Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ferry Rachmat Setiawan

Kelas : Pendidikan Sejarah 2018 B

Nim : 1807807

Matakuliah : Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia

Anotasi Spni Tema ke 5

Wakhid, Abdul. (tt). Modal Cina dan Nasionalisme Indonesia : Industri Pers Cina Pada
Masa Pergerakan Nasional 1910-1942. -. 1-14.

Dalam jurnal ini peneliti memfokuskan penelitiannya mengenai masyarakat Cina berdasarkan
sejarah dan perilakunya di Indonesia. Dimana kehadiran kelompok minoritas Cina di indonesia
ini memiliki sejarah yang sangat panjang. Dari berbagai sumber sejarah mengatakan bahwa
orang Cina sudah hadir di Indonesia berabad-abad yang lampau. Dan dalam perkembangannya
orang Cina ini ikut larut dalam arus dinamika sejarah Indonesia. Dimana menajadi bagian
integral dari realitas perjalanan historis bangsa Indonesia. Penelitian ini diarahkan untuk melihat
eksistensi serta peran bisnis dari masyarakat Cina yanga ada di Indonesia ditengah-tengah gelora
perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Bisnis cina yang dijelaskan
dalam jurnal ini dimaksud sebagai bisnis Cina seperti industri pers, sedangkan dalam jurnal ini
kurun waktu yang diambil meliputi periode yang dalam historiografi Indonesia sebagai periode
Pergerakan Nasional. Dalam jurnal ini cukup dijelaskan secara mendalam dan pembaca pun
cukup paham dengan alur yang di jelaskan dalam jurnal ini. selain menggunakan penelitian
sejarah penelitian dalam jurnal ini juga menggunakan penelitian kuantitatif untuk memperdalam
pembahasannya.

Suprayitno. (1997). Pengaruh Pelaksanaan Politik Etis Terhadap Kehidupan Sosial Budaya
Masyarakat Jawa Tahun 1901-1942. -. 1-54.

Dalam jurnal ini peneliti mengungkap secara mendalam mengenai pengaruh politik etis terhadap
kehidupan sosial budaya masyarakat Jawa mulai dari tahun 1901-1942. Dalam jurnal ini peneliti
menjelaskan dari awal adanya VOC di Indonesia dan pengaruh yang ditimbulkan oleh VOC dan
dampaknya untuk bangsa Indonesia. Selanjutnya peneliti menjelaskan mengenai politik etis dari
Belanda dimana politik etis ini memberikan pengaruh bagi sistem sosial, ekonomi dan politik di
Indonesia khususnya di daerah Jawa. Dalam jurnal ini juga dijelaskan mengenai sistem sosial
dan budaya di masyarakat Jawa dimana sistem sosial budaya pada saat itu meliputi adat istiadat
dijelaskan dalam jurnal ini selain itu juga di jelaskan mengenai kehidupan di masyarakat jawa
pada saat itu. Dan pengaruh dari politik etis itu sendiri bagi kehidupan sosial dan budaya
masayrakat Jawa, dimana pengaruh yang ditimbulkan itu seperti banyak bermunculan sikap yang
mulai meninggalkan kebudayaan timur dan adanya disentralisasi dan ekspansi birokrasi
kolonialisme dalam lapangan perkerjaan masyarakat Jawa, hasil kekayaan masyarakaat Jawa di
eksploitasi oleh pemerintah Belanda dsb. Dalam jurnal ini penjelaskan sangat terperinci sehingga
pembaca dapat dengan mudah memahami apa yang disampaikan oleh peneliti selain itu juga
peneliti dalam jurnal

18. Wardaya, K. & Komari, Ahmad. (2011). Revolusi Media, Jurnalime Global, dan
Hukum Pers di Indonesia. 11(2). (367-375).

Dalam jurnal ini dijelaskan mengenai akibat dari adanya perkembangan yang begitu
pesat dalam bidang media dan aktifitas jurnalistik yang pada akhirnya membawa manusia kepada
suatu babak baru dimana hal ini dikarenakan kemajuan teknologi. Dalam jurnal ini juga
dijelaskan mengenai berbagai macam aturan dalam menggunakan media. Dan dalam jurnal
inipun dapat terasa jika pada masa revolusi tahun 1945-1950 media begitu dijaga ketat oleh
pemerintah Belanda dan tidak leluasa. Sekarang media menjadi sangat mudah untuk mengakses
apapun karena akibat dari kemajuan teknologi.

Dalam jurnal ini pembaca dapat melihat jelas perbadaan media pada masa revolusi
tahun 1945-1950 dan revolusi dimasa kini. Dan dalam penelitian ini juga peneliti memaparkan
penelitiannya dengan cukup jelas. Dan cukup membuat pembaca mengerti dengan apa yang
peneliti jelaskan.

ini menjelaskan dengan sangat terstruktur.

Tema 6

Wajidi. (2015). Eksistensi Partai Indonesia Raya (PARINDRA) di Kalimantan Selatan 1935-
1942. 7(1). 17-32.
Dalam jurnal ini Wajidi menjelaskan mengenai partai PARINDRA di daerah Kalimantan Selatan
dimana tujuan dari jurnal ini adalah ingin memberikan pengetahuan pada pembaca mengenai
persebaran PARINDRA di Kalimantan Selatan, lalu menjelaskan mengenai perjuangan
PARINDRA di Kalimantan Selatan, lalu menjelaskan mengenai tindakan yang dilakukan pihak
Belanda terhadap PARINDRA di Kalimantan Selatan. Dalam penelitiannya jurnal ini
menggunakan metode penelitian sejarah dengan menggunakan sebagian besar data primer seperti
memoar para pelaku sejarah dari anggota perintis kemerdekaan. Dalam jurnal ini pun dijelaskan
mengenai hasil dari awal mula Parindra di Kalimantan Selatan. Jurnal ini membuat pembaca
menambah wawasan mengenai PARINDRA ini khususnya di wilayah Kalimantan Selatan yang
sebelumnya pembaca tidak mengetahuinya. Dalam cara bahasa jurnal ini cukup mudah
dipahami.

