Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH EKOSISTEM

(Perubahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ekosistem)

NAMA : SUTABRI KARMINATA


NIM : F1G117054

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekosistem disusun oleh dua komponen, yaitu lingkungan fisik atau makhluk tidak hidup
(komponen abiotik) dan berbagai jenis makhluk hidup (komponen abiotik ). Berbagai jenis
makhluk hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi satuan-satuan makhluk hidup dan
ekosistem merupakan salah satunya. Dalam kehidupan, setiap organisme selalu memerlukan
sesuatu dari lingkungannya dan lingkungan akan menerima sesuatu dari organisme. Jadi,
organisme dan lingkungan saling mengadakan hubungan timbal balik (interaksi) yang disebut
ekosistem. Ekosistem diartikan sebagai hubungan timbal balik (interaksi) antara makhluk
hidup dengan lingkungan. Cabang ilmu biologi yang mempelajari ekologi. Istilah ekologi
pertama kali diperkenalkan oleh E. Haeckel pada tahun 1860 sehingga dia disebut sebagai
bapak ekologi. Ruang lingkup kajian ekologi yang utama, yaitu perubahan populasi suatu
spesies pada waktu yang berbeda-beda, perpindahan yang lain, serta faktor yang
mempengaruhinya dan terjadinya hubungan timbal balik antar makhuk hidup (hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme) dan lingkungannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan komponen Ekosistem
2. Perubahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ekosistem

1.3 Manfaat
1. Untuk memperoleh fakta, data dan informasi mengenai pengertian
ekosistem,komponen ekosistem
2. Untuk menambah wawasan tentang perubahan ekosistem dan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya ekosistem
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ekosistem


Ada beberapa pengertian ekosistem diantaranya yaitu :
A. Menurut para ahli :
 Woodbury (1954) Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara kompleks di
dalamnya terdapat habitat, tumbuhan dan binatang yang dipertimbangkan sebagai
unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai
siklus materi dan aliran energi.
 A.G Tensley (1935) Ekosistem adalah suatu unit ekologi (an ecological unit)
yang didalamnya terdapat struktur dan fungsi.
 Odum (1993) Ekosistem merupakan unit fungsional dasar dalam ekologi yang di
dalamnya tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik)
yang di antara keduanya saling memengaruhi.
 Soemarwoto (1998) Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

B. Menurut KBBI :
 keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai
suatu satuan ekologi dalam alam;
 komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan hewan, bersama habitatnya;
 keadaan khusus tempat komunitas suatu organisme hidup dan komponen
organisme tidak hidup dari suatu lingkungan yang saling berinteraksi

C. Secara umum :
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik
(hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini,
kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan
dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu
kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-
masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari
ekosistem ini akan terus terjaga.

2.2. Komponen-komponen ekosistem


Suatu ekosistem terdiri atas beberapa unsur yang terangkum dalam komponen Biotik dan
Abiotik. Komponen Biotik adalah komponen hidup,terdiri atas organisme-organisme
baik yang berukuran mikro maupun makro. Sedangakan komponen Abiotik berupa
benda-benda mati. Kedua komponen ini saling mempengaruhi satu sama lain dan
membentuk suatu sistem yang seimbang.
Komponen Abiotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup
(nonhayati), yang meliputi komponen fisik dan kimia, seperti tanah, air, matahari, udara,
dan energi. Ada 2 pembagian komponen Biotik dalam suatu ekosistem, yaitu Organisme
Autotrof dan Organisme Heterotrof
Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis
makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan
energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil
terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas
Organisme autotrof ini yaitu :
1.Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah
bahan anorganik menjadi bahan organik.
2.Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk
membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi,
dalam menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen.
Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya
sendiri, akan tetapi memanfaatkan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai
bahan makanannya. Organisme ini terdiri atas 3 tingkatan yaitu :
 Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain
 Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari
bangkai
 Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah
membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing
Pengurai (dekomposer),Pengertian dari Pengurai adalah organisme heterotrof yang
menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks).
Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan
bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk
pengurai ini adalah bakteri dan jamur.

2.3. Perubahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ekosistem


Perubahan di ekosistem terpegaruh oleh beberapa faktor sehingga akan mengganggu
kondisi homeostasisnya. Faktor pengganggu pada keseimbangan ekosistem mencakup
faktor alam serta faktor perilaku manusia.
 Faktor Alam
Faktor alam banyak terpengaruh oleh bencana alam yang telah terjadi. Beberapa
bencana yang bisa menjadi pengaruh keseimbangan ekosistem diantaranya:
Gunung meletus, Tsunam, iGempa, Banjir, Longsor, Pergeseran lempeng
tektonik. Beberapa bencana alam ini kemungkinan terjadi karena ulah dari
manusia sendiri, seperti banjir dan juga longsor.
 Faktor Manusia
Perilaku manusia yang tak bertanggungjawab bisa merusak keseimbangan
ekosistem, baik dalam ekosistem alami ataupun ekosistem buatan. Dengan
pertumbuhan penduduk sangat pesat, manusia menjadi semakin banyak
mengeksploitasi alam secara berlebihan guna memenuhi segala kebutuhan
hidupnya. Sejumlah perilaku manusia yang dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem diantaranya:
 Penebangan Liar. Selain berpotensi sebagai penyebab longsor serta
banjir, penebangan liar juga membuat habitat hewan menjadi rusak.
 Pencemaran. Dampaknya dari pencemaran udara adalah menipisnya
lapisan ozon sebagai pelindung Bumi (pemanasan global).
 Penggunaan pupuk anorganik & pestisida. Pemakaian pupuk anorganik
dan pestisida bisa mengikis kesuburan pada tanah sehingga tanah
menjadi rusak dan membunuh organisme ekosistem sawah.
 Pembuangan limbah sembarangan. Semua limbah jika tak diolah dan
langsung dibuang maka menimbulkan masalah lingkungan yang
berakibat bagi kesehatan manusia.

Jadi, beberapa masalah lingkungan yang terjadi penyebab dari perilaku manusia
ini harus dikurangi supaya keseimbangan ekosistem tak terganggu. Maka dari
itu, manusia perlu menyadari bahayanya jika tidak melestarikan lingkungan
untuk kehidupannya. Dengan demikian usaha pelestarian lingkungan hidup bisa
mulai dilakukan manusia berawal dari tingkatan diri sendiri serta dalam
keluarga
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ekosistem terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda mati).
Tempat hidup organisme disebut habitat. Dalam habitat ekosistemnya organism mempunyai
setatus fungsional yang disebut dengan relung. Kelompok organism satu spesies yang
menempati ekosistem disebut populasa. Sedangkan beberapa populasi dalam ekosistem
disebut komunitas. Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara berhadap
dan munuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi. Berdasarkan kondisi habitatntya
suksesi dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder. Manusia merupakan bagian
dari lingkungan, manusia selalu dihadapkan pada masalah-masalah lingkup, diantaranya
keseimbangan lingkungan, perubahan lingkungan dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai