Anda di halaman 1dari 7

Nama : G.

Yudha Fatria Egiansyah


NIM : 19508334033
Kelas : D
Prodi : D-IV Teknik Mesin

BLAST FURNANCE (BE)

Blast furnace (dapur tinggi) adalah tanur metalurgi digunakan untuk peleburan untuk
memproduksi industri logam, umumnya ferro. Dapur tinggi atau blast furnace mempunyai
bentuk dua buah kerucut yang berdiri menjadi satu di atas yang lain pada alasnya. Di bagian
atas adalah tanurnya yang melebar ke bawah, sehingga muatannya dengan mudah meluncur ke
bawah dan tidak terjadi hambatan. Bagian bawah melebar ke atas dengan tujuan agar
muatannya tetap berada di bagian ini.
Dapur tinggi atau blast furnace terbuat dari susunan batu tahan api yang diberi selubung baja
pelat untuk memperkokoh konstruksinya. Tanur ini diisi dari atas dengan alat pengisi. Berturut-
turut dimasukkan kokas, bahan tambahan (batu kapur) dan iron ores. Dapur tinggi digunakan
untuk mengolah iron ores menjadi besi kasar. Besi kasar yang dihasilkan oleh dapur tinggi
tersebut dimasukkan kedalam dapur/ konveerter, untuk dijadikan baja, baja tuang, atau besi
tuang.
BAHAN BAKU DAN TAMBAHAN DALAM BLAST FURNACE

 Iron ore
didapat dari tambang setelah melalui proses pendahuluan. Iron
ore merupakan bahan pokok dari dapur tinggi.

 Batu Kapur
digunakan untluk mengikat bahan-bahan yang ikut campur
dalam cairan besi untuk menjadikan terak. Dengan adanya
terak yang terletak di permukaan cairan-besi ini, terjadinya
oksidasi oleh udara dapat dihindari. Sebagai bahan tambahan
biasanya digunakan batu kapur (CaCO3) murni, kadang Pula
dolomit yang merupakan campuran dari CaCO3 dan MgCO3.
 Bahan Bakar
Yang diqunakan dalam proses dapur tinggi ialah kokas, arang
kayu, juga antrasit. Kokas adalah arang batu bara yaitu batu
bara yang sudah didestilasikan secara kering dan mengandung
belerang yang sangat rendah sekali. Kokas berfungsi sebagai
bahan bakarnya dan membutuhkan zat asam yang banyak
sebagai pengembus. Agar proses dapat berjalan dengan cepat
udara pengembus itu perlu dipanaskan terlebih dahulu di dalam dapur pemanas udara.

 Udara panas digunakan untuk mengadakan pembakaran dengan bahan bakar menjadi CO2
dan gas CO guna menimbulkan panas,juga untuk mereduksi bijih-bijih besi. Udara panas
dihembuskan dengan maksud agar pembakaran sempurna, hingga kebutuhan kokas berkurang.
Pemanasan udara dilakukan pada dapur pemanas cowper.
Gambar Konstruksi Dapur Tinggi

PRINSIP KERJA BLAST FURNACE/ DAPUR TINGGI


Proses produksi didalam dapur tinggi ada 4 tahap :
1. Proses pemasukan muatan
Yang dimaksud dengan muatan dapur tinggi adalah isi dari dapur tinggi yang terdiri atas
bahan bakar kokas, biji besi dan bahan tambah yang berupa batu kapur.
2. Proses reduksi
Reduksi yaitu Oksid arang C(O) dan kokas serta zat arang C. Proses ini terjadi sangat cepat.
3. Proses pencairan
Muatan dapur tinggi yang berisi kokas, biji besi dan batu kapur setelah mengalami
pemanasan akan bergerak kebawah. Dalam perjalanan dari atas ke bawah mengalami
proses reduksi.
4. Hasil produksi dapur tinggi
Besi kasar sebagai bahan dasar pembuatan bajada gas dapur tinggi.

