Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANUSIA SEBAGAI PELAKU EKONOMI

Disusun Oleh :
MELDA BUTAR-BUTAR
ABB 113 029

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ekonomi dewasa ini dan juga semakin ketatnya
persaingan yang terjadi dalam dunia usaha,baik dalam negeri maupun diluar negeri dimana system
ekonomi dewasa ini sudah memasuki era persaingan global antar Negara.Oleh karena itu dirasakan
perlu adanya pemahaman serta pengetahuan bagi kalangan pelaku ekonomi guna meningkatkan
mutu,kinerjanya dalam mengembangkan unit-unit usahanya.dan bagi para siswa hal ini akan dirasa
sangat bermanfaat nilainya didalam kita mempelajari peranan pelaku-pelaku ekonomi yang ada di
Indonesia sehingga akan memberikan gambaran yang jelas dalam siswa mendapatkan tambahan
wawasan dan pengetahuan sebagai bekal nantinya.Hal inilah yang melatarbelakangi penting bagi
setiap siswa untuk mempelajari aspek-aspek yang saling terkait dalam perekonomian,dimana pelaku
ekonomi memiliki peran yang sangat strategis,dan pemerintah juga berperan penting sebagai pemberi
juga pemegang kebijakan yang dapat member makna positif bagi para pelaku ekonomi baik itu
kebijakan yang berdampak langsung maupun tidak langsung bagi pelaku ekonomi itu sendiri.Jadi
dengan demikian siswa dapat melakukan analisis-analisis yang terkait dengan hal itu.Siswa juga
dituntut lebih pro aktif untuk ikut serta menyumbangkan pengetahuan maupun pemikiran-
pemikirannya untuk kemajuan ekonomi.

B.TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Memperoleh agar para siswa memperoleh gambaran pelaku-pelaku ekonomi yang ada secara garis
besar dalam suatu perekonomian.serta kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah bagi para
pelaku ekonomi yang ada di Indonesia yang bersifat langsung maupun tidak langsung dalam
perekonomian.Dan juga kebijakan menyeluruh dalam ekonomi.
2. Tujuan Khusus
Agar para Siswa lebih memahami dan mengetahui seberapa penting arti para pelaku ekonomi didalam
ikut serta menggerakkan roda perekonomian dan juga memahami pentingnya peran Pemerintah dalam
melindungi para pelaku ekonomi dengan penerapan berbagai kebijakan baik yang secara langsung
bagi para pelaku ekonomi maupun tidak langsung berpengaruh bagi para pelaku ekonomi itu sendiri.
C.MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pemikiran pada masyarakat/pelaku ekonomi

2. Sesuai dengan program study,makalah ini akan membantu dalam pelaksanaan program selanjutnya
terlebih jika siswa nantinya akan melanjutkannya pada jenjang berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

Kelangkaan Sumber Daya dan Kebutuhan Manusia Yang Tidak Terbatas

1.kelangkaan Sumber Daya Manusia


a. Pengertian kelangkaan sumber daya
Kelangkaan sumber mengandung dua pengertian : yaitu sebagai berikut.
1) Langka dalam arti jumlahnya tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan
manusia
2) Langka dalam arti untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan
b. Faktor-faktor terjadinya kelangkaan
1) Jumlah penduduk yang semakin meningkat
2) Terbatasnya SDA

2.Macam-Macam Kebutuhan Manusia

a. kebutuhan menurut tingkat kepentingannya( intensitasnya)


Pengelompokkan kebutuhan hidup menurut tingkat kepentingan (intensitasnya) dapat dibedakan
menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.

