ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN DASAR KPG SMKN 1 ENAM LINGKUNG
BABI
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Koperasi ini bernama KOPERASI PEGAWAI DAN GURU SMKN 1 ENAM LINGKUNG disingkat
KPG SMKN 1 Enam Lingkung, untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koperasi
2. Koperasi ini berkedudukan di :
Jalan Raya Padang Bukittingi KM.40 Pasar Balai, Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam
Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman – Sumatera Barat
B A B II
LANDASAN AZAS
Pasal 2
Pasal 3
B A B III
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 4
Pasal 5
B A B IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Pasal 7
1. Keanggotaan koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah dipenuhi, simpanan pokok
telah dilunasi dan yang bersangkutan didaftar dan telah menandatangani Buku Daftar
Anggota Koperasi.
2. Pengertian keanggotaan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas termasuk para pendiri.
3. Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepada siapapun dan dengan cara apapun.
4. Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa.
5. Tata cara penerimaaan anggota sebagaimana dimaksud ayat (4) diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
CALON ANGGOTA
1. Calon anggota adalah orang seorang yang telah menerima pelayanan dari koperasi,
tetapi belum memenuhi semua persyaratan sebagai anggota koperasi yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.
2. Calon anggota sebagaimana dimaksud di atas dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah
melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib menjadi anggota.
3. Koperasi wajib melakukan upaya untuk mendorong calon anggota menjadi anggota.
4. Calon anggota memiliki hak bicara untuk menyampaikan pendapat atau saran, tetapi tidak
memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan serta tidak memiliki hak untuk
memilih dan dipilih sebagai Pengurus atau Pengawas
5. Calon anggota memperoleh pelayanan yang sama dengan anggota dari koperasinya
6. Setiap calon anggota mempunyai kewajiban:
a. membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga atau diputuskan dalam Rapat Anggota;
b. berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi;
c. mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat
Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi;
d. memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi.
Pasal 11
ANGGOTA LUAR BIASA
1. Anggota luar biasa adalah mereka yang tidak memenuhi ketentuan pada pasal 6 khususnya
ayat a dan c;
2. Anggota Luar Biasa mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai hak suara dan hak
untuk memilih dan dipilih sebagai Pengurus dan Pengawas
3. Anggota Luar Biasa berhak atas sisa hasil usaha sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota
4. Setiap anggota luar biasa mempunyai kewajiban :
a. membayar simpanan pokok menurut ketentuan didalam Anggaran Dasar dan
membayar simpanan wajib sesuai dengan keputusan Rapat Anggota;
Pasal 12
BABV
RAPAT ANGGOTA
Pasal 13
Pasal 14
1. Rapat Anggota sah jika dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) dari jumlah anggota
koperasi dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah anggota yang
hadir, kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar;
2. Apabila kourum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas tidak tercapai, maka Rapat
Anggota tersebut ditunda untuk waktu paling lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat kedua dan
diadakan pemanggilan kembali untuk kedua kalinya.
3. Apabila pada rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (2) diatas kourum tetap belum
tercapai, maka rapat anggota tersebut dapat dilangsungkan dan keputusannya sah serta
mengikat bagi semua anggota, apabila dihadiri sekurang-kurangnya 1/3 (satu pertiga) dari
jumlah anggota dan keputusan disetujui oleh lebih 1/2 (satu perdua) dari jumlah anggota
yang hadir.
Pasal 15
Pasal 16
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah disampaikan terlebih
dahulu kepada anggota sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan Rapat
Anggota.
Pasal 17
Pasal 18
1. Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan sesudah tutup
tahun buku, kecuali ada pengaturan lain dalam Anggaran Dasar.
2. Rapat Anggota Tahunan membahas dan mengesahkan:
a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus atas pelaksanaan tugasnya;
b. Neraca Perhitungan Laba Rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga puluh satu) Desember;
c. Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha;
d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pengawas dalam satu tahun buku.
3. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja membahas
dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Belanja Pendapatan dan Belanja
Koperasi juga harus dilaksanakan tiap tahun buku, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
tahun buku yang bersangkutan dilaksanakan, yang diajukan oleh Pengurus dan Pengawas.
4. Apabila Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran dan Belanja seperti tersebut
pada ayat (3) diatas belum mampu dilaksanakan oleh Koperasi karena alasan yang obyektif
dan rasional seperti efisiensi, maka :
a. Rapat Anggotaa Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja dapat
dilaksanakan bersamaan dengan Rapat Anggota Tahunan dengan acara tersendiri,
dengan ketentuan Rapat Anggota Tahunan harus dilaksanakan paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah tutup tahun buku.
b. Selama Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
belum disahkan oleh Rapat Anggota dalam pelaksanaan tugasnya Pengurus berpedoman
pada Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
tahun sebelumnya yang telah mendapat persetujuan.
c. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus.
