Anda di halaman 1dari 50

POLA TATA KELOLA PPK-BLUD UPT PUSKESMAS TRI KARYA MULYA

KABUPATEN MESUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Badan layanan umum daerah atau disingkat BLUD adalah satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah di
lingkungan pemerintah daerah di Indonesia yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan status
hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Berbeda dengan SKPD pada
umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, seperti pengecualian dari ketentuan pengelolaan
keuangan daerah pada umumnya.
Dengan ditetapkannya puskesmas menjadi BLUD   diharapkan dapat
meningkatkan tanggung jawab seluruh jajaran puskesmas dalam menyajikan 
layanan kesehatan yang menjadi hak Peserta program jaminan kesehatan. Sementara
itu, menteri/pimpinan lembaga induk bertanggung jawab atas kebijakan layanan
yang hendak dihasilkan. Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran
yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat
tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia
tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah
yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti UPT
puskesmas. Dengan demikian, UPT puskesmas dapat menerapkan pola pengelolaan
keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktifitas, efisiensi dan efektifitas

1
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun
dalam peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat dengan
sebutan badan layanan umum. Untuk dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan
badan layanan umum daerah (PPK-BLUD), ada tiga persyaratan yang harus
dipenuhi yaitu persyaratan substantive, teknis dan administratif
Sebagai tahap awal menuju PPK-BLUD, salah satu persyaratan administratif
yang harus dimiliki oleh UPT puskesmas yaitu adanya pola tata kelola.

1.2 Tujuan
Pola tata kelola merupakan peraturan internal SKPD atau unit kerja yang
akan menerapkan PPK-BLUD dengan tujuan :
1. Memberikan gambaran posisi jabatan, pembagian tugas, tanggung jawab, dan
wewenang dalam organisasi;
2. Memberikan gambaran hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan
fungsi dalam organisasi;
3. Memberikan gambaran pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi
pelayanan dan fungsi pendukung pelayanan yang sesuai dengan prinsip
pengendalian intern dalam rangka efektivitas pencapaian organisasi;
4. Memberikan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya
manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif dan
kualitatif/kompeten untuk mendukung tujuan organisasi secara efisien, efektif
dan produktif.

1.3 Dasar Hukum


1. Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4. Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
5. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
6. Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah.

2
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
7. Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah.
8. Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
9. Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
10. Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggarakan Pemerintah Daerah.
11. Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.
13. Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Pusat kesehatan Masyarakat .
14. Peraturan pemerintah kab.mesuji
15. Peraturan pemerintah bupati mesuji
16. Peraturan kepala dinas kesehatan
1.4 Sistimatika Penulisan
Sistimatika dalam penulisan dokumen pola tata kelola UPT puskesmas Tri
Karya Mulya ini terdiri dari sepuluh (10) Bab yaitu :
Bab I Pendahuluan, yang memuat latar belakang, tujuan, dasar hukum dan
sistimatika penulisan.
Bab II Struktur organisasi, yang memuat gambaran struktur organisasi UPT
puskesmas.

Bab III Prosedur kerja, pelayanan di UPT puskesmas Tri Karya Mulya
kabupaten Mesuji.
Bab IV Pengelompokan fungsi yang logis, yang memuat pengelompokan
antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung pelayanan di UPT
puskesmas Tri karya mulya
Bab V Pengelolaan sumber daya manusia (SDM), yang memuat penerimaan
dan penempatan pegawai, jenjang karier, pembinaan termasuk sistem
Reward dan Punishment dan pemutusan hubungan kerja.

3
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
Bab VI Sistem akuntabilitas berbasis kinerja, yang memuat upaya kesehatan
ibu dan anak (KIA) dan keluarga berencana (KB), imunisasi, upaya
perbaikan gizi masyarakat, upaya pemberantasan dan pencegahan
penyakit menular, upaya kesehatan lingkungan, upaya promosi
kesehatan, upaya pengobatan, usaha kesehatan sekolah, upaya
kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan jiwa masyarakat, upaya
perkesmas, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan mata,
upaya kesehatan kerja, registrasi pasien dan catatan medik, upaya
pelayanan logistik (farmasi), laboratorium sederhana, SP2TP, upaya
rujukan dan administrasi.
Bab VII Kebijakan , yang memuat kebijakan mengenai layanan jasa tarif dan
sistem akuntansi keuangan dan kebijakan pengelolaan limbah.
Bab VIII Proses tata kelola, yang memuat pengangkatan dan pemberhentian
pejabat pengelola, program pengenalan, penyusunan RSB dan RBA
dan pendelegasian wewenang, pengambilan keputusan, akutansi dan
pelaporan dan penilaian kerja, pengendalian internal pengadaan
barang dan jasa, informasi dan komunikasi, pelaksanaan dan audit,
pemantauan tata kelola, hubungan dengan stakeholder, tanggung
jawab sosial puskesmas dan tanggung jawab lingkungan.
BAB IX Kode etik
BAB X Penutup

4
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

UPT puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas teknis dinas di


bidang pengelolaan puskesmas sesuai dengan wilayah dan lingkup tugasnya. Struktur
organisasi dari UPT puskesmas terdiri dari kepala UPT, kepala subbagian tata usaha dan
kelompok jabatan fungsional. Struktur organisasi merupakan bagian yang sangat
menentukan pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif dan produktif. Guna
memenuhi syarat tata kelola organisasi puskesmas menuju pola pengelolaan keuangan
badan layanan umum daerah (PPK BLUD). Maka struktur organisasi menjadi Kepala UPT
puskesmas, kepala tata Usaha, dan empat Koordinator sebagaimana tercantum pada bagan
dibawah.
Dalam pelaksanaan tugas administrasi dan ketatausahaan, Kepala UPT
Puskesmas dibantu oleh seorang Kepala Tata Usaha dengan tiga Sub Bagian yakni
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan dan Aset, dan Sub
Bagian Perencanaan dan Monitoring. Masing-masing Sub Bagian dapat dibantu oleh
beberapa staf fungsional sebagai pengelola urusan atau kegiatan sesuai dengan
kebutuhan.
Dalam pelaksanaan tugas manajemen dan tatalaksana program, Kepala UPTD
Puskesmas dibantu oleh empat orang Koordinator, yakni :
1. Koordinator Upaya Kesehatan Wajib dengan 6 Sub Koordinator (Subkor)
yaitu : Subkor Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu
dan Anak dan Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit Menular, Gizi,
dan Subkor Pengobatan.

2. Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan dengan 11 Subkor yaitu :


Subkor Usaha Kesehatan Sekolah, Kesehatan Khusus (mata, jiwa, olah raga
dan lansia), Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Gigi dan Mulut,
Kesehatan Olahraga, Usaha Kesehatan Kerja (UKK), Usila (usia Lanjut,
makanan dan minuman (MAKMIN), pengobatan tradisional (BATRA),
Penyakit tidak Menular (PTM), PKPR.

5
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
3. Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang dengan 3 Subkor yaitu : Subkor
SP2TP/Medical Record (MR), Farmasi, dan Subkor Laboratorium Sederhana.
4. Koordinator Jejaring Pelayanan dengan 26 subkor yaitu subkor Poskesdes
Desa Tengkujuh, Poskesdes Desa Kesugihan, Poskesdes Desa Palembapang,
Poskesdes Desa Negeri Pandan, Poskesdes Desa Kecapi, Pustu Sukaratu,
Pustu Pelita Dewa, Polindes Desa Pematang, Polindes Desa Sumur
Kumbang, Pusling (Puskesmas Keliling), dan 16 Bidan Desa.

6
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Tri Karya Mulya (sesuai dengan
Permenkes tahun 2008 ).

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TRI KARYA MULYA

Kepala Puskesmas
Sumardi
Kasubag T U
I made Setiada

KEUANGAN
S I P KEPEGAWAIANTitin Yulianti
DANAmd R. TKeb
Lisa Fauziah amd Keb.
Herta Margareta Amd KgI Made Setiada
I Made Setiada

PJ. UKM Esensial P J. UKM Pengembangan PJ. UKP parmasi &lab PJ JFK, JFPK
Dr Amri Rizal Dr Asroni achmad Yuhaini Amd Keb

Promkes Kesehatan Jiwa BP Umum


I Made Setiada Dr asroni Turianto PUSTUPusling
Bides
JFPK
achmadachmad Rudiyanto Amd Kep

Kesehatan tradisional Desa


PustuTriHKarya
MuktiMulya
Gilut
Kesling Titin YuliantiAmd Keb Herta Margareta
Widia
Lisa Fauziah
FirlianiAmd
Amd Keb
Budi Setiawan Amd KL K
Pustu
Desa BTanjung
Buring Sari
KIA/KB UKP I Siti
Made Rohimah
SetiadaAmd
KIA/KB Kesehatan Lansia Yuhaini Akd Keb Keb
Yuhaini Amd Keb Lisa Fauziah Amd Keb
Desa Bujung
Pustu B JayaBuring
Gawat Darurat Hidayati Laili Amd Keb
Titin Yulianti
Andi Kurniawan
Gizi Kesehatan Gigi Masy
Herta MargaretaAmd Desa B Buring Baru
Yuhaini Amd Keb Pustu Sri Tanjung
Gizi UKP Fitri MeiJarunah
Sari Amd Keb
yuhainiAmd Keb
P2P Kesehatan kerja Desa Desa H Mukti
Tanjung Harapan
Andi Kurniawan Amd Farmasi Niken siera
Cusnul Amd Keb
Chotimah
Desa Mukti Jaya
Kep Yuhaini Amd Keb
Yesika Tusiana

Perkesmas Kesehatan Sekolah Desa K Dalam


Laboratorium Desa Bangun
Herta Margareta Amd NurlelaJaya
Amd Keb
Turianto Amd Kep Tri desyana s. Desa Sri Tanjung
Della Drile Amd Keb
Kg
Cusnul Chotimah

8
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
II. Uraian Tugas
II.1 Sebelum BLUD
a. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji
b. Kepala UPT Puskesmas Kalianda.
Sebagai Kepala UPT Puskesmas Tri Karya Mulya memiliki tugas-tugas
sebagai
berikut :
- Menyelenggarakan fungsi-fungsi Puskesmas dalam wilayah kerjanya.
- Mengkoordinir/mengarahkan semua kegiatan usaha pokok puskesmas
dan ketatausahaan di puskesmas.
- Membina hubungan yang baik dengan lintas sektor maupun stake holder
yang lain.

c. Ka Subag TU
Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertindak sebagai Koordinator Keuangan,
inventaris dan Kepegawaian yang bertanggungjawab kepada Kepala UPT
Puskesmas.

d. Kelompok Jabatan Fungsional


Kelompok Jabatan Fungsional pada Puskesmas Tri Karya Mulya sebagai
merupakan Upaya Pelayanan Kesehatan yang terdiri dari :
 Upaya Kesehatan Wajib
Terdiri dari 6 Program Kesehatan yang wajib dijalankan oleh Puskesmas
terdiri dari : Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA-KB, Gizi,
P2M dan Pengobatan.
Penanggung jawab pelaksanaan masing – masing program diatas adalah
seorang koordinator, adapun tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
1. Koordinator Promosi Kesehatan ( Promkes )
Menggerakkan dan membimbing masyarakat dalam wilayah kerja
puskesmas.
2. Koordinator Kesehatan Lingjkungan ( Kesling )
Mengkoordinir dan menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan
kesehatan lingkungan sesuai standar yang telah ditentukan.
9
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
3. Koordinator KIA-KB
Menyelenggarakan pelayanan KIA dan KB di puskesmas.
4. Koordinator Gizi
Mengamati keadaan gizi masyarakat dan mengupayakan perbaikan
gizi masyarakat.
5. Koordinator Pembrantasan Penyakit Menular (P2M)
Membantu pimpinan melakukan pemcegahan dan pemberantasan
penyakit menular langsung (TBC) dan bersumber binatang (Malaria
dan DHF ).
6. Koordinator Pengobatan
Mengkoordinir penyelenggaraan, pemeriksaan dan pengobatan rawat
jalan.

 Upaya Kesehatan Pengembangan

Terdiri dari 12 program kesehatan yang masing-masing programnya di


laksanakan oleh seorang koordinator yang memiliki tugas pokok sebagai
berikut :

1. Koordinator Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )

Membina dan mengawasi upaya kesehatan sekolah yang ada di

wilayah Kerja puskesmas.

2. Koordinator Kesehatan Olahraga

Membina dan mengawasi upaya kesehatan yang berhubungan


dengan kegiatan olahraga.

3. Koordinator Kesehatan Gigi & Mulut

Menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pencegahan


penyakit gigi dan mulut dalam wilayah kerja puskesmas

4. Koordinator Kesehatan Usia Lanjut ( Usila )

Melaksanakan kegiatan pembinaan, perawatan, pemeriksaan

10
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
penyuluhan kesehatan kepada penduduk usia lanjut di wilayah kerja
puskesmas.

5. Koordinator Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

Membantu pimpinan dalam membina kegiatan perawatan kesehatan


masyarakat di luar gedung puskesmas.

6. Koordinator Kesehatan Tradisional

Membina dan mengawasi pelayanan kesehatan dan pengobatan


tradisional yang ada di wilayah kerja puskesmas

7. Koordinator
Usaha kesehatan kerja

Melakukan Kegiatan Usaha kesehatan kerja pada kelompok

kelompok Kesehatan kerja pada pengrajin.

10. Koordinator Penyakit tidak Menular

Melakukan jejaring pencegahan dan penanggulangan PTM dengan

upaya Kesehatan promotif dan preventif.

11. Koordinator PKPR

Melakukan kegiatan Konsultasi dan penyuluhan kesehatan remaja


di wilayah kerja.

12. Koordinator Kesehatan Jiwa

Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa meliputi

pendaftaran/penanganan penderita gangguan jiwa, melakukan

rujukan penderita Gangguan jiwa, melakukan rujukan penderita

gangguan jiwa untuk Penanganan lebih lanjut

 Upaya Kesehatan Penunjang

Terdiri dari 3 program yang juga masing-masing dikoordinir oleh


koordinator dengan tugas pokok sebagai berikut :

1. Koordinator Laboratorium
11
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
Mengkoordinir pemeriksaan laboratorium dan penyediaan reagensia
yang diperlukan oleh puskesmas.

2. Koordinator Pencatatan dan Pelaporan (SP2TP)

Menyiapkan laporan, perencanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan


puskesmas serta membantu pimpinan dalam proses menajemen yang
ada di puskesmas.

3. Koordinator Farmasi

Mengkoordinir penyelenggaraan apotek puskesmas, termasuk


administrasi obat-obatan serta penyimpannya.

 Puskesmas Pembantu

Tenaga puskesmas pembantu terdiri dari seorang bidan dan seorang


perawat kesehatan yang dalam kesehariannya memiliki tugas pokok
sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan sebagain kegiatan pokok puskesmas sesuai dengan


kompetensi tenaga dan peralatan yang dimiliki.

2. Sebagai unsur penunjang kegiatan puskesmas dalam mendekatkan dan


meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
di wilayah kerja puskesmas.

3. Merujuk penderita/klien sesuai dengan kebutuhan kepada dokter


Puskesmas, dokter rumah sakit terdekat yang diperkirakan mempunyai
kemampuan mengatasi kasusnya.

4. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada posyandu serta


kegiatan peran serta masyarakat di wilayah kerjanya.

5. Melaporkan adanya kejadian luar biasa dalam waktu 24 jam kepada


kepala UPT puskesmas untuk diteruskan kepada kepala dinas kesehatan
kabupaten Mesuji
6. Menghimpun catatan/register kegiatan (Pelaporan) untuk disampaikan
kepada Kepala UPT Puskesmas sebagai atasan langsung.

12
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
2. Bidan Desa
- Melaksanankan pelayan kesehatan Ibu dan anak, melaksanakan
pelayanan reproduksi dan KB, pemantauan dan evaluasi kerja bidan desa
di wilayah kerja.
- Melakukan koordinasi lintas program baik secara vertikal dan horizontal
- Membina hubungan kerja bidan desa dalam tatanan organisasi
puskesmas maupun hubungannya dengan organisasi Dinas Kesehatan
serta organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas, pokok dan fungsi
bidan
3. Pusling
- Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah kerja
puskesmas
- Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan di daerah yang jauh dan
sulit
- Mendukung pelaksanaan luar gedung seperti posyandu, imunisasi, KIA,
penyuluh kesehatan, surveilans, pemberdayaan masarakat dan lain-lain
- Mendukung pelayanan Rujukan
- Mendukung pelayanan promotif dan preventif

2.2. Sesudah BLUD

Apabila telah menjadi BLUD maka struktur organisasi Puskesmas Rawat


jalan Tri karya Mulya akan mengikuti aturan permenkes no 75 tahun 2014 tentang
pusat pelayanan kesehatan (Puskesmas) sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas
Kriteria kepala puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan
paling rendah sarjana , memiliki kompetensi manajemen kesehatan mayarakat,
masa kerja di puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan
manajemen puskesmas.
2. Kasubag tata usaha, membawahi beberapa kegiatan puskesmas diantaranya
sistem informasi puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.
3. Penanggung jawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat,
13
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
yang membawahi :
1. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2. Pelayanan kesehatan lingkungan
3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
6. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Penanggungjawab UKM pengembangan
Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan puskesmas, antara lain :
a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. Pelayanan kesehatan olahraga
e. Pelayanan kesehatan lansia
f. Pelayanan kesehatan kerja
g. Pelayanan kesehatan lainnya

5. Penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium membawahi beberapa


kegiatan yaitu :
a. Pelayanan pemeriksaan umum
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d. Pelayanan gawat darurat
e. Pelayanan gizi yang bersifat UKP
f. Pelayanan persalinan
g. Pelayanan kefarmasian
h. Pelayanan laboratorium

6. Penanggung jawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas


pelayanan kesehatan, yang membawahi :
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Bidan Desa
14
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
d. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.

Apabila diperlukan, maka akan dibentuk Dewan Pengawas dan Satuan Pengendalian
Internal (SPI).

15
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
BAB III
PROSEDUR KERJA

Prosedur kerja setiap proses pengelolaan manajerial dan pelayanan telah


didokumentasikan dalam Standard Operating Procedure (SOP). SOP merupakan acuan
bagi seluruh insan Puskesmas Kalianda dalam melaksanakan pekerjaan. Acuan
pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian vital dalam pengelolaan Puskesmas Tri Karya
Mulya dan diharapkan merupakan suatu standar baku dalam proses bisnis puskesmas
sehingga pelayanan kepada seluruh pengguna dapat mencapai standar yang diinginkan.

