Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN PATOFISIOLOGI

PROSES PENYEMBUHAN LUKA

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Patofisiologi


Dosen Pengampu : Budi Siswanto, S,Kep, Ners, M.Sc

Di susun oleh :
Yuli Yulyana
Nim: p27901119102

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
TAHUN
2020/2021
Proses Penyembuhan Luka

Proses penyembuhan luka adalah respons pemulihan alami terhadap jaringan


yang mengalami kerusakan. Luka ringan dapat sembuh dengan perawat sendiri
dirumah, namun ada beberapa kondisi medis yang menyebabkan luka sulit
sembuh.

Luka merupakan cedera yang melibatkan rusaknya jaringan tubuh dan umunya
terjadi di kulit. Kulit dalah organ tubuh terbesar pada manusia dan berperan dalam
melindungi kulit dari mikroba (virus, jamur, bakteri). Apabila kulit mengalami
luka ,kuman dapat dengan mudah masuk kedalam kulit dan menimbulkan infeksi.
Baret, tusukan, sayatan, dan terbakar merupakan bentuk-bentuk luka. Selain itu,
bekas jahitan oprasi juga tergolong ke dalam luka. Penyebab luka yang paling
umum adalah terkena benda tajam, jatuh, tersiram air panas, dan kecelakaan. Luka-
luka tersebut bisa terjadi di bagian tubuh manapun,termasuk lutut

proses penyembuhan luka memelurlukan beberapa tahap,yaitu:

 Tahap inflamsi atau peradangan


Pada tahap awal proses penyembuhanluka, pembuluh darah
akan menyempit untuk menghentikan pendarahan. Trombosit (sel
yang berperan dalam pembekuan darah) menggumpal di area luka.
Setelah pembekuan selesai, pembuluh darah akan melebar untuk
mengalirkan darah ke area luka.inilah alas an mengapa luka terasa
hangat, membengkak dan kemerahan. Kemudian, sel-sel darah
putih (salah satunya basophil) membanjiri daerah tersebut untuk
mencegah infeksi, dengan cara menghancurkan bakteri dan mikroba
lainnya. Sel darah pitih juga memproduksi senyawa kimia yang
membantu memeperbaiki jaringan yang rusak. Selanjutnya sel-sel
kulit yang baru tumbuh sehingga menutup area luka.

 Tahap fibroblastic
Tahap ini merupakan tahap pembentukanjaringan parut setelah
luka. Pada tahap penyembuhan luka ini, kalogen mulai tumbuh di
dalam luka. Kalogen merupajkan serat protein yang memberi kulit
kekuatan. Keberadaan kalogen mendorong tepi luka untuk
menyusut dan menutup. Selanjutnya, pembuluh darah kecil
(kapiler) terbentuk di luka untuk memberi asupan darah pada kulit
yang baru terbentuk. Pada tahap ini, biasanya akan terbentuk
koreng atau bekas luka.
 Tahap pematangan
Produksi kalogen terus bertambah sehingga jaringan yang
rusak pulih berlahan-lahan. Proses pematangan bisa mktu
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Inilah mengapa semakin
lama bekas luka semakin memudar.
Agar luka dapat sembuh dengan baik, dibutuhkan perawat
lika yang memadai. Bila perlu, beberapa jenis luka mungkin
membutuhkan perban. Setelah jaringan yang rusak benar-benar
pulih, kulit akan menjadi sama kuatnya seperti sebelum mengalami
luka. Meski demikian, penampilan kulit bekas luka mungkin
berbeda dengan kulit normal. Hal ini karena kulit tersusun atas dua
protein, yakni kalogen yang memberi kelenturan kulit. Pada bekas
luka, kilit tidak dapat memproduksi elastin baru, sehingga bekas
luka seluruhnyaterbuat dari kalogen. Kulit pada bekas luka ini
kuat, namun kurang lentur daripada kulit di sekitarnya.

Kondisi-kondisi Tertentu yang Menyebakan Luka Sulit


Sembuh

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan luka sulit sembuh yaitu:

 Adanya sel kulit mati


Keberadaan sel kulit mati di sekitar area luka dapat menghambat
proses penyembuhan.

 Terjadi infeksi
Pada luka yang mengalami infeksi, tubuh justru akan mengerahkan
kemampuannya untuk melawan infeksi tersebut, dan bukan untuk
menyembuhkan luka.