Pasal 19
1. Mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi dengan ketentuan:
a. harus dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota;
b. keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah
anggota.
2. Membubarkan, penggabungan, peleburan dan pemecahan Koperasi dengan ketentuan:
a. harus dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah anggota;
b. keputusannya harus disetujui oleh 3/4 (tiga perempat) dari jumlah anggota yang hadir.
3. Pemberhentian, pemilihan dan pengangkatan Pengurus dan Pengawas:
a. harus dihadiri sekurang-kurangnya 1/2 (satu perdua) dari jumlah anggota;
b. keputusannya harus disetujui oleh 1/2 (satu perdua) dari jumlah anggota yang hadir.
4. Ketentuan dan pengaturan lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau
ketentuan khusus.
Pasal 20
1. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang sangat diperlukan
adanya keputusan yang kewenangannya ada pada Rapat Anggota dan tidak dapat menunggu
dilaksanakannya Rapat Anggota biasa seperti diatur dalam pasal 18 diatas.
2. Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas diadakan apabila:
a. ada permintaan paling sedikit 20 % (duapuluh persen) dari jumlah anggota;
b. atas keputusan Rapat Pengurus atau keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas;
c. dalam hal keadaan yang sangat mendesak untuk segera memperoleh keputusan Rapat
Anggota;
d. negara dalam keadaan bahaya atau perang, tidak memungkinkan diadakan Rapat
Anggota biasa dan Rapat Anggota khusus seperti tersebut pada pasal 19 diatas.
3. Rapat Anggota Luar biasa sah dan keputusan mengikat seluruh anggota, apabila:
a. harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu perdua) dari jumlah anggota dan
keputusannya disetujui lebih ½ (satu perdua) dari jumlah anggota yang hadir;
b. untuk maksud pada ayat (2) diatas, harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/5 (satu
perlima) dari jumlah anggota dan keputusannya disetujui oleh lebih ½ (satu perdua)
dari jumlah yang hadir
B A B VI
PENGURUS
Pasal 21
1. Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
2. Persyaratan untuk dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut:
a. mempunyai kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian, kejujuran, loyal dan
berdedikasi terhadap Koperasi;
b. mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan;
c. sudah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
d. tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda/ipar sampai derajat ketiga
dengan pengurus lain dan pengawas;
3. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun;
4. Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus;
5. Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan berprestasi bagus dalam mengelola
koperasi;
6. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai Pengurus, harus terlebih dahulu
mengucapkan sumpah atau janji didepan Rapat Anggota;
7. Tata cara pemilihan pengangkatan, pemberhentian dan sumpah Pengurus diatur dan
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 22
Pasal 23
13. Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan yang berlaku dapat
melakukan tindakan hukum yang bersifat pengurusan dan pemilikan, dalam batas-batas
tertentu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus dan
Pengawas Koperasi dalam hal-hal sebagai berikut:
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Koperasi dengan jumlah tertentu yang
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus Koperasi;
b. membeli, menjual atau dengan acra lain memperoleh atau melepaskan hak atas barang
bergerak milik Koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan khusus Koperasi.
Pasal 24
Pasal 25
1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya berakhir
apabila terbukti:
a. melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan dan
nama baik Koperasi;
b. tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta peraturan dan
ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan
Rapat Anggota;
c. sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan baik Koperasi
khususnya dan Gerakan Koperasi pada umumnya;
d. melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama dibidang ekonomi dan keuangan
dan tindak pidana lain yang telah diputus oleh Pengadilan.
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir, Rapat
Pengurus dengan dihadiri wakil Pengawas dapat mengangkat penggantinya dengan cara:
a. menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut;
b. mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengurus tersebut.
3. Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat (2) harus
dipertanggungjawabkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.
B A B VII
PENGAWAS
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
1. Pengawas dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang biayanya ditanggung oleh
Koperasi.
2. Biaya audit tersebut dimasukkan dalam anggaran biaya Koperasi.
Pasal 30
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya berakhir
apabila terbukti:
a. melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik Koperasi;
b. tidak mentaati ketentuan Undang-undang perkoperasian bserta pengaturan, ketentuan
pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan keputusan Rapat
Anggota.
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir, Rapat
Pengurus dengan dihadiri wakil Pengawas dapat mengangkat penggantinya dengan cara:
a. jabatan atau tugas tersebut dirangkap oleh anggota pengawas yang lain;
b. mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas tersebut;
3. Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) diatas, dilaporkan
oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat setelah penggantian yang
bersangkutan untuk diminta pengesahan dan atau memilih, mengangkat Pengawas yang
lain.
