Anda di halaman 1dari 2

Format Analisis

Kaidah Kebahasaan
Cerpen “Matahari Tak Terbit Pagi ini”

Kaidah Kebahasaan Kutipan dalam Cerita


Kata ganti orang pertama/ Aku tiba-tiba jadi kehilangan sesuatu
orang ketiga yang begitu akrab di antara kutub-kutub
kosong itu. .... Kita telah menggoreskan
kain kanvas kosong itu sejak mula
hingga waktu jeda yang tanpa batas.

Kalimat bermakna lampau Kita telah menggoreskan kain kanvas


kosong itu sejak mula hingga waktu jeda
yang tanpa batas.

Konjungsi kronologis Semula kita begitu dekat. Lantas


terpisah jauh oleh lempengan waktu.

Kata kerja yang Saat kau


menggambarkan peristiwa hendak mengembalikan sesuatu yang
hilang itu dengan sekuat daya, namun
tak kunjung tergapai.

Kata kerja yang Chairil sempat bertanya seketika.


menunjukkan kalimat tak
langsung
Menggunakan kata kerja Begitulah kita merasakan saat diri kita
yang menyatakan berada di kutub yang berjauhan.
pikiran/perasaan
Menggunakan dialog ”Aku takut bila aku berubah. Tapi tak
akan pernah, pangeranku,” ucapmu
pelan.

Ciri kebahasaan lainnya Kaulah matahari itu, bidadariku. Berhari-


hari kau merekat kasih hingga tak
terkoyak oleh waktu, tiba-tiba kita harus
berpencar di bawah langit menuju
sudut-sudut yang kosong. Kekosongan
itu kita bawa
Simpulan
a. Apakah semua kaidah itu tampak pada cerpen tersebut?
Semua kaidah kebahasaan tampak pada cerpen Matahari Tak Terbit
Pagi Ini.
b. Adakah ciri kebahasaan lainnya yang dominan di dalamnya?
Ciri kebahasaan lainnya yang dominan di dalamnya adalah
penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan suasana pada
cerpen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai