Anda di halaman 1dari 8

Nama : Wiyulyanto

Nim: G 301 19 050


Kelas : B (Genap)

I. JUDUL
Uji Karbohidrat

II. PRINSIP PERCOBAAN


1. UJI MOLISCH
Dilakukan untuk menentukan karbohidrat secara kualitatif. Larutan uji
dicampur dengan pereaksi Molisch kemudian dialirkan H2SO4 dengan hati-
hati melalui dinding tabung agartidak bercampur. Hasil positif ditunjukkan
dengan terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan,

2. UJI IODIUM
Dilakukan untuk menentukan polisakarida. Larutan uji dicampurkan dengan
larutaniodium. Hasil positif ditandai dengan amilum dengan iodium berwarna
biru, dan dekstrindengan iodium berwarna merah anggur.

3. UJI BARFOED
Dilakukan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida. Larutan
ujidicampurkan dengan pereaksi Barfoed kemudian dipanaskan. Hasil positif
ditunjukkandengan monosakarida menghasilkan endapan Cu2O berwarna
merah bata.

4. UJI BENEDICT
Dilakukan untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Larutan uji
dicampurkan dengan pereaksi Benedict kemudian dipanaskan. Hasil positif
ditunjukkan dengan terbentuknyaendapan berwarna biru kehijauan, merah,
atau kuning tergantung kadar gula pereduksi yang ada.

5. UJI SELIWANOFF
Dilakukan untuk membuktikan adanya kentosa (fruktosa). Larutan uji
dicampurkandengan pereaksi Seliwanoff kemudian dipanaskan. Hasil positif
ditunjukkan denganterbentuknya larutan berwarna merah orange.

6. UJI OSAZON
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aladehida atau keton bebas
membentukhidrazon atau osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin
berlebih. Osazon yang terjadimempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang
spesifik. Osazon dari disakarida larut dalam airmendidih dan terbentuk
kembali bila didinginkan. Namun, sukros tidak membentuk osazonkarena
gugus aldehida atau keton yang terikat pada monomernya sudah tidak
bebas. Sebaliknya, osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih.

III. TUJUAN PERCOBAAN


1. Mengidentifikasih adanya karbohidrat dalam sebuah bahan.
2. Mengetahui adanya reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi karbohidrat

IV. ALAT DAN BAHAN


1. UJI MOLISCH
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, rak tabung,
pipet tetes, dan gelas kimia.

Bahan yang digunakan adalah amilum, dekstrin, sukrosa, laktosa, maltosa,


galaktosa,fruktosa, glukosa dan arabinosa masing-masing dalam larutan
1%, pereaksi Molisch, dan H2SO4 pekat

2. UJI IODIUM
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, rak tabung,
dan pipet tetes, dan gelas kimia.

Bahan yang digunakan adalah amilum,dekstrin, sukrosa, laktosa, maltosa,


galaktosa, fruktosa, glukosa dan arabinosa masing-masing dalam larutan
1%, dan larutan iodium

3. UJI BARFOED
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, pipet tetes,
alat pemanas atau penangas air, pengatur waktu, rak tabung, dan penjepit
tabung dan gelas kimia.

Bahan yang digunakan adalah sukrosa, laktosa, maltosa, galaktosa,fruktosa,


glukosa dan arabinosa masing-masing dalam larutan 1%, dan pereaksi
Barfoed.

4. UJI BENRDICT
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, pipet tetes,
alat pemanas atau penangas air, penjepit tabung, rak tabung, dan pengatur
waktu dan gelas kimia.

Bahan yang digunakan adalah amilum, dekstrin, sukrosa, laktosa, maltosa,


galaktosa,fruktosa, glukosa dan arabinosa masing-masing dalam larutan
1%, dan pereaksi Benedict.

5. UJI SELIWANOFF
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, pipet tetes,
alat pemanas atau penangas air, pengatur waktu, rak tabung, penjepit
tabung dan gelas kimia.

Bahan yang digunakan adalah sukrosa, galatosa, fruktosa, glukosa,


danarabinosa dalam larutan 1%, serta pereaksi Seliwanoff..

6. UJI OSAZON
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah mikroskop, alat pemanas,
tabung reaksi, dan pipet ukur,spatula baja dan gelas kimia.

Bahan yang digunakan adalah sukrosa, maltosa, galaktosa, glukosa,


arabimose masing-masing 1%, dan pereaksi osazom.
V. PROSEDUR KERJA
1. UJI MOLISCH.
a) 1 mL larutan sampel, dimasukan ke dalam tabung reaksi.
b) Kemudian ditambahkan 2 tetes pereaksi molisch dan dicampurkan.
c) Miringkan tabung reaksi, lalu masukan H2SO4 sebanyak 0,5 mL melalui
dinding tabung agar tidak bercampur.
d) Amati perubahan bentuk yang terjadi.

2. UJI IODIUM
a) Siapkan sampel yang akan diuji.
b) Masukan 1 mL larutan uji kedalam tabung reaksi.
c) Kemudian tambahkan 2-3 tetes larutan iodium.
d) Amati perubahan warna yang terjadi.

3. UJI BARFOED
a) Masukan larutan barfoed kedalam tabung reaksi sebanyak 2 mL.
b) Tambahkan masing-masing 0.5 mL sampel yang berbeda.lalu kocok
hingga homogen.
c) Panaskan larutan yang dtelah dihomogenkan selama 5 menit.
d) Perhatikan warna dan endapan yang terbentuk.

4. UJI BENEDICT
a) Siapkan larutan benedict lalu masukan dalam tabung reaksi sebanyak
2,5 mL.
b) Kemudian tambahkan 4 tetes larutan sampel lalu dihomogenkan.
c) Kemudian masukan ke dalam penangas air dan panaskan selama 5
menit.
d) Perhatikan endapan yang terjadi setelah pemanasan.

5. UJI SELIWANOFF
a) Siapkan larutan seliwanoff lalu masukan kedalam tabung reaksi
sebanyak 1 mL.
b) Kemudian tambahkan 3 tetes larutan sampel lalu kocok hingga homogen.
c) Lalu panasakan selama 5 menit.
d) Amati perubahan warna dan bentuk yang terjadi.

6. UJI OSAZON
a) Siapkan reaksi pereaksi osazon.
b) Masukan 100 mg pereaksi osazon kedalam tabung reaksi.
c) Tambahkan masing-masing 1 mL larutan sampel lalu kocok hingga
homogen,
d) Panaskan kedalam penangas air sampai berbentuk Kristal.
e) Angkat lalu lihat Kristal menggunakan mikriskop.
f) Amati bentuk yang terjadi.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 HASIL

1. UJI MOLISCH
No Zat Uji Hasil Uji Molisch Karbohidrat
( +/-)
1. Amilum 1% Terbentuk cincin ungu +

2. Dekstrin 1% Terbentuk cincin ungu +

3. Sukrosa 1% Terbentuk cincin ungu +

4. Maltosa 1% Terbentuk cincin ungu +

5. Galaktosa 1% Terbentuk cincin ungu +

6. Fruktosa 1% Terbentuk cincin ungu +

7. Glukosa 1% Terbentuk cincin ungu +

8. Arabinosa 1% Terbentuk cincin ungu +

2. UJI IODIUM
No Zat Uji Hasil Uji Iodium POLISAKARIDA
( +/-)
Amilum 1% Biru / Ungu +

Dekstrin 1% Merah anggur -

Sukrosa 1% Kuning -

Maltosa 1% Kuning -

Galaktosa 1% Kuning -

Fruktosa 1% Kuning -

Glukosa 1% Kuning -

Arabinosa 1% Kuning -

3. UJI BARFOED
No Zat Uji Hasil Uji Barfoed MONOSAKARIDA
( +/-)
1. Amilum 1% Tidak ada endapan -

2. Dekstrin 1% Tidak ada endapan -

3. Sukrosa 1% Biru +

4. Maltosa 1% Biru -

5. Galaktosa 1% Merah Bata +

6. Fruktosa 1% Orange (endapan +


merah bata)
7. Glukosa 1% Merah Bata +

8. Arabinosa 1% Merah Bata +

4. UJI BENEDICT
No Zat Uji Hasil Uji Benedict GULA
PEREDUKSI
( +/-)
1. Amilum 1% Biru -

2. Dekstrin 1% Hijau +

3. Sukrosa 1% Endapan merah bata -

4. Maltosa 1% Endapan merah bata +

5. Galaktosa 1% Endapan merah bata +

6. Fruktosa 1% Endapan merah bata +

7. Glukosa 1% Endapan merah bata +


8. Arabinosa 1% Endapan merah bata +

5. UJI SELIWANOFF
No Zat Uji Hasil Uji Seliwanoff KETOSA
( +/-)
1. Amilum 1% Tidak terjadi perubahan -

2. Dekstrin 1% Tidak terjadi perubahan -


3. Sukrosa 1% Kuning keorange +
4. Maltosa 1% Tidak terjadi perubahan -

5. Galaktosa 1% Kuning bening +

6. Fruktosa 1% Merah orange +

7. Glukosa 1% Bening +

8. Arabinosa 1% Tidak terjadi perubahan -

6. UJI OSAZON
NO Zat Uji Hasil Uji Osazon

1. Sukrosa 1% Tidak terdapat Kristal

2. Maltosa 1% Ada Kristal namun jarang

3. Galaktosa 1% Terdapat Kristal

4. Laktosa 1% Terdapat Kristal yang lumayan banyak

5. Glukosa 1% Terdapat Kristal tapi jarang

6. Arabinosa 1% Terdapat Kristal namun tidak banyak

6.2 PEMBAHASAN
1. Uji Molisch
Berdasarkan percobaan ini diperoleh data bahwa semua larutan uji ketika
direaksikandengan pereaksi Molisch, dapat membentuk kompleks cincin
berwarna ungu. Dengan bahanyang diujikan adalah amilum, dekstrin, sukrosa,
maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, danarabinosa semuanya menunjukkan
hasil yang positif. Hal ini membuktikan adanya suatukarbohidrat dalam larutan
tersebut. Larutan uji yang telah dicampurkan dengan pereaksiMolisch, dialirkan
dengan larutan H2SO4 pekat dengan cara memiringkan tabung reaksi. Halini
dilakukan agar larutan H2SO4 tidak bercampur dengan larutan yang ada dalam
tabung,sehingga pada akhir reaksi diperoleh suatu pembentukan cincin
berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan larutan dalam tabung.
Terbentuknya kompleks berwarna ungu ini karena pengaruh hasil dehidrasi
monosakarida (furfural) dengan α-naftol dari pereaksi Molisch.

2. Uji Iodium
Pada percobaan ini, suatu polisakarida dapat dibuktikan denganterbentuknya
kompleks adsorpsi yang spesifik pada setiap jenis polisakarida ini. Di mana
amilum dengan iodium menghasilkan larutan berwarna biru pekat dan dekstrin
yang menghasilkan warna larutan merah anggur yang menandakan hasil positif
terhadapkandungan polisakarida tetapi untuk larutan uji monosakarida dan
disakarida tidakmenghasilkan warna larutan yang spesifik, oleh karena itu hasil
yang ditunjukkan negatif.Terbentuknya warna biru dan warna merah anggur ini
disebabkan molekul amilosa danamilopektin yang membentuk suatu molekul
dengan molekul dari larutan iodium. Oleh karena itu, monosakarida dan
disakarida tidak menghasilkan warna larutan yang spesifik karena tidak
mengandung amilosa dan amilopektin.

3. Uji Barfoed
Pada percobaan ini, diperoleh data bahwa suatu monosakarida dapat dibedakan
dengandisakarida yang dapat diamati dari terbentuknya endapan merah bata
pada senyawa glukosa,galaktosa, fruktosa dan arabinosa, sedangkan pada zat
uji lainnya tidak terbentuk endapanmerah bata, sehingga dianggap sebagai
disakarida. Sama halnya dengan pereaksi Benedict, pereaksi Barfoed ini juga
mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+. Pada dasarnya, monosakaridadapat
mereduksi lebih cepat dibandingkan dengan disakarida. Disakarida dengan
konsentrasirendah tidak memberikan hasil positif oleh karena itu, larutan uji
disakarida tidak membentuk warna merah orange pada percobaan ini

