Anda di halaman 1dari 11

Pengembangan Seni Tari SD di Indonesia

Dosen Pengampu:

Uci Ulfa Nurafifah,M.Pd

Di susun oleh :

Maratus Sholeha

STKIP MODERN NGAWI

TAHUN AJARAN 2020/2021


DAFTAR ISI

i
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eksistansi pendidikan tidak dapat terlepas dari adanya lembaga-lembaga
pendidikan di Indonesia salah satunya adalah Sekolah Dasar (SD). Pendidikan
seni tari adalah salah satu materi yang termuatdalam mata pelajaran seni Budaya
dan Keterampilan. Sebagai seorang calon pendidik maka diperlukan pengetahuan
tentang seni untuk anak usia SD. Keterampilan seorang guru dalam memahami
karakteristik, fase, dan perkembangan tugas anak usia SD sangat di perlukan
dalam menyampaikan materi ini.
Perlu dipahami bahwa karakteristik siswa SD berbeda-beda sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Perbedaan karakteristik siswa SD tersebut secara
global dibedakan antara siswa SD kelas satu dan dua, kelas tiga dan empat. Serta
kelas lima dan enam. Kelompok tersebut mempunyai perbedaan yang tampak
sekali,yang dapat diamati pada karakteristik gerak dan karakteristik tarinya.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang akan di bahas serta menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Apa landasan konseptual bidang studi pendidikan kesenian ?
2. Bagaimana seni tari sebagai media pendidikan di Sekolah Dasar ?
3. Apa fungsi seni tari di Sekolah Dasar ?
4. Bagaimana memahami anak Sekolah Dasar ?
5. Bagaimana profil guru yang dibutuhkan untuk membimbing seni tari di
sekolah ?
C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan yang ingin di capai penulis dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui landasan konseptual bidang studi pendidikan kesenian.
2. Untuk mengetahui seni tari sebagai media pendidikan di Sekolah Dasar.
3. Untuk mengetahui fungsi seni tari di Sekolah Dasar.
4. Untuk mengetahui memahami anak Sekolah Dasar
5. Untuk mengetahui profil guru yang dibutuhkan untuk membimbing seni
tari di Sekolah Dasa

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landsan Konseptual Bidang Studi Pendidikan Kesenian

Dalam Kurikulum PGSD 1995 seni merupakan media ekspresi kreatif dan aspiratif
yang dapat diwujudkan melalui garis,warna,bidang dan tekstur untuk seni rupa, gerak dan
peran untuk seni tari,serta suara dan bunyi untuk seni musik, dalam tata susunan yang artistik
dan estetis.

Pendidikan kesenian berperan untuk menumbuhkan kembangkan daya apresiasi seni,


kreativitas, kognisi, serta kepekaan indrawi dan emosi serta memelihara keseimbangan
mental peserta didik. Dengan demikian pendidikan ekspresi kreatif yang dapat
mengembangkan kepekaan ekspresi estetik, dan membentuk kepribadian manusia seutuhnya,
seimbang dengan baik secara lahir dan batin, jasmani maupun pribadi, berbudi luhur sesuai
dengan lingkungan dan konteks sosial budaya Indonesia. Oleh karena itu “pendidikan melalui
seni” cocok untuk diterapkan di SD.

Dalam pelaksanaanya pendidikan kesenian dapat disajikan secara terpadu di antara pokok
bahasan yang tercakup didalamnya (inter bidang studi),maupun dengan bidang studi lainnya
(antar bidang studi). Demikian pula pendidikan seni tari pelaksanaanya dapat di padukan
dengan seni rupa dan seni musik (inter bidang studi) dan dengan IPA, Bahasa,
Matematika,Olah raga dan kesehatan serta yang lain (antar bidang studi). Dalam
pelaksanaanya pembelajaran terpadu tersebut sangat terlihat bahwa konsep pendidikan
melalui seni sangat mudah untuk di terapkan. Bahkan melalui seni seluruh potensi siswa SD
akan dapat dikembangkan secara menyeluruh.

B. Seni Tari sebagai Media Pendidan Sekolah Dasar


Hakekat paling dalam yang hendak di capai melalui pendidikan adalah
perkembangan maksimal dari rohani dan jasmani anak. Untuk mencapainya salah satu
alat/media yang dapat di manfaatkan adalah tari. Seni tari hadir dalam kurikulum
Sekolah Dasar sebagai bidang studi yang menyajikan kesempatan pada siswa SD
untuk memperoleh pengalaman-pengalaman seni. Pengalaman ini kemudian
didayagunakan untuk menunjang usaha pendidikan. Pengalaman ini dimaksudkan
sebagai sesuatu suatu kegiatan yang ada dalam lingkup kesadaran artistic, yaitu
kesadaran seperti ketika seniman berkarya,kesadaran menghayati seperti halnya
apresiator seni menghayatiseni yang dihadapi. Jadi apa yang dilaksanakan oleh siswa
Sekolah Dasar sama wataknya dengan kegiatan yang dapat menjadi wadah peluang
ekspresi dan kreativitas.
1. Pendidikan untuk Calon Seniman
Pembelajaran seni tari yang berfungsi mencetak seniman tari penuh dengan
norma-norma yang harus diikuti secara ketat . Latihan demi latihan dilakukan
secara terus menerus sampai memperoleh tingkat keterampilan yang dapat di
banggakan. Gerakan demi gerakan dapat dilakukan dengan tepat tanpa salah. Hal
ini dapat kita lihat pada masyarakat di pulau Baliantara tahun 70-80an. Disana

2
dikenal pendidikan tari yang disistemkan secara pewarisan. Istilah lainnya adalah
“Parent Succession” (menyerahkan orang tua). Dalamsistem ini orang tua yang
memiliki keterampilan menari mewariskan kecakapan menarinya kepada anak-
anaknya. Ada sistemlain yang juga berkembang di sana, yaitu systemnyantrik
(appreatice). Sistem ini menunjukkan pemindahan kecakapan keseniman dari
seniman yang sudah matang (master) kepada generasi calon seniman.sistemnya
trik banyak kita temui di daerah di Indonesia lainnya disamping Bali, seperti Jawa,
Sumatera, Kalimantan dan daerah lainnya. Lewat pendidikan sekolah ini di
hasilkan seniman-seniman tari hasil swasta, seperti ISI,SMKI, dan IKJ. Ketiga
diatas,semuanya dimaksudkan mencetak murid-muridnya menjadi seni mantari
yang dapat melakukan gerak-gerak tari dengan mahir.
2. Pembelajaran Seni Tari untuk pendewasaan Anak Didik
Pembelajaran tari yang kedua yang bersifat membantu pendewasaan anak.
Pendayagunaan seni tari memiliki fungsi yang bersifat edukatif. Secara umum
konsep seni tari sebagai sarana pendidikan berfungsi untuk:
a. Membantu perkembangan dan pertumbuhan anak.
b. Membina perkembangan estetika.
c. Membantu menyempurnakan kehidupan.
Fungsi-fungsi tersebut diatas tidak dimaksudkan membentuk anak menjadi
penari atau seniman tari, namun semata-mata untuk perkembagan
mental,fisik,estetika.
C. Fungsi Seni Tari di SD
Pendidikan seni tari di SD mempunyai fungsi membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak,memberi perkembangan estetik, dan membantu
penyempurnaankehidupan. Walaupun ada di antara anak-anak SD yang memiliki
bakat untuk menjadi penari yang baik, tetapi itu bukan merupakan tujuan yang utama.
Bakat itu dapat di bina sendiri.
1. Fungsi Seni Tari untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak
Pertumbuhan adalah proses berkelanjutan yang meliputi perkembangan dari
semua kecakapan dan potensi anak. Peranan seni tari dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat dilihat antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan
fisik,mental dan estetik,memberi sumbangan ke arah sadar diri,membina imajinasi
kreatif dan memberi sumbangan ke arah pemecah masalah.
2. Seni Tari Membina Perkembangan Estetik
Perkembangan estetik dapat dibina melalui kegiatan seni tari yang berupa
penghayatan, apresiasi dan kreasi. Cara melatih panca indra dan seluruh anggota
tubuh harus melalui proses kegiatan tanpa paksaan, dengan memperhitungkan
faktor berikut ini:
a. Harus mengembangkan konsep-konsep baru.
b. Harus menciptakan situasi yang dapat memberikan dorongan untuk memacu
kegiatan dengan penuh ketelitian
c. Harus menjadi kesempatan belajar menilai terhadap apa yang dilakukan.
3. Seni Tari Membantu Menyempurnakan Kehidupan