SOP Puskesmas Tri Karya Mulya dalam rangka memberikan pelayanan kepada
masyarakat, baik pelayanan manajemen, pelayanan medis, maupun pelayanan non medis
telah ditetapkan oleh Kepala UPT Puskesmas.

SOP ini telah didokumentasikan, disosialisasikan, dan diimplementasikan di setiap


instalasi dan unit kerja lainnya. Dengan adanya SOP ini diharapkan pelaksanaan atau
proses kinerja dan layanan pada setiap unit kerja dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan manual mutu. Dengan prosedur kerja ini pula dapat dijadikan bahan evaluasi
terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari setiap proses kinerja. SOP yang telah
ditetapkan, secara ringkas uraiannya adalah sebagai berikut :

A. Pelayanan Manajemen

1. Prosedur Pelayanan Umum dan Kepegawaian

Adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan


mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi
cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan aktor
yang berperan dalam kegiatan. Sebagai suatu aturan, regulasi, dan kebijakan yang
secara terus menerus menjamin perilaku yang benar bagi seluruh pegawai instansi
pemerintah maka SOP sangat tepat diterapkan pada aktivitas administrasi
perkantoran yang relatif bersifat rutin, berulang serta menghendaki adanya
keputusan yang terprogram guna melayani pelanggannya.

16
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
2. Prosedur Pelayanan Keuangan

a. Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi Pendapatan BLUD Puskesmas.

b. Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi Belanja BLUD Puskesmas

1. Dana Bersumber dari Operasional ( APBD ).

2. Dana Bersumber dari JKN.

3. Dana Bersumber dari BOK.

4. Dana Bersumber dari Retribusi

3. Prosedur Perencanaan SDM, Peralatan,dan Sarana Kesehatan Lainnya

a. Perencanaan SDM Kesehatan

b. Perencanaan Peralatan Kesehatan

c. Perencanaan Sarana Kesehatan Lainnya

B. Pelayanan Medis

1. Pelayanan Rawat Jalan

a. Poliklinik

Prosedur rawat jalan pada poliklinik menguraikan langkah-langkah pemberian


pelayanan kepada pasien rawat jalan mulai dari pemilahan kelompok pasien,
pendaftaran dan pembayaran jasa layanan, dan pemberian layanan kesehatan
pada masing-masing poli, serta tindakan lanjutan yang diperlukan oleh pasien..

C. Pelayanan Penunjang Medis

a. Laboratorium

Prosedur penunjang medis menguraikan pemberian layanan berupa layanan

laboratorium kepada pasien sesuai surat pengantar dari Poliklinik BP, KIA-KB,

dan rawat jalan.


b. Apotek

Prosedur layanan obat menguraikan pemberian pelayanan penyediaan obat-

kepada pasien sesuai resep dari Poli Rawat Jalan.

17
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
D. Pelayanan Non Medis

1. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana menguraikan tindakan
pemeliharaan atau perbaikan terhadap sarana dan prasarana
kedokteran/kesehatan sesuai jadual yang telah ditetapkan atau berdasarkan
laporan dari users, dan pembuatan laporan penyelesaian pekerjaan.
2. Prosedur Pelayanan Pusling

Prosedur pelayanan Pusling dalam rangka upaya peningkatan pelayanan

kesehatan dasar diluar gedung dan menunjang kegiatan promotif dan preventif

bagi masyarakat yang memerlukan informasi kesehatan.

3. Prosedur Rekam Medik

Prosedur rekam medik menguraikan proses penanganan data pasien mulai dari
pemeriksaan kelengkapan dokumen/data pasien, pengkodean, pengindeksan, dan
pengarsipan.

4. Prosedur Kesehatan Lingkungan

Prosedur kesehatan lingkungan menguraikan langkah-langkah pemeriksaan air


limbah, limbah padat berbahaya, serta air bersih secara berkala dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

Prosedur kerja di berbagai bagian dan layanan Puskesma Kalianda yang telah
dibukukan, dituangkan dalam bentuk dokumen lmpiran ( lampiran terpisah dalam
dokumen SOP) yang disertakan dalam dokume

18
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
BAB IV
PENGELOMPOKAN FUNGSI YANG LOGIS

Seperti yang tergambar dalam struktur organisasi UPT Puskesmas Tri Karya Mulya,
fungsi-fungsi yang ada dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :

4.1 Fungsi Pelayanan (services).


Yang termasuk dalam fungsi pelayanan adalah upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pengembangan, dan jejaring pelayanan.

4.1.1 Upaya Kesehatan Wajib


Upaya kesehatan wajib memiliki 6 (enam) upaya pelayanan yaitu :
1. Promosi Kesehatan, dengan sub upaya meliputi :
a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
b. JPKM / JKBM
c. UKBM dan PSM.
d. Desa Siaga.
2. Kesehatan Lingkungan, dengan sub upaya meliputi :
a. Pengawasan kualitas air dan lingkungan pemukiman.
b. Pengawasan tempat umum dan pengolahan makanan/Minuman.
c. Klinik Sanitasi.
d. Monitoring dan evaluasi Kota sehat / Indonesia Sehat.
e. Pengelolaan Limbah Puskesmas
3. KIA dan KB, dengan sub upaya meliputi :
a. Kesehatan Ibu.
b. Kesehatan Anak
c. Keluarga Berencana.
d. Kesehatan Reproduksi.
4. Gizi Masyarakat, dengan sub upaya meliputi :
a. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGK).
b. Gizi Klinik.
5. Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular & Tidak Menular, dengan
sub upaya meliputi :
a. Imunisasi.
18
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
b. Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P2ML) : ISPA, Diare,
Kusta, TB, Kecacingan, IMS termasuk HIV-AIDS.
c. Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) : DBD, Flu
burung, Malaria, Rabies, Filariasis, Antrak, dan Pes.
d. Surveilens dan Epidemiologi
e. Pemberantasan Penyakit Tidak Menular.
6. Upaya Pengobatan, meliputi :
a. Pengobatan Rawat Jalan Umum.
b. Pengobatan Rawat Jalan Gigi
c. UGD dan Tindakan.
4.1.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan, memiliki 5 (lima) upaya pelayanan yaitu
1. Upaya pelayanan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
2. Upaya pelayanan kesehatan Khusus dengan sub upaya meliputi :
a. Upaya Kesehatan Jiwa
b. Upaya Kesehatan Kerja
c. Upaya Kesehatan Olah Raga.
d. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
4. Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut..
5. Upaya Rawat Sehari.

4.1.3 Jejaring Pelayanan


Upaya Kesehatan Pelayanan Jejaring Puskesmas yaitu :
1. Puskesmas Pembantu Desa Bujung Buring
2. Puskesmas Pembantu Desa Harapan Mukti
3. Puskesmas Pembantu Desa Bangun Jaya
4. Puskesmas Pembantu Desa Sri tanjung
5. Pelayanan Kesehatan Khusus/jaminan Pelayanan Kesehatan yang memiliki
MOU khusus dengan Puskesmas (Klinik Perusahaan, Klinik Sekolah)
termasuk pelayanan P3K dalam event tertentu.
6. Kemitraan

4.2 Fungsi Pendukung ( supporting ).


19
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
Sebagai fungsi pendukung (supporting) untuk menunjang fungsi pelayanan dalam
rangka efektifitas adalah sebagai berikut :

4.2.1 Upaya Kesehatan Penunjang


Upaya Kesehatan Penunjang, yang meliputi :
1. Upaya penunjang Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP).
2. Upaya Sistem Informasi Puskesmas.
3. Upaya Pelayanan Farmasi termasuk Perbekalan Kesehatan.
4. Upaya Pelayanan Laboratorium Sederhana.

4.2.2 Upaya Pelayanan Administrasi


Upaya Pelayanan Administrasi, yang meliputi :
1. Administrasi Keuangan termasuk Inventaris barang.
2. Administrasi Umum dan Kepegawaian.
3. Administrasi di bidang Perencanaan dan Monitoring Evaluasi.

BAB V
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
20
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
5.1 Penerimaan dan Penempatan Pegawai
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan dan penempatan
pegawai pada BLUD yaitu :
1. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD dapat berasal dari PNS dan atau non PNS
yang profesional sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang
berasal dari PNS disesuaikan dengan ketentuan peraturan dan perundangan yang
berlaku.
3. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari non PNS dapat
dipekerjakan secara tetap atau berdasarkan kontrak, yang pengangkatan dan
pemberhentian dilakukan berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis dan
produktif dalam peningkatan pelayanan.
4. Pemimpin BLUD-Unit Kerja merupakan Pejabat Pengguna Anggaran/Barang
Daerah pada SKPD induknya.
5. Pemimpin BLUD-Unit Kerja yang berasal dari non PNS, Pejabat Keuangan BLUD
wajib berasal dari PNS yang merupakan Pejabat Kuasa Pengguna Pengguna
Anggaran/barang daerah pada SKPD induknya.

5.2. Sistem Remunerasi


Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan tetap,
honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan atau pensiun. Pejabat pengelola
BLUD, Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan Pengawas dan Pegawai BLUD dapat
diberikan remunerasi sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan tuntutan
profesionalisme yang diperlukan yang ditetapkan oleh Bupati Lampung Selatan.
Remunerasi bagi dewan pengawas dan sekretaris dewan pengawas diberikan
dalam bentuk honorarium. remunerasi untuk BLUD-SKPD/Unit Kerja ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan usulan yang disampaikan oleh pemimpin BLUD-SKPD/ Unit Kerja
melalui Sekretaris Daerah.