 Perdarahan tak kunjung berhenti


Perdarahan berkepanjangan juga akan membuat luka sulit menutup.
 Kerusakan mekanis
Salah satu contoh kerusakan mekanis dalam menghambat proses
penyembuhan luka adalah, pada pasien tirah baring dalam jangka
lama yang mengalami ulkus dekubitus
 Pendarahan
Pendarahan membuat luka sulit menutup, sehingga sulit sembuh.
 Benda asing
Benda asing, termasuk jaringan kulit mati, menghambat proses
penyembuhan luka. Luka yang kotor juga tentan terserang infeksi
kuman sehingga proses penyembuhan luka bisaterganggu. Oleh
karenanya, sangat penting untuk membersihkan luka dan merawat
luka dengan benar.
 Gesekan
Gesekan luka dengan baju bisa memperparah kondisinya. Disarankan
untuk mengenakan pakaian berbahan lembut dan menutup luka untuk
menghindari gesekan.
 Usia
Luka cenderung lebih lama sembuh pada orang lanjut usia.
 Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi seperti vitamin C protein, dan zat besi, dapat
menghambat proses penyembuhan luka.
 Merokok
Penelitian menunjukan bahwa proses penyembuhan luka pada
perokok jauh lebih lama dan tidak sempurna dibandingkan orang yang
tidak merokok.
Hal ini didugaberkaitan dengan efek merokok yang dapat menganggu
kinerja sel darah putih dan mengganggu aliran darah, serta tingginya
kadar racun dalam darah.
 Stres
Stress fisik maupun psikologis terbukti dapat mempengaruh pada
terhambatnya proses penyembuhan luka menjadi lebih lama. Saat
mengalami stres, seseorang juga lebih mungkin untuk mengaami
prilaku tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi alcohol
berlebih, sehingga turut berdampak pada penyembuhan luka.
 Pengobatan
Luka pada pasien yang mengalami prosedur cuci darah, kemoterapi,
pengobatan dengan kortikosteroid atau obat pengencer darah,
cenderung lebih sulit sembuh
 Penyakit
Proses penyembuhan luka sangat dipengaruhi oleh aliran darah dan
peran sel darah putih sebagai bagian dari sistem daya tahan tubuh.
Penyakit yang berkaitan dengan darah,seperti anemia dan penyakit
pembuluh darah, dapat menurunkan suplai darah ke jaringan luka
sehingga memperlambat proses pemulihan,
Diabetes juga merupakan salah satu kondisi yang meyebabkan luka
sulit sembuh. Luka pada penderita diabetes cenderung lebih sulit
sembuh. Bahkan luka kecil pun dapat memburuk dengan cepat dan
menjadi infeksi borok atau infeksi berbahaya jika tidak segera diobati.
Luka di kaki adalah luka yang paling paling umum terjadi pada
penderita diabetes. Pada kasus yang sudah parah, tindakan amputasi
kaki harus dilakukan agar infeksi tidak menyebar.
Proses penyembuhan luka yang lambat disebabkan oleh kadar gula
darah yang tinggi.
Gula darah yang terlalu tinggi akan menurunkan aliran darah,
menghambat sel mendapatkan nutrisi dan oksigen, mengganggu
sistem imun, serta meningkatkan resiko peradangan. Kondisi ini
tentunya akan menghambat proses pemulihan luka.
Waktu yang dibutuhkan luka untuk benar-benarpulih tergantung pada
kondisi luka.
Semakin besar, salam, dan kotor kondisi luka, semakin lama pula
proses penyembuhannya.
Jika mengalami luka yang serius atau pendarahan pada luka yang
tidak kunjung berhenti, anda harus meminta bantuan dari dokter atau
tenaga kesehatan dan menjalani perawat luka di rumah sakit
Tips agar proses penyembuhan luka berlangsung baik
Setelah terluka, sebaiknya Anda melakukan beberapa langkah di bawah ini, agar
nantinya, proses penyembuhan luka bisa berlangsung dengan baik.

 Segera basuh area yang luka dengan air mengalir hingga bersih, lalu
keringkan secara perlahan.
 Sebaiknya, saat proses penyembuhan masih berlangsung, tutup luka dengan
kassa atau plester.
 Bagi luka yang terletak di area yang mudah kotor, seperti tangan atau kaki,
oleskan petroleum jelly di luka tersebut, lalu tutup dengan plester.
 Rutinlah bersihkan luka setiap harinya dengan sabun dan air, lalu ganti juga
plesternya secara berkala.
 Saat luka sudah sembuh, oleskan luka dengan tabir surya dengan SPF
minimal 30 untuk mengontrol terbentuknya bekas luka.

Anda mungkin juga menyukai