4. Uji Benedict
Dalam uji ini, suatu gula reduksi dapat dibuktikan dengan terbentuknya endapan
yang berwarna merah bata. Akan tetapi tidak selamanya warna larutan atau
endapan yangterbentuk berwarna merah bata, hal ini bergantung pada
konsentrasi atau kadar gula reduksiyang dikandung oleh tiap-tiap larutan uji .
Dekstrin, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa danarabinosa menunjukkan hasil
yang positif. Terbentuknya endapan merah bata ini sebagaihasil reduksi ion
Cu2+ menjadi ion Cu+ oleh suatu gugus aldehid atau keton bebas
yangterkandung dalam gula reduksi yang berlangsung dalam suasana alkalis
(basa). Sifat basayang dimilki oleh pereaksi Benedict ini dikarenakan adanya
senyawa natrium karbonat.Selain itu, amilum dan sukrosa tidak membentuk
endapan merah bata dan warna larutansetelah dipanaskan menjadi biru. Hal ini
membuktikan amilum dan sukrosa tidakmengandung gula pereduksi, oleh
karena itu amilum dan sukrosa memperlihatkan hasil yangnegatif.

5. Uji Seliwanoff
Pada uji ini diperoleh data bahwa hanya fruktosa yang menghasilkan warna
larutan yangspesifik yakni warna merah orange yang mengidentifikasikan
adanya kandungan ketosadalam karbohidrat jenis monosakarida itu. HCl yang
terkandung dalam pereaksi Seliwanoffini mendehidrasi fruktosa menghasilkan
hidroksifurfural sehingga furfural mengalamikondensasi setelah penambahan
resorsinol membentuk larutan yang berwarna merah orange.Hal ini tidak dialami
oleh zat uji yang lain di mana sukrosa, galaktosa, glukosa, dan
arabinosamenunjukkan hasil negatif terhadap adanya ketosa. Akan tetapi
sukrosa apabila dipanaskanterlalu lama dapat menunjukkan hasil yang positif
terhadap pereaksi Seliwanoff. Hal initerjadi karena adanya pemanasan berlebih
menyebabkan sukrosa terhidrolisis menghasilkanfruktosa dan glukosa sehingga
fruktosa inilah yang nantinya akan bereaksi dengan pereaksiSeliwanoff
menghasilkan larutan berwarna merah orange.

6. Uji Osazon
Pada percobaan ini diperoleh data bahwa karbohidrat dapat dibedakan dari
bermacam-macam gambar kristalnya. Hal ini dikarenakan semua karbohidrat
yang mempunyai gugusaldehida atau keton bebas akan membentuk hidrazon
atau oaszon bila dipanaskan. Maltosa, fruktosa, dan glukosa pada reaksinya
terbentuk kristal.Berbeda dengan sukrosa, ketika direaksikan tidak terbentuk
kristal. Hal ini dikarenakangugus aldehida atau keton yang terikat pada
monomernya sudah tidak bebas.

VII. KESIMPULAN
1. Suatu karbohidrat dapat dibuktikan dengan terbentuknya cincin berwarna
ungu pada amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa
dan arabinosa.
2. Polisakarida dibuktikan dengan terbentuknya kompleks berwarna spesifik,
amilum berwarna biru dan dekstrin berwarna merah anggur sehingga
menandakan polisakarida.
3. Gula pereduksi pada suatu karbohidrat dapat dibuktikan dengan
terbentuknya endapan berwarnamerah bata pada maltosa, galatosa,
fruktosa, glukosa dan arabinosa, hijau kekuningan padadekstrin, dan jingga
pada maltosa.
4. Monosakarida dan disakarida dapat dibedakan dengan terbentuknya
endapan merah bata padamonosakarida sedangkan pada disakarida tidak
terbentuk endapan merah bata.
5. Pada pengujian ketosa dibuktikan dengan terbentuknya senyawa kompleks
berwarna merahorange pada fruktosa sehingga mengandung ketosa

Daftar Pustaka
Budianto, A K. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang: UMM Pers
Girindra, A. 1990. Biokimia 1. Cetakan ke-2. Jakarta: PT Gramedia
Haribi, Ratih. 2009. Biokimia 1. Karbohidrat dan Denaturasi Protein. Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan Univeritas Muhammadiyah Semarang.
Irawan, M. Anwari. 2007. Karbohidrat. Jakarta: Pulton sports science & performance lab.
Yazid, E. dan Nursanti, L. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia. Yogyakarta:Penerbit
Andi

Anda mungkin juga menyukai