Anda di halaman 1dari 20

1

BAB III
PROSEDUR DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode yang dimaksud dalam penelitian ini bertujuan menjelaskan
pengaruh dari variabel penerapan metode diskusi dan penanaman motivasi belajar
terhadap peningkatan berfikir kreatif mahasiswa dalam studi pendidikan agama
Islam pada mahasiswa semester I Universitas Subang, maka penelitian ini adalah
explanatory researceh yakni menjelaskan hubungan kasual antara variabel-
variabel melalui pengajuan hipotesa.1
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik karena
penelitian ini ditunjukan untuk mengungkapkan pengaruh penerapan metode
diskusi dan penanaman motivasi belajar terhadap peningkatan berfikir kreatif
mahasiswa semester I dalam studi pendidikan agama Islam di Universitas Subang
. Dalam penelitian ini penerapan metode diskusi difungsikan sebagai variabel
independen dengan notasi statistic, dan penanaman motivasi belajar difungsikan
sebagai variabel independen dengan notasi statistic, sedangkan peningkatan
berfikir kreatif difungsikan sebagai variabel dependen dengan notasi statistic.

B. Jenis Data
Yang menjadi jenis data dalam penelitian ini berupa sumber data baik yang
tertulis, tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai. Sumber data
utama ini dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah.2 Jenis data
merupakan jawaban atas pertayaan penelitian yang diajukan terhadap masalah
yang dirumuskan dan tujuan yang telah ditetapkan.3 Oleh karena itu, sesuai
dengan rumusan penelitian yang telah ditetapkan, yang menjadi jenis data dalam
penelitian adalah pengaruh penerapan metode diskusi dan penanaman motivasi

1
Masri Singaribun dan Sopian Efendi, Metode Penelitian Survai, (Jogja : Gajah Mada Press,
1981), hlm. 5.
2
Lexi J Meleong, Metedologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.
112.
3
Cik Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi Bidang Ilmu
Agama Islam, (Jakarta : Logos, 1999), cet. ke-2, hlm. 58.
2

belajar terhadap peningkatan berfikir kreatif mahasiswa semester I dalam studi


pendidikan agama Islam di Universitas subang.
Jenis data tersebut dioprasionalkan kedalam sub variabel dan indikator
sebagai berikut :
Tabel 1
Oprasionalisasi Variabel
N Variabel Sub Variabel Indikator
o
1. Penerapan Metode 1. Mengumpulkan a. Mempertajam
Diskusi Pendapat
kemampuan akal
(Suryosubroto, 2002
: 17 ) b. Memperkuat argumentasi
c. Melatih belajar cepat
d. Membuat perbandingan
yang tepat.
e. Mengembalikan
kepercayaan diri dan
kemampuan
mengemukakan pendapat
sendiri
f. Kemampuan
mengemukakan pendapat
g. Memperkaya
pengetahuan
2. Membuat Kesimpulan a. Memahami materi.
b. Mengerti tanggapan
audien/teman.
c. Dapat mengkolaborasi
hal-hal yang berkaitan
dengan materi.
d. Mengerti inti materi.
e. Mengerti dan memahami
permasalahan yang
muncul.
f. Pengembangan
3

kemampuan
3. Menyusun Berbagai a. Bisa menginpertarisir
Alternatif Pemecahan
daftar permasalahan.
b. Mengidentifikasi
permasalahan
c. Menyususn prioritas
permasalahan.
d. Menentukan
permasalahan utama.
e. Menentukan alternatif
masalah.
f. Ketepatan pemecahan
masalah
g. Mengambil manfaat dari
masalah
2 Penanaman 1. Tanggung Jawab a. 1Menyelesaikan tugas
Motivasi Terhadap Tugas
dengan baik
Belajar
(Robert E Slavin, b. 2Memenuhi giliran
1994: 347)
sesuai dengan jadwal
c. 3Menunjukan keseriusan
dalam belajar
d. 4Mencari referensi/buku
yang diperlukan
e. 5Menyakini bahwa ilmu
yang diajarkan kelak
akan bermanfaat.
2. Kedisiplinan dalam a. 6Masuk lebih awal dari
Waktu
dosen
b. 7Menggunakan waktu
dengan optimal untuk
belajar
c. 8Selsai tepat waktu
d. 9Pemanfaatan waktu
luang
e. 10Adanya pelaturan yang
4

jelas
3. Perhatian Terhadap a. 11Sering bertanya
Materi Pelajaran
tentang pelajaran diluar
jam/ruang belajar
b. 12Mencari info tentang
materi pelajaran
c. 13Merasa rugi bila tidak
bisa mengikuti pelajarn
dikelas
d. 14Mendiskusikan materi
pelajaran
e. 15Memperhatikan
penjelasan dosen
4. Keinginan Menjadi a. 16Memiliki cita-cita
yang Terbaik
yang kuat untuk
berprestasi
b. 17Berusaha untuk aktif
dalam belajar
c. 18Merasa khawatir
terkalahkan oleh orang
lain
d. 19Berusaha tampil sebaik
mungkin dalam diskusi.
5. Kehadiran Tatap a. 20Berusaha untuk selalu
Muka
mengikuti penjelasan
dosen
b. 21Merasa rugi bila ada
jam belajar yang kosong
c. 22Sering mengunjungi
perpustakaan.
d. 23Presentase kehadiran
e. 24Penilaian kegiatan
belajar mengajar
6. Kesiapan untuk a. 25Menyiapkan peralatan
Belajar
yang dibutuhkan
5

b. 26Memiliki buku
referensi yang memadai
c. 27Selalu siap belajar
setiap waktu yang
ditentukan.
3. Peningkatan Berfikir 1. Kelancaran Berfikir a. Mengajukan banyak
Kreatif (Fluency Of
pertayaan.
(Euad Nashori & Thinking)
Rachmy Diana b. Menemukan jawaban jika
Mucharam, 2002 :
ada pertanyaan.
43-44)
c. Mempunyai banyak
gagasan mengenai suatu
masalah.
d. Lancar mengungkapkan
gagasan-gagasanya.
e. Bekerja lebih cepat dan
melakukan lebih. banyak
dari orang lain.
f. Dapat dengan cepat
mengkritik kesalahan dan
kelemahan dari suatu
objek dan situasi.
2. Keluwesan a. Perbedaan konsep
(Flexibility)
b. Memberika bermacam-
macam penaffsiran
terhadap sutu gambar
cerita atau masalah.
c. Menerapkan suatu
konsep atau asas dengan
cara yang berbeda.
d. Memberikan
pertimbangan terhadap
suatu situasi berbeda dari
yang diberikan orang
lain.
6

e. Dalam membahas atau


mendiskusikaan suatu
masalah selalu
mempunyai posisi yang
bertentangan dengan
mayoritas kelompok.
f. Jika diberikan suatu
masalah biasanya
memikirkan bermacam-
macam cara untuk
menyelesaikannya.
3. Elaborasi a. Mencari arti yang lebih
(Elaboration)
mendalam terhadap
jawaban atau pemecahan
masalah dengan
melakukan langkah-
langkah terperinci.
b. Mengembangkan atau
memperkaya gagasan
orang lain.
c. Memperkaya
pengetahuan dalam
belajar
d. Mempunyai rasa
keinginan yang kuat,
sehingga tidak puas
dengan penampilan yang
kosong atau sederhana.
e. Menguji kemampuan dan
keterampilan
4. Keaslian a. Memikiran masalah-
(Originality)
masalah yang tidak
terfikirkan orang lain.
b. Mempertahankan cara-
7

cara yang lama dan


berusaha memikirkan
cara yang baru.
c. Memilih asimetri dalam
menggambarkan atau
membuat desain.
d. Memilih cara yang lain
dari pada yang lain.
e. Setelah membaca atau
mendengarkan gagasan-
gagasan, bekerja untuk
menyelesaikan yang
baru.
f. Mengembangkan konsep
g. Menemukan konsep
h. Mencari formulasi baru

