ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gununglarang Kecamatan Bantarujeg Kabupaten
Majalengka pada obyek wisata Pasir Ole-Ole mulai bulan Mei-September 2018. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui, bagaimana gambaran tingkat partisipasi masyarakat dan untuk mengetahui
pengaruh partisipasi terhadap kesejahteraan masyarakat. Metode yang digunakan yaitu deskriptif
kuantitatif dengan teknik penentuan responden menggunakan Purposive Sampling yaitu total sampel
42 orang, terdiri dari penjaga spot, penjaga karcis, parkir, dan pedagang. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan Regresi Linear Sederhana menggunakan aplikasi
SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekowsiata
pasir ole-ole termasuk kategori baik, seperti kontribusi, pengorganisasian dan pemberdayaan wisata
misalnya penjagaan obyek wisata, pembuatan toilet dan pembaharuan spot foto. Partisipasi
masyarakat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat dengan hasil 17,8% dan sisanya di
pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
38
Paradigma Agribisnis, Maret 2019 2 (1) 38-49
39
Sulaksana, et all. Analisis Tingkat Partisipasi...
Rekreasi Wisata
Tingkat kunjungan
Penghasilan
40
Gambar 1. Kerangka pemikiran
Paradigma Agribisnis, Maret 2019 2 (1) 38-49
METODE PENELITIAN
Lokasi dan waktu penelitian Instrumen Penelitian yang dilakukan
menggunakan Angket yang disusun
Penelitian di lakukan di objek wisata berdasarkan skala Likert. Pilihan jawaban
pasir ole-ole yang terletak di Desa angket terdiri dari lima pilihan, yaitu a, b, c, d,
Gununglarang, Kecamatan Bantarujeg, untuk pernyataan ataupun pertanyaan positif
Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi diberi skor 4, 3, 2, dan 1, sedangkan
ditentukan secara sengaja (purposive), dengan pernyataan atau pertanyaan negatif dari
pertimbangan bahwa lokasi wisata tersebut : 1) jawaban a, b, c, d, diberi skor 1, 2, 3, 4.
sedang populer di media sosial ; 2) wisata Dengan pilihan Sangat baik, baik, cukup baik,
tersebut baru dan sedang dalam tahap kurang baik, dan tidak baik.
pengembangan. Waktu penelitian dimulai pada Rumus yang digunakan untuk
Bulan Mei sampai dengan bulan Oktober perhitungan kuesioner sebagai berikut :
2018.
Skor jawaban maksimum =
Teknik Penelitian skor tertinggi x jumlah responden
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana
metode tersebut dibagi menjadi metode
deskriptif dan metode kuantitatif. Metode
deskriptif kuantitatif menurut Traver dalam
Umar, (2000) bertujuan untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah Menurut Abdurrahmat (2006)
berlangsung pada saat penelitian dilakukan dinyatakan bahwa skala likert ini telah banyak
yaitu bentuk dan partisipasi masyarakat pada digunakan oleh para peneliti guna mengukur
wisata pasir ole-ole. persepsi atau sikap seseorang. Skala ini
Penelitian kuantitatif yaitu penelitian menilai sikap atau tingkah laku yang
yang melibatkan pengukuran tingkatan suatu diinginkan oleh para peneliti dengan cara
ciri tertentu dengan didasarkan atas mengajukan beberapa pertanyaan kepada
perhitungan persentase, rata-rata, dan responden. Menurut Sugiyono (2006), dalam
perhitungan lainnya. Penelitian ini lebih pembahasan skala likert, variabel yang akan
menekankan ke fenomena-fenomena objektif diukur dijabarkan menjadi indikator variabel,
dan memaksimalisasi objektivitas. Penelitian kemudian indikator dijadikan titik tolak untuk
ini bertujuan untuk menguji pengaruh menyusun item-item instrumen yang dapat
partisipasi masyarakat (X) terhadap berupa pernyataan atau pertanyaan.
kesejahteraan masyarakat (Y).
