Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MANOVA
Dosen Pembimbing :
Dr. Putri Yuanita, M.Ed
Disusun Oleh :
Aulia Wahyuni Hendrianti 1805124381
5A
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana hasil uji multivariat normal pada data nilai
kognitif dan nilai afektif siswa dengan tingkat kecerdasan IQ siswa.
2. Untuk mengetahui bagaimana hasil uji kesamaan matriks kovarians pada
data nilai kognitif dan nilai afektif siswa dengan tingkat kecerdasan IQ
siswa.
3. Untuk mengetahui bagaimana hasil uji manova pada data nilai kognitif dan
nilai afektif siswa dengan tingkat kecerdasan IQ siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengukuran Pengukuran
Jumlah Jumlah
Untuk Untuk
Teknik Tujuan Variabel Variabel
Variabel Variabel
Tergantung Bebas
Tergantung Bebas
Untuk menganalisis secara bersmaan
Regresi
pengaruh beberapa variable bebas terhadap 1 2 atau lebih Interval Interval
Berganda
satu variable tergantung
Untuk memprediksi probabilitas suatu
Analisis obeyek-obyek atau individu-individu yang
1 2 atau lebih Nominal Interval
Diskriminan dimiliki oleh beberapa kategori yang berbeda
didasarkan pada bebrapa variable bebas
Korelasi Untuk menentukan tingkat hubungan linear
2 atau lebih 1 Interval Interval
Kanonikal dua perangkat beberapa variable
Untuk menentukan apakah terdapat
perbedaan signifikan secara statistik pada
MANOVA 2 atau lebih 1 Interval Nominal
beberapa variable yang terjadi secara serentak
antara dua tingkatan dalam satu variabel
statistik uji U,
dimana (JKK) = matriks varians kovarians kekeliruan
dan (JKPr) = matriks varians kovarians perlakuan
2. Uji telusur dari lawley Hotelling dengan statistik LH tr (JKK) -1 (JKPr) ,
dimana (JKK)-1 adalah invers dari matriks varians kovarians kekeliruan,
sedang (JKPr) adalah matrik varians kovarians perlakuan yang
bersangkutan.
3. Uji akar maksimum dari Roy, dengan statistik uji R = akar
karakteristik maksimum dari (JKK)-1 (JKPr)
3.
4.
5.
dengan rumus :
grafik dari merupakan kurva atau garis lengkung, atau biasanya
dikatakan bentuk lonceng (irisan bentuk lonceng).
Pada situasi multivariat, yang terlibat adalah sekelompok variabel
dimana
( X )' 1 ( X )
berditribus 2 . Berdasarkan sifat ini maka pemeriksaan
i p
distribusi multinormal dapat dilakukan dengan cara membuat q-q plot dari
nilai d
X X )' S 1 ( X X , i 1,..., n .
2 i
i
Tahapan dari pembuatan q-q plot ini adalah sebagai berikut (Johnson,
1990):
1. Menentukan nilai vektor rata-rata : X
8. Jika scatter-plot ini cenderung membentuk garis lurus dan lebih dari 50 %
)
nilai d 2 2
i
p , 0 .50
dimana
:
- Xi = objek pengamatan ke i
- n = banyak pengamatan
- S-1 = invers matrik varians kovarians yang berukuran p x p
- p = banyak variabel
Selain dengan memeriksa nilai jarak Mahalanobis setiap pengamatan
dengan vektor rata-ratanya. Menurut Mardia (1974) di dalam Rencher (1995)
pemeriksaan kemultinormalan data dapat juga dikaji melalui nilai
multivariate
1 n n
skewnewss ( 1,
) dan kurtosisnya ( 2,
) b1 , p n2
g i3 dan
p p j
b b
i1j1
n
1
b 2,p
g ii
2
sedangkan g (X i
X )' S 1 ( X j X ) Jika
n i1 ij
X i , X 2 ,..., X p
dikatakan berditribusi normal multivariat maka :
- z ( p 1)( n 1)( n 3 )
b1 , berditribusi dan
2
6 ( n 1)( p 1) 6
1 p ( p 1 )( p 2 ) / 6
p
b 2,p p ( p 2 )
- z
2
8p(p2)/n
berdistribusi normal baku.
- H1 : i untuk
j
ij
Statistik uji : k
1 k
hitun v
2
1 l S pool
g 2 (1 c )1
v i ln S
n
i
i1 ii 1
2 i 2
k
v i
S
k1 1 2p23p1
i i
dan S poo
i1
c v vi n1 Terima
k 1 k 6 ( p 1)( k 1)
l
v
i1
i vi
i1 i
i 1
hitung
2
1
(k1)p(p1
2
Uji Independensi
ANOVA
Pemeriksaan Asumsi
Manova
PEMBAHASAN DAN ANALISA
3.1 Pembahasan
Proses Pengambilan Keputusan MANOVA
Proses melakukan analisis multivariate varian mirip dengan banyak
teknik multivariate lainnya, sehingga dapat digambarkan melalui 6-proses.
Tahap 1 : Tujuan MANOVA
Pemilihan MANOVA didasarkan pada keinginan untuk menganalisis
hubungan ketergantungan yang direpresentasikan sebagai perbedaan dalam
serangkaian ukuran dependen.
Memilih Treatment
Dalam hal ini, variable independen ditentukan dalam desain
percobaan atau termasuk dalam desain percobaan lapangan atau kuesioner.
Jenis Treatment. Cara yang paling tepat untuk menghitung pengaruh
adalah blocking factor, yang merupakan karakteristik menggunakan post
hoc untuk mengelompokkan responden. Tujuannya adalah untuk
mengelompokkan responden agar memperoleh homogenitas dalam
kelompok dan mengurangi sumber MSw varian. Ringkasnya, karakteristik
nonmetric apapun dapat dimasukkan langsung ke dalam analisis untuk
memperhitungkan dampaknya terhadap tindakan tergantung. Namun, jika
variabel Anda ingin mengontrol adalah metrik, mereka dapat dimasukkan
sebagai kovariat
Jumlah Treatmen. Salah satu keuntungan dari teknik multivatiate
adalah penggunaan beberapa variabel dalam analisis tunggal. Untuk
MANOVA, bagian ini berkaitan dengan jumlah variabel dependen yang
dapat dianalisis secara bersamaan. Tapi bagaimana dengan jumlah treatment
(jika variable independen?) Meskipun ANOVA dan MANOVA dapat
menganalisis beberapa treatment dalam satu waktu, beberapa hubungan
pertimbangan terkait sejumlah treatmen dalam analisis:
a. Jumlah Bentukan Sel. Sebagaimana dijelaskan dalam contoh kita
sebelumnya, jumlah sel adalah produk dari jumlah tingkat untuk setiap
perlakuan. Sebagai contoh, jika kita memiliki dua treatment dengan dua
tingkat masing-masing dan satu pengobatan dengan empat tingkat, total 16
sel (2 x 2 x 4 = 16) akan terbentuk. Mempertahankan ukuran sampel yang
cukup untuk setiap sel (dengan asumsi 20 responden per sel) maka akan
membutuhkan jumlah sampel 320.
b. Menciptakan Efek Interaksi. Dilain waktu banyak perlakuan yang
digunakan, efek interaksi adalah diciptakan. Istilah interaksi menjelaskan
keterkaitan 2 atau lebih perlakuan. Sederhananya, menjelaskan tentang
perbedaan antara grup dari satu treatