PENGINDERAAN JAUH
MODUL 4
Disusun Oleh:
Tanya Tristanova
26050120130042
Oseanografi A
Tim Asisten
Warisatul Anbiya Selkofa M 26050117120018
Muhammad Farras Ayasy 26050117140023
Riefchi Wicaksono Haris 26040117140065
Octa Firta 26040117140070
Rahmat Yolansyah Putra 26050117120026
Tiara Anggita 26050118130051
Zahra Sadza Salma 26050118120009
Ferdian Agung Baskoro 26050118120025
Maryam S Taib 26050118140091
Danang Imaddudin Mahardika 26050118140076
Muhammad Farhan 26050118140101
Rofiatul Mutmainah 26050118120030
DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
Tgl Praktikum : Jumat, 6 November 2020
Tgl Pengumpulan : Kamis, 12 November 2020
LEMBAR PENILAIAN
MODUL 4
Mengetahui,
Koordinator Praktikum Asisten
I.2 Tujuan
Salah satu parameter kelautan yang terkait adalah suhu permukaan laut,
yang diperoleh dengan pengukuran langsung lapangan atau menggunakan data
satelit. Perubahan suhu permukaan laut memiliki implikasi biologis yang sangat
penting untuk kondisi kenyamanan / ketidaknyamanan kebanyakan biota laut
(Rifqi, 2009). Suhu merupakan suatu ukuran dingin atau panasnya keadaan atau
sesuatu lainnya. Suhu permukaan laut merupakan faktor penting bagi kehidupan
organisme di lautan, karena suhu dapat mempengaruhi metabolisme maupun
perkembangbiakan dari organisme di laut (Ir. Sarsinta, 2008).
Suhu permukaan laut sangat penting untuk diketahui karena sebaran suhu
permukaan laut dapat memberikan informasi mengenai front, upwelling, arus,
cuaca / iklim dan daerah tangkapan ikan (Susilo, 2000). Suhu permukaan laut
merupakan salah satu faktor utama penggerak siklus musim, baik di daerah tropis
maupun subtropis dimana suhu permukaan laut akan mempengaruhi kondisi
atmosfer, cuaca, dan musim. Bahkan munculnya fenomena El Nino dan La Nina
dapat dipelajari melalui suhu permukaan laut. Banyak lagi hal lain yang terkait
dengan aplikasi yang dapat dipengaruhi oleh suhu permukaan laut, diantaranya
kesuburan perairan/laut serta bidang perikanan (Sukresno, 2015).
Salah satu teknologi untuk memperoleh data suhu permukaan laut seeara
kontinyu adalah dengan memanfaatkan data citra satelit. Citra satelit merupakan
salah satu hasil dari teknologi penginderaan jauh. Salah satu teknologi yang
digunakan adalah MODIS (Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer)
yang merupakan salah satu sensor milik EOS (Earth Observing System) dan
dibawa oleh dua wahana yang diproduksi oleh NASA (National Aeronautics and
Space Administration) yaitu Terra dan Aqua. Dimana data citra satelit MODIS
dapat menghasilkan informasi data beberapa parameter oseanografi, salah satunya
berupa suhu permukaan laut dengan lingkup penelitian yang cukup luas. Data
MODIS ini dapat diperoleh dengan relatif lebih mudah dan singkat jika
dibandingkan dengan data citra lain (Anon, 2007).
Citra Modis memiliki 3 jenis data citra yaitu Citra MODIS level 1a, 1b,
2,dan 3. Adapun format level data yang dihasilkan oleh MODIS, adalah sebagai
berikut :
Suhu air laut merupakan faktor yang banyak mendapat perhatian dalam
pengkajian kelautan. Data suhu dapat dimanfaatkan bukan saja untuk mempelajari
gejala fisika di dalam laut, tetapi juga kaitannya dengan kehidupan hewan atau
tumbuhan. Pada dasarnya suhu air laut dipengaruhi panas matahari yang diterima
lapisan permukaan air laut. Selain faktor tersebut, faktor lain yang
mempengaruhinya adalah arus permukaan, keadaan awan, penguapan, gelombang
pergerakan konveksi, upwelling, divergensi dan konvergensi terutama pada
daerah estuari dan sepanjang pantai (Nontji, 1987).
Suhu air laut merupakan faktor yang banyak mendapat perhatian dalam
pengkajian kelautan. Data suhu dapat dimanfaatkan bukan saja untuk mempelajari
gejala fisika di dalam laut, tetapi juga kaitannya dengan kehidupan hewan atau
tumbuhan. Pada dasarnya suhu air laut dipengaruhi panas matahari yang diterima
lapisan permukaan air laut. Selain faktor tersebut, faktor lain yang
mempengaruhinya adalah arus permukaan, keadaan awan, penguapan, gelombang
pergerakan konveksi, upwelling, divergensi dan konvergensi terutama pada
daerah estuari dan sepanjang pantai (Nontji, 1987). Angin yang bertiup dan
mendorong massa air sehingga bergerak sejajar mendekati garis pantai akan
dibelokkan arahnya menjauhi garis pantai dengan arah tegak lurus angin ke laut
lepas. Peristiwa tersebut menyebabkan terbentuknya “ruang kosong” di daerah
pantai yang kemudian diisi oleh massa air di bawahnya dengan cara bergerak
vertikal ke permukaan (Wyrtki, 1961).
III.2 Materi
III.3 Metode
6. Lalu download
data citra dengan ukuran yang paling kecil (.SST.nc) Register
terlebih dahulu. Selesai
III.3.2 Koreksi Nilai Awan
6. Selesai
5. Pada edit
expression masukan (if qual_sst then NaN else 1* sst) klik ok
5. Pada edit
expression masukan (if qual_sst then NaN else 1* sst) klik ok
9. Pada Nama_NIM
pilih color manager dan pilih scheme sst.
IV.1 Hasil
IV.2 Pembahasan
Pada saat melakukan koreksi nilai awan, selain dibutuhkan file citra juga
dibutuhkan sebuah formula. Formula ini berguna sebagai kunci untuk koreksi
awan. Formula yang dipakai adalah (if qual_sst then NaN else 1* sst), jika
formulanya salah maka citra tidak dapaet terkoreksi atau error. Penggunaan
formula ini digunakan di edit expression pada menu math band. Setelah selesai
maka citra akan terbebas dari gangguan awan.
V.1Kesimpulan
V.2Saran
1. Post test dan pre test dibuat menarik supaya praktikan tidak tegang
2. Praktikan lebih kondusif lagi
3. Jurnal tidak dibatasi maksimal tahun
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K., D. Manurung., J.L. Gaol dan M.S. Baskoro. 2013. KARAKTERISTIK
SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KEJADIAN UPWELLING FASE
INDIAN OCEAN DIPOLE MODE POSITIF DI BARAT SUMATERA
DAN SELATAN JAWA BARAT. J. Segara., 9(1) : 23 – 35.
Febriani, E.R dan B.M. Sukojo. 2016. Analisa Perbandingan Penggunaan Citra
Modis Level 1b dan Level 2 dalam Menentukan Prakiraan Daerah
Penangkapan Ikan (Studi Kasus: Pantai Selatan Blitar). Jurnal Teknik ITS.,
5(2) : 439 – 442.
Hamuna, B., Y.P. Paulangan dan L. Dimara. 2015. Kajian suhu permukaan laut
mengunakan data satelit Aqua-MODIS di perairan Jayapura, Papua. Depik.,
4(3) : 160 – 167.
Suhana, M.P. 2018. Karakteristik Sebaran Menegak dan Melintang Suhu dan
Salinitas Perairan Selatan Jawa. Dinamika Maritim., 6(2) : 9 – 11.
Tarigam, M.S. 2009. Aplikasi Satelit Aqua MODIS untuk Memprediksi Model
Pemetaan Kecerahan Air Laut di Perairan Teluk Lada, Banten. Jurnal Ilmu
Kelautan., 14(3) : 126 – 131.
Zahroh, L dan B.M. Sukojo. 2016. Analisis Suhu Permukaan Laut untuk
Penentuan Daerah Potensi Ikan Menggunakan Citra Satelit Modis Level
1B. Jurnal Teknik ITS., 5(2) : 846 – 849.