3
Unsur kehidupan yang mendorong ekspresi akan mendatangkan pengetahuan
bagi anak didik. Oleh karena itulah seni tari dapat memberikan bantuan
menyempurnakan kehidupan anak didik yang anatara lain ditunjukkan dengan
kehidupan yang kreatif dan kehidupan sosial yang baik. Ekspresi seni tari dapat
berlangsung dalam kegiatan individu maupun kegiatan kelompok. Dalam kegiatan
kelompok siswa SD belajar membagi pengalamannya yaitu pengalaman dalam hal
bahan, alat-alat dan dalam hal menghargai kemampuan orang lain. Kebiasaan
sosial di kembangkan secara baik, seperti kerja sama, tanggung jawab, percaya
diri sendiri dan inisiatif. Kegiatan seni yang mengembangkan potensi individual
dan sosial akan menjadikan anak-anak lebih sadar terhadap efisiensi secara
ekonomis dalam masyarakat
D. Memahami Anak Sekolah Dasar
Di dalam mengembangkan pembelajaran seni yang memenuhi kebutuhan dan
minat murid perlu diketahui banyak tentang aspek anak. Hal ini bisa didapat lewat
perhatian yang diberikan, antara lain : lewat pekerjaan yang dikerjakan, cara
menghayati, cara memperhatikan,cara meniru gerak, cara mengekspresikan mimik,
cara menirukan suara dan sebagainya.
Anak-anak mempunyai fase-fase perkembangan tertentu,walaupun tidak
semua anak sama. Perkembangan tersebut antara lain pengalaman sebelumnya,
pembawaan niat, kebutuhan estetis pribadi, watak emosional dan kapasitas rasa.
1. Memahami Siswa SD Kelas 1
Siswa SD kelas1 mempunyai masalah pribadi yang berdasarkan kebutuhan
keamanan, segalanya masih asing, sehingga perlu mencari teman,akan
tetapi ke “aku”anya masih tinggi. Guru harus bisa menghadapi anak
dengan masalah pribadinya, seperti masalah emosional, halangan bicara,
halangan bergerak, halangan berhubungan, halangan berhubungan dengan
teman, halangan fisis secara berusaha mencari sebuah yang mendasarinya.
2. Memahami Siswa SD Kelas 2
Siswa SD Kelas 2 sifatnya aktif bersemangat serta membutuhkan istirahat
dan relaks, bertentangan perhatiannya pendek (bekerja dengan tujuan
untuk segera dilihat, masih serung, tidak memperhatikan guru,
imajinasinya aktif, mengakibatkan fakta dan fantasi sering campur
adukpeka, dan mudah gugup bila disuruh mencotoh atau diikat ketentuan
misalnya gerakan-gerakan tari klasik yang sudah baku dan masalah
individunya sedang berkembang). Sebaiknya guru memilih kegiatan seni
tari yang dapat di selesaikan menurut ukuran pelatihan mereka.
3. Memahami Siswa SD Kelas 3
Siswa SD Kelas 3 seleranya mulai tumbuh, otot berkembang demikian
pula bentang perhatiannya, mampu bersenang-senang dengan ide
abstrak,mulai membuat rencana di luar diri mereka, bersifat
agresif,menikmati pembuatan koleksi, cenderung mengembangkan
persahabatan dengan kawan-kawan sejenisnya, dan sangat berminat pada
permainan atau kegiatan seni secara berkelompok.

4
Dalam hal ini guru harus berhati-hati supaya murid-murid tidak
mengalami suasana kebosanan yang dapat mengakibatkan terhalangnya
perkebangan kreatif.
4. Memahami Siswa SD Kelas 4
Siswa SD kelas 4 sifatnya sering mengembangkan cara-cara
menyembunyikan kepekaan mereka,takut ditertawakan orang lain,anak
laki-laki sering bermusuhan dengan anak perempua, mampu
merencanakan dan memikirkan segala sesuatu sebelumnya untuk dirinya
sendiri.
Disini guru bisa menuntun menggunakan pekaan konstruktif. Sebagai
perangsang edukatif, guru bisa menggunakan minat siswa SD tersebut di
atas dalam penemuan, pendewaan para pahlawan, mengumpulkan benda-
benda serta melakukan hal-hal yang di senangi
5. Memahami Siswa SD Kelas 5
Siswa SD kelas 5 pada umumnya ingin mengetahui diri sendiri dan dunia
fisis, senang menyusun koleksi, pengalaman baru dan merealisasikan
sesuatu, sering bersifat ideal, mudah putus asa, dan terangsang marah atau
mengasingkan diri, ketidak samaan dan perkembangan fisis menyebabkan
gangguan emosional. Di sini guru harus siap membantu mendorong serta
mengrahkan minat mereka dalam pengalaman seni yang konstruktif.
6. Memahami Siswa SD Kelas 6
Siswa SD kelas 6 merupakan campuran antara anak praadolesen dan
adolesen awal. Dalam hal ini guru perlu bekerja sama dengan orang tua
untuk membantu anak menghadapi fakta secara jujur menetapkan nilai-
nilai dan mengenal sosial.
E. Profil Guru yang Dibutuhkan untuk Membimbing Pengalaman Seni Tari di SD
Sikap guru yang diharapkan dapat membimbing pengalaman seni tari anak
tingkat Sekolah Dasae adalah guru yang dengan sikap demikian kepada siswanya
akan mengembangkan kondisi memberi dan menerima nasehat yang mendorong sikap
bagi-bagi pengalaman. Jika guru mempunyai antusiasme yang tinggi dalam proses
pembeljaran,maka ia tidak akan kekurangan inspirasi termasuk dalam menghadapi
siswanya. Guru yang kreatif, sensitif (peka), akan menemukan banyak hal dalam
pengalaman mengajarnya dan menjadikan setiap saat menarik, merangsang keinginan
anak untuk belajar, dan tidak membosankan bagi anak-anak. Jika perlu, guru harus
mengkhayalkan sesuatu yang lebih baik, lebih baik, lebih menarik atau lebih
memuaskan. Guru yang matang secara emosial dan inteletualnya akan dapat
mengembangkan semua kecakapannya dalam belajar berekspresi melalui berbagai
cara.
Guru harus mempunyai kemampuan untuk menilai segala sesuatu yang di
lakukan murid dan mendorong mereka agar selalu antusias terhadap kegiatan-kegiatan
yang di lakukan. Semangat guru tidak boleh kendor karena peralatan dan bahan tidak
terpenuhi secara menyeluruh. Bahan-bahan alam yang tersedia di sekitar tempat
belajar dapat menjadi seni. Dalam kegiatan seni guru mempunyai sumber-sumber
sekolah, masyarakat, buku petunjuk, dan kekayaan bahan-bahan visual yang bisa

5
diperoleh dalam buku,majalah terkenal, dan benda-benda cetakan. Guru harus berhati-
hati menangani ruang yang penuh dengan anak-anak yang sedang sibuk dengan
pengalaman studionya. Tidak boleh ada kata-kata dari guru,yang nantinya menjadikan
siswa SD rendah diri,menjadi tidak percaya diri, atau takut melakukan suatu gerakan
tari. Dalam hal ini yang di perlukan adalah adanya kerja sama antara guru dengan
siswa, guru yang satu dengan guru yang lainnya, guru dengan pengurus, atau bahkan
orang tua siswa.
Masalah pembiming anak adalah suatu tes keseharian terhadap kemampuan
guru. Hal tersebut merupakan proses yang akan terus menerus terjadi, dan dengan
demikian memerlukan koordinasi dari usaha guru,orang tua, dan masyarakat untuk
membimbing anak-anak ke arah kedewasaan dengan cara yang semestinya.
Membimbing anak dalam kegiatan seni meliputi kesadaran tehadap situasi belajar
yang baik, kesempatan untukmencipta dan menilai.
Kebutuhan untuk memasukkan orang tua ke dalam kehidupan sekolah telah di
tekankan sebelumnya, dan dengan demikian sebaiknya dan bila mungkin guru
mengadakan pembicaraan dengan orang tua. Bimbingan terhadap anak terletak di
tangan orang tua dan guru. Membimn=bing potensi ekspresi anak merupakan proses
terus menerus dari masa kanak-kanak sampai dewasa. Sambil tumbuh dan
berkembang anak berusaha mengekspresikan responsinya terhadap kehidupan melalui
banyak cara. Bermain bebas dengan imajinasi yang kreatif adalah dasar dari segala
kegiatan oleh seni. Maka dari itu sangat perlu untuk mengenal ciri-ciri atau
karakteristik anak-anak.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Landasan konseptual bidang pendidikan kesenian yaitu dalam
kurikulum PGSD 1995, seni merupakan media ekspresi kreatif dan
aspiratif yang dapat diwujudkan melalui garis,warna,bidang dn tekstur
untuk seni rupa, gerak dan peran untuk seni tari, serta suara dan bunyi
untuk seni musik,dalam tata susunan yang artistik dan estetis.
2. Seni tari sebagai media pendidikan di sekolah dasar menyajikan
kesempatan pada siswa SD untuk memperoleh pengalaman seni,
sebagai suatu kegiatan yang ada dalam lingkup kesadaran artistik.
3. Fungsi seni tari di Sekolah Dasar yakni untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan estetik , dan membantu menyempurnakan
kehidupan.
4. Memahami anak Sekolah Dasr dapat diperoleh melalui perhatian yang
di berikan kepada anak serta menyesuaikan rencana pengalaman seni
tari dengan tahap perkembangan yang di capai anak.
5. Profil guru yang dibutuhkan untuk membimbing seni tari di sekolah
dasar adalah guu yang bersikap sebagai seorang teman, guru yang
kreatif dan sensitif (peka), serta guru yang matang secara emosial dan
intelektualnya.
B. Saran
Dalam pembelajaran seni tari di SD, mengenai konsep seni tari memahami
anak SD, serta profil guru merupakan hal yang penting untuk dapat
dipelajari. Sebagai pembaca khususnya bagi calon pendidik dan guru,
hendaknya menjadi figur yang kreatif dan sensitif (peka), serta guru yang
matang secara emosial dan intelektualnya sehingga pembelajaran menjadi
lebih menarik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Setjoatmodjo,P.1985.Bacaan pilihan tentang Estetika.Jakarta: Dedikbud.

Soehardjo,A.J.1974. Menuju ke Pendidikan Seni. Malang :IKIP Malang

https//suciup.blogspot.com/2019/09/makalah-pembelajaran-seni-tari-dan.html?m=0

Anda mungkin juga menyukai