B A B VIII
PENGELOLAAN USAHA
Pasal 31
1. Pengelolaan usaha Koperasi dapat dilakukan oleh Manajer dengan dibantu beberapa orang
karyawan yang diangkat oleh Pengurus melalui perjanjian atau kontrak kerja yang dibuat
secara tertulis.
2. Pengurus dapat secara langsung melakukan pengelolaan kegiatan usaha Koperasi atau
mendirikan Strategic Business Unit yang dikelola secara otonom dan profesional dan
penghasilan sebagai pengelola merupakan hak pengurus yang bersangkutan diluar
imbalannya sebagai pengurus
3. Pengangkatan seperti tersebut pada ayat (1) dan (2) diatas setelah mendapat persetujuan
Rapat Anggota.
4. Persayaratan untuk diangkat menjadi Manajer adalah :
a. mempunyai keahlian dibidang usaha atau pernah mengikuti pelatihan dibidang usaha
koperasi atau magang dalam usaha koperasi;
b. mempunyai pengetahuan dan wawasan dibidang usaha;
c. tidak pernah melakukan tindakan tercela dibidang keuangan dan atau dihukum karena
terbukti melakukan tindak pidana dibidang keuangan;
5. Dalam melaksanakan tugasnya Manajer bertanggungjawab kepada Pengurus
Pasal 32
Pasal 33
1. Menerima penghasilan sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati dan
ditandatangani bersama oleh Pengurus dan Manajer.
2. Mengembangkan usaha dan kemampuan diri untuk melaksanakan tugas yang dibebankan.
3. Membela diri atas segala tuntutan yang ditujukan kepada dirinya
4. Bertindak untuk dan atas nama Pengurus dalam rangka menjalankan usaha.
Pasal 34
kerja.
B A B IX
PENASEHAT
Pasal 35
BAB X
KEADAAN KOPERASI TIDAK DIRAHASIAKAN
Pasal 36
BAB XII
BIMBINGAN DAN PENGAWASAN
Pasal 37
1. Peranan Pemerintah dalam hal ini departemen koperasi memberikan bimbingan secara
aktif dengan prinsip “ing ngarso sung tuludo,ing madyo mangun karso,tut wuri handayani”
2. Pejabat departemen koperasi memberikan bimbingan dalam perkembangan Koperasi
3. Pejabatan departemen koperasi berhak untuk menghadiri rapat anggota atau rapat
pengurus
4. Pengawasan oleh pemerintah bertujun untuk mengamankan dan menyelamatkan
kepentingan koperasi dan kepentingan anggotanya, memberikan perlindungan dan usaha
pencegahan dari kemungkinan kemungkinan adanya penyalahgunaan dan adanya
ganggunan terhadap citra dan pertumbuhan koperasi
BABX
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 38
1. Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tigapuluh
satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun pembukuan Koperasi
ditutup.
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia dan standar akuntansi Koperasi pada khususnya serta
Standar Akuntansi Indonesia pada umumnya.
3. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan Koperasi ditutup, maka
Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan laporan tahunan yang telah diaudit oleh
Pengawas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
ditandatangani oleh semua anggota Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat Anggota
yang disertai hasil audit Pengawas.
4. Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh Akuntan Publik atas
permintaan Rapat Anggota, atau apabila Koperasi tidak mengangkat Pengawas tetap, maka
Laporan Tahunan Pengurus harus diaudit oleh Akuntan Publik sebelum diajukan ke Rapat
Anggota dan hasil audit tersebut menjadi perbandingan Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus.
5. Ketentuan, pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, sususan Laporan
Pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam peraturan khusus.
B A B XI
MODAL KOPERASI
Pasal 39
Pasal 40
1. Uang simpanan pokok tidak dapat diminta kembali selama anggota belum berhenti sebagai
anggota.
2. Uang simpanan wajib dapat diminta kembali menurut peraturan yang ditetapkan oleh Rapat
Anggota.
3. Modal yang berasal dari hibah atau sumbangan tidak dapat dibagikan kepada anggota
selama koperasi belum dibubarkan;
4. Jika diperlukan Koperasi dapat mengadakan simpanan khusus yang diatur dalam Anggaran
rumah Tangga/Peraturan Khusus
Pasal 41
- Pasal 12 ayat 1a, maka uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib, setelah dipotong
dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang berhak dengan
segera dan selambat-lambatnya 1 ( satu) bulan kemudian;
- Pasal 12 ayat 1b dan ayat 1c, maka uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah
dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada bekas anggota
dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah Rapat Anggota Tahunan yang akan datang.
- Pasal 12 ayat 1d, maka uang simpanan pokok menjadi kekayaan koperasi dan pengembalian
uang simpanan wajib diserahkan kepada keputusan Rapat Anggota dengan
mempertimbangkan kesalahan anggota yang mengakibatkan pemecatannya
BAB XII
SISA HASIL USAHA
Pasal 42
1. Sisa hasil usaha yaitu pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam suatu tahun buku
dipotong dengan penyusutan nilai barang dan segala biaya yang dikeluarkan dalam tahun
buku itu termasuk pajak-pajak yang harus dibayar.
2. Sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding
dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan Koperasi, serta
digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari Koperasi.
3. Besarnya pemupukan dana cadangan, pembagian sisa hasil usaha, keperluan pendidikan
koperasi dan keperluan lainnya ditetapkan dalam Rapat Anggota.
Pasal 43
1. Uang cadangan adalah kekayaan Koperasi yang disediakan untuk menutup kerugian
sehingga tidak boleh dibagikan kepada anggota.
2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 75% (tujuh puluh
lima persen) dari jumlah seluruh cadangan untuk perluasan usaha Koperasi.
3. Sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima persen) dari uang cadangan harus disimpan
dengan bersifat giro pada Bank.
B A B XIII
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 45
1. Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran Koperasi;
2. Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok dan simpanan wajib pada Koperasi
yang sudah dibubarkan.
3. Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian,
apabila kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota
Koperasi dan apabila keluarnya sebagai anggota belum melewati jangka waktu 6 (enam)
bulan.
4. Anggota-anggota yang telah berhenti dari Koperasi tidak menanggung kerugian dari usaha
yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudahnya keluar dari Koperasi.
Pasal 46
1. Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir sesuatu tahun buku, ditutup dengan uang
cadangan.
2. Jika kerugian yang diderita Koperasi pada akhir sesuatu tahun buku tidak dapat ditutup
dengan uang cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka Rapat Anggota dapat
memutuskan untuk membebankan bagian kerugian tersebut diatas untuk ditutup dengan
uang cadangan tahun berikutnya.
B A B XIV
PEMBUBARAN
Pasal 47
Pasal 48
1. Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota membentuk Tim Penyelesaian
yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus dan pihak lain yang dianggap perlu (Pembina)
dan diberi kuasa untuk menyelesaikan pembubaran dimaksud.
B A B XV
SANKSI
Pasal 49
B A B XVI
JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI
Pasal 50
B A B XVII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
DAN PERATURAN KHUSUS
Pasal 51
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Khusus, yang memuat
peraturaan pelaksanaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Koperasi dan tidak
bertentangaan dengan Anggaran Dasar ini.
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Yang dimaksud dengan Koperasi pada Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar adalah Koperasi
bernama Koperasi Pegawai dan Guru SMKN 1 Enam Lingkung dengan nama singkatan KPG
SMKN 1 Enam Lingkung;
2. Yang dimaksud berkedudukan dalam Pasal 1 ayat (2) Anggaran Dasar adalah alamat tetap
Kantor Koperasi di SMKN 1 Enam Lingkung, Jalan Raya Padang Bukittingi KM.40 Pasar
Balai, Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman –
Sumatera Barat;
3. Struktur/ Bagan Organisasi KPG SMKN 1 Enam Lingkungsebagaimana terlampir pada
Lampiran Anggaran Rumah Tangga ini.
BAB II
TUJUAN, BIDANG USAHA, SASARAN DAN MANFAAT
Pasal 2
TUJUAN
1. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya;
2. Sebagai wadah pemberdayaan ekonomi anggota KPG SMKN 1 Enam Lingkung pada
khususnya dan pada umumnya;
3. Sebagai gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tataran perekonomian nasional
secara Gotong Royong;
4. Sebagai alternatif pilihan model pengelolaan usaha koperasi.
Pasal 3
BIDANG USAHA
Bidang usaha yang dilakukan oleh KPG SMKN 1 Enam Lingkung memakai sistem jasa dan bagi
hasil. Adapun jenis usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) Anggaran Dasar terdiri
dari:
a. Usaha Simpan Pinjam;
b. Pengadaan Unit Toko ;
c. Perkriditan Barang
d. Pelayanan Atk
e. Jasa lainnya.
f. Sebagai Rekanan Pemerintah Dan Swasta.
Pasal 4
SASARAN
Pasal 5
MANFAAT
Pasal 6
Penghimpunan Dana
1. Simpanan Pokok sebesar Rp. 100.000 (Seratus Ribu Rupiah) dengan aturan sesuai dengan
Anggaran Dasar Pasal 39
2. Simpanan Wajib sebesar Rp. 50.000 (Seratus Ribu Rupiah) dibayar setiap bulannya paling
lambat tanggal 10
3. Simpanan Wajib tidak bisa diambil selama anggota yang bersangkutan masih menjadi
anggota koperasi
4. Simpanan Sukarela / Tabungan jumlahnya tidak ditentukan dan dapat diambil sesuai
keinginan anggota tetapi harus menyampaikan permintaan pengambilan tabungan satu
bulan sebelum tabungan di cairkan
BAB IV
PRINSIP
Pasal 8
1. Kesukarelaan , Gotong Royong, Pembagian SHU, Kemandirian, Pendidikan Koperasi dan
Kerjasama antar Koperasi
2. Simpanan pokok dan wajib dan simpanan Suka Rela mendapatkan 40 % dari SHU dan 60 %
untuk Koperasi dan penggunannya mendukung Operasional yang dibagi sesuai aturan;Sifat
kesukarelaan dan keanggotaan KPG SMKN 1 Enam Lingkung mengandung makna bahwa
menjadi anggota KPG SMKN 1 Enam Lingkungtidak boleh di paksa oleh siapapun juga. Sifat
kesukarelaan juga mengandung makna bahwa anggota dapat mengundurkan diri dari
keanggotaan KPG SMKN 1 Enam Lingkungatas permintaannya sendiri sesuai dengan syarat
yang telah ditentukan dalam Anggaran Dasar, sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa
keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi bentuk apapun;
3. Gotong Royong sikap dan perilaku : musyawarah, saling percaya, disiplin, terbuka satu
dengan lainnya dan kebersamaan serta tanggung jawab sehingga mengendalikan risiko
usaha, khususnya dalam kegiatan simpan pinjam, yang timbul dari sikap dan perilaku
anggota yang tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan kewajiban dan tugasnya;
4. Pembagian SHU kepada anggota tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki
anggota pada KPG SMKN 1 Enam Lingkung, tetapi telah disusun dan dihitung sesuai
kesepakatan yang berlaku:
5. Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung kepada pihak
lain yang dilandasi kepercayaan kepada pertimbangan keputusan, kemampuan dan usaha
sendiri. Dalam kemandirian juga terkandung pengertian kebebasan, bertanggung jawab,
otonomi, swadaya, berani mempertanggung jawabkan perbuatan sendiri dan kehendak
untuk mengelola sendiri;
6. Pendidikan Perkoperasian dan kerjasama antar Koperasi, adalah prinsip yang penting untuk
menambah dan memperluas wawasan anggota, meningkatkan kemampuan serta
memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan KPG SMKN 1 Enam Lingkung dan
kerjasama antar koperasi di tingkat lokal, regional, nasional.
Pasal 9
Tata Nilai Dasar
1. Kebersamaan
2. Keterbukaan
3. Saling percaya
4. Musyawarah
5. Disiplin
6. Tanggung jawab
7. Jujur
BAB VI
PERAN DAN USAHA
Pasal 10
KPG SMKN 1 Enam Lingkung merupakan bagian dari Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN)
yang berfungsi sebagai wadah untuk memperjuangkan kepentingan dan bertindak sebagai
pembawa aspirasi koperasi dengan melakukan kegiatan:
1. Memperjuangkan dan menyalurkan aspirasi Koperasi;
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 11
Syarat-syarat menjadi Anggota KPG SMKN 1 Enam Lingkung sesuai dengan AD Bab IV Pasal 6
dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :
1. Mendaftarkan diri untuk menjadi anggota;
2. Berkelakuan baik, jujur dan amanah;
3. Mengisi Pormulir pendaftaran;
4. Menyerahkan foto kopi KTP, KK dan pas poto ukuran 3×4 (2 lembar);
5. Bersedia berkorban dan bekerja sama antar sesama anggotaKPG SMKN 1 Enam Lingkung.
6. Serta Menyetujui Aturan yang berlaku.
Pasal 12
Hak Anggota
1. Mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga dan Keputusan Bersama;
2. Membayar Simpanan Pokok sebesar Rp 100.000,- dan Simpanan Wajib sebesar Rp
100.000 /bulan yang bisa dibayar secara langsung selama setahun sebesar Rp. 1.200.000
atau dibayar setiap bulannya paling lambat setiap tanggal 10
3. Ikut serta secara aktif mengikuti kegiatan berupa pertemuan setiap pekan / bulan
tergantung kesepakatan Anggota yang telah ditentukan oleh pengurus;
4. Memelihara kebersaman dan menjaga nama baik KPG SMKN 1 Enam Lingkung.
Pasal 14
1. Keanggotaan tidak dapat dipindah-tangankan kepada siapapun;
2. Anggota yang sudah diberhentikan dari keanggotaan tidak dapat lagi diterima menjadi
anggota untuk kedua kalinya kecuali ada keputusan Rapat Pengurus;
3. Anggota yang sudah mengundurkan diri dari keanggotaan dapat diterima kembali
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengurus, dengan batasan tidak lebih dari tiga kali
keanggotaan.
Pasal 15
BAB VIII
RAPAT ANGGOTA
Pasal 19
1. Dalam Rapat Anggota Tahunan, wajib melaksanakan agenda rapat sebagai berikut:
a. Rapat anggota sekaligus membahas:
b. Laporan pertanggung jawaban pengurus;
c. Pemilihan pengurus dan pengawas bila diperlukan;Rencana kerja tahun berikutnya;
d. Laporan pembagian sisa hasil usaha buat anggota penuh;
e. Usulan-usulan lain.
2. Rapat anggota juga mempunyai wewenang untuk:
a. Mensahkan atau menolak laporan pertanggung jawaban pengurus
b. Mensahkan atau menolak rencana kerja tahun berikutnya
c. Memberhentikan atau mengganti pengurus dan pengawas
d. Setiap keputusan yang diambil dalam rapat anggota harus dituangkan dalam bentuk
surat keputusan yang ditanda tangani oleh ketua dan sekretaris.
BAB IX
PENGURUS
Pasal 21
Pasal 22
BAB X
JABATAN DAN TUGAS/TANGGUNG JAWAB KEPENGURUSAN
Pasal 23
2. SEKRETARIS
Sekretaris bertugas sebagai berikut :
a. Membuat serta memelihara berita acara yang asli dan lengkap dari rapat-
rapat anggota dan pengurus;
b. Bertanggung jawab atas pemberitahuan kepada anggota sebelum rapat diadakan sesuai
dengan ketentuan AD / ART;
c. Menjalankan tugas-tugas yang sesuai dengan AD / ART;
3. BENDAHARA
Bedahara bertugas sebagai berikut :
a. Merencanakan anggaran belanja dan pendapatan koperasi;
b. Memelihara semua harta kekayaan koperasi;
c. Membukukan transaksi;
d. Pengisian saldo;
e. Membuat laporan keuangan tahunan;
f. Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas;
g. Bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan, neraca, laporan rugi laba, arus
kas, dan lain-lain;
h. Bertanggung jawab atas Rekonsiliasi Bank;
i. Membuat bukti keluar masuknya uang yang ada di koperasi;
j. Bertanggung jawab atas dana kas kecil;
k. Bertanggung jawab atas keluar masuknya uang;
l. Bertanggung jawab membuat laporan mingguan dan bulanan.
BAB XI
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 24
5. Mengesahkan laporan keuangan KPG SMKN 1 Enam Lingkung dan selalu mendapatkan
tembusan laporan keuangan KPG SMKN 1 Enam Lingkung yang terakhir dari Pengelola;
6. Memberikan penjelasan kepada anggota supaya mengetahui tentang ketentuan dalam AD
dan ART, keputusan rapat anggota, serta peraturan lainnya;
7. Menggariskan pola kebijakan umum, KPG SMKN 1 Enam Lingkung, bertindak atas nama
KPG SMKN 1 Enam Lingkung dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota KPG SMKN 1
Enam Lingkung atas pelaksanaan kebijakan yang telah digariskan, meliputi:
a. Kebijakan mengenai penerimaan dan pemberhentian anggota;
b. Kebijakan mengenai penerimaan karyawan (Pengelola) dan berhak memberhentikan
jika dianggap perlu;
c. Kebijakan mengenai pembagian SHU dan saran-saran yang mendasar terhadap
perubahan AD / ART kepada rapat anggota tahunan/ khusus;
d. Kebijakan mengenai prosedur dan pembiayaan;
e. Kebijakan mengenai anggaran belanja KPG SMKN 1 Enam Lingkung termasuk
didalamnya honor/ gaji yang akan diberikan kepada para pengelola;
f. Kebijakan tentang program usaha, pendidikan dan hubungan masyarakat KPG SMKN 1
Enam Lingkung;
g. Kebijakan-kebijakan lain yang sewaktu-waktu dikuasakan oleh rapat anggota.