5.2.1 Pemimpin BLUD

21
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
Penetapan remunerasi pemimpin BLUD, mempertimbangkan faktor – faktor
yang berdasarkan :
1. Ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola BLUD, tingkat pelayanan serta
produktivitas.
2. Perimbangan persamaannya dengan industri pelayanan sejenis.
3. Kemampuan pendapatan BLUD bersangkutan.
4. Kinerja operasional BLUD yang ditetapkan oleh Bupati Mesuji dengan
mempertimbangkan antara lain indikator keuangan, pelayanan, mutu dan
manfaat bagi masyarakat.

5.2.2 Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD


Remunerasi bagi Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD ditetapkan paling
banyak 90% (sembilan puluh persen) dari remunerasi pemimpin BLUD.

5.2.3 Pegawai BLUD


Pemberian remunerasi untuk para pegawai BLUD dapat dihitung berdasarkan
beberapa indikator penilaian yaitu :
1. Pengalaman dan masa kerja (basic index).
2. Keterampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku (competency index).
3. Resiko kerja (risk index ).
4. Tingkat kegawatdaruratan (position index).
5. Hasil/ capaian kinerja performance index).
6. Tingkat kegawatdaruratan (emergency index)

5.2.4 Honorarium Dewan Pengawas


Honorarium bagi Dewan Pengawas pada instansi yang akan menerapkan PPK-
BLUD dapat ditetapkan sebagai berikut :
1. Ketua Dewan Pengawas : paling banyak sebesar 40% (empat puluh persen)
dari gaji Pemimpin BLUD.
2. Anggota Dewan Pengawas : paling banyak 36% (tiga puluh enam persen)
dari gaji Pemimpin BLUD.
3. Sekretaris Dewan Pengawas : paling banyak 15% (lima belas persen) dari
gaji Pemimpin BLUD.

22
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
5.3 Jenjang Karir
Jenjang karir disesuaikan dengan peraturan kepegawaian yang ada yaitu sesuai
jenjang karir jabatan struktural atau jabatan fungsional.

5.4 Pembinaan termasuk sistem reward dan punishment


Pembinaan dilakukan oleh Kepala UPT Puskesmas/pemimpin BLUD dan
pejabat yang berwenang (Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten), sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku termasuk
pemberian penghargaan ataupun sanksi (reward and punishment).

5.5 Pemutusan Hubungan Kerja


Pemutusan hubungan kerja bagi pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang
berstatus PNS adalah mengikuti peraturan kepegawaian dan perundangan yang berlaku.
Bagi pejabat pengelola, dewan pengawas dan sekretaris dewan pengawas yang
diberhentikan sementara dari jabatannya memperoleh penghasilan sebesar 50% (lima
puluh persen) dari remunerasi/honorarium bulan terakhir yang berlaku sejak tanggal
diberhentikan sampai dengan ditetapkannya keputusan definitif tentang jabatan yang
bersangkutan.
Bagi pejabat pengelola berstatus PNS yang diberhentikan sementara dari
jabatannya memperoleh penghasilan sebesar 50% (lima puluh persen) dari remunerasi
bulan terakhir di BLUD sejak tanggal diberhentikan atau sebesar gaji PNS berdasarkan
surat keputusan pangkat terakhir.

4.6 Klasifikasi ketenagaan sumber daya manusia Puskesmas Tri Karya Mulya

23
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
DATA KETENAGAAN
DI UPT PUSKESMAS Tri Karya Mulya TAHUN 2015

No. Jenis Ketenagaan Puskesmas Pustu Jumlah Ket.


1 Dokter Umum 2 0 2
2 Dokter Spesialis 0 0 0
3 Dokter Gigi 0 0 0
4 Sarjana Keperawatan 0 0 0
5 Sarjana Kesmas 0 0 0
6 SAA 0 0 0
7 D-III Farmasi 0 0 0
8 Apoteker 0 0 0
9 D-III Fisio Teraphy 0 0 0
10 SPAG / D-III Gizi 0 0 0
11 D-III Perawat Gigi 1 0 1 PNS
12 SPRG 0 0 0
13 SPK 2 1 3 PNS
14 D-III Perawat 4 0 4 PNS
15 D-III Kebidanan 6 0 6 PNS : 6
16 D-III Analis 1 0 1 PNS
17 Sanitarian 1 0 1 PNS
18 Pekarya Kesehatan/SMA 1 0 1 CS TKS
19 Juru Mudi 1 0 1 TKS
20 Bidan PTT 7 0 7
D3 :2
21 Perawat Kontrak 3 0 3
S.kep : 1
22 Tenaga Sukarela / TKS 1 0 1 D3
23 Jumlah total 31

BAB VI
SISTEM AKUNTABILITAS BERBASIS KINERJA

24
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
Akuntabilitas merupakan salah satu dari empat prinsip dalam tata kelola BLUD,
disamping transparansi, responsibilitas, dan independensi. Akuntabilitas merupakan kejelasan
fungsi, struktur, dan system yang dipercayakan pada BLUD agar pengelolaannya dapat
dipertanggungjawabkan. Sedangkan kinerja menggambarkan pencapaian hasil kegiatan.
Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas berbasis kinerja, maka dibuatlah Rencana
Strategis Bisnis (RSB) BLUD yang mencakup pernyataan visi, misi, program strategis,
pengukuran pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan
lima tahunan BLUD. Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD dipergunakan sebagai dasar
penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dan evaluasi kerja.
Rencana strategis bisnis UPT Puskesmas Tri Karya Mulya mengacu pada Renstra
Dinas Kesehatan Kab mesuji yang menjabarkan visi, misi dan program Kepala Daerah di
bidang kesehatan yang tertuang dalam RPJMD Kab Mesuji dalam rencana pembangunan
lima tahun yang bersifat indikatif. Jadi dengan sendirinya Renstra Bisnis UPT Puskesmas Tri
Karya Mulya terkait dengan RPJMD Kabupaten Mesuji
Untuk mencapai hasil kegiatan (kinerja) sesuai standar pelayanan minimal (SPM), ada
sekitar 21 upaya/program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh UPT Puskesmas
Tri Karya Mulya sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Mesuji

6.1. Upaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
1. Kegiatan Pokok (tanya SPM)
a. Pendataan Bumil, bayi dan balita
b. ANC dan pemberian buku KIA
c. pencatatan kohort ibu ,bayi balita.
d. Deteksi bumil resti/komplikasi
e. Pertolongan Persalinan
f. Pemantauan pasca`persalinan dan MTBS, pelayanan kunjungan neonatus di
dalam dan diluar gedung, pelayanan rujukan neonatus, audit kesakitan dan
kematian neonatus.
g. Pembuatan PWS KIA
h. Peningkatan kompetensi petugas, MTBS, DDTK, kunjungan bayi di dalam
dan diluar gedung.

25
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
i. Pelayanan kunjungan anak balita dan prasekolah.
j. Pelayanan KB yang berkualitas.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4
b. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (one day care)
c. Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
d. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
e. Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil
f. Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kelas ibu
g. Puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K
h. Ibu nifas yang mendapat pelayanan nifas (KF-1 dan KF-3)
i. Cakupan peserta KB aktif
j. Kunjungan neonatal pertama (KN1 dan KN 3)
k. Cakupan penanganan komplikasi pada neonatal resti
l. Cakupan kunjungan bayi
m. Cakupan pelayanan anak balita
n. Cakupan penjaringan kesehatan anak siswa SD dan setingkat
o. Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kelas 7 dan 10
p. Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja

6.2. Imunisasi
1. Kegiatan Pokok.
a. Penyediaan dan penyimpanan vaksin yang baik dan benar
b. Pelayanan imunisasi yang berkualitas sesuai dengan SOP meliputi Imunisasi
Dasar Lengkap, BIAS Campak, DT-TD, WUS.
c. Pendataan jumlah murid kelas I ,II DAN III SD.
d. Peningkatan kompetensi petugas kesehatan, penyelidikan epidemiologi.

e. Pencatatan dan Pembuatan PWS Imunisasi.

f. Penanganan kasus sesuai SOP apabila ada kasus KIPI

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan imunisasi Hb-0 bayi lahir < 7 hari.
26
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
b. Cakupan imunisasi BCG.
c. Cakupan imunisasi Hb- DPT 3.
d. Cakupan imunisasi polio 4.
e. Cakupan imunisasi campak
f. DO Hb-DPT 3 – Campak.
g. Desa/ kelurahan UCI.
h. Status T5 ibu hamil.
i. Cakupan BIAS Campak kelas 1 SD.
j. Cakupan BIAS DT Kelas 1 dan Td kelas 2-3 SD.
k. Kejadian KIPI.

6.3. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.