Rugani, Johari. (2016). Pendidikan Kebangsaan Dalam Perspektif Pendidikan Islam.


Jurnal Equilibrium, Volume IV No. 2 ISSN e-2477-0221 p-2339-2401.

Artikel ini merupakan penelitian penulis mengenai Pendidikan Kebangsaan Dalam


Perspektif Pendidikan Islam. Selain itu didalam penelitian ini penulis juga berusaha untuk
memahami kerangka pemikiran H.O.S. Cokroaminoto terhadap pendidikan kebangsaan dalam
perspektif Pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustakan dengan metode
kualitatif deskriftif. Kajian dimulai dengan pengumpulan data-data dokumen berupa buku,
jurnal, blong dan hasil-hasil penelitian lainnya. Pendidikan Islam sebagai bagian dari sistem
sosial yang dipahami sebagai aktivitas bimbingan yang disengaja untuk mencapai kepribadian
muslim.

Cokroaminoto dalam sejarahnya sampai sekarang masih sangat kurang mendapatkan


sorotan perhatian dan publikasi secara nasional. Bahkan terjadi persepsi dengan menganggapnya
bahwa H.O.S. Cokroaminoto hanya sebatas tokoh Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Pada
hal perjalanan sejarahnya beliau merupakan seorang tokoh yang banyak berjasa dengan ide dan
konsep terhadap pembangunan bangsa ini. Hal tersebut terbukti dimana H.O.S. Cokroaminoto
merupakan peletak dasar pemikiran tentang berbagai persoalan nasional termasuk pendidikan
kebangsaan. Kerangka pemikirin H.O.S Cokrominoto tentang pendidikan kebangsaan berbasis
pada Islam karena Islam merupakan agama yang tidak membedakan status sosial dan selalu
berpihak pada kebenaran. Justru itu, H.O.S. Cokroaminoto dalam pergerakannya berkenaan
sosialisme islam tidak pernah ragu terhadap perjuangannya dalam membela masyarakat pribumi
yang tertindas, ide-idenya mengenai paham sosialisme yang dapat dibentuk dari esensi ajaran
Islam. Menurutnya, sosialisme Islam menghendaki suatu cara hidup yang menyadari bahwa
setiap individu memikul tanggung jawab terhadap manusia-manusia lainnya. Ini artinya tumbuh
dan berkembangnya nasionalisme tidak lepas dari nilai-nilai kebangsaan sehingga telah
melahirkan banyak negara dan bangsa merdeka di seluruh dunia.

Wajidi. (2015). EKSISTENSI PARTAI INDONESIA RAYA (PARINDRA) DI


KALIMANTAN SELATAN, 1935-1942. Eksistensi Parindra..... (Wajidi). Vol 7. [no 1].

Paruh pertama abad ke-20 merupakan puncak dari kolonialisme dan imperialisme di
Indonesia. Pada saat bersamaan, awal abad ke-20 juga dikenang sebagai masa tumbuh dan
berkembangnya nasionalisme. Kalimantan Selatan (termasuk Kalimantan Tengah dan Timur
sekarang) merupakan bagian dari konstelasi pergerakan kebangsaan Indonesia pada waktu itu. Di
daerah ini yang pada masa pergerakan kebangsaan disebut Keresidenan Afdeling Selatan dan
Timur Borneo atau Residentie Zuider en Oosterafdeling van Borneo dengan ibu kota
Banjarmasin (ANRI, 1986: iv) berkembang berbagai organisasi yang berlingkup lokal, regional,
maupun nasional. Atau dari yang semula bersifat kedaerahan dan bergerak di bidang sosial,
ekonomi, dan keagamaan, terus berkembang ke arah kebangsaan melalui pergerakan politik
praktis dengan tujuan meraih kemerdekaan. Perasaan kebangsaan yang sebenarnya lahir dari
kondisi masyarakat itu sendiri sebagai dampak dari penjajahan, seperti penindasan dan perlakuan
diskriminatif, munculnya sistem ekonomi modern, praktik kerja paksa (rodi) atau erakan, telah
mendorong tumbuhnya kesadaran akan harga diri yang semakin menguat dengan masuknya
pengaruh pergerakan kebangsaan yang tumbuh di Jawa dan menyebar luas hingga sampai ke
daerah ini. Penetrasi kebudayaan Barat yang sangat kuat pengaruhnya terhadap tumbuhnya
pergerakan kebangsaan di daerah ini adalah penetrasi di bidang pendidikan berupa pengajaran
secara Barat yang melahirkan kaum cendekiawan, terutama “elite nasional” (elite sekuler
maupun elite religius), yakni para lulusan sekolah partikelir atau sekolah agama yang berjuang
untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsanya. Lancarnya hubungan kapal laut antara
Banjarmasin dan kota-kota di pantai utara Pulau Jawa, berdampak terhadap lancarnya
komunikasi dan informasi antara sebagian penduduk Kalimantan Selatan dan Jawa. Berkat
adanya pengalaman, pengetahuan dan hubungan dengan dunia luar dan melihat kemajuan
pergerakan di daerah lain, baik secara langsung maupun melalui pemberitaan pers, maka para
pedagang yang kembali dari Jawa ke kampung halamannya turut menjadi pelopor atau
penggerak organisasi pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan.

Anda mungkin juga menyukai