C. Sumber Data
Sumber data didasarkan atas jenis data yang telah ditentukan. Pada
tahapan ini ditentukan sumber primer dan sumber sekunder. 4 Yang menjadi
sumber primer adalah yang berkaitan dengan kegiatan pengaruh penerapan
metode diskusi dan penanaman motivasi belajar terhadap peningkatan berfikir
kreatif mahasiswa semester I dalam studi pendidikan agama Islam di Universitas
Subang. Sedangkan yang menjadi data sekunder, meliputi dokumen-dokumen
laporan-laporan kegiatan pembelajaran, buku-buku yang dipandang relevan
dengan masalah yang diteliti, dan juga termasuk hasil wawancara dari dosen-
dosen PAI yang ada di lingkungan Universitas Subang.

Tabel 2
Data Mahasiswa Semester I Fakultas Ilmu Adminmistrasi
Universitas Subang
No Prodi Populasi Sampel
4
Ibid., hlm.59.
8

1. Ilmu Administrasi Negara 79 Orang 38 Orang


2. Ilmu Administrasi Bisnis 24 Orang 12 Orang
3. Ilmu Administrasi Keuangan D3 19 Orang 10 Orang

Jumlah 122 Orang 60 Orang


Sumber : Bagian Akademik FIA UNSUB 2012.

D. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data disusun dalam berbagai tahapan kegiatan yang meliputi
setudi eksplorasi, merancang dan menyusun usulan penelitian, serta pengumpulan
data.
Tahap studi eksplorasi merupakan reinforcemenet terhadap pengalaman
sebelumnya dalam melihat fenomena kegiatan strategi pengaruh penerapan
metode diskusi dan penanaman motivasi belajar terhadap peningkatan berfikir
kreatif mahasiswa dalam studi pendidikan agama Islam di Universitas Subang.
Studi eksplorasi merupakan penjajagan lebih lanjut dari informasi-informasi dan
minat yang meneliti dalam masalah ini. Dalam hal ini dipertimbangkan apakah
pengaruh penerapan metode diskusi dan penanaman motivasi terhadap
peningkatan berfikir kreatif mahasiswa dalam studi pendidikan agama Islam di
Universitas Subang menarik untuk diteliti.
Tahap merancang dan menyusun usulan penelitian adalah tahapan yang
terkait dengan penyusunan proposal tentang pengaruh penerapan metode diskusi
dan motivasi belajar terhadap peningkatan berfikir kreatif mahasiswa dalam studi
pendidikan agama Islam di Universitas Subang.
Tahapan pengumpulan data merupakan tahapan kegiatan dilapangan untuk
memperoleh data. Teknik yang digunakan yaitu :

a. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spssifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau
9

wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi


tidak terbatas pada orang, tetapi juga pada objek-objek alam yang lain.5
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar.
Observasi merupakan studi yang disengaja dan sistematis tentang
fenomena dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan. 6 Apa
yang diamati adalah hasil sebuah persepsi. Menafsirkan berdasarkan latar belakng
pengalaman. Oleh karena itu persepsi tentang dunia sekitar tidak akan sama
dengan presepsi orang lain. Bahkan tidak tahu apakah presepsi dalam sebuah
penelitian sama dengan dunia sebenarnya. Dalam observasi ini digunakan tiga
cara, yakni :
1. Observasi deskriptif dengan tujuan berusaha mengamati cara umum
situasi dan keadaan di Universitas Subang.
2. Observasi terfokus, berusaha mengamati secara khusus situasi
pembelajaran dengan strategi pengaruh penerapan metode diskusi dan
penanaman motivasi belajar terhadap peningkatan berfikir kreatif
mahasiswa dalam studi pendidikan agama Islam di Universitas Subang .
3. Observasi selektif, berusaha mengamati fokus terkecil dalam latar
belakang penelitian untuk menghasilkan katagori-katagori yang spesifik
tentang pengaruh penerapan metode diskusi dan penanaman motivasi
belajar terhadap peningkatan berfikir kreatif mahasiswa dalam studi
pendidikan agama Islam di Universitas Subang.

b. Wawancara

5
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D, (Bandung : Albeta, 2012), cet. ke-
16, hlm. 145.
6
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung : Mandar Maju, 1990), cet. ke-6,
hlm.150.
10

Wawancara ialah teknik mendapatkan informasi dengan cara beretanya


langsung dengan responden.7 Wawancara juga dapat diartikan sebagai proses
memperoleh keterangan bertujuan untuk mendapatkan informasi mendalam.8
Wawancara dapat dilakukan secara struktur maupun tidak tersetruktur, dan
dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan
telepon.
1. Wawancara tersetruktur ialah wawancara sebagai teknik pengumpulan
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam
melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis secara alternatif
jawabannyapun telah disiapkan. Dengan wawancara tersebut ini setiap
responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.
2. Wawancara tidak tersetruktur adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan.9

c. Dokumentasi
Metode atau teknik ini adalah merupakan cara atau pengumpulan data
yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai tulisan dan atau gambar serta
arsip baik dengan cara ditulis secara langsung atau dengan cara mengfotokopi.10
Tidak kalah penting dari metode-metode lain,adalah metode dokumentasi,
yaitu encari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan
sebagainya.11
7
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Pustaka LP3S
Indonesia, 1995), cet. ke-2. hlm. 192.
8
Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988), cet. ke-3. hlm.232.
9
Sugiyono, Metode, hlm. 140.
10
Winarno, Pengantar Penelitian, (Jakarta : Rineka Ciptz, 1988), hlm. 136.
11
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Edisi Revisi), (Jakarta : Bumi Aksara,
2005), hlm. 206.
11

Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu
sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap belum
berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi
benda mati.

d. Angket
Ada beberapa pengertian angket yang diungkap oleh para ahli, menurut
Sugiono ialah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertayaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah
responden cukup dan terbesar diwilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden
secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.12
Menurut Suharsimi Arikunto kuesioner atau angket ialah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. 13
Bentuk pengukur angket ini menggunakan pertayaan atau pernyataan dan
di dalam menanggapi pertanyaan atau pernyataan tersebut subjek memilih salah
satu lima alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan subjek yanmg
sebenarnya. Katagori alternatif lima jawaban yang digunakan adalah Sangat
Setuju sekali (STS) atau selalu (SL), Sangat Setuju (ST) atau sering (SR), Setuju
(S) atau pernah (P), Tidak Setuju (ST) atau kadang-kadang (K), dan Sangat Tidak
Setuju (STS) atau tidak pernah (TP), berdasarkan Skala Likert. Angket untuk
pengumpulan data dalam penelitian ini terlampir.
E. Alat Pengumpul Data
1) Angket
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah kuesioner. kuesioner
disusun dalam bentuk angket dan disediakan lima opsi pilihan dengan teknik skala
12
Ibid., hlm. 142.
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur, hlm. 128.
12

penilaian. Keseluruhan angket disusun dengan teknik self report, yaitu dengan
meminta responden untuk memberikan penilaian sesuai dengan tanggapan atau
kesan mereka. Alternatif pilihan yang disediakan terdiri atas, Sangat Setuju,
Setuju, Ragu-ragu, tidak setuju, Sangat Tidak setuju.
Untuk menyatakan positif masing-masing pilihan ini diberikan bobot
penilaian 5 untuk pilihan :”Sangat Setuju” (SS) atau “selalu”(SL), 4 untuk pilihan
“Setuju” (S) atau “sering” (SR), 3 untuk pilihan “Ragu-ragu” (R) atau “kadang-
kadang” (K), 2 untuk pilihan “Tidak Setuju” (TS) atau “pernah” (P), 1 untuk
pilihan “Sangat Tidak setuju” (STS) atau “tidak pernah” (TP).
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertayaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata.14