1. Kegiatan Pokok
a. Penimbangan bayi dan balita di posyandu.
b. Verfikasi status Gizi, KIE dan intervensi dengan PMT pemulihan.
c. Distribusi vitamin A dosis tinggi untuk bayi 6-12 bln ,balita dan bufas .
d. Pelaksanaan Kadarzi.
e. Perencanaan dan distribusi tablet Fe kepada bumil dan bufas

f. Bekerjasama dengan KIA dalam penatalaksanaan bumil KEK

g. Monitoring GAKI

h. Pemberian PMT penyuluhan di posyandu dg D/S < 80%

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan Balita terdaftar dan memiliki buku KIA
b. Cakupan D/S, N/D.N/S
c. Balita Gizi kurang tertangani.
d. Balita Gizi Buruk tertangani.
e. Balita mendapat Vit. A 2 kali pertahun.
f. Pelaksanaan PSG posyandu.
g. Pemantauan Kadarzi.
h. Ibu hamil yang diukur LILA.
i. Ibu hamil KEK tertangani.
j. Ibu Nifas dapat Vitamin A.

27
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
k. Ibu Hamil dapat tab Fe 90 tablet.
l. MP-ASI pada bayi BGM dari Maskin.

6.4. Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular


1. Kegiatan Pokok
a. Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, pemutusan mata rantai, dan
pengamatan pasca KLB.
b. Sosialisasi AFP, pencarian kasus, dan kunjungan ulang.
c. Penemuan kasus,diagnosa dan pengobatan Tb paru, dan kunjungan rumah.
d. Penemuan dan pengobatan pneumonia.
e. Tata laksana terapi ODHA, dan peningkatan PHBS.
f. Diagnosis dan tatalaksana DBD, PE, dan PSN.
g. Diagnosis dan tatalaksana diare, dan PE.
h. Diagnosis dan tatalaksana malaria.
i. Diagnosis dan tatalaksana kusta, serta kontak serumah.
j. Diagnosis dan tatalaksana IMS.
k. Sosialisasi rabies dan tatalaksana gigitan HPR.

2. Indikator Kinerja
a. Desa/ kelurahan mengalami KLB ditangani < 24 jam.
b. Desa/kelurahan bebas rawan gizi.
c. AFP per 100.000 penduduk <15 tahun.
d. Penemuan suspek TB Paru.
e. TBParu BTA +
f. Kesembuhan TB Paru BTA +
g. Pemeriksaan kontak serumah TB Paru BTA +.
h. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani.
i. Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS.
j. Penderita DBD yang ditangani.
k. Balita dengan diare yang ditangani.
l. Penderita malaria yang diobati.
m. Penderita kusta yang selesai berobat (RFT).
n. IMS yang diobati.
o. Kasus gigitan HTR ditangani.

28
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
6.5. Upaya Kesehatan Lingkungan
1. Kegiatan pokok
a. Pendataan, kemitraan, pengawasan, dan advokasi.
b. Inspeksi sanitasi.
c. Pelaksanaan STBM (Sanitasi Total berbasis masyarakat)
d. Pelayanan klinik sanitasi.
e. Pengelolaan limbah sesuai standar.
2. Indikator kinerja
a. Institusi yang dibina.
b. Rumah/bangunan bebas jentik Aedes.
c. TTU/TPM yang diawasi.
d. TTU/TPM yang memenuhi syarat.
e. Cakupan SAB
f. Cakupan jamban keluarga.
g. Cakupan SPAL.
h. Cakupan klinik Sanitasi.
i. Terkelolanya limbah sesuai standar baik limbah medis dan non medis.

6.6. Upaya Promosi Kesehatan


1. Kegiatan Pokok
a. Pembinaan dan pengendalian UKBM.
b. Penyuluhan yang menyangkut materi ASI eksklusif, garam beryodium,
posyandu, NAPZA, pemberantasan penyakit menular dan tidak menular.
c. Pembinaan dan analisa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap
tatanan.
d. Peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat.
e. Pembinaan jaminan kesehatan nasional/JKN

2. Indikator Kerja
a. Bayi yang dapat ASI eksklusif.
b. Desa dengan garam beryodium baik.
c. Strata Posyandu.
d. Penyuluhan NAPZA oleh petugas kesehatan.
e. Cakupan peserta jaminan kesehatan Nasional

29
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
f. Cakupan jaminan kesehatan Gakin.
g. Tingkat pencapaiann PHBS di setiap tatanan.

6.7. Upaya Pengobatan


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pelayanan pengobatan rawat jalan tingkat pertama sesuai standar.
b. Input riwayat penyakit pasien ke dalam SIMPUS dan medical record
c. Melaksanakan pelayanan kedaruratan medik.
d. Melaksanakan upaya rujukan sesuai strandar.

2. Indikator kinerja
a. Cakupan rawat jalan umum (Utilisasi rawat jalan).
b. Cakupan Kunjungan rawat jalan gigi
c. Cakupan penanganan kegawatdaruratan sesuai standar.

6.8. Usaha Kesehatan Sekolah


1. Kegiatan Pokok
a. Penjaringan anak kelas 1 SD
b. Pemeriksaan berkala
c. Pembinaan dokter kecil.
d. Pembinaan sekolah sehat.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penjaringan siswa kelas 1 SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan
b. Pembentukan dokter kecil tingkat SD.
c. Cakupan pelayanan kesehatan remaja.
d. Cakupan sekolah sehat.

e.

6.9. Upaya Kesehatan Usia Lanjut


1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kelompok usia lanjut.
b. Pembinaan kelompok usia lanjut.
c. Melaksanakan upaya rujukan usia lanjut yang beresiko tinggi.

30
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
2. Indikator Kerja
a. Cakupan Pelayanan usia lanjut.
b. Cakupan kelompok-kelompok usia lanjut melalui posyandu.
c. Adanya pelayanan dengan sistem UPT Puskesmas Santun Lansia.

6.10. Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat


1. Kegiatan Pokok
a. Penemuan kasus dan pelayanan
b. pencatatan dan pelaporan.
2. Indikator Kinerja
a. Pendataan gangguan jiwa berat di masyarakat.
b. Pelayanan gangguan jiwa di UPT Puskesmas.

6.11. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)


1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan dan pelaksanaan Perkesmas penduduk yang rawan kesehatan.
b. Pembinaan dan pelayanan bagi penduduk miskin.
c. Melaksanakan upaya rujukan.

2. Indikator Kinerja
a. Perkesmas Bumil resti,neonatal resti, balita resti, dan penderita TBParu.
b. Cakupan Perkesmas bagi masyarakat miskin.

6.12. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pengobatan rawat jalan gigi tingkat pertama sesuai stándar.
b. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi masyarakat.
c. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi anak sekolah.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penduduk dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
b. Cakupan ibu hamil dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
c. Cakupan desa binaan UKGMD.

31
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
d. Ratio penambalan dan pencabutan.

6.13. Upaya Kesehatan Kerja


1. Kegiatan Pokok
Pendataan, sosialisasi, perencanaan jadwal, pelaksanaan, dan monev.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan Pos UKK yang dibina.
b. Kasus penyakit akibat kerja
c. Cakupan penanganan kasus penyakit akibat kerja

6.14. Registrasi Pasien dan Catatan Medik


1. Kegiatan Pokok
a. Persiapan sarana, prasarana, dan pengaturan tenaga
b. Melaksanakan registrasi pasien dengan SIMPUS
c. Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan, pemilahan, dan
pemusnahan.
2. Indikator Kinerja
a. Lama waktu pendaftaran pasien.
b. Waktu pembuatan/penemuan catatan medik.
c. Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 24 jam setelah
selesai pelayanan.
d. Waktu tunggu pasien di rawat jalan.
e. Kenyamanan ruang tunggu.
f. Tata kelola rekam medik.

6.15. Upaya Pelayanan Logistik (Farmasi)


1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan obat, permintaan, dan penerimaan.
b. Stok opname obat, kartu stok, gudang penyimpanan obat, dan almari obat.
c. Optimalisasi SIMPUS, pengadaan resep, pelayanan, dan sampling survey.

2. Indikator Kinerja
a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan.
32
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
b. Ketersediaan obat esensial dan generik.
c. Tata kelola obat sesuai standar.
d. Tidak ada kesalahan pemberian obat.
e. Tata kelola dokumen resep.

6.16. Laboratorium Sederhana


1. Kegiatan Pokok
a. Persiapan sarana dan prasarana

b. Pelayanan pemeriksaan laboratorium sederhana

c. Peningkatan kompetensi petugas

d. Pencatatan dan pelaporan.

2. Indikator Kinerja
a. Durasi pemeriksaan specimenlaboratorium sederhana.
b. Hasil laboratorium terkonfirmasi kepada petugas medis.

6.17. SP2TP
1. Kegiatan Pokok
Pengadaan administrasi pencatatan pelaporan puskesmas dan koordinasi lintas
program.

2. Indikator Kinerja
Pengumpulan dan pelaporan Tepat waktu.

6.18. Upaya Rujukan


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan rujukan sesuai perbup rujukan kab. Mesuji

b. Pencatatan dan pelaporan

2. Indikator Kinerja
Rujukan sesuai standar.

6.19. Administrasi dan Kepegawaian


1. Kegiatan Pokok
33
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
a. Pembinaan pegawai dan waskat.
b. Pengadaan sarana dan prasarana surat menyurat.
c. Monitoring jenjang kepangkatan, daftar pengendalian, pembinaan, dan
sebagainya.

2. Indikator Kinerja
a. Tepat waktu absensi pegawai.
b. Pengendalian surat-surat dinas sesuai alur dan prosedur.
c. Ketepatan waktu usul naik pangkat, gaji berkala, DP3, dan lain-lain.