Definisi dan Operasional, Variabel
Tabel 2.1 Definisi dan operasional, variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Item
Partisipasi Kontribusi Pemikiran 2
Dana & Tenaga 2
Saran 1
Pengorganisasian Model organisasi
Unsur organisasi
Struktur organisasi 3
Fungsi organisasi
41
Sulaksana, et all. Analisis Tingkat Partisipasi...
Jenis, Sumber dan Cara pengumpulan Data sekitar ekowisata pasir ole-ole / blok cipicung
Data yang dikumpulkan dalam sejumlah 1311 orang.
penelitian ini terdiri dari data primer dan data Menurut Arikunto (2010: 174), sampel
sekunder. Data primer yaitu data yang adalah sebagian atau wakil populasi yang
diperoleh secara langsung dari responden diteliti. Setiap hari penjaga spot dari
melalui wawancara, kuesioner, maupun masyarakat 4 orang jika dalam periode 30
observasi lapangan. Sedangkan data sekunder hari/1 bulan maka totalnya ada 120 orang.
merupakan data yang diperoleh dari studi Menurut arikunto pengambilan sampel antara
pustaka, instansi terkait maupun perpustakaan. 30-50 % dari jumlah populasi. Jumlah yang
Responden adalah anggota masyarakat yang diambil dalam penelitian ini adalah 35%
menjadi sampel dan melakukan kegiatan dengan perhitungan sebagai berikut :
dikawasan ekowisata pasir ole-ole. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari studi
pustaka, baik dari instansi terkait maupun dari = 42 sampel
perpustakaan. N = Populasi
n = Sampel
Teknik Penentuan Responden Teknik analisis
Teknik penarikan responden ini adalah Untuk mengetahui partisipasi dan
dengan cara probability sampling yaitu bentuk-bentuknya peneliti memberi pilihan
memberikan kesempatan pada setiap individu jawaban kuesioner yang terdiri dari lima
untuk dijadikan sampel, menurut Sugiyono pilihan, yaitu a, b, c, d,sedangkan untuk
(2006), simple random sampling adalah pernyataan ataupun pertanyaan positif diberi
metode penarikan dari sebuah populasi atau skor 4, 3, 2, dan 1, dan pernyataan atau
semesta dengan cara tertentu sehingga setiap pertanyaan negatif dari jawaban a, b, c, d,
anggota populasi atau semesta tadi memiliki diberi skor 1, 2, 3, 4.
peluang yang sama untuk terpilih atau Metode analisis statistik yang
terambil. digunakan adalah analisis regresi linear
Populasi adalah wilayah generalisasi sederhana. Regresi Linear Sederhana
yang terdiri atas: obyek/subyek yang adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu menguji sejauh mana hubungan sebab akibat
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari antara Variabel Faktor Penyebab terhadap
dan kemudian ditarik kesimpulannya Variabel Akibatnya. Faktor Penyebab pada
(Sugiyono,2013,2017). Populasi masyarakat umumnya dilambangkan dengan X (partisipasi
42
Paradigma Agribisnis, Maret 2019 2 (1) 38-49
43
Sulaksana, et all. Analisis Tingkat Partisipasi...
foto namun dukungan pendanaan terbatas wisata dengan didahului pembersihan lahan
hanya mengandalkan sisa dari pembagian dari rumput-rumput besar diatas bukitnya.
pendapatan pasir ole-ole. Adanya keterlibatan Perhutani dalam
Pengelolaan ekowisata pasir ole-ole pengelolaan membuat gapenci tidak terlalu
Desa Gununglarang saat ini di kelola oleh leluasa membangun wahana/spot-spot foto
gapenci (gabungan pemuda/pemudi cipicung) yang baru atau memperluas lahan wisata.
