Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL BISNIS

Nama Mahasiswa NURLELA MARAWA


RIANTI A. ASI
Universitas / Fakultas UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO/FIP
Nama Bisnis TELA TELA BALADO

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Program Sociopreneur
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seseorang harus berusaha untuk melakukan sesuatu.
Kebutuhan manusia tidak terbatas sementara sumber daya yang ada sangat terbatas.
Kebutuhan harus dipenuhi karena berpengaruh terhadap berlangsungnya kehidupan. Salah
satu cara untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, seseorang atau kelompok melakukan kegiatan
bisnis. Dalam berbisnis, subjek akan melakukan hal-hal yang dapat memperoleh keuntungan
sehingga kebutuhan dapat terpenuhi. Berdasarkan KBBI, bisnis adalah usaha komersial dalam
dunia perdagangan;bidang usaha; usaha dagang. Jika definisi bisnis dari KBBI ditelaah, bisnis
hanya berorientasi pada keuntungan dengan tidak mengaitkan kesejahteraan masyarakat.
Padahal, memajukan kesejahteraan umum adalah salah satu tujuan Negara Indonesia yang
tercantum pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 pada alinea IV.
Bisnis dapat berperan sebagai sarana untuk menyejahterakan masyarakat. Berdasarkan survey
dari World Economic Forum yang berjudul “The Future ofJobs” memprediksi pekerjaan
dalam bidang Business dan Financial Operationsserta Management menjadi bidang pekerjaan
yang paling diminati pada tahun 2020. Namun, bidang pekerjaan ini masih melekat dengan
kapitalisme. Salah satu solusiagar pekerjaan ini tidak hanya mendapatkan pendapatan
sebanyak-banyaknya dengan modal sekecil-kecilnya saja, ada sebuah konsep yaitu
sociopreneur sebagai cara piker untuk menambah nilai dengan memberdayakan masyarakat.
Ada sebuah bisnis yang juga memberdayakan masyarakat, bisnis ini disebut Sociopreneur.
Sociopreneur terdiri dari dua kata yang berbeda yaitu socio- dan entrepreneur. Socio-artinya
berhubungan dengan masyarakat, sedangkan entrepreneur dalam Bahasa Indonesia artinya
pengusaha. Jika digabungkan, makas ociopreneur memiliki arti pengusaha yang juga
berkaitan dengan masyarakat. Sociopreneur tetap berorientasi pada keuntungan tanpa
mengabaikan kemasyarakatan. Usaha ini dapat menghasilkan keuntungan yang menjadi
tujuan bisnis itu sendiri dan menyejahterakan masyarakat dengan berbagai cara. Dilansir dari
depkop.go.id ratio pengusaha di Indonesia nonpertanian sebesar 3,1%.Angka ini memang
masih terbilang kecil jika dibandingkan negara lainnya seperti China 10 %, Singapura 7 %,

Islamic Social Development Program Laznas BSM Umat | 1


dan Jepang 11%. Meskipun di Indonesia jumlah pengusaha masih terbilang kecil, ada
beberapa pengusaha yang juga tergolong sebagai sociopreneur. Jadi, bukan hanya proses
kapitalisasi saja yang berjalan diIndonesia, tetapi juga proses sosialisme juga eksis dalam
dunia perekonomian Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah Sosial

Dalam hal Ini sebagai penunjang kebutuhan petani untuk membantu melancarkan usaha
penjualan ubi jalarnya.

2. RENCANA BISNIS
2.1 Visi & Misi Bisnis
Visi : melancarkan usaha petani dalam melsncarkan usaha penjualan ubi jalarnya

Misi : Membuka lapangan kerja bagi para pengangguran untuk mengajak mereka bergabung
dalam wirausaha ini. Sekaligus mendemonstrasikan produk olahan local hingga ke luar kota.

