang menggunakan istilah political society : Komonitas etis politik, terdiri dari
warganegara yang bebas dan sejajar di bawah satu aturan hukum (aristoteles) tetapi aristoteles
belum membedakan antara entitas Negara dan masyarakat sedangkan hegel (1770-1831) yang
mengatakan state society yang bermakna konsep Negara integralistik . Dari ke dua para ahli
tersebut maka civil society organizing sangat penting utuk mendorong terciptannya tata
pemerintahan yang baik , karna CSO adalah sebagai gerakan social yang melakukan pergerakan
yaitu sebagai berikut :

 Sivil society adalah gerakan sosial sebagai perlawanan terhadap totalitarianisme Negara
dan pasar .
 Gerakan ini lahir di berbagai Negara baik di Negara non demokratis maupun di Negara
Demokratis.
 Literatur dan wacana tentang Sicil Society moderen berawal dari gerakan Social atau
Civil Society Organizing ( CSO).

Hal tersebut diatas menjadi bukti dan ekspresi kekecewaan terhadap model Negara
kesejahteraann yang kapitalistik, sehingga melahirkan sikap dan komitmen bersama CSO di
berbagai belahan dunia tentang adannya :

 Private Voluntary Organization ( PVO)


 Revolusi Asosiasional
 Non Government Organization
 Non Provit Organization
 Lembaga Swadaya masyarakat

Sehingga dari lembaga-lembaga di atas lahirlah rumusan dari organisasi yang di bentuk secara
sukarela oleh warga berdasarkan kepentingan bersama untuk tujuan yang sama dalam kegiatan
tertentu sehingga terwujudlah dorongan utk terciptannya tata kelola pemerintahan yang baik
berdasalkan usulan , masukan serta kumpulan ide-ide yang dituangkan ke dalam rekomendasi
melalui CSO dan di praktekkan Oleh penyelenggara Negara.

Anda mungkin juga menyukai