Para meter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis-analisis kapasitas dukung tanah,
stabilitas lereng, dan gaya dorong pada dinding penahan tanah. Menurut teori Mohr (1910)
kondisi keruntuhan suatu bahan terjadi oleh akibat adanya kombiasi keadaan kritis dari tegngan
normal dan tegangan geser. Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukuan oleh
butir-butir tanah terhadap desekan atau tarikan. Dengan dasar pengertian ini, bila tanah
mengalami pembebanan akan ditahan oleh :
1) Kohesi tanah yang bergantung pada jenis tanah dan kepadatannya, tetapi tidak bergantung dari
tegangan normal yang bekerja pada bidang geser.
2) Gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding lurus dengan tegangan normal pada
bidang gesernya.
Untuk mempelajari kuat geser tanah, berikut adalah istilah-istilah yang sering dipakai:
Kelebihan tekanan pori (excess pore pressure), adalah kelebihan tekanan air pori akibat dari
tambahan tekanan yang mendadak.
Tekanan overburden adalah tekanan pada suatu titik didalam tanah akibat dari berat material
tanah dan air yang ada di atas titik tersebut.
Tekanan overburden efektif adalah tekanan akibat beban tanah dan air diatasnya, dikurangi
tekaknan air (pori)
Tanah normally consolidate (terkonsolidasi normal) adalah tanah dimana tegangan efektif yang
membebani pada waktu sekarang, adalah nilai tegangan maksimum yang pernah dialami
Tanah overconsolidated (terkonsolidasi berlebihan) adalah tanah dimana tegangan efektif yang
pernah membebaninya pada waktu lampau, lebih besar daripada tengangan efektif yang bekerja
pada waktu sekarang.
Tekanan prakonsolidasi (preconsolidation pressure) adalah nilai tekanan maksimum yang
pernah dialaami oleh tanah tersebut.
Rasio overconsolidation (overconsolidation ratio = OCR) adalah nilai banding antara tekanan
prakonsolidasi dengan tekanan overburden efektif yang ada sekarang.