BAB XII
PENGAWAS
Pasal 25
1. Pemilihan pengawas KPG SMKN 1 Enam Lingkung dilaksanakan dalam rapat Pengurus;
2. Yang dapat dipilih menjadi pengawas adalah:
a. Mempunyai hak memilih dan dipilih;
b. Jujur dan dapat dipercaya;
3. Dalam melakukan tugasnya, pengawas berwenang untuk:
a. Mengoreksi kebijakan yang dibuat oleh pengurus;
b. Mendapat keterangan dari pengelola tentang operasi sehari-hari;
c. Mengoreksi dan mendapat laporan tentang program, usaha dan pembukuan KPG SMKN
1 Enam Lingkung secara berkala atau paling lambat setiap 4 bulan sekali;
d. Menegur/meluruskan pengelola dalam pelaksanaan operasi sehari-hari bila
pelaksanaan itu dianggap telah melanggar ketentuan pelaksanaan tugas;
e. Ikut serta dalam rapat antara pengurus dengan pengelola.
BAB XIII
PENGELOLA
Pasal 26
1. Pengangkatan pengelola dapat dilakukan dengan melalui seleksi kualifikasi dan kompetensi
serta berakhlak baik, jujur, dan amanah;
2. Pengelola usaha adalah pelaksana harian KPG SMKN 1 Enam Lingkungyang ditunjuk oleh
Pengurus untuk mengelola dan mengembangkan aset-aset KPG SMKN 1 Enam Lingkung
pada kegiatan usaha yang didirikan oleh koperasi;
3. Pengelola terdiri dari : Direktur, Manager-manager, Bagian Keuangan, Bagian Administrasi
merangkap Teller dan Bagian Pembiayaan;
4. Penunjukan untuk penambahan bagian dan personil disesuaikan dengan kebutuhan;
BAB XIV
SUMBER DANA
Pasal 27
Sebagai penjelasan dari BAB XI tantang MODAL USAHA Anggaran Dasar KPG SMKN 1 Enam
Lingkung:
1. Dana Sendiri :
a. Simpanan Pokok sebesar Rp 100.000 yang dibayar Satu kali saat bergabung sebagai
anggota
b. Simpanan wajib anggota sebesar Rp. 100.000 perbulan
c. Hibah adalah pemberian seseorang atau lembaga pada KPG SMKN 1 Enam Lingkung
tanpa ikatan yang besarnya tidak terbatas. Hibah bisa dipergunakan sebagai modal.
d. Sisa hasil usaha yang dicadangkan adalah sisa hasil usaha yang tidak dibagikan kepada
anggota dan selanjutnya masuk sebagai modal KPG SMKN 1 Enam Lingkung;
2. Dana pinjaman terdiri dari:
a. Pinjaman dari anggota;
b. Pinjaman dari pihak lainnya
Pasal 28
Pasal 29
KPG SMKN 1 Enam Lingkung didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas dan hanya dapat
dibubarkan oleh rapat anggota atau keputusan Pengadilan/Pemerintah.
BAB XVI
KEUNTUNGAN DAN SISA HASIL USAHA
Pasal 30
1. Besarnya persentase pembagian keuntungan untuk bonus, Honor, jasa atau bagi hasil, sisa
hasil usaha ditetapkan oleh rapat anggota melalui pengurus dengan tetap
mempertimbangkan kepentingan anggota dan kelangsungan hidup KPG SMKN 1 Enam
Lingkung Serta ditetapkan dalam Persus Pola Kebijakan yang ada;
2. Sisa Hasil Usaha diperoleh dari pendapatan hasil usaha sampai dengan akhir masa tahun
buku, dikurangi dengan biaya-biaya operasional.
3. Pembagian keuntungan dari Sisa Hasil Usaha adalah:
a Cadangan 25%
b Jasa anggota berdasarkan simpanan/modal/pinjaman 40%
c Dana pengurus/pengawas 15%
d Dana pendidikan Koperasi untuk pegawai dan anggota 7,5%
e Dana pembangunan lingkungan 5%
f Dana Sosial 7,5%
4. Persentase pembagian sisa hasil usaha, jasa dan bagi hasil ditetapkan setiap tahun oleh
Rapat Anggota dan Disahkan dalam Peraturan Khusus Pola Kebijakan.
Pasal 31
1. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada para anggota disebut deviden;
2. SHU adalah keuntungan bersih yang diperoleh KPG SMKN 1 Enam Lingkung setiap
tahunnya;
3. SHU diberikan pada setiap anggota yang membayar simpanan pokok, simpanan wajib
secara proporsional, bonus pengelola dan pengurus;
4. Dalam waktu satu bulan setelah pembagian SHU diumumkan pengelola akan menambah
perkiraan simpanan masing-masing anggota sesuai dengan jumlah SHU yang diperolehnya;
5. KPG SMKN 1 Enam Lingkung dapat menyisihkan sebagian dari dana pengembangan usaha
untuk biaya pendidikan pengelola;
6. SHU akan diberikan setiap tahun anggaran.
BAB XVII
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 32
BAB XVIII
Dana Cadangan
Pasal 33
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisisihan sisa hasil usaha, yang
dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi dan
pengembangan di KPG SMKN 1 Enam Lingkung mengenal Dana cadangan SBB :
1. Dana Cadangan Resiko
a. Dana cadangan Resiko adalah Suatu pendapatan penyisihan SHU KPG SMKN 1 Enam
Lingkung setiap tahun yang dipergunakan meningkatkan modal usaha dan dalam
keadaan tertentu dapat untuk menanggung tingkat kerugian atas usaha yg dikarenakan
kerugian bukan disengaja pengurus (Four Major) dan 50 % harus dalam bentuk
Tabungan Deposito.