BAB VII
KEBIJAKAN

34
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
7.1 Kebijakan Layanan Jasa, Tarif, dan Sistem
1. Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Bupati menetapkan Standar Pelayanan Minimum Puskesmas untuk memastikan
bahwa seluruh pelanggan telah memperoleh layanan secara profesional sesuai standar,
yang mencakup kualitas fasilitas, kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan
layanan, biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan.

Pejabat Pengelola BLUD harus menetapkan mekanisme pemberian layanan jasa


sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemberian jasa
pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh staf medis dan tenaga kesehatan lainnya
secara profesional sesuai dengan standar profesi, kompetensi dan pelayanan medis
dalam rangka mencapai kualitas layanan yang dipersyaratkan melalui penerapan
sistem manajemen mutu untuk menjamin kepuasan pelanggan dan seluruh
stakeholders.

2. Tarif Layanan
Pejabat Pengelola BLUD menetapkan strategi dan kebijakan terhadap pemberian
layanan kesehatan serta melakukan pengawasan atas pelaksanaannya. Oleh
karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus melakukan penghitungan biaya per unit
setiap jenis layanan (cost finding) sebagai dasar pengambilan kebijakan mengenai
penetapan tarif layanan kesehatan, misalnya kebijakan pemberian subsidi tarif layanan
kesehatan kepada pasien tidak mampu. Oleh karenanya, Pejabat Pengelola BLUD
harus melakukan review atas biaya per unit setiap jenis layanan secara berkala.

Pejabat Pengelola melakukan evaluasi kualitas pemberian jasa pelayanan yang telah
dilakukan pada akhir periode sebagai bahan masukan pada periode berikutnya.

3. Sistem Penatausahaan dan Akuntansi Pengelolaan BLUD


Kepala UPT Puskesmas menetapkan pedoman mengenai sistem penatausahaan dan
akuntansi sesuai pedoman yang telah ditetapkan Pemerintahan Daerah. Setelah
berubah menjadi BLUD sesuai dengan Permendagri Nomor 61 Tahun 2007,
Puskesmas Tri Karya Mulya menyelenggarakan akuntansi dan laporan keuangan
sesuai dengan akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi

35
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
Indonesia.

7.2 Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah


Limbah puskesmas meliputi semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan puskesmas
dalam bentuk padat, cair dan gas, merupakan bahan yang tidak berguna, tidak
digunakan atau terbuang. Limbah puskesmas dapat dibedakan menjadi limbah medis
dan non medis berdasarka Permenkes 101 tahun 2014.

Limbah cair terdiri dari semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun
dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Limbah klinis berupa limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan gigi,
farmasi atau yang sejenis, pengobatan, perawatan, yang menggunakan bahan-bahan
yang beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika dilakukan
dengan pengamanan tertentu.

 Limbah diolah dalam Unit Pengelolaan Limbah (UPL) tersendiri atau secara kolektif
apabila belum terjangkau sistem pengelolaan limbah perkotaan.

 Minimal setiap kamar atau ruangan atau setiap radius 10-20 meter disediakan minimal
2 tempat sampah yaitu untuk jenis sampah organik, sampah organik dan atau sampah
medis di ruangan tertentu.

 Limbah padat (domestik) dibuang ke TPA yang ditetapkan pemerintah daerah.


Pengangkutan sampah dari ruangan-ruangan ke tempat pembuangan sampah akhir
dilaksanakan dengan menggunakan alat pengangkut khusu melalui jalur yang telah
ditetapkan.

 Pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi dilengkapi dengan penahan bau
(water seal). Lubang penghawaan ditoilet dan kamar mandi harus berhubungan
langsung dengan udara luar.

BAB VIII
PROSES TATA KELOLA

36
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
8.1 Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Pengelola
(Permendagri Nomor 61 tahun 2007 pasal 34, 35, 36, 37)
1 Pejabat Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh Walikota/Bupati.
2 Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD dapat berasal dari pegawai negeri sipil
dan/atau tenaga profesional non pegawai negeri sipil sesuai dengan kebutuhan
BLUD.
3 Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai BLUD
yang berasal dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan ketentuan perundangan-
undangan di bidang kepegawaian.
4 Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan Pegawai BLUD yang
berasal dari tenaga profesional non pegawai negeri sipil dilaksanakan berdasarkan
peraturan yang ditetapkan oleh Bupati Mesuji
5 Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan pejabat pengelola BLUD ditetapkan
berdasarkan kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang sehat. Kompetensi
merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pejabat pengelola BLUD
berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik bisnis yang sehat merupakan kesesuaian
antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi dengan kemampuan keuangan
BLUD.
6 Pemilihan Pejabat Pengelola dilakukan dengan mekanisme uji kelayakan dan
kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan secara transparan, profesional,
mandiri, dan dapat dipertanggung-jawabkan.
7 Masa jabatan anggota Pejabat Pengelola ditetapkan selama 3 (tiga) sampai 5 (lima)
tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
8 Pejabat Pengelola diberhentikan oleh Bupati setelah masa jabatannya habis.
9 Pejabat Pengelola dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya oleh
Walikota, apabila terbukti:
9.1.1 Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
9.1.2 Tidak melaksanakan ketentuan Undang-undang.
9.1.3 Terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD, dan

37
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
9.1.4 Dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan pidana
kejahatan dan/atau yang berkaitan dengan tugasnya dalam melaksanakan
pengurusan atas BLUD.
10 Rencana pemberhentian dengan alasannya sebagaimana dimaksud dalam point 9
diberitahukan secara tertulis oleh Bupati kepada anggota Pejabat Pengelola yang
bersangkutan.
11 Keputusan pemberhentian ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan
membela diri secara tertulis dan disampaikan kepada Bupati paling lambat dalam
jangka waktu satu bulan terhitung sejak Pejabat Pengelola yang bersangkutan
diberitahu secara tertulis.
12 Selama rencana pemberhentian masih dalam proses maka Pejabat Pengelola yang
bersangkutan dapat menjalankan tugasnya namun tidak boleh membuat
keputusan/kebijakan strategis.
13 Jika dalam jangka waktu dua bulan terhitung sejak tanggal penyampaian pembelaan
diri Bupati tidak memberikan keputusan pemberhentian Pejabat Pengelola tersebut,
maka rencana pemberhentian tersebut menjadi batal.
14 Kedudukan sebagai Pejabat Pengelola berakhir dengan dikeluarkannya keputusan
pemberhentian oleh Bupati Mesuji.

8.2. Program Pengenalan


1 Pejabat Pengelola yang baru wajib diberikan program pengenalan mengenai BLUD
Puskesmas.
2 Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan Pejabat Pengelola yang
baru berada pada Pimpinan BLUD (Kepala UPT Puskesmas).
3 Program pengenalan meliputi:
3.1 Pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik pada BLUD Puskesmas.
3.2 Gambaran mengenai BLUD Puskesmas berkaitan dengan tujuan, sifat dan lingkup
kegiatan, kinerja keuangan dan operasional, strategi, dan masalah-masalah
strategis lainnya.
4.2 Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal
dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal.
4.3 Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Pejabat Pengelola.

8.3. RSB dan RBA


38
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
1.Pejabat Pengelola wajib menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) lima tahunan dan
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan yang merupakan penjabaran RSB yang
telah disahkan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Mesuji.
2. Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sebelum berakhirnya RSB, Pejabat
Pengelola wajib menyampaikan rancangan RSB periode berikutnya.
3. Pejabat Pengelola wajib menyampaikan RBA yang telah disetujui DPRD kepada
PPKD untuk dimintakan pengesahan menjadi DPA selambat-lambatnya bulan
Desember tahun anggaran yang bersangkutan.
4.Bupati melalui Sekretaris Daerah, PPKD, Tim Anggaran Eksekutif memberikan
masukan-masukan penyusunan RSB dan RBA, serta melakukan pembahasan bersama
dengan Pejabat Pengelola sebelum memberikan persetujuannya.
5. Pejabat Pengelola bertanggung jawab atas pelaksanaan RSB dan RBA serta
melaksanakan evaluasi dan pengendaliannya.
6.Perubahan RBA yang melampaui ambang batas maksimal harus disetujui oleh Bupati
Lampung selatan, dan dilakukan melalui mekanisme perubahan APBD.
7. Bupati melalui Sekretaris Daerah memantau pelaksanaan RBA dan kesesuaiannya
dengan RSB, serta memberikan masukan-masukan dalam upaya pencapaiannya.

8.4 Pendelegasian Wewenang


1 Pendelegasian sebagian kewenangan Pejabat Pengelola kepada Pejabat Teknis
diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan pertimbangan untuk menunjang
kelancaran tugas dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
2 Pejabat Teknis harus melaksanakan wewenang yang didelegasikan tersebut dengan
penuh tanggungjawab dan memberikan laporan pelaksanaannya secara berkala kepada
Pejabat Pengelola.
3 Pendelegasian wewenang dikaji secara periodik untuk disesuaikan dengan tuntutan
perkembangan puskesmas.
4 Pendelegasian wewenang yang dilakukan tidak melepaskan tanggung jawab pejabat
pengelola.

