KELOMPOK 8
DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
BAB I PEMBAHASAN...........................................................................................................1
1.1. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP)......................................................1
1.2. Karakter SAK ETAP...................................................................................................1
1.3. Manfaat SAK ETAP....................................................................................................1
1.4. Pelaporan Keuangan ETAP.........................................................................................2
1.5. Bagian I SAK ETAP (Ruang Lingkup).......................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................5
i
BAB I
PEMBAHASAN
1
keuangan, Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan
kondisi di Indonesia serta dibuat lebih ringkas, SAK ETAP masih memerlukan
profesional judgement namun tidak sebanyak untuk PSAK-IFRS, dan Tidak ada
perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK lama, namun ada beberapa hal yang
diadopsi/modifikasi dari IFRS/IAS
2
e. Catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan berisi informasi
sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas
laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan
dalam laporan keuangan dan informasi pos – pos yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan dalam lapran keuangan.
3
dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai SAK-ETAP, maka auditor yang
akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu kepada SAK-ETAP.
Mengingat kebijakan akuntansi SAK-ETAP di beberapa aspek lebih ringan daripada
PSAK, maka terdapat beberapa ketentuan transisi dalam SAK-ETAP yang cukup
ketat:
a. Pada BAB 29 misalnya disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK-
ETAP, yakni 1 Januari 2011
b. Entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK ETAP dapat
menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK-ETAP, tetapi berdasarkan
PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak
diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan
laporan keuangan berikutnya.
c. Per 1 Januari 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menyusun laporan
keuangan menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP.
d. Entitas yang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP kemudian
tidak memenuhi persyaratan entitas yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka
entitas tersebut tidak diperkenankan untuk menyusun laporan keuangan
berdasarkan SAK-ETAP. Hal ini misalnya ada perusahaan menengah yang
memutuskan menggunakan SAK-ETAP pada tahun 2011, namun kemudian
mendaftar menjadi perusahaan public di tahun berikutnya. Entitas tersebut wajib
menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK non-ETAP dan tidak
diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP ini kembali.
e. Entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun
laporan keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat
menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETAP
ini dalam menyusun laporan keuangan.
4
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik. Jakarta. Penerbit: Dewan Standar Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.
https://www.slideshare.net/sriwidyanti1/sak-etap diakses pada tanggal 28 November 2020
https://tsetyaernawati.wordpress.com/2012/04/05/rangkuman-isi-sak-etap/ diakses pada
tanggal 28 November 2020.
Amri, Nur Fadhila. (2019, 9 September). Mengenal Standar Akuntansi Keuangan Untuk
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). [Tersedia di: https://www.e-
akuntansi.com/sak-etap/ diakses pada tanggal 28 November 2020].