b. Dana cadangan Resiko sebesar 40 % dari pendapatan SHU pada kelompok cadangan
adalah modal milik koperasi dan tidak dapat diperjual belikan atau hanya untuk
cadangan sebagai back up jika terjadi kerugian namun bukan karena pengurus.
c. Penggunaan dana cadangan Resiko harus seizin pengawas untuk Cadangan sebagai Back
up jika terjadi Kerugian namun bukan karena pengurus.
2. Dana Cadangan Umum
a. Dana cadangan Umum adalah Cadangan umum dapat dipergunakan untuk
memperbesar usaha koperasi berupa asset dll jika dibutuhkan dan belum terprogram
dalam hal penggunaanya harus seizin pengawas.
b. Dana cadangan Umum sebesar 30 % dari pendapatan SHU pada kelompok cadangan
yang digunakan untuk modal harus mengajukan Proposal kepada Pengawas.
c. Penggunaan dana cadangan Umum harus seizin pengawas.
d. Dana cadangan Umum adalah modal milik koperasi dan tidak dapat diperjual belikan
atau hanya untuk Cadangan sebagai Back up jika terjadi Kerugian namun bukan karena
pengurus.
3. Dana Cadangan Khusus
a. Dana cadangan khusus untuk pengembangan investasi koperasi dan jika keadaan
tertentu dapat dipakai melanjutkan simpanan cadangan Resiko memback up resiko
kegiatan koperasi dengan melapor pada pengawas.
b. Dana cadangan Khusus 30 % dari pendapatan SHU, yang digunakan untuk modal harus
mengajukan Proposal kepada pengawas.
c. Penggunaan dana cadangan Khusus harus seizin pengawas.
d. Dana cadangan Khusus adalah modal milik koperasi dan tidak dapat diperjual belikan
atau hanya untuk Cadangan sebagai Back up jika terjadi Kerugian namun bukan karena
pengurus.
Pasal 36
Simpanan koperasi adalah suatu kegiatan simpanan untuk mendukung kegiatan operasional
yang dilaksanakan koperasi penggunaannya seijin ketua dan rapat anggota.
BAB XIX
SANKSI
Pasal 37
1. Setiap pelanggaran terhadap AD/ART dan ketentuan KPG SMKN 1 Enam Lingkunglainnya
akan menyebabkan diterapkannya sanksi atau hukuman terhadap si pelanggar;
2. Sanksi atau hukuman yang diberikah haruslah seimbang dengan tingkat pelanggaran yang
terjadi;
3. Sanksi dapat dikenakan pada anggota, pengelola, pengurus, pengawas;
4. Sanksi yang diberikan bisa berupa:
5. Peringatan tertulis pertama
6. Pemberhentian sementara 6 bulan
7. Pemberhentian dengan tuntutan Pemberhentian
8. Pelanggaran yang dilakukan harus dapat dibuktikan;
9. Yang dapat memberikan hukuman adalah pengurus bersama dengan pengelola dan
pengawas.
BAB XX
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 38
1. Perubahan anggaran rumah tangga ini hanya dapat dilakukan oleh rapat anggota
berdasarkan setidak-tidaknya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir dan mempunyai hak
suara dalam rapat anggota tahunan / khusus yang diadakan untuk itu;
2. Perubahan terhadap anggaran rumah tangga dapat dibicarakan dalam rapat anggota atas
usulan pengurus atau sekurang-kurangnya 10 orang anggota penuh;
3. Jika terjadi perubahan terhadap anggaran rumah tangga ini, maka perlu dibuatkan catatan
perubahan anggaran ruamah tangga dan disampaikan kepada seluruh anggota selambat-
lambatnya satu bulan setelah terjadi perubahan.
BAB XXI
PENUTUP
Pasal 39
Anggaran rumah tangga ini berlaku sejak ditetapkan oleh rapat anggota;
Anggaran rumah tangga ini dibuat dengan mempertimbangkan saran-saran dari anggota.
Keputusan ini berlaku sejak: