NIM : 191810201011
A. Pengertian
Di dalam ilmu fisika fase ialah suatu keadaan ssitem fisik makroskopik yang memiliki
komposisi kmia yang seragam dan memiliki ciri-ciri fisik seperti densitas, struktur kristal, indeks
relatif dan lainnya. Fase merupakan keadaan suatu zat yang seragam dalam komposisi kimia atau
zat yang homogen secara kimia dan fisika. Struktur fisika dapat dikatakan sama atau sragam jika
suatu zat terdiri atas gas saja, cair saja, atau padat saja.
Perubahan fase adalah proses perubahan bentuk zat menjadi bentuk lain. Perubahan fase
juga merupakan efek dari salah satu sifat fisik fisika yakni wujud zat. Sifat fisika adalah sifat
yang tampak atau dapat diamati secara langsung tanpa mengubah susunan zatnya. Setiap proses
perubahan fase melibatkan kalor atau panas. Panas yang dilibatkan adalah panas yang diterima
oleh zat maupun yang dilepaskan oleh suatu zat.
Pengaruh kalor terhadap suatu benda dapat menyebabkan perubahan wujud benda.
Contohnya saat sebuah es yang diberi kalor akan mengalami perubahan wujud yakni menjadi air
dan selanjutnya akan menguap. Air mengalami tiga perubahan wujud yaitu saat air menjadi padat
disebut dengan es, saat air menjadi cair dinamakan air, dan saat wujudnya menjadi udara
dinamakan uap air. Fenomena tersebut yang dinamakan perubahan fase atau perubahan wujud.
Zat-zat yang lain akan mengalami perubahan wujud atau perubahan fase yang disebabkan oleh
kalor, namun tidak semua zat mengalami perubahan fase seperti air. Seperti pada kapur barus
yang langsung menguap saat suhu disekitarnya berubah dan terlur yang berwujud cair jika
dipanaskan akan menjadi wujud padat namun tidak bisa menjadi gas. (Osa Paulia, 2008)
Mengkristal
B. Kalor Laten
Perubahan fase melibatkan kalor atau panas sebagai penyebab perubahan wujud suatu
zat. Kalor yang dimaksudkan adalah kalor laten. Nama kalor laten berasal dari yunani yang
artinya tersembunyi. Perubahan fase zat selalu diikuti dengan penyerapan kalor. Energi kalor
yang diserap atau dilepas tidak digunakan untuk menaikkan suhu namun digunakan untuk
mengubah fase atau wujud dari suatu zat. Hal ini mengartikan jika perubahan fase
tidakmelibatkan perubahan suhu. Sehingga kalor tersembuny atau disebut kalor laten. (E.
Syamsir)
(Osa Paulia, 2008) Kalor laten adalah kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk merubah
wujudnya menjadi wujud yang lainnya. Kalor laten dalam termodinamika dirumuskan sebagai
persamaan berikut:
Q
L=
m
Dimana:
Paulia, Osa. 2008. Fisika Kelompok teknologi dan kesehatan. Badung: Grafindo.