Disusun oleh RAHMAD ANJAR SAPUTRO 16083000074 S1 Sistem Informasi
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG 2020 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan merupakan dua atau lebih perangkat yang saling terhubung satu sama lain sehingga memungkinkan pengguna dapat berbagi data. Dengan menggunakan gabungan antara teknologi kabel dan sinyal, untuk memudahkan bertukar data melalui tranmisi kabel atau sinyal dengan perangkat keras. Dengan adanya jaringan dapat mempermudah proses kerja dan mempersingkat waktu pekerjaan, serta dapat menggunakan perangkat dalam waktu bersamaan guna meminimalisir pembelian perangkat untuk dipasang disetiap plartform, dengan banyaknya berbagai perangkat dalam segi jenis, tipe dan sebagainya yang dapat menggunakan suatu jaringan komputer guna meningkatkan performa jaringan komputer dalam memberikan pelayanan yang lebih baik, cepat, serta akurat sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna. Dalam sebuah jaringan memiliki sebuah tipe-tipe jaringan, ada dua macam diantaranya. Jaringan Client-Server yang merupakan jaringan antara satu atau lebih komputer client dan komputer server yang saling bertukar data atau dapat dirubah melalui perangkat lunak pada protokol. Dalam tipe ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dalam jenis client-sever meupakan pendukung keamanan jaringan yang lebih baik, kemudahan administrasi ketika jaringan bertambah besar, menejemen jaringan terpusat, semua data dapat disimpan dan dibuat cadangan secara terpusat disatu titik. Dan beberapa kekurangan, membutuhkan administrator jaringan yang profesional, membutuhkan perangkat yang canggih untuk dipergunakan kompute server, membutuhkan software menu operasional untuk memudahkan menajemen jaringan, anggaran menejemen jaringan yang besar, bila server terjadi down maka semua data dan resource pada server tidak dapat diakses. Jaringan peer to peer merupakan jaringan yang tidak memiliki komputer server maupun client, semua komputer dapat difungsikan setara dalam melakukan menerima informasi dan dapat berperan sebagai server dan client. Dalam tipe ini memiliki kelebihan Implementasi mudah dan murah, tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus, tidak memerlukan administrator jaringan, dan memiliki beberapa kekurangan yaitu jaringan tidak dapat bersekala besar atau tidak dapat memperbesar jaringan, tingkat keamanan jaringan sangat rendah, tidak ada manajemen jaringan, semakin banyak perangkat akan mempengaruhi kinerja komputer, pengguna jaringan harus ahli mengamankan komputernya. Sebagai sarana pertukaran informasi dan data dalam satu jaringan. Adanya pekembangan jaringan maka dibutuhkan infrastruktur yang memadai yang menunjang petukaran data secara baik dan aturan main yang mengatur komunikasi. Maka di butuhkan adanya jaringan protocol Menurut Khan ( 2018 ), “Protokol adalah suatu aturan fungsi yang terdapat di dalam sebuah jaringan komputer, contohnya seperti mengirimkan pesan, mengirimkan data, mengirimkan informasi dan fungsi lainnya yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan penerima supaya komunikasi dapat berlangsung dengan baik dan benar walaupun sistem yang terdapat dalam jaringan tersebut berbeda-beda.” Maka dapat disimpulkan protocol guna mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi dan perpindahan data antara dua atau lebih pada jaringan dari berbagai perangkat saling berkomunikasi. Protocol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak maupun gabungan antara keduanya yang mendefinisikan koneksi pelatform. Sebuah jaringan diperlukan adanya suatu routing atau alur sebuah koneksi atara perangkat. Menurut Asfihan (2019) bahwa “Routing adalah alat yang mengirimkan paket data ke tujuan melalui jaringan atau Internet melalui proses yang disebut routing.“ Menurut Lutfi (2018) “Routing adalah sebuah proses untuk memilih jalur (path) yang harrus dilalui oleh paket data dengan menggunakan alat yang disebut dengan router yang akan meneruskan paket dari suatu jalur LAN ke jaringan LAN yang lain, hingga akhirnya mencapai tujuan yang diinginkan.” Sehingga dapat disimpulkan bahwa routing adalah sebuah proses dimana item dapat disampaikan melalui sebuah rute jaringan yang tergonfigurasi untuk mencapai titik tujuan dari suatu lokasi. Ada dua macam jenis konfigurasi yang umum digunakan routing statik dan dinamik. Routing statik adalah sebuah konfigurasi yang dimana administrator jaringan mengatur rute secara manual untuk menuju ke jaringan tujuan, sedangkan routing dinamik adalah sebuah konfigurasi yang memungkinkan router dapat mencari rute terbaik secara sendirinya untuk menuju ke jaringan tujuan, tanpa adanya konfigurasi ulang sewaktu ada perubahan rute pada jaringan tersebut. Maka routing OSPF salah satu dari macam macam routing dinamik yang digunakan saat ini karena miliki banyak keunggulan dalam jaringan bersekala besar, tetapi juga membutuhkan basis data yang sangat besar. Routing OSPF hanya bekerja dalam jaringan internal dalam lingkup yang besar untuk menentukan rute paket data, Jaringan bersekala besar sering menghadapi masalah dalam proses pengolan ip router, rumit dalam menentukan pengiriman paket data yang harusnya diutamakan, oleh karena itu dibangunlah sebuah protocol yang namanya MPLS guna menyempurnakan dari sebuah routing OSPF untuk menutupi kekurangan yang dialami. MPLS merjalan diantara dua lapisan switching dan network dan menggabungkan kelebihan dari keduanya untuk menyampaikan paket routing OSPF pada jaringan backbone berkecepatan tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Berapa besar potensi berpengaruhnya routing OSPF dengan mengoptimalkan dengan protocol MPLS ? b. Bagaimana konsep penggunaan protocol MPLS secara implementasi di lapangan ? c. Melihat performa antara OSPF tanpa MPLS dan OSPF yang berjalan dengan prootocol MPLS tiap parameter yang terjadi? d. Bagaimana membantu upaya meningkatkan jaringan LAN? 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan a. Mengetahui berapa besar optimalisasi jaringan protocol MPLS pada routing OSPF b. Memahami faktor faktor yang mempengaruhi perfoma jaringan pada penggunaan protocol MPLS c. Mengetahui dalam segi kekurangan dan kelibihan dalam hal performansi. d. Membantu memecahkan masalah dalam upayah peningkatan untuk kerja jaringan LAN. 1.5 Manfaat a. Bagi Pembaca Sebagai wawasan bagi pembaca mengenai Routing OSPF dan protocol MPLS pada jaringan dan sebagai bahan penelitian selanjutnya. b. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambahkan wawaasan bagi penulis terutama dalam memahamu materi-materi Jaringan.