2) Uji Validitas
Sebelum soal test diberikan kepada responden terlebih dahulu dilakukan
uji soal untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembeda.
Validitas butir soal dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
- Menentukan Mt (Mean skor total)

Mt=
∑ Xt
N
- Menentukan SDtp
2

-
SDt=
√ ∑ Y 2t − (∑ Y t )

Menentukan Mp
N N

MP=
∑ Yang betul
n betul
- Menentukan koefisien korelasi biserial

14
Sugiyono, Metode, hlm. 93.
13

M p −M t p
γ pbi =
St √ q
Keterangan :
ã pbi =¿koefisien validitas item
M p=¿ rerata sekor dari subjek yang menjawab betul bagi item
yang dicari validitasnya
M t =¿ rerata sekor total
St =¿ setandar deviasi dari sekor total
p=¿ proposi responden yang menjawab benar
q=¿ proposi responden yang menjawab salah (q =1-p)
Dikatakan valid jika r validitas ( nilai korelasinya) ≥ 0,3.15

3) Uji Reliabilitas
Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas
internal, artinya butir-butir soal yang ada pada instrumen dianalisis secara
konsistensi dengan teknik tertentu.
Untuk menggunakan reliabilitas digunakan rumus K-R.20 sebagai
berikut :

n S 2−∑ pq
r 11 =( )(
n−1 S2 )
Keterangan :
r11 = reliabilitas secara keseluruhan
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
P = proposi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proposi subjek yang menjawab item dengan salah
(q =1-p)16
15
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Edisi Revisi), (Jakarta : Bumi Aksara,
2005), hlm. 79.
16
Ibid., hlm. 102.
14

Interpretasi indeks reliabilitas:


r11 ≤ 0,20 : sangat rendah
0,21 < r11 ≤ 0,40 : rendah
0,41 < r11 ≤ 0,60 : sedang
0,61 < r11 ≤ 0,80 : tinggi
0,81 < r11 ≤ 1,00 : sangat tinggi.

F. Analisis Data
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor-faktor yang
berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.17
Dalam penelitian ini ada tiga variabel yaitu penerapan metode diskusi
sebagai variabel bebas (independent variable, dengan notasi statistik X 1) dan
penanaman motivasi belajar sebagai variabel bebas (independent variables,
dengan notasi statistik X2), sedangkan peningkatan berfikir kreatif sebagai
variabel terikat (dependent variable, dengan notasi statistik Y).

2. Paradigma Penelitian
Penelitian ini dibentuk dengan kerangka sebagai berikut :

Gambar 1. 2
Paradigma Penelitian

17
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 72.
15

X1 PY∑
PYX1
PYX1X2
Y
rX1X2

PYX2
X2

Adapun maksud dari gambar di atas adalah :


X1 : Penerapan metode diskusi
X2 : Penanaman motivasi belajar
Y : Peningkatan berfikir kreatif
PYX1 : Pengaruh penerapan metode diskusi terhadap peningkatan berfikir
kreatif
PYX2 : Pengaruh penanaman motivasi belajar terhadap peningkatan
berfikir kreatif
PYX1X2 : Pengaruh penerapan metode diskusi dan penanaman motivasi
belajar secara bersama-sama terhadap berfikir kreatif
rX1X2 : Hubungan antara penerapan metode diskusi dan penanaman
motivasi belajar
∑ : Faktor lain yang tidak diteliti
PY∑ : Pengaruh faktor lain yang tidak diteliti terhadap peningkatan
berfikir kreatif.
3. Uji Hipotesis
Langkah-langkah yang ditempuh untuk menguji hipotesis tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Menentukan Uji Normalisasi Data
16

Pengujian normalitas distribusi bertujuan untuk mengetahui normal


tidaknya distribusi data hasil penyebaran angket dan tes. Dengan kata
lain, uji ini dimasudkan untuk mengetahui apakah sampel diambil dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk mencoban
normalitas distribusi data dalam penelitian ini, digunakan uji chi
kuadrat ( x 2 ¿ dengan langkah-langkah berikut :
1) Menentukan rentang, dengan rumus18
R = (H – L) + 1
2) Menentukan banyaknya kelas interval19
K = 1 +3,3 log n
3) Menetukan panjang kelas interval (P)20
R
P=
K
4) Membuat tabel distribusi frekuensi
5) Menganalisis tendensi sentral, meliputi:
a) Mencari Mean, dengan rumus21

M=
∑ fx
N
b) Mencari Median, dengan rumus22
1
M e =b+ p
2
( )
n−F
f

c) Mencari Modus, dengan rumus23


b1
M o=b+ p ( b1 +b2 )
18
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Geafindo Persada, 2002), hlm.
49.
19
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung : Tarsito, 2005), hlm. 46.
20
Ibid., hlm. 47.
21
Anas Sudjiono, Pengantar, hlm. 80.
22
Sudjana, Metode, hlm. 79.
23
Ibid., hlm. 77.
17

6) Mencari Satndar Deviasi, dengan rumus24


2

SD=
√ ∑ fx2 − ∑ fx
N ( ) N
7) Mencari daftar tabel frekuensi observasi dan ekspestasi dengan
mengetahui Z skor, Z daftar, L dan Ei
8) Mencari nilai chi kuadrat hitung dengan rumus25
k
( Oi−Ei )2
X 2 =∑
i−1 Ei
9) Mencari derajat kebebasan (dk) dengan rumus:
Dk = k -3
10) Menentukan uji chi kuadrat (X2) tabel dengan signifikansi 5% (0,05)
11) Uji normalitas dengan kriteria:
a) Frekuensi itu berdistribusi normal jika X2 hitung < dari X2 tabel
b) Frekuensi berdistribusi tidak normal jika X2 hitung > dari X2 tabel
b. Membuat tabel data pasangan variabel XY1, variabel XY2, dan
variabel XY1Y2
c. Menentukan persamaan regresi linear sederhana dengan rumus26
Ỷ= a + bX dimana :
( ∑ Y i ) (∑ X i2 )−( ∑ X i )( ∑ X i Y i )
a= 2
n ∑ X i2−( ∑ X i )

n ∑ X i Y i−( ∑ X i )( ∑ Y i )
b= 2
n ∑ X i2−( ∑ X i )
d. Uji linieritas regresi ini digunakan untuk menyakinkan apakah regresi
yang didapatkannya berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai
untuk membuat kesimpulan tentang hubungan variabel yang diteliti.

24
Anas Sudjiono, Pengantar, hlm. 155.
25
Sudjana, Metode, hlm. 273.
26
Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung : Alfabeta,
1988), hlm. 377.
18

Menguji linieritas regresi menurut Nana Sudjana27 dilakukan dengan


langkah-langkah :
1) Menghitung jumlah kuadrat koefisien a (Jka), dengan rumus:

2
∑y
Jka= ( )
n
2) Menghitung jumlah kuadrat gabungan regresi b terhadap a:

( ∑ X i )( ∑ Y i)
JK ( b/a ) =b {∑ XiY i−
n }
3) Menghitung jumlah kuadrat residu (Jkres) dengan rumus:
JK res =∑ Y i2−JKa−JKb/a
4) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan (JKkk) dengan rumus:
JK kk =∑ ¿ ¿
5) Menentukan jumlah kuadrat ketidakcocokan, dengan rumus:
JKtc = JKr - JKkk
6) Menentukan derajat kebebasan kekeliruan, dengan rumus:
Dbkk = n - k
7) Menentukan derajat kebebasan ketidakcocokan, dengan rumus:
Dbtc = k - 2
8) Menentukn rata-rata kuadrat kekeliruan, dengan rumus:
RKkk = JKkk : dbkk
9) Menentukan rata-rata kuadrat ketidakcocokan, dengan rumus:
RKtc = JKtc : dbtc
10) Menentukan nilai F ketidakcocokan, dengan rumus:
Ftc = RKtc : RKkk
11) Menentukan nilai F dari daftar atau tabel dengan derajat
kepercayaan 95% (pada taraf 0,05) dengan db = (dbtc/dbkk)
12) Memeriksa linieritas regresi dengan ketentuan sebagai berikut:
- Jika Ftc < F tabel, maka regresi tersebut linier
- Jika Ftc > F tabel, maka regresi trersebut tidak linier

27
Ibid., hlm, 327- 336.
19

e. Menghitung korelasi dua variabel yang diteliti dengan menggunakan


rumus korelasi product momen, yang rumusnya.28
n ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
2
√ {n ∑ X −(∑ X )}{n ∑ Y −(∑ �捦 ) }
2 2 2

f. Menghitung korelasi tiga variabel dengan rumus regresi dan korelasi


ganda sebagai berikut :
1) Menghitung regresi ganda29
Y = a – b1X1 – b2X2
Dimana a, b1, b2 dengan rumus sebagai berikut:
∑ Y =an+b 1 ∑ X i+ b2 ∑ X 2
∑ X 1 Y =� 〰 ∑ X 1 +b1 ∑ X 12 +b 2 ∑ X 1 X 2
∑ X 2 Y =a ∑ X 2 +¿ b 1 ∑ X 1 X 2 +b 2 ∑ X 22 ¿

2) Menghitung korelasi ganda30

r yx 2 +r yx 2 −2r yx r yx r x x
RY X X =
1 2
√ 1 2

1−r x 1 X2
2
1 2 i 2

3) Menguji Hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut:31


a) Menentukan nilai t hitung32
r √n−2
t=
√1−r 2
b) Menghitung derajat kebebasan, dengan rumus :
Dk = n - 1
c) Mencari nilai t dari daftar (tabel) pada taraf signifikasi 5% (α =
0,05)
d) Menentukan hasil t, dengan ketentuan sebagai berikut :
 Jika t hitung lebih besar dari pada t daftar, maka hipotesis
alternatif (Ha) diterima, dan
28
Anas Sudjiono, Pengantar, hlm. 228.
29
Ibid., hlm. 275.
30
Ibid., hlm. 233.
31
Ibid., hlm. 238.
32
Sudjana, Metode Statistik, hlm. 377.
20

 Jika t hitung lebih kecil daripada t daftar, maka hifotesis nol


(Ho) ditolak.
g. Kemudian hasilnya dikonsultasikan pada angka korelasi koefisien
sebagai berikut :
0,00 – 0,02 = korelasi sangat rendah
0,021 – 0,04 = korelasi rendah
0,41 – 0,70 = korelasi cukup atau sedang
0,71 – 0,90 = korelasi tinggi
0,91 – 1,00 = korelasi sangat tinggi (sempurna)33
h. Menentukan derajat pengaruh
Untuk mengetahui derajat pengaruh perubahan variabel XY1, XY2,
Y1Y2, dan XY1Y2, maka diadakan perhitungan dengan menggunakan
rumus: E = 100(1 - k).
Sedangkan untuk mencari nilai k dengan menggunakan rumus34
K= √ 1−r 2

33
Ibid., hlm. 139.
34
Witherington, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Bulan Bintang, 1991), hlm. 74.

Anda mungkin juga menyukai