yang ikut masuk ke LMDH (lembaga Hasil Analisis Skala Likert
masyarakat desa hutan) dan perhutani. Partisipasi Masyarakat Dalam Ekowisata
Pengelolaan hanya sebatas tiket masuk dan Desa Gununglarang (Pasir Ole-Ole)
parkir yang sudah diatur oleh perhutani itu Tingkat partisipasi masyarakat dalam
sendiri, yang seharusnya pembangunan masih ekowisata pasir ole-ole dalam hal kontribusi,
bisa terus dilanjutkan dengan penambahan- pengorganisasian dan pemberdayaan , dapat di
penambahan spot-spot foto dan perluasan lihat pada tabel dibawah ini :
44
Sumber : Data Primer Diolah, 2018
Paradigma Agribisnis, Maret 2019 2 (1) 38-49
Berdasarkan data hasil kuesioner yang Tabel 3.4 Pengeluaran Masyarakat Setelah Ada
terdiri dari 12 pernyataan untuk variable Ekowisata
Partisipasi Masyarakat (X), diperoleh total Besar Pengeluaran Frekuensi
skor sebesar 1449. Hal ini menunjukan bahwa >1.800.000 2
hasil penelitian mengenai partisipasi 1.500.000 – 1.800.000 3
masyarakat pada ekowisata pasir ole-ole 1.150.000 – 1.500.000 11
berada pada kritera baik, artrinya masyarakat 500.000 – 1.000.000 25
sangat mendukung sekali adanya ekowisata <500.000 1
pasir ole-ole ini denga ikut berkontribusi,
Jumlah 42
mengorganisasi pengelolaannya, dan juga ikut
Sumber : Data Primer Diolah 2018
dalam pemberdayaannya.
Kesejahteraan Masyarakat
Setelah adanya ekowisata, pengeluaran
Penghasilan masyarakat yang ikut masyarakat perbulannya dapat diketahui bahwa
berpartisipasi di ekowisata pasir ole-ole coba frekuensi terbanyak berada di tingkat 500rb-1jt
digali dengan memberikan 4 buah yaitu tingkat kesejahteraan tinggi/cukup,
pertanyaan yang membandingkan nominal masyarakat yang pengeluarannya kurang dari
penghasilan dan pengeluaran sebelum ada 500rb perbulan berkurang dan bertambah
ekowisata dengansetelah adanya ekowisata. diangka 1.150.000-1.500.000.
Berdasarkan tabel diatas tingkatan Setelah penjelasan kesejahteraan
kesejahteraan masyarakat sebelum adanya masyarakat yang disetarakan pengeluaran,
ekowisata berada di tingkatan tinggi/cukup, selanjutnya hasil angket yang menanyakan
yang berdasarkan data dilapangan jumlah pendapatan perbulannya ke responden
sebagaimana tabel berikut : tanpa melakukan perhitungan sistematis. Pada
tabel dibawah dapat dilihat pendapatan sebelum
Tabel 3.3. Pengeluaran Masyarakat adanya ekowisata sebagai berikut :
Sebelum Ada Ekowisata
Besar Pengeluaran Frekuensi Tabel 3.5. Pendapatan Sebelum Adanya
Ekowisata
>1.800.000 0
Besar Pendapatan Frekuensi
1.500.000 – 1.800.000 1
>1.800.000 0
1.150.000 – 1.500.000 4
500.000 – 1.000.000 28 1.500.000 – 1.800.000 4
45
Sulaksana, et all. Analisis Tingkat Partisipasi...
Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen yang bila digunakan beberapa kali
terhadap variabel Partisipasi (X) dan untuk mengukur obyek yang sama, akan
Pendapatan (Y) menunjukan hasil bahwa rhitung menghasilkan data yang sama. Instrumen
untuk 16 pertanyaan/pernyataan lebih besar dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha
dari rtabel pada taraf signifikansi 5% yakni lebih besar dari 0,60 atau membandingkan r
sebesar 0,312. Sehingga dapat disimpulkan hitung dengan r tabel (Ghozali, 2009). Hasil
bahwa seluruh butir pertanyaan/pernyataan uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat
tersebut valid. dilihat pada tabel berikut:
46
Paradigma Agribisnis, Maret 2019 2 (1) 38-49
48
Paradigma Agribisnis, Maret 2019 2 (1) 38-49
49