Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Argentometri adalah suaatu Metode untuk menetapkan kadar ion halida (Cl-, I-, Br-) dan
senyawa lain yang membentuk endapan dengan ion perak Ag+(AgNO3 ) pada suasana
tertentu. Prinsip dasar pembentukan endapan yang tidak mudah untuk larut antara ion
Ag+ dengan analit.
2. Macam-macam argentometri
a. Metoda Mohr
b. Metoda Volhard
c. Metoda Fajans
3. Prinsip metode argentometri mohr yaitu AgNO 3 pada awal titrasi akan bereaksi dengan
NaCl membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Bila semua ion Cl- sudah habis
bereaksi dengan ion Ag+ dari AgNO3 , maka kelebihan sedikit ion Ag+ akan bereaksi
dengan ion CrO4 2- dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan. Pembentukan endapan
warna merah bata dari Ag2CrO4 menandakan bahwa titik akhir titrasi telah tercapai.
4. A. sampel : NaCl
B. Larutam baku : AgCl3
C. Indikator : K2CrO4
D. Titik akhir titrasi : Merah bata
5. Cara membuat KMnO4 dan larutan AgNO3
6. Reaksi yang terjadi selama titrasi berlangsung pada metode mohr
AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
7. Jelaskan mengapa hal yang harus diperhatikan saat pengerjaan argentometri cahaya
matahari langsung dan pH netral?
Jawab : Hal yang harus dihindari pada penyiapan bahan dan pelaksanaan titrasi dengan
metode Mohr adalah cahaya matahari langsung atau sinar neon karena larutan perak nitrat
peka terhadap cahaya (reduksi fotokimia).
Kemudia untuk Ph yang netral karena Bila pH>10 (basa) akan terbentuk endapan AgOH
yang akan terurai menjadi Ag2O dan apabila pH < 6,5 (asam), ion kromat akan bereaksi
dengan H+ menjadi Cr2O72-
11. Jelaskan mengapa metode Volhard dikatakan metode titrasi tidak langsung?
Jawab : karena cara titrasi tidak langsung digunakan untuk menentukan kadar klorida.
Cuplikan yang mengandung klorida direaksikan dengan perak nitrat berlebih,
selanjutnya kelebihan perak nitrat dititrasi dengan larutan tiosianat standar yang
diketahui konsentrasinya. Titik akhir titrasi dapat diketahui dengan terbentuknya warna
merah dari kompleks besi (III) tiosianat (Selamat, 2004).
Sebutkan sampel, larutan baku dan indikator, titik akhir pada penerapan metode
volhard?
Jawab :
a. Sampel : garam perak (Fe3+)
b. Larutan baku : larutan tiosianat (KSCN atau NH4CNS)
c. Indicator : besi (III) ammonium sulfat
d. Titik akhir : berwarna merah
12. Jelaskan mengapa metode volhard harus dalam suasana asam? larutan apa yang
ditambahkan dalam analit?
Jawab: Keadaan larutan yang harus asam sebagai syarat titrasi Volhard merupakan
keuntungan dibandingkan dengan cara-cara lain penentuan ion halogenida karena ion-
ion karbonat, oksalat, dan arsenat tidak mengganggu sebab garamnya larut dalam
keadaan asam.
14. Jelaskan hal hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan metode Fajans
Jawab :
– Endapan harus dijaga dalam bentuk koloid
– Garam netral dan ion bervalensi banyak harus dihindarikan karena mempunyai daya
mengkoagulasi
– Larutan tidak boleh terlalu encer → karena endapan yang terbentuk sedikit → sehingga
perubahan warna indikator tidak jelas
- Ion indikator harus tidak teradsorpsi sebelum tercapai titik ekivalen tetapi harus segera
teradsorpsi kuat setelah tercapai titik ekivalen
15. Berapa banyak natrium klorida pro analis yang harus ditimbang, kemudian dilarutkan
ke labu ukur 250mL, dipipet 10mL, kemudian dititrasi oleh larutan perak nitrat
0,0500N, dengan titik akhir 15,00mL. Ar : Na = 23 Cl = 35,5
16. Jelaskan prosedur kerja metode Fajan
Jawab :
a. Standarisasi Larutan Agno3 dengan Larutan Standar NaCl
Siapkan larutan standar NaCl 0,1N dengan cara melarutkan sebanyak 5,8
gram NaCl (yang telah dikeringkan dengan oven selama 1 jam dengan suhu
1100C) ke dalam akuades dalam gelas kimia 100 ml. Kemudian pindahkan ke
labu ukur 1000 ml dan tambahkan akuades sampai tanda batas.
Ambil 25,00 ml larutan NaCl tersebut dengan pipet volume, tuangkan ke
dalam labu erlenmeyer 250 ml.
Tambah dengan 0,4 ml indikator diklorofluoroscein dan 0,1 gram dekstrin.
Titrasi dengan larutan AgNO3 0,1N yang telah disiapkan, sampai pertama kali
terbentuk warna merah muda pada permukaan endapan AgCl yang terbentuk
Percobaan diulang 3 kali
Hitung normalitas larutan AgNO3 .
b. Penentuan Kadar NaCl dalam Garam Dapur
Dilarutkan 1,00 gram garam dapur (yang telah dikeringkan dalam oven
selama 1 jam dengan suhu 1100C) ke dalam aquades di dalam labu ukur 250
ml.
Diambil 25,00 ml larutan tersebut dengan pipet volume, dituangkan ke dalam
labu erlenmeyer 250 ml, ditambah 0,4 ml larutan dikhlorofluorescein dan 0,1
gram dekstrin
Titrasi dengan larutan standar AgNO3 sampai pertama kali terbentuk warna
merah muda pada permukaan endapan AgCl, berarti titik akhir titrasi tercapai.
Percobaan diulang 3 kali
Hitung kadar (%) NaCl dalam garam dapur.