2.2 Tujuan
Bisnis ini bertujuan untuk melancarkan roda usaha bagi para petani juga terbukanya lapangan
kerja baru bagi oara pengangguran

2.3 Objektif
Mengubah dan menjual hasil ladang petani yaitu ubi jalar menjadi tela-tela balado

Islamic Social Development Program Laznas BSM Umat | 2


2.4 Dampak / Outcome
Dampak Sosial:
Membantu masyarakat pengangguran juga para petani untuk melancarkan usaha ubi jalarnya

Dampak Ekonomi:
Dengan terbantunya para pengangguran dalam bekerja dan juga petani dalam
mendistribusikan usaha pertaniannya bisa mempunyai dampak ekonomis seperti berjalannya
roda ekonomi m,asyarakat secara universal.

2.4 Analisis Business Model Canvas


a. Value Propositions
Petani ubi sebagai produsen utama ubi jalar untuk menunjang pembuatan awal tela-tela
balado.

b. Key Resources
1. Lahan ubi jalar

2. Alat pengolahan standar makanan

3. Key Activities
1. Membeli hasil panen ubi jalar dari petani

2. Mengolah ubi jalar hasil panen menjadi produk olahan

3. Key Partners
1. Petani ubi jalar

2. Pengepul ubi jalar

3. Pemilik took makanan di lingkungan kota

Islamic Social Development Program Laznas BSM Umat | 3


4. Customer Relationships
1. Diskon dan promo ke toko tempat titipan

2. Program Giveaway

3. Customer Segments
Dalam bisnis ini produknya rencana akan di distribusikan kepada pelanggan tetap
dilingkungan sekitar misalnya ;

1. Anak-anak

2. Pengunjung local

3. Pecinta makanan penutup/makanan ringan

4. Restoran dan cave

4. Channels
Dalam bisnis ini juga bisa dipublikasikan lewat media sosial untuk di promosikan. Cara ini
juga untuk menarik minat pelanggan yang tidak hanya berada dilingkungan sekkitar saja,
tetapi juga ungtuk pelanggan yang berada jauh sampai ke luar kota.

1. Ecommerce

2. Media sosial

3. Toko terdekat

4. Revenue Streams
Dalam bagian ini saya memasukan produk penjualan, contohnya seperti tela-tela balado

5. Cost Structure
a. Biaya Tetap ( Fixed Cost)
No. Nama Barang Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Tepung terigu 2 kg 9.000 18.000
Ubi jalar 2 kg 15.000 30.000
Bumbu antaka 2 bks 6000 12.000
Minyak kelapa 1 kg 16.000 16.000

Islamic Social Development Program Laznas BSM Umat | 4


Total 76.000

b. Biaya Variabel ( Variable Cost)


Nama Produk/
No. Kuantitas Harga Satuan Jumlah
penjualan ke :
Tela-tela balado
10 bks 5000 50.000
1
Tela-tela balado
20 bks 5000 100.000
2
Tela-tela balado
20 bks 5000 100.000
3
Tela-tela balado
15 bks 5000 75.000
4

Total 325.000

2.5 Break Even Point Simulation

2.6 Cash-flow Simulation

Islamic Social Development Program Laznas BSM Umat | 5


Islamic Social Development Program Laznas BSM Umat | 6
2.7 Matrix Business Model Canvas

Key Partners Key Activities Value Customer Customer


Propositions Relationships Segments

Key Resources Channels

Cost Structure Revenue Streams

http://www.businessmodelgeneration.com

Islamic Sociopreneur Development Program Laznas BSM Umat | 7


3. KESIMPULAN
Dengan adanya BMC ini kiranya bisa menjelaskan pemaparan produk 0lahan ubi jalar yang
saya olah menjadi tela-teala balado. Demikian pemaparan saya semoga bisa menjadi motivasi
kepada para petani agar bisa lebih giat lagi dalam menjalankan usaha pertaniannya. Ini juga
untuk menjalankan perputaran roda produksi sekaligus lading usaha bagi masyarakat sekitar.

Islamic Sociopreneur Development Program Laznas BSM Umat | 8

Anda mungkin juga menyukai