8.5. Pengambilan Keputusan


39
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
1 Semua keputusan dalam rapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2 Setiap keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan stakeholders rumah
sakit, risiko yang melekat, dan kewenangan yang dimiliki oleh setiap pengambil
keputusan.
3 Hak mengemukakan pendapat dijunjung tinggi dalam upaya memberikan masukan
peningkatan kinerja Puskesmas.
4. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat pula diambil tanpa diadakan rapat,
asalkan keputusan itu disetujui secara tertulis.
5 Bupati dan Pejabat Pengelola harus konsisten dalam menjalankan keputusan-
keputusan yang telah ditetapkan.

8.6. Akuntansi dan Pelaporan


1 Pemimpin BLUD menyampaikan laporan keuangan BLUD Puskesmas sebagai SKPD
(Entitas Akuntansi) secara berkala setiap semester dan tahunan kepada Bupati dengan
tembusan PPKD.
1.1 Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja atau Laporan Operasional
Semester Pertama disertai dengan prognosis untuk enam bulan berikutnya
sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggungjawabnya.
1.2 Laporan disiapkan oleh Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas dan disampaikan
kepada Pimpinan BLUD selaku Pengguna Anggaran untuk ditetapkan sebagai
laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja atau laporan operasional
semester pertama serta prognosis untuk enam bulan berikutnya paling lama lima
belas hari kerja setelah semester pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
1.3 Kepala UPT Puskesmas menyampaikan laporan realisasi anggaran pendapatan
dan belanja atau laporan operasional semester pertama BLUD Puskesmas serta
prognosis untuk enam bulan berikutnya kepada Bupati melalui PPKD sebagai
dasar penyusunan laporan realisasi APBD semester pertama paling lambat
duapuluh hari kerja setelah semester pertama tahun anggaran berkenaan
berakhir.

1.4 Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas menyiapkan laporan keuangan puskesmas


tahun anggaran berkenaan dan disampaikan kepada Kepala UPT Puskesmas
40
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
untuk ditetapkan sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
SKPD.
1.5 Laporan keuangan BLUD puskesmas tahunan terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran atau Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan
Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan BLUD Puskesmas tersebut
dilampiri dengan surat pernyataan Kepala UPT Puskesmas bahwa pengelolaan
keuangan BLUD yang menjadi tanggungjawabnya telah diselenggarakan dengan
sistem pengendalian intern yang memadai dan standar akuntansi keuangan dan
pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Laporan Keuangan
BLUD setidak-tidaknya terdiri dari:
1.6.1 Laporan realisasi anggaran/laporan operasional yang berisi informasi
jumlah pendapatan dan biaya BLUD selama satu periode.
1.6.2 Neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
1.6.3 Laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan dengan
aktivitas operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan dan / atau
pembiayaan yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran
dan saldo akhir kas selama periode tertentu; dan
1.6.4 Catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif atau rincian
dari angka yang tertera dalam laporan keuangan disertai laporan
mengenai kinerja.
1.6 Laporan keuangan BLUD Puskesmas tahunan disampaikan kepada Bupati
melalui PPKD paling lambat satu bulan setelah tahun anggaran berakhir.
1.7 Laporan keuangan BLUD disampaikan secara berkala kepada Bupati melalui
PPKD, untuk dikonsolidasikan dengan laporan pemerintah daerah secara
berkala paling lambat dua bulan setelah periode pelaporan berakhir. Laporan
keuangan BLUD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah.
2 Setiap transaksi keuangan BLUD harus diakuntansikan dan dokumen pendukungnya
dikelola secara tertib.
3 Akuntansi dan pelaporan keuangan BLUD disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Dalam rangka
konsolidasi dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terlebih dulu harus

41
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
dilakukan penyesuaian atau dikonversikan ke Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
dan mengacu pada Permendagri nomor 13 Tahun 2006.
4 Pejabat Pengelola wajib mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan
dan Laporan Keuangan Puskesmas sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif.
5 Selain penyampaian laporan keuangan untuk tujuan internal maupun eksternal,
Kepala UPT Puskesmas menetapkan ketentuan dan mekanisme penyampaian laporan
non keuangan atau laporan kinerja sebagai pertanggungjawaban setiap bidang dalam
suatu sistem pengendalian internal yang memadai.

8.7 Penilaian Kinerja


1. Bupati menilai kinerja puskesmas dan Pejabat Pengelola melalui mekanisme yang
telah ditetapkan.
2. Kinerja puskesmas yang dinilai sesuai dengan sasaran berikut indikator kinerja
keberhasilan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Bisnis yang dilaporkan
secara berkala.
3. Penilaian kinerja puskesmas dilakukan secara berkala dan dapat menjadi dasar
pertimbangan Bupati untuk memutuskan peningkatan/penurunan atau pencabutan
status BLUD Puskesmas.
4. Kinerja Pejabat Pengelola dievaluasi secara berkala pada setiap akhir tahun anggaran
atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan oleh Bupati dengan menggunakan kriteria
penilaian yang umum berlaku dalam puskesmas.
5. Kepala UPT Puskesmas menetapkan tolak ukur kinerja masing-masing pengelola
program untuk mendukung kinerja puskesmas.
6. Penilaian kinerja terhadap bidang dilakukan setiap tahun dan dilakukan secara
transparan.

8.8 Pengendalian Internal


1 Pejabat Pengelola harus menetapkan Sistem Pengendalian Internal

42
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset puskesmas, serta membantu
manajemen dalam hal:
1.1 Upaya-upaya mengamankan harta kekayaan (safe guarding of assets);
1.2 Menciptakan keakuratan data akuntansi;
1.3 Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
1.4 Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan praktek bisnis
yang sehat.
2 Sistem Pengendalian Internal antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
2.1 Lingkungan Pengendalian Internal yang disiplin dan terstruktur, yang terdiri dari:
2.1.1 Initegritas, nilai etika dan kompetensi pegawai
2.1.2 Filosofi dan gaya manajemen;
2.1.3 Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan
tanggung jawabnya;
2.1.4 Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia;
2.1.5 Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola
2.2 Pengkajian dan Pengelolaan Risiko, yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi,
menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha relevan;
2.3 Aktivitas Pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu
proses pengendalian terhadap kegiatan puskesmas pada setiap tingkat dan unit
dalam struktur organisasi, antara lain mencakup kebijakan dan prosedur yang
membantu manajemen melaksanakan kewajibannya dan menjamin bahwa
tindakan penting dilakukan untuk mengatasi risiko yang dihadapi dalam
mencapai sasaran puskesmas. Kegiatan pengendalian termasuk
serangkaian kegiatan seperti kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi,
penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap asset
puskesmas.
2.4 Sistem Informasi dan Komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan keuangan
mengenai kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas ketentuan dan
peraturan yang berlaku pada puskesmas, yang memungkinkan Pejabat Pengelola
dan Manajemen untuk menjalankan dan mengendalikan kegiatan usahanya.
Laporan tidak hanya berhubungan data internal, tetapi juga informasi tentang
kejadian eksternal, kegiatan dan kondisi penting untuk menginformasikan
pengambilan keputusan dan laporan eksternal.

43
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
2.5 Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal,
termasuk fungsi audit internal pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi
puskesmas, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal, dengan ketentuan
bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan kepada Pejabat Pengelola.

8.9 Pengadaan Barang dan Jasa


1. Pengadaan barang dan jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,
transparan, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktik bisnis yang sehat.
2. Kepala UPT Puskesmas menetapkan mekanisme pengadaan barang dan jasa dengan
memperhatikan pemerataan kesempatan berusaha, ketentuan perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip pengendalian yang memadai.
3. Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan oleh pelaksana pengadaan yang dapat
berbentuk pejabat, tim/panitia atau unit yang dibentuk oleh Kepala UPT Puskesmas
yang ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan pengadaan barang dan / atau jasa
guna keperluan BLUD Puskesmas.
4. Pelaksana pengadaan terdiri dari personil yang memahami tatacara pengadaan,
substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan dan
membuat laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada pejabat pengelola.

8.10 Informasi dan Komunikasi


1. Pemerintah Kota, Pejabat Pengelola, dan stakeholders lainnya berhak memperoleh
informasi yang lengkap dan akurat mengenai puskesmas secara proporsional.
2. Pejabat Pengelola bertanggungjawab untuk memastikan agar informasi mengenai
puskesmas diberikan kepada Bupati dan stakeholders lainnya secara tepat waktu dan
lengkap.
3. Kepala UPT Puskesmas melakukan komunikasi secara efektif dengan sesama Pejabat
Pengelola, dan Bupati melalui media komunikasi yang tepat dan efisien.
4. Kepala UPT Puskesmas menetapkan kebijakan mengenai komunikasi dan
pengelolaan informasi termasuk klasifikasi kerahasiaan informasi.

8.11 Pelaksanaan Audit


1 Pelaksanaan audit atas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan BLUD Puskesmas
dilakukan oleh BPK sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau
44
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
dengan persetujuan Bupati dapat meminta BPKP Perwakilan Provinsi Lampung untuk
melakukan audit. Audit terhadap laporan keuangan puskesmas oleh Auditor Eksternal
tersebut bertujuan untuk memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan
keuangan secara independen dan profesional.
2 Puskesmas harus menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang
diperlukan oleh Auditor Eksternal.
3 Auditor Eksternal menyampaikan laporan hasil audit kepada Bupati dan Kepala UPT
Puskesmas secara tepat waktu.
4 Kepala UPT Puskesmas menindak lanjuti laporan hasil audit yang dilaksanakan
Auditor Eksternal dan melaporkan perkembangan tindak lanjut tersebut kepada
Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan.
5 Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan memantau perkembangan tindak lanjut atas
laporan hasil audit Auditor Eksternal.
6 Inspektorat Kabupaten Mesuji sesuai tupoksinya melakukan audit kinerja atas
penyelenggaraan dan pengelolaan BLUD Puskesmas secara berkala sesuai PKPT
yang disusun. Hasil audit atas kinerja dilaporkan kepada Bupati dan Kepala UPT
Puskesmas secara tepat waktu.
7 Tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit kinerja menjadi tanggung jawab Kepala
UPT Puskesmas dan melaporkan perkembangan tindak lanjut tersebut kepada Bupati
melalui Kepala Dinas Kesehatan Mesuji.

