Disusun oleh:
Mawar Nunggal Wahyu Tinitis
S19189/S19 D
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat
menyalesaikan makalah Manajemen Sistem Informasi pada Keperawatan.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sistem Informasi Keperawatan. Untuk itu saya selaku penyusun sangat
berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan
yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan
tepat pada waktunya.
Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun
agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi
saya selaku penyusun.
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Konsep Dasar Sistem...........................................................................................3
2.2 Konsep Dasar Informasi....................................................................................11
2.3 Pengertian Sistem Informasi.............................................................................13
2.4 Kerangka Kerja Sistem Informasi....................................................................14
2.5 Pengertian dan Konsep Sistem Informasi Manajemen...................................15
2.6 Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen.......................................23
BAB III PENUTUP.........................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................24
3.2 Saran...................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan
dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi
yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya seharihari. Daftar gaji harus
disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini
dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat
pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer
bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem
informasi menajemen melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar
sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan
kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi
pengambilan keputusan. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai
sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi,
penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri
dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.
1
Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.
Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan
dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Definisi sebuah sistem
informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu 5 (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam
sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan, dan sebuah “data base”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka diperoleh suatu
rumusan masalah yaitu apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi
Manajemen khususnya mencakup :
1. Bagaimana konsep dasar suatu sistem ?
2. Bagaimana konsep dasar sebuah informasi?
3. Apakah pengertian sistem informasi ?
4. Bagaimana kerangka kerja sistem informasi ?
5. Apakah pengertian dan konsep sistem informasi manajemen ?.
6. Bagaimana kemampuan sebuah sistem informasi manajemen ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas yaitu untuk
mengetahui tentang :
1. Konsep Dasar Sistem
2. Konsep Dasar Informasi
3. Pengertian Sistem Informasi
4. Kerangka Kerja Sistem Informasi
5. Pengertian dan Konsep Sistem Informasi Manajemen
6. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan system sebagai berikut ini :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak
bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan system
yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau
susbsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih
banyak diterima, karena kenyataanya suatu system dapat terdiri dari
beberapa subsistem atau system bagian.. Sebagai missal, system akuntansi
dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi
penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian,
subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya. Dengan diketahuinya suatu
sistem maka perlu diketahui pula batasan – batasan dengan terbentuknya
sistem tersebut. Batasan Sistem yaitu suatu batasan / kondisi yang
memisahkan antara sistem dengan sekitarnya. Sehingga terbentuk suatu
wilayah yang berada di sekitar sitem itu sendiri yaitu yang dinamakan Sub-
sistem dan Supra sistem.
a. Apa itu Subsistem?
Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem
ini bisa phisik ataupun abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di
dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu
tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang terdiri dari
system-sistem bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan
system rangka. Masing-masing system ini terdiri dari system tingkat yang
lebih rendah lagi.
b. Apa itu Supersistem?
Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, system seperti ini ada. Jika
suatu system adalah bagian dari system yang lebih besar, system yang lebih
besar itu adalah supersistem.
4
Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu
system terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian
yang terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
5
e. Masukan sistem (input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah
maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan
data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
g. Pengolah sistem (Process)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang
diinginkan.
h. Sasaran sistem
Setiap sistem yang dibuat harus mempunyai sasaran atau tujuan yang akan
dicapai. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya.
3. Klasifikasi Sistem :
a. Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik (sistem teologia)
b. Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer,
sistem akuntansi, sistem produksi dll.)
c. Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari,
sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.
d. Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-
machine system (contoh ; sistem informasi)
e. Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi
6
dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ;
sistem komputer)
f. Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
g. Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem
tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup,
tidak benar-benar tertutup).
h. Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.
i. Sistem sederhana dan Sistem kompleks
7
c. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan dari SIM dengan
penyediaan prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan
membantu manajer dalam memperoleh alternative keputusan.
d. Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan
pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis berbasis internet. Lebih
spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi yang merupakan
bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau
lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat
modern.
Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu :
- Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
- Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol
komunikasi,program aplikasi).
- Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi
keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
- Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
- Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori antara lain :
- On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input
pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat
berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat
dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi
reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.
- Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan,
perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan
dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line
adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau
seperseribu detik sedangkan on-line masih dalam skala detik atau bahkan kadang
beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan
pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan
lingkungan yang dipetakan.
8
- Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses
transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil
keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk
sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi.
Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya
merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa
statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart)
sebagaimana laporan konvensional.
- Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati
kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat
keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
5. Pelaku sistem
Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
a. Pemakai
Pada umumnya ada 3 jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
b. Manajemen
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang
bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem
yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang
terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan
keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang
berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya “sistem tersebut harus
mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu
enam bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya
sebesar x”.
c. Pemeriksa
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi
dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu
tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya
9
berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan
sejenis.
d. Penganalisa sistem
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai berikut :
- Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan,
bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem
lama.
- Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan
pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
- Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara
lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya
yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
-Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih
berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa
sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang
lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi
porsi penganalisa sistem.
e. Pendesain sistem
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai
yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan
ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
f. Programmer
Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari
pendesain.
g. Personel pengoperasian
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan
perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini
mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak
membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
10
6. Hal mendasar dalam pengembangan sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi
mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi
kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
a. Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus
dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa
sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk
mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem
yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk
perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan perangkat
pengembangan sistem yang terotomasi.
b. Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum
menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu
30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami
kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi
kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber
kesalahan dan harus menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut
dengan mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau
menambahkan sejumlah statement baru.
c. Maintabilitas, perawatan mencakup ;
- modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan
kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian
sistem),
- modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai
80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan
untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.
11
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Beberapa ahli
mendefinisikan informasi sebagai berikut :
a. Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi: “ Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan
data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang
nyata ”.
b. Menurut Jogiyanto (2009 : 8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan
Desain Sistem Informasi mengemukakan definisi informasi adalah : “Data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya“.
c. Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion
(tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis
besar, konsep,ide”. Informasi Juga dapat diartikan sebagai data yang telah di olah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2. Kuantitas dan Kualitas Informasi
Kuantitas informasi merupakan satuan ukuran informasi. Tergantung
representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi rentan terhadap error, karena kesalahan cara pengukuran
dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur pemrosesan, kehilangan atau
data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file
histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
masudnya.
b. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat.
12
c. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
3. Nilai Informasi
Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi
biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
4. Umur informasi
Kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi
penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan
operating information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
13
5. Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah “Kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan
(input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaransasaran perusahaan”.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah
suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software,
hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang
berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.
14
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan,
mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi
peluang bisnis.
5. Tantangan Manajemen.
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada
tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan globaldalam bisnis.
Sistem Informasi manajemen biasa disebut dengan istilah SIM. Berbagai hasil
dari proses Sistem Informasi Manajemen digunakan sebagai bahan pertimbangan
sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan. Penggunaan Sistem Informasi
Manajemen dalam setiap kegiatan ataupun tugas organisasi yang berhubungan
dengan analisis manajemen dapat dikerjakan lebih efisien. Peran teknologi,
Sumber Daya Manusia dan komitmen organisasi sangat penting dalam
mendukung keberjalanan Sistem Informasi Manajemen. Oleh karena itu kita dapat
menyimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen sangat berguna bagi
keberjalanan fungsi manajemen, operasional dan pengambilan keputusan dalam
organisasi.
15
Sebagai contoh Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan berorientasi
bisnis. Proses Sistem Informasi Manajemen dapat mendukung perusahaan dalam
proses produksi hingga pemasaran yang berimplikasi pada keuntunga. Aplikasi
Sistem Informasi Manajemen pada kasus ini dapat berhubungan dengan lini
apapun. Mulai dari komunikasi antar anggota perusahaan, perhitungan pendapatan
perusahaan, hingga database pelanggan.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen juga telah dikemukakan oleh para pakar
di bidangnya. Berbagai ahli mengemukakan definisi Sistem Informasi Manajemen
sesuai dengan bidang yang digelutinya. Berikut berbagai pengertian Sistem
Informasi Manajemen menurut para ahli :
16
- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Memiliki Sub-sistem Informasi.
- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sesuai dengan Sifat dan Gaya Manajer.
Pada buku yang berjudul Accounting Information System, Bodnar dan Hopwood
menyatakan bahwa sistem informasi manajemen adalah kumpulan perangkat
keras dan lunak yang kemudian dirancang untuk mengubah data menjadi bentuk
informasi yang berguna.
17
menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen didalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian.
18
berkaitan. Komponen saling berkaitan dalam kegiatan informasi manajemen
seperti pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan yang berkelanjutan.
a. Data yang diolah akan menjadi bentuk yang lebih bermanfaat dan berguna
bagi pengguna atau penerima informasi.
19
b. Kondisi real maupun tidak dapat mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai
suatu kejadian tertentu. Sebagai contoh, apabila terdapat informasi yang
menyatakan mengenai nilai mata uang yang akan naik. Informasi tersebut akan
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan suatu investasi.
c. Data yang disusun untuk membantu dalam memilih beberapa tindakan atau
non-tindakan saat ini atau yang akan datang dalam rangka untuk memenuhi tujuan
perusahaan (pilihannya disebut pengambilan keputusan bisnis).
a. Konsep Informasi
c. Konsep Sistem
Sistem Informasi manajemen merupakan sebuah sistem. Oleh karena itu pada
konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang sebuah rancangan pada
pengembangan sistem informasi.
20
d. Konsep Organisasi dan Manajemen
Semua data yang diperoleh dari luar mengalir masuk ke dalam sistem.
Oleh karena itu, sistem informasi manajemen sangat membantu para pengguna
khususnya manajer dan pimpinan perusahaan untuk memperoleh gambaran
mengenai kondisi yang dihadapi perusahaan. Informasi yang diperoleh merupakan
bahan masukan yang sanagat penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan.
Berbagai contoh sistem informasi manajemen yang dapat kita ketahui adalah
sebagai berikut :
21
Sistem ERP pada Sistem Informasi Manajemen sering digunakan oleh perusahaan
besar untuk mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang terintegrasi
terhadap unit bidang keuangan, akuntansi, SDM, pemasaran, operasional dan
pengelolaan persediaan.
SCM menyediakan data yang terintegrasi terkait manajemen suplai bahan baku
dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi
bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan
inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan
Desa Pemprov Jawa Timur.
22
g. Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara
mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah
Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru
setiap tahun.
23
jauh dan up date file, pencarian records dan analisis, pencarian file, algoritme dan
model keputusan serta otomatisasi kantor.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu
mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar
kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang
yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi
dari para manajer organisasi.
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data
sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan
penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya
memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
24
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.
25
DAFTAR PUSTAKA
26