Anda di halaman 1dari 9

Nama : Wiyulyanto

NIM : G30119050

PERCOBAAN VII

I. JUDUL
Uji Aktivitas Enzim dan Vitamin C

II. PRINSIP PERCOBAAN


1. Pengaruh pH terhadap aktifitas enzim
Pada suhu sangat rendah, aktivitas enzim dapat terhenti secara
reversible. Kenaikan suhu lingkungan akan meningkatkan energi
kinetik enzim dan frekuensi tumbukan antara enzim enzim dan
substrat sehingga enzim menjadi aktif.
Pada suhu dimana masih aktif, umumnya kenaikan suhu optimum 10oC
menyebabkan pertambahan 1,1 hingga 3,0 kali lebih besar. Pada suhu
optimum, kecepatan reaksi enzimatis berlangsung maksimal. Bila suhu
meningkat terus maka enzim akan mengalami denaturasi.

2. Pengaruh pH terhadap aktifitas enzim.


pH berpengaruh terhadap kecepatan aktivitas enzim dalam
mengkatalis suatu reaksi. Hal ini disebabkankonsentrasi ion hidrogen
mempengaruhi struktur dimensi enzim dan aktivitasnya. Setiap enzim
memiliki pH optimum dimana pada pH tersebut struktur tiga dimensinya
paling kondusif dalam mengikat substrat.

3. Pengaruh inhibitor terhadap aktifitas enzim.


Inhibitor kompetitif mengikat enzim pada sisi pengikatan yang berbeda
dari substrat. Dengan teriktnya inhibitor, aktivitas katalitik enzim
menjadi rusak. Hal ini mungkin disebabkan oleh inhibitor terikat pada
sisi katalitik enzim atau pada sisi yang lain.( bukan sisi katalitik).

4. Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktifitas enzim.


Uji ini digunakan untuk membuktikan bahwa kecepatan reaksi
enzimmalik berbanding lurus dengan konsentrasi enzim konsentrasi
sutra tentu penambahan enzim dengan konsentrasi bertingkat akan
meningkatkan terbentuknya jumlah kompleks exs sehingga jumlah P
yang terbentuk juka akan meningkat.

5. Pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim.


Pada konsentrasi substrat tetap, dalam batas tertentu, laju suatu reaksi
enimatik meningkat sebanding dengan meningkatnya konsentrasi
enzim. Hal ini berarti makin banyak enzim, sampai batas tertentu,
makin banyak substrat yang terkonversi karena makin tinggi aktivitas
enzim.

6. Efek Antioksidan Vitamin C Asam Askorbat


Asam askorbat (vitamin C) adalah turunan heksosa dan
diklasifikasikan
sebagai karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida.
Vitamin C dapat disintesis dari D-glukosa dan D-galaktosa dalam
tumbuh-tumbuhan dan sebagian besar hewan. Vitamin C terdapat
dalam dua bentuk di alam, yaitu L-asam askorbat (bentuk tereduksi)
dan L-asam dehidro askorbat (bentuk teroksidasi). Asam askorbat atau
vitamin C adalah lakton enam karbon yang secara struktural mirip
dengan glukosa (Soediaoetomo,2007).

III. TUJUAN PERCOBAAN


1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim
2. Membuktikan bahwa derajat keasamaan (pH) mempengaruhi aktivitas
enzim
3. Membuktikan pengaruh Inhibitor Terhadap aktivitas enzim
4. Mengetahui pengaruh kosentrasi enzim terhadap perombakan substrat
(amilum)
5. Mengetahui pengaruh kosentrasi substrat terhadap aktivitas enzim
6. Mengetahui Efek antioksidan vitamin c dalam asam askorbat

IV. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat yang dibutuhkan dalam percobaan ini yaitu : tabung reaksi,
gelas kimia, pipet tetes, cawan petri,stopwatch, Water Bath 38 C

Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan yaitu: amilium, larutan


enzim amilase, lugol 0,1%, Reagensia (Reagensia: 0,1 mL HCl 1 N, 0,1
mL NaCl 0,9%, 0,1 mL NaOH 1 N), larutan toluene, kloroform,
merkuriklorida 1%, larutan Phenol 2%, aquades dan 0,5 gram NaF, larutan
luol 1%, larutan saliva, apel, you C 1000

V. PROSEDUR KERJA
1. Pengaruh suhu terhadap aktifitas enzim.
a. Siapkan 3 tabung reaksi dan masukkan masing-masing 3 mL
larutan amilum 1%
b. Siapkan 3 tabnung reaksi lainnya dan masukkan 0,5 mL larutan
enzim amylase
c. Pasangkan tiap satu tabung amilum dengan satu tabung larutan
enzim
d. Pasangan 1 pada gelas kimia berisi es
e. Pasaangan 2 pada suhu kamar
f. Pangan 3 pada suhu 100 C
g. Biarkan pasangan pada suhu yang telah ditentukan selama 5
menit.
h. Setelah 5 menit tuangkan larutan amilum pada tabungyang berisi
enzim campur dengan baik dan pertahankan pada suhu masing-
masing
i. Catat waktu, setiap 1 menit ambil 5 tetes campuran enzim dan
amilum dan tambahkan larutan lugol 1% sebanyak 2 tetes

2. Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim


a. Siapkan tabung reaksi 3 mL larutan amilum 1%
b. Siapkan 3 tabung reaksi lainnya masing-masing di isi 0,5 mL
larutan enzim amylase + Reagensia (Reagensia: 0,1 mL HCl 1 N,
0,1 mL NaCl 0,9%, 0,1 mL NaOH 1 N)
c. Pasangkan tiap satu tabung amilum dengan satu tabung larutan
enzim amylase + Reagensia
d. Tuangkan larutan amilum 5 tetes campuran ini dan tambahkan
larutan luol 1% sebanyak 2 tetes
e. Amati warna yang terbentuk

3. Pengaruh Inhibitor Terhadap Aktivitas Enzim


a. Larutkan 2 mL larutan saliva dengan 8 mL aquades. Dicampurkan
dengan baik
b. Masukkan 1 mL saliva yang telah di encerkan ke dalam 6 tabung
reaksi
c. Tambahkan 3 tetes larutan toluene, kloroform, merkuriklorida 1%,
larutan Phenol 2%, aquades dan 0,5 gram NaF
d. Diamkan 10 menit dengan sesekali di kocok perlahan
e. Masukkan2,5 mL larutan amilum 1% pada tiap tabung reaksi
f. Tempatkan pada Water Bath 38 C selama 15 menit
g. Setelah dipanaskan tambahkan 2,5 mL amilum

4. Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Aktivitas Enzim


a. Siapkan 5 tabung reaksi , masukkan masing-masing 3 mL larutan
amilum 1%
b. Siapkan 5 tabung reaksi lainnya yang akan di isi dengan komposisi
sebagai berikut.
1) 0,5 mL larutan enzim
2) 0,4 mL larutan enzim amylase + 0,1 mL NaCl 0,9%
3) 0,3 mL larutan enzim amylase + 0,1 mL NaCl 0,9%
4) 0,2 mL larutan enzim amylase + 0,1 mL NaCl 0,9%
5) 0,4 mL larutan enzim amylase + 0,1 mL NaCl 0,9%
c. Pasangkan tiap satu tabung amilum dengan satu tabung larutan
enzim + reagensia
d. Tuangkan larutan amilum ke dalam tabung yang berisi enzim.
Campur dengan baik
e. Setiap 1 menit ambillah 5 tetes campuran ini dan tambahkan
larutan lugol 1% sebanyak 2 tetes
f. Amati warna yang terbentuk, apabila terbentuk warna biru atau
ungu berarti positif (+). Selain warna itu negatif
g. Lakukan percobaan ini sampai di dapatkan hasil negatif atau
sampai campuran habis
h. Catat waktu yang diperlukan sampai menghasilkan hasil negatif
pada tiap campuran

5. . Pengaruh Konsentrasi Substrat Terhadap Aktivitas Enzim


a. Siapkan 5 tabung reaksi , masukkan masing-masing 0,5 mL larutan
enzim
b. Siapkan 5 tabung reaksi lainnya yang akan di isi dengan komposisi
sebagai berikut.
1) 3 mL larutan substrat
2) 2,5 mL larutan substrat + 0,5 mL aquades
3) 2 mL larutan substrat + 1 mL aquades
4) 1,5 mL larutan substrat + 1 mL aquades
5) 1 mL larutan substrat + 2 mL aquades
c. Pasangkan tiap satu tabung amilum dengan satu tabung larutan
enzim + reagensia
d. Tuangkan larutan amilum ke dalam tabung yang berisi enzim.
Campur dengan baik
e. Setiap 1 menit ambillah 5 tetes campuran ini dan tambahkan
larutan lugol 1% sebanyak 2 tetes
f. Amati warna yang terbentuk, apabila terbentuk warna biru atau
ungu berarti positif (+). Selain warna itu negatif
g. Lakukan percobaan ini sampai di dapatkan hasil negatif atau
sampai campuran habis
h. Catat waktu yang diperlukan sampai menghasilkan hasil negatif
pada tiap campuran.

6. Efek Antioksidan Vitamin C Asam Askorbat


a. Letakkan potongan buah-buahan (buah apel) di cawan petri
(masing-masing buah di masukkan 3 cawan petri)
b. Cawan 1 langsung udara (tanpa vitamin C)
c. Cawan 2 genangan air (aquades)
d. Cawan 3 larutan asam askorbat (You C 1000)
e. Catat waktu yang diperlukan
f. Biarkan keempat irisan tadi di udara terbukaselama 30 menit
g. Amati perubahan warna pada permukaan ke-2 irisan apel tiap 5
menit dan catatlah hasil pengamatan.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN


VI.I HASIL
1. Pengaruh suhu terhadap aktifitas enzim.

No. tabung Temperature (C) Waktu yang diperlukan

1 0 >20 menit
2 Kamar/30 15 menit
3 100 14 menit

2. Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim

No. Larutan Larutan pH Larutan yang diperlukan


tabung amilum enzim
(mL) (mL)
1 3 0,4+0,1 1 >12’ >11’ >12’
HCl 1 N
2 3 0,4+0,1 7 >7’ >6’ >6’
NaCl
0,9%
3 3 0,4+0,1 13 >12’ >11’ >12’
NaOH 1
N

3. Pengaruh Inhibitor Terhadap Aktivitas Enzim

Sampel Perubahan
Sebelum Setelah Dipanaskan + Iodine
Dipanaska
1 mL larutan saliva Bening Bening + terdapat Bening
+ 3 tetes Toluen + endapan putih keunguan,
(diamkan selama endapan putih &
10 menit) + 2,5 mL terbentuk cincin
amilum merah
1 mL larutan saliva Bening Bening + terdapat Bening keunguan
+ 3 tetes endapan putih & endapan ungu
Kloroform +
(diamkan selama
10 menit) + 2,5 mL
amilum
1 mL larutan saliva Bening Bening + terdapat Keruh agak
+ 3 tetes HgCl + endapan putih kuning
(diamkan selama
10 menit) + 2,5 mL
amilum
1 mL larutan saliva Bening Bening + terdapat Bening agak putih
+ 3 tetes Phenol + endapan putih & endapan putih
(diamkan selama
10 menit) + 2,5 mL
amilum
1 mL larutan saliva Bening Bening + terdapat Bening keunguan
+ 3 tetes Natrium endapan putih & endapan ungu
Florida + (diamkan yang banyak
selama 10 menit)
+ 2,5 mL amilum
1 mL larutan saliva Bening Bening + terdapat Bening endapan
+ 3 tetes Aquades endapan putih ungu dan putih
+ (diamkan
selama 10 menit)
+ 2,5 mL amilum

4. Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Aktivitas Enzim

No. Larutan Larutan NaCl 0,9% Waktu


Tabung Amilum Enzim (mL) (mL) yang
(mL) diperlukan
(detik)
1 3 0,5 0 6 detik
2 3 0,4 0,1 6 detik
3 3 0,3 0,2 9/10 detik
4 3 0,2 0,3 >14 detik
5 3 0,1 0,4 >12 menit

5. Pengaruh Konsentrasi Substrat Terhadap Aktivitas Enzim


No. Larutan Larutan Aquades Waktu yang
Tabun Enzim (mL) Substrat (mL) (mL) diperlukan
g (detik)
1 0,5 3 6 1 menit/ 15
menit
2 0,5 2,5 0,5 9 menit
3 0,5 2 1 7 menit
4 0,5 1,5 1,5 9 menit/ 5
menit
5 0,5 1 2 3 menit (180
detik)
6. Efek Antioksidan Vitamin C Asam Askorbat

N Waktu Perubahan warna kulit buah


o. You C 1000 Tanpa Vitamin C Dengan
vitamin C dari buah Aquades
1 5 Belum Belum Belum Belum
mengalami mengalami mengalami mengalami
perubahan perubahan perubahan perubahan
2 10 Belum Mulai Belum Mulai sedikit
mengalami sedikit mengalami kecoklatan di
perubahan kecoklatan perubahan bagian biji
di sekitar
pinggir
buah
3 15 Belum Nampak Belum Perubahan
mengalami lagi mengalami warna kulit
perubahan kecoklatan perubahan sudah semakin
tampak
4 20 Belum Semakn Belum Bercak
mengalami lagi mengalami kecoklatan
perubahan kecoklatan perubahan disekitar daging
buah

VI.II PEMBAHASAN
1. Pengaruh Suhu Tergadap Aktivitas Enzim
Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim, yaitu pada suhu rendah
aktivitas enzim kecil karena tumbukan antar partikel rendah.
Sedangkan dengan adanya peningkatan suhu reaksi enzim yang
dikatalisis akan meningkat pula. Ketika terjadi peningkatan suhu
yang melampaui batas tertentu, maka enzim menjadi tidak stabil
dan laju reaksi menurun. Setiap enzim memiliki aktivitas maksimal
pada suhu tertentu. Akibat terjadinya denaturasi, ikatan kimia
menjadi putus dan enzim kehilangan bentuk spesifiknya (Dennison,
2002).

2. Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim


Pada umumnya, enzim memiliki struktur ion yang tergantung pada
pH lingkungan. Terjadinya denaturasi enzim disebabkan karena
tinggi atau rendahnya pH dan akan menyebabkan ionisasi pada sisi
aktif enzim, ionisasi pada substrat, atau akan mempengaruhi
konformasi enzim dan substrat, sehingga akan berpengaruh
terhadap aktivitas enzim (Dennison,2002). Aktivitas untuk setiap
enzim berada pada daerah stabilitas pH optimal (Murray et al.,
2006).

3. Pengaruh Inhibitor Terhadap Aktivitas Enzim


Inhibitor dapat mempengaruhi kecepatan reaksi enzimatik. Enzim
dapat dihambat sementara atau tetap oleh inhibitor berupa zat
kimia tertentu.Zat kimia tersebut merupakan senyawa selain
substrat yang biasa terikat pada sisi aktif enzim (substrat normal)
sehingga antara substrat dan inhibitor terjadi persaingan untuk
mendapatkan sisi aktif.Persaingan tersebut terjadi karena inhibitor
biasanya mempunyai kemiripan kimiawi dengan substrat normal.
Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak
inhibitor terhadap laju reaksi, kondisi tersebut berbalik bila
konsentrasi substrat naik.

4. Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Aktivitas Enzim


Dalam percobaan ini digunakan untuk membuktikan bahwa
kecepatan reaksi enzimatik berbanding lurus dengan konsentrasi
enzim. Prinsipnya, konsentrasi substrat tertentu penambahan
enzim dengan konsentrasi bertingkat akan meningkatkan
terbentuknya jumlah kompleks E-S sehingga jumlah P yang
terbentuk juga akan meningkat Peningkatan konsentrasi enzim
akan meningkatkan kecepatan reaksi enzimatik. Dapat dikatakan
bahwa kecepatan reaksi enzimatik (v) berbanding lurus dengan
konsentrasi enzim [E]. Makin besar konsentrasi enzim, reaksi
makin cepat (Hafiz Soewoto, 2000)

5. Pengaruh Konsentrasi Substrat Terhadap Aktivitas Enzim


Pada percobaan ini bertujuan untuk membuktikan bahwa
kecepatan reaksi enzimatik sampai batas tertentu di pengaruhi oleh
konsentrasi substrat. Penambahan substrat setelah konsentrasi
tersebut tidak akan meningkatkan kecepatan reaksi sebab telah
melampaui titik jenuh enzim.
Pada suatu reaksi enzimatik bila konsentrasi substrat diperbesar,
sedangkan kondisi lainnya tetap, maka kecepatan reaksi (v) akan
meningkat sampai suatu batas kecepatan maksimum (V). Pada titik
maksimum ini enzim telah jenuh dengan substrat.

6. Efek Antioksidan Vitamin C Asam Askorbat


Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, ketika irisan
apel diberi larutan vitamin C asli, irisan pada apel tersebut berubah
warna sesuai dengan warna vitamin yang di larutkan. Perubahan
warna tersebut barangsur berubah seiring bertambahnya waktu.
Namun pada irisan apel yang di beri vitamin C, apel tersebut
memiliki waktu yang cukup lama untuk berubah warna menjadi
kecoklatan pada daging maupun sekitar kulit. Jadi dari perubahan
warna yang berubah secara berbeda saat bertambahnya waktu,
apel dapat rusak dan mengalami perubahan karena telah terjadi
reaksi oksidasi namun ketika apel dicelupkan dengan larutan yang
mempunyai sifat antioksidan, irisan apel tersebut akan bertahan
lama tanpa mengaklami perubahan warna yang cepat karena sfat
antioksidan itu sendiri mempunyai peran untuk menghambat
terjadinya perubahan ataupun kerusakan dengan cepat.

VII. KESIMPULAN
1. Aktivitas enzim berlangsung maksimal pada suhu optimum 30-40°C
2. Enzim menunjukan aktivitas maksimal pada pH optimum yaitu 7
3. Semakin tinggi kosentrasi enzim maka semakin meningkat kecepatan
reaksi enzim dalam memecah substrat
4. Kosentrasi substrat menaikkan kecepatan reaksi enzim sampai
mencapai kecepatan maksimum yang tetap, setelah itu kosentrasi subsrat
tidak berpengaruh lagi.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Dennison, P. E., and Dennison, G.E. 2002. BrainGym. Jakarta: PT.
Grasindo
Hafiz Soewoto dkk,. 2001. Biokimia, Eksperimen Laboratorium, Widya
Medika, Bagian Biokimia FKUI. Jakarta.
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper. Edisi
27. Jakarta: EGC; 2009. hlm. 174-181
Achmad Djaeni Sediaoetama. 2007. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa Dan
Profesi.
Jilid 1. Jakarta : Penerbit Dian Rakyat. p. 245.

Anda mungkin juga menyukai