1. Kebutuhan Primer
Primer berasal dari kata primus, yang berarti pertama. Kebutuhan primer ini disebut juga kebutuhan
alamiah karena kebutuhan ini berkaitan erat dengan kodrat kita sebagai manusia.Kebutuhan primer
adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi manusia agar hidup layak. Kebutuhan primer disebut
juga kebutuhan pokok. Menurut International Labour Organization(ILO), kebutuhan primer adalah
kebutuhan fisik minimal masyarakat berkaitan dengan kecukupan pokok setiap masyarakat, baik
masyarakat kaya maupun miskin. Seandainya kebutuhan primer tidak dipenuhi, kelangsungan hidup
manusia akan terganggu. Contoh kebutuhan primer, antara lain makan, minum, pakaian, dan tempat
tinggal.
2. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang bersifat sebagai pelengkap kebutuhan pokok (kebutuhan
primer). Kebutuhan sekunder dapat dipenuhi setelah kebutuhan pokok terpenuhi. Kebutuhan ini
berkaitan dengan aspek lingkungan sosial, tradisi masyarakat, budaya, dan psikologis. Kebutuhan
sekunder setiap orang dapat berbeda-beda. Contoh kebutuhan sekunder, antara lain radio, perabot
rumah tangga, pendidikan, tas, sepeda motor, meja, kursi, alat tulis, dan alat olah raga.
3. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder
terpenuhi dengan baik. Pada umumnya, pemenuhan kebutuhan tersier dilakukan oleh orang-orang
yang berpenghasilan tinggi, biasanya digunakan untuk menunjukkan status sosial (prestise), dan
identik dengan unsur kemewahan. Contoh kebutuhan tersier, antara lain kebutuhan rumah mewah,
perhiasan, berlian, dan mobil mewah.
Kebutuhan primer setiap orang akan sama. Tentunya setiap orang akan membutuhkan rumah untuk
tempat tinggalnya. Makan untuk kelangsungan hidupnya, minum untuk menghilangkan dahaga, serta
pakaian untuk menjaga tubuh dari panas dan dingin. Kalian juga akan membutuhkan barang-barang
tersebut, bukan? Lain halnya dengan kebutuhan sekuder dan tersier. Setiap orang mempunyai
kebutuhan sekunder dan tersier yang berbeda-beda. Coba, perhatikan saja di lingkungan sekitar
tempat tinggal kalian. Bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, kebutuhan akan sepeda motor
menjadi kebutuhan yang mewah. Akan tetapi berbeda dengan orang yang berpenghasilan tinggi.
Kebutuhan akan sepeda motor menjadi kebutuhan sekunder. Adakalanya kebutuhan sekunder dapat
menjadi kebutuhan primer bagi sebagian orang. Akan tetapi, ada sebagian orang yang menganggap
sebutuhan sekunder sebagai kebutuhan tersier. Perbedaan kebutuhan ini disebabkan karena perbedaan
tingkat sosial ekonomi.

b.Kebutuhan Menurut Bentuk dan Sifatnya


Pengelompokan kebutuhan hidup menurut bentuk dan sifatnya dapat dibedakan menjadi kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani.
1.Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh fisik atau badan manusia agar dapat hidup
secara layak dan baik. Kebutuhan jasmani terkait erat dengan kebutuhan fisik, seperti menjaga
kesehatan atau penampilan. Pemenuhan kebutuhan jasmani dapat dilakukan jika kondisi tubuh bugar
atau sehat. Kebutuhan ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang bersifat kebendaan. Contoh
kebutuhan jasmani, antara lain kebutuhan makanan dan minuman, pakaian, alat-alat olah raga untuk
menunjang kesehatan raga atau badan, dan sebagainya.
2.Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang dapat memberikan rasa puas pada jiwa, rohani, dan
perasaan seseorang. Kebutuhan rohani berkaitan dengan upaya manusia memperoleh kepuasan batin.
Kebutuhan ini timbul akibat dorongan perasaan, etika, dan pikiran seseorang untuk memperoleh
kepuasan. Apabila kebutuhan rohani manusia terpenuhi, maka manusia akan merasa senang, aman,
tenteram, dan terhibur. Contoh kebutuhan rohani, antara lain kebutuhan akan perhatian dari orang tua,
rekreasi di tempat wisata, menjalankan ajaran agama dengan baik, dan sebagainya.

c. Kebutuhan Menurut Subjek yang Membutuhkan


Pengelompokan kebutuhan hidup menurut subjek yang membutuhkannya dapat dibedakan menjadi
kebutuhan individual dan kebutuhan kelompok.
1. Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang berguna untuk pemenuhan atau pemuasan kebutuhan
seseorang secara individu (pribadi). Kebutuhan individu sama artinya dengan kebutuhan individual.
Kebutuhan individu (perorangan) diartikan kebutuhan yang diinginkan setiap orang. Pemenuhan
kebutuhan ini akan berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Hal tersebut dipengaruhi oleh
keinginan, hobi, jenis pekerjaan, status sosial, atau pendidikan. Contoh kebutuhan individual, antara
lain kebutuhan seorang pelajar akan buku pelajaran atau kebutuhan nelayan akan perahu dan jala.
2. Kebutuhan Kelompok
Kebutuhan Kelompok adalah kebutuhan yang bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan umum atau
orang banyak. Kebutuhan kelompok sama artinya dengan kebutuhan kolektif. Kebutuhan kolektif
merupakan kebutuhan yang erat hubungannya dengan kesejahteraan, ketertiban, keamanan,
keindahan, dan kemakmuran masyarakat. Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan ini dapat dipenuhi
masyarakat secara swadaya ataupun disediakan oleh pemerintah. Contoh kebutuhan
kolektif/kelompok, kebutuhan pakaian seragam bagi kelompok paduan suara atau tim olah raga, jalan
raya bagi pengguna jalan, dan pasar untuk jual beli barang bagi masyarakat.

d.Kebutuhan Menurut Waktu Pemenuhannya


Pengelompokan kebutuhan hidup menurut waktu pemenuhannya dapat dibedakan menjadi kebutuhan
sekarang dan kebutuhan masa depan.

1.Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang bersifat mendesak dan tidak dapat ditunda. Kebutuhan
sekarang harus dipenuhi pada saat sekarang dan tidak dapat ditunda. Kebutuhan ini bersifat mendesak
karena berdampak terhadap kelangsungan hidup. Apabila pemenuhan kebutuhan ini ditunda, maka
kemungkinan akan mengakibatkan kerugian atau musibah. Contoh kebutuhan sekarang, antara lain
kebutuhan obat-obatan bagi orang sakit, kebutuhan jasa pemadam kebakaran pada waktu terjadi
kebakaran, dan sebagainya.

2. Kebutuhan Masa yang Akan Datang/Masa Depan


Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya masih dapat ditangguhkan pada waktu
yang akan datang atau dapat dipersiapkan dari sekarang, tanpa mengganggu kebutuhan sekarang.
Kebutuhan masa yang akan datang (masa depan) berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pada
kemudian hari. Seseorang dapat mempersiapkan kebutuhan ini agar pemenuhannya pada masa yang
akan datang mencapai kepuasan. Contoh kebutuhan masa depan, antara lain menabung untuk biaya
melanjutkan pendidikan atau menabung untuk membeli rumah.

e.Kebutuhan Berdasarkan Wujud


Berdasarkan wujudnya, kebutuhan dapat dibedakan menjadi kebutuhan material dan kebutuhan
spiritual.

1 ) Kebutuhan material
Kebutuhan material adalah kebutuhan berupa alat-alat yang dapat diraba, dilihat, dan mempunyai
bentuk. Kebutuhan material berwujud nyata dan dapat dinikmati langsung. Contoh: makan nasi dapat
kita rasakan kenikmatannya, minum air dapat menghilangkan dahaga dan rumah sangat nyaman untuk
berlindung.

2 ) Kebutuhan spiritual
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan yang dihubungkan dengan benda-benda tak berwujud.
Kebutuhan ini tidak bisa diraba, dilihat, dan berbentuk tetapi bisa dirasakan dalam hati.
3.Alat Pemenuhan Kebutuhan Manusia / Alat Pemuas Kebutuhan
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas jumlahnya tersebut dapat terpenuhi dengan alat pemuas
kebutuhan. Alat pemuas kebutuhan adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Alat pemuas kebutuhan dapat berupa barang dan jasa.Barang adalah alat
pemenuhan kebutuhan yang berwujud (dapat dilihat), contohnya makanan, pakaian, sepatu, tas, buku
tulis, dan sebagainya. Sedangkan jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berwujud (tidak
dapat dilihat), contohnya jasa dokter, guru, tukang parkir, dan sebagainya. Alat pemuas kebutuhan
dapat dikelompokkan berdasarkan kelangkaan, tujuan penggunaan, hubungan dengan benda lain, segi
jaminannya, dan proses pembuatan. Berikut adalah jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.

1.Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Kelangkaan


Pengelompokan alat pemuas kebutuhan berdasarkan ketersediaannya dapat dibedakan menjadi benda
ekonomi, benda bebas, dan benda illith.
a. Barang Ekonomi
Barang ekonomi adalah barang yang dibutuhkan jumlahnya terbatas namun peminatnya banyak
sehingga untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan. Pengorbanan yang dikeluarkan biasanya
berupa uang(membelinya) atau waktu. Contoh barang ekonomi seperti makanan, minuman, televisi,
pakaian, dan sebagainya.
b. Barang Bebas
Barang bebas adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya melimpah dan untuk mendapatkannya
tidak perlu pengorbanan. Oleh karena tersedia dalam jumlah besar, seseorang dapat mengambilnya
begitu saja dengan bebas. Contoh barang bebas antara lain air di sungai atau di laut, udara di sekitar
kita, es di daerah kutub, pasir di padang pasir, dan sinar matahari. Semuanya itu dapat diperoleh
secara gratis.
c. Barang Illith
Barang illith adalah benda yang jumlahnya berlebihan sehingga dapat membahayakan dan
mendatangkan bencana. Oleh karena itu, perlu dikurangi penggunaannya. Contohnya air, jika dalam
jumlah yang sedikit dapat berguna bagi kehidupan manusia, namun bila jumlahnya berlebihan dapat
menyebabkan banjir. Contoh lainnya api, jika api yang digunakan kecil dapat digunakan untuk
memasak atau penerangan, tetapi ketika api itu besar dapat mendatangkan bencana kebakaran.

2.Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Tujuan Penggunaan


Pengelompokan alat pemenuhan kebutuhan berdasarkan tujuan penggunaannya dapat dibedakan
menjadi benda produksi dan benda konsumsi.
a. Barang Konsumsi
Barang konsumsi adalah barang-barang yang langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Barang konsumsi dapat langsung dikonsumsi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup. Barang konsumsi juga disebut barang siap pakai karena manfaatnya langsung dapat dirasakan
konsumen. Contoh benda konsumsi antara lain: nasi, buku pelajaran, televisi, radio, komputer.
b. Barang Produksi
Barang produksi adalah barang yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang
kebutuhan manusia. Barang produksi juga disebut barang modal. Contoh barang produksi antara lain:
mesin tetas dapat digunakan peternak untuk menetaskan telur ayam atau itik. Mesin Rice Mill /
penggiling padi, yang digunakan untuk menggiling padi menjadi beras dan bekatul.
1. Barang Berdasarkan Proses Produksi
Pengelompokan alat pemenuhan kebutuhan berdasarkan proses pembuatannya dapat dibedakan
menjadi barang mentah, setengah jadi, dan barang jadi.
a. Barang Mentah
Barang mentah (raw material) adalah barang yang digunakan sebagai bahan baku atau bahan dasar
untuk diproses menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Barang ini bernilai guna tinggi jika
telah diolah terlebih dahulu. Contoh bahan mentah seperti kapas, getah karet, kulit domba, kayu, dan
beras. Bahan-bahan tersebut masih memerlukan pengolahan lebih lanjut bila kita membutuhkannya.
b. Barang Setengah Jadi
Barang setengah jadi adalah barang yang masih memerlukan proses produksi untuk dijadikan bahan
siap pakai atau bahan jadi. Agar bernilai guna tinggi, barang setengah jadi perlu diproses kembali.
Contoh barang setengah jadi, antara lain benang untuk membuat kain, kain untuk membentuk
pakaian, kulit untuk membuat tas, dan sebagainya.
c. Barang Jadi
Barang jadi adalah barang yang siap untuk digunakan dan merupakan hasil akhir dari produksi.
Barang jadi telah menjalani rangkaian proses produksi sehingga tercipta produksi yang siap
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Contoh barang jadi, antara lain pakaian, sepatu,
kendaraan, dan peralatan elektronik.

3.Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Segi Jaminannya


Berdasarkan segi jaminan pinjaman, alat pemenuhan kebutuhan dibedakan menjadi benda bergerak
dan tidak bergerak.
a. Benda bergerak
Benda yang dapat dipindah-pindahkan tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk
mendapatkan kredit jangka pendek (jangka waktu kurang dari 1 tahun) disebut benda bergerak.
Contoh benda bergerak antara lain: mobil, perhiasan, dan barang-barang elektronik.
b. Benda tidak bergerak
Benda yang tidak dapat dipindah-pindahkan tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk
memperoleh kredit jangka panjang dinamakan benda tidak bergerak. Contoh barang tidak bergerak
antara lain tanah dan gedung.

4.Barang Menurut Hubungan dengan Barang Lain


Pengelompokan alat pemenuhan kebutuhan menurut hubungannya dengan barang lain diuraikan
sebagai berikut.
a. Barang Substitusi
Barang substitusi (pengganti) digunakan untuk menggantikan fungsi barang lain. Barang ini bersifat
saling menggantikan barang lainnya. Misalnya, gas menggantikan minyak tanah sebagai bahan
bakar, busway menggantikan mobil pribadi sebagai sarana transportasi untuk mengurangi kemacetan
lalu lintas, dan sagu menggantikan beras sebagai makanan pokok.
b. Barang Komplementar
Barang komplementer (pelengkap) berguna jika digunakan secara bersamaan dengan barang lainnya.
Barang tersebut akan memiliki nilai guna tinggi jika digunakan secara bersama-sama dengan barang
lain. Misalnya, mobil dapat berjalan jika diisi bensin, pena dengan tinta, roti akan lebih enak jika
diolesi selai, teh dengan gula, tayangan televisi dapat ditonton jika ada stasiun pemancarnya,
dan handphone dengan simcard.

PELAKU KEGIATAN EKONOMI

A.Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi


1.      RUMAH TANGGA KELUARGA
Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota
keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku ekonomi yang cakupan
wilayahnya paling kecil adalah pemilik berbagai faktor produksi,antara lain tenaga kerja, tenaga
usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan).
Faktor-faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor
perusahaan. Karena mereka telah memberikan tenaga mereka untuk membantu menghasilkan barang
atau jasa. Pada saat rumah tangga keluarga bekerja, mereka akan memperoleh penghasilan.
Penghasilan yang diperoleh rumah tangga keluarga dapat berasal dari usaha-usaha berikut ini.
         Usaha sendiri,
         Bekerja pada pihak lain,
         Menyewakan faktor-faktor produksi,
         Penghasilan-penghasilan yang diperoleh rumah tangga keluarga tersebut dapat digunakan untuk
dua tujuan, yaitu membeli barang atau jasa dan ditabung.
a.       Membeli berbagai Barang atau Jasa (Konsumsi)
Perbedaan-perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
1)      Kebiasaan hidup
2)      Jumlah anggota keluarga
3)      Status social
4)      Lingkungan
5)      Pendapatan
b.      Disimpan/Ditabung
Sisa penghasilan yang digunakan untuk konsumsi dapat disimpan atau ditabung. Kegiatan menabung
dilakukan untuk memperoleh dividen (bunga). Di samping itu kegiatan menabung dapat berfungsi
sebagai cadangan dalam menghadapi berbagai kemungkinan buruk di masa depan.

2.      PERUSAHAAN
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan
tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan
ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan
distribusi. Perusahaan adalah tempat berlangsungnya proses produksi. Dengan demikian, kegiatan
pokok yang dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Hal ini juga
sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku ekonomi yang berperan sebagai produsen.
Berdasarkan lapangan usahanya, perusahaan yang ada dalam perekonomian dapat dibedakan menjadi
tiga golongan, yaitu industri primer, industri sekunder, dan industri tersier.
a.       Industri Primer
Industri primer adalah perusahaan yang mengolah kekayaan alam dan memanfaatkan faktor-faktor
produksi yang disediakan oleh alam. Contohnya, pertanian, pertambangan, perikanan, kehutanan,
peternakan.
b.      Industri Sekunder
Industri sekunder adalah perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang industri atau perusahaan-
perusahaan yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi dan siap untuk dikonsumsi
masyarakat. Contohnya: perusahaan mobil, sepatu, pakaian, dan lain lain.
c.       Industri Tersier
Industri tersier adalah industri yang menghasilkan jasa-jasa perusahaan yang menyediakan
pengangkutan (transportasi), menjalankan perdagangan, memberi pinjaman, dan menyewakan
bangunan.

3.      PEMERINTAH
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti
halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang
melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
a.       Kegiatan Konsumsi Pemerintah
Pemerintah dalam menjalankan tugasnya membutuhkan barang dan jasa. Kegiatan konsumsi
pemerintah dapat berupa kegiatan membeli alat-alat tulis kantor, membeli alat-alat kedokteran,
membeli peralatan yang menunjang pendidikan, menggunakan tenaga kerja untuk melaksanakan
tugas-tugas pemerintah, dan sebagainya.
b.      Kegiatan Produksi Pemerintah
Pemerintah ikut berperan dalam menghasilkan barang dan atau jasa yang diperlukan dalam rangka
mewujudkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33
ayat (2), yang berbunyi: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pelaksanaan peran pemerintah dalam kegiatan produksi
diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir di seluruh sektor perekonomian. Sebagai pelaksana
kegiatan produksi pemerintah mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Berikut ini maksud
dan tujuan pendirian BUMN berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2003.
         Memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara
pada khususnya.
         Mencari keuntungan.
         Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan atau jasa yang bermutu
tinggi dan memadai bagi orang banyak.
         Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan
koperasi.
         Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat.
c.       Kegiatan Distribusi Pemerintah
Selain melakukan kegiatan konsumsi, pemerintah juga berperan dalam kegiatan distribusi. Berikut ini
kegiatan-kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah.
         Menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membantu kegiatan operasional yang
ada di sekolah. Misalnya mengenai penyediaan buku-buku pelajaran, dan sebagainya.
         Memberi bantuan kepada rakyat miskin berupa penyaluran raskin (beras rakyat miskin) melalui
BULOG. Selain melakukan kegiatan pokok-pokok ekonomi, pemerintah juga berperan sebagai
pengatur dan pelaksana kebijakan. Peran pemerintah sebagai pengatur yaitu dengan mengeluarkan
berbagai peraturan yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Tujuan dibuatnya peraturan adalah
agar kegiatan-kegiatan ekonomi dijalankan secara wajar dan tidak merugikan masyarakat. Sebagai
contoh peraturan mengenai impor barang. Pemerintah menetapkan berbagai tarif masuk barang. Hal
ini dimaksudkan agar barang-barang yang berasal dari luar negeri tidak mudah masuk ke Indonesia.
Peraturan-peraturan pemerintah lainnya masih banyak, seperti peraturan pendirian industri, peraturan
ekspor, perbaikan lalu lintas, kebijakan fiskal dan moneter, dan berbagai peraturan kegiatan ekonomi
lainnya.

4.      MASYARAKAT
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar
negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian, karena berhubungan dengan
transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun juga
berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri, akan tampak pada aktivitas berikut
ini.
a.       Membeli barang-barang yang tidak diproduksi oleh masyarakat dalam negeri.
b.      Menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh negara, seperti bandara, stasiun, pasar, dan
sebagainya.
c.       Menikmati objek-objek wisata negara lain seperti pegunungan, pantai, candi, dan objek-objek yang
lainnya.
d.      Menggunakan tenaga kerja-tenaga kerja dari negara lain.
Masyarakat juga melakukan kegiatan produksi. Kegiatannya akan tampak pada aktivitas berikut ini.
a.       Masyarakat luar negeri menghasilkan barang yang tidak diproduksi oleh negara lain.
b.      Melakukan penanaman modal di negara lain.
c.       Memberikan pinjaman kepada negara yang membutuhkan.
d.      Mengirimkan tenaga kerja dan tenaga ahli ke negara-negara yang membutuhkan.
Melalui kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri akan memberikan pengaruh yang
cukup besar bagi perekonomian suatu negara. Berikut ini beberapa peran masyarakat luar negeri dalam
kegiatan ekonomi.
a.       Melalui kegiatan perdagangan (kegiatan ekspor impor) dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di negara yang bersangkutan.
b.      Adanya tukar-menukar tenaga kerja antarnegara dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja,
sehingga dapat meningkat mutu serta jumlah barang yang dihasilkan.
c.       Membuka lapangan kerja baru.
d.      Meningkatkan keuangan atau pendapatan negara berupa devisa.
Para pelaku ekonomi (rumah tangga, masyarakat luar negeri, perusahaan, dan negara) pada dasarnya
mempunyai hubungan yang sangat erat.
5.      KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada
asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD
1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi
berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dalam sistem perekonomian nasional.

B.     Peranan Pelaku Ekonomi


Setiap negara mempunyai permasalahan ekonomi dan setiap negara mempunyai cara tersendiri dalam
mengatasinya. Ada negara yang dengan tegas menentukan bahwa pemerintah yang harus mengatasi
setiap masalah ekonomi, dan pemerintahlah pula yang mengatur semua kegiatan ekonomi. Sebaliknya
ada negara yang berpendapat bahwa dalam mengatasi setiap masalah ekonomi dan mengatur semua
kegiatan ekonomi diserahkan pada pihak swasta. Selain itu ada juga negara yang mencari jalan tengah
antara keduanya. Bagaimana setiap negara menjawab permasalahan-permasalahan ekonomi
menunjukkan sistem ekonomi yang dianutnya. Dalam rangka menjalankan sistem ekonominya,
negara akan membutuhkan pelakupelaku ekonomi. Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan
mengenai bagaimana bentuk-bentuk sistem ekonomi yang ada di dunia dan siapa saja pelaku-pelaku
ekonominya.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Jadi berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pelaku Ekonomi dan Pemerintah sama sama
memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan Perekonomian di Indonesia untuk
mewujudkan kesejahteraan bersama segenap masyarakat Indonesia yang merata hingga ke
pelosok.Keterkaitan hubungan antara Para Pelaku Ekonomi dan Pemerintah sebagai pemegang
Kebijakan sangat saling tergantung di dalam membangun Perekonomian yang mapan dan sinergi
dalam pemenuhan kebutuhan Masyarakat pada umumnya.Demikian pula Pemerintah mampu
memberikan proteksi(perlindungan) bagi Pelaku Ekonomi untuk bisa bersaing di Era pasar
Globalisasi dewasa ini.

Anda mungkin juga menyukai