8.12 Pemantauan Ketaatan Tata Kelola


1. Pemantauan ketaatan atas pelaksanaan tata kelola penyelenggaraan BLUD Puskesmas
menjadi tugas dan wewenang Satuan Pengawas Internal. Dalam hal Satuan Pengawas
Internal belum dibentuk, tanggung jawab pemantauan tersebut menjadi tanggung
jawab Kepala UPT Puskesmas yang didelegasikan ke masing-masing Pengelola
Keuangan dan Teknis.
2. Kepala UPT Puskesmas menetapkan rapat Pengelola secara berkala minimal 1 (kali)
sebulan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tata kelola
BLUD Puskesmas. Rapat Pengelola tersebut , bila dipandang perlu, dapat
mengundang Kepala Dinas Kesehatan Mesuji atau yang mewakili untuk mengadakan
rapat bersama.

45
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
3. Risalah rapat harus dibuat setiap menyelenggarakan rapat dan penyusunannya
memperhatikan dinamika rapat termasuk adanya dissenting comments (perbedaan
pendapat) yang sampai dengan berakhirnya rapat tidak diperoleh kata sepakat.
4. Risalah asli harus didokumentasikan dan disimpan oleh sub bagian tata usaha
puskesmas (pihak yang diberi wewenang) dan harus selalu tersedia bila diperlukan.

8.13 Hubungan dengan Stakeholders


1. Pengguna Jasa
1.1 Puskesmas menghormati hak-hak pasien selaku pengguna jasa sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.2 Puskesmas memenuhi komitmennya kepada pengguna jasa sesuai standar
layanan yang telah ditetapkan.
1.3 Penanganan keluhan pengguna jasa dilakukan secara profesional melalui
mekanisme yang baku dan transparan.

2. Mitra Usaha
2.1 Mitra usaha meliputi rekanan, UPTD BLUD, JKN, Dana Operasional, BOK,
asuransi kesehatan lainnya, serta pihak ketiga lainnya.
2.2 Puskesmas menjalin kerjasama dengan mitra bisnis dilandasi dengan itikad
baik, saling menguntungkan, akuntabilitas, transparansi, kewajaran dan tidak
merugikan stakeholders serta dituangkan dalam kesepakatan secara tertulis.
2.3 Kerjasama Puskesmas dengan mitra usaha dapat berupa transaksi jual beli
barang dan/atau jasa serta Kerja Sama Operasional (KSO) dalam bentuk
kerjasama pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, pembangunan
gedung, pemanfaatan alat kedokteran dan kerjasama lainnya yang sah.
2.4 Puskesmas dan mitra bisnis bermitra secara profesional dengan mematuhi
setiap kesepakatan yang telah dituangkan dalam kontrak kerjasama.

3. Pegawai

46
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
3.1 Pegawai puskesmas yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis, dan
tenaga lainnya adalah aset yang sangat berharga, maka puskesmas
berkewajiban meningkatkan kompetensi dan karakternya. Puskesmas dapat
memberikan penghargaan yang pantas kepada pegawai yang berprestasi.
Dalam hal adanya terjadi masalah yang menyangkut tuntutan pasien terhadap
tenaga medis/paramedis, puskesmas berkewajiban memberikan bantuan hukum
yang diperlukan. Hubungan antara tenaga medis/paramedis dan non medis
dengan pihak puskesmas diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala UPT
Puskesmas.
3.2 Setiap kebijakan puskesmas yang terkait dengan pegawai disusun secara
transparan, mengakomodasi kepentingan pegawai dan peraturan perundang-
undangan yang terkait.
3.3 Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai atau perjanjian dengan pegawai
dibuat secara tertulis dengan memuat hak dan kewajiban setiap pihak secara
jelas.
3.4 Sistem penilaian kinerja pegawai ditetapkan dan dilaksanakan secara adil dan
transparan.
3.5 Puskesmas menciptakan kondisi kerja dengan selalu memperhatikan tingkat
kesehatan dan keselamatan kerja pegawai.
3.6 Dalam melaksanakan hubungan kerja dengan pegawai, puskesmas
menghormati hak asasi serta hak dan kewajiban pegawai sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3.7 Puskesmas memberi kesempatan yang sama tanpa membedakan senioritas,
gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.
4. Pemerintah Selaku Regulator

4.1 Puskesmas harus mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang


terkait dengan kegiatan puskesmas baik yang menyangkut layanan jasa,
pegawai, pelanggan, masyarakat sekitar, lingkungan, sesama pelaku usaha,
perpajakan, perbankan dan lain-lain.
4.2 Puskesmas selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis dan
konstruktif atas dasar kejujuran terhadap regulator serta penyelenggara
negara lainnya.
4.3 Puskesmas mendukung penerimaan negara dan daerah baik langsung maupun
tidak langsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
47
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
4.4 Puskesmas akan selalu meningkatkan kualitas layanan dalam upaya memberikan
kontribusi terhadap pembangunan pelayanan Kesehatan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Tri Karya Mulya Kabupaten Mesuji.

5. Masyarakat Sekitar dan Lingkungan


5.1 Puskesmas memegang teguh asas kepedulian dan keadilan terhadap masyarakat
sekitar lingkungan operasional puskesmas.
5.2 Puskesmas memastikan bahwa dalam kegiatan usaha untuk pelayanan
kesehatan, telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan dan senantiasa
mempertimbangkan aspek lingkungan lainnya yang terkait.
5.3 Puskesmas selalu berusaha mendorong munculnya kebutuhan masyarakat atas
kesehatan lingkungan serta pengelolaan sampah medis secara khusus dalam
upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

8.14 Tanggung Jawab Sosial Puskesmas

1. Puskesmas harus melaksanakan fungsi sosial tanpa mempengaruhi mutu pelayanan


yang disediakan, antara lain berpartisipasi dalam penanggulangan bencana alam
nasional atau lokal dan melakukan misi kemanusiaan puskesmas.
2. Pengelola menetapkan dan menjalankan program yang terkait dengan tanggung
jawab sosial puskesmas secara periodik dan melaporkannya kepada Bupati.
3. Pengelola harus memastikan bahwa puskesmas selalu berupaya mempedulikan
kelestarian lingkungan alam dan lingkungan sosialnya sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

BAB IX
KODE ETIK
48
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
Dalam menjalankan BLUD puskesmas yang berhubungan dengan lingkungan internal
maupun eksternal, Puskesmas memiliki kode etik puskesmas yang berpedoman kepada kode
etik dan etika profesi tenaga kesehatan serta harus senantiasa menjunjung tinggi etika yang
telah ditetapkan

Setiap insan puskesmas wajib menjunjung tinggi nilai-nilai etika yang dibangun
dalam puskesmas. Budaya organisasi dan budaya kerja yang dibangun untuk menjaga
berlangsungnya lingkungan kerja harus berlandaskan etika yang berlaku seperti profesional,
jujur, terbuka, peduli, dan tanggap terhadap setiap kegiatan puskesmas serta kepentingan
pihak stakeholders. Budaya organisasi dan budaya kerja dikembangkan untuk memotivasi
pegawai dalam bekerja. Seluruh insan puskesmas harus menerapkan budaya organisasi dan
budaya kerja yang berlandaskan etika puskesmas secara konsisten dan pelaksanaannya harus
dilakukan evaluasi secara periodik.

Sistem nilai yang mencakup nilai-nilai (value), budaya kerja, budaya organisasi, etika
kerja, etika usaha, dan etika profesi lebih lanjut diatur dalam pedoman perilaku sebagai kode
etik puskesmas yang ditetapkan dengan surat keputusan kepala UPT puskesmas.

BAB X
PENUTUP

49
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya
1. Seluruh kebijakan puskesmas harus berpedoman pada dan tidak bertentangan dengan
pola tata kelola ini. Kebijakan puskesmas tidak terbatas pada surat keputusan Bupati,
surat edaran kepala dinas kesehatan, dan seluruh buku pedoman puskesmas. Kebijakan
puskesmas yang telah diterbitkan dan bertentangan dengan pedoman tata kelola ini
wajib disesuaikan.
2. Pola tata kelola ini ditelaah dan dimutakhirkan secara berkala untuk disesuaikan dengan
fungsi, tanggung jawab, dan wewenang organ-organ puskesmas serta perubahan
lingkungan yang terjadi.
3. Setiap perubahan terhadap pola tata kelola harus disetujui oleh Bupati.
4. Hal-hal lain yang tidak dimuat dalam pedoman ini tetap mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Pola tata kelola ini dinyatakan berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Bupati Mesuji.

50
Pola Tata Kelola UPTD Yankes Puskesmas Tri Karya Mulya

Anda mungkin juga menyukai