CARA KERJA DAPUR TINGGI


1. Bahan bakar, bijih besi dan bahan tambahan dimasukkan secara teratur berlapis-lapis.
2. Udara panas dimasukkan dari daputr cowper dengan kecepatan 100m/dt, maka udara panas
mengadakan pembakaran (CO2 dan pembentukan CO) sebagai gas untuk mereduksi bijih-
bijih besi dengan temperature ± 9000oC.
3. Muatan yang turun ertama kali melepas air, kemudian hidrat arang dan terjadi pengikatan
kimiawi pada waktu reduksi pertama oleh CO pada suhu ± 400oC.
4. Bijih besi turun terus supaya arang/kokas yang pijar berwarna putih menerima zat arang
dan membentuk karbonat-karbonat seperti batu kapur dan dolomite, baru kehilangan CO2
pada suhu 700oC.-800oC., maka teraknya terbentuk bersama-sama dengan reduksi
sempurna dari besi. Batu tambang/batu kapur CaCO/CaCO3 dinamakan dolomit, untuk :
Mengikat kotoran. Melindungi besi/cairan besi dan oksidasi Hasil olahan blast furnace/
dapur tinggi adalah : 1.Besi kasar / pig iron 2. terak 3.Gas dan debu

Gambar Proses Blast furnace/ Dapur Tinggi

PROSES DALAM BLAST FURNACE/ DAPUR TINGGI


 Prinsip kerja dari dapur tinggi adalah prinsip reduksi.
Pada proses ini unsur karbon monoksida dapat menyerap unsur asam dari ikatan-ikatan besi
unsur asam pada suhu tinggi. Pada pembakaran suhu tinggi + 1800oC dengan udara panas,
maka dihasilkan suhu yang dapat menyelenggarakan reduksi tersebut. Agar tidak terjadi
pembuntuan karena proses berlangsung maka diberi batu kapur sebagai bahan tambahan.
Bahan tambahan bersifat asam apabila bijih besinya mempunyai sifat basa dan sebaliknya
bahan tambahan diberikan yang bersifat basa apabila bijih besi bersifat asam. Gas yang
terbentuk dalam dapur tinggi selanjutnya dialirkan keluar melalui bagian atas dan ke dalam
pemanas udara. Terak yang menetes ke bawah melindungi besi kasar dari oksida oleh udara
panas yang dimasukkan, terak ini kemudian dipisahkan.

REAKSI KIMIA YANG TERJADI DI DALAM FURNACE/ DAPUR TINGGI


 Reaksi Karbon / Kokas
Pada suhu tinggi sebagian karbon bereaksi dengan oksigen membentuk karbon dioksida dan
karbon monoksida

Karbondioksida Pula akan bertindak dengan karbon dan menghasilkan karbon monoksida

 Reaksi Iron Ore


Oksida besi akan bereaksi dengan karbon monoksida dan menghasilkan karbondioksida
Sebagian oksida besi bereaksi dengan karbon untuk membentuk karbon monoksida produk
akhirnya merupakan besi tulin

 Reaksi Batu Kapur


Batu kapur akan terurai menjadi kalsium hidroksida dan karbondioksida akibat suhu yang
tinggi

Kalsium oksida juga akan bereaksi dengan batu-batuan dan pasir yaitu silikon dioksida yang
akan membentuk kalsium silikat yang mulai melebur pada suhu rendah
HASIL OLAHAN BLAST FURNACE/ DAPUR TINGGI

 Besi kasar / pig iron


Besi kasar merupakan produk dari hasil reaksi reduksi bijihbesi.
Besi kasar sendiri memiliki sifat rapuh (getas), sehingga diperlukan
pengolahan lanjut untuk memperoleh besi yang kuat. Adapun besi
kasar ini dibagi menjadi dua yaitu besi kasar putih dan besi kasar
kelabu

 Terak
terak merupakan produk sampingan dari proses produksi dapur
tinggi, terak terdapat dua macam yaitu terak yang bersifat asam dan
terak yang bersifat basa. Hal tersebut bergantung pada berapa
kandungan CaO, MgO, Si dan Al pada terak.

 Gas dan debu

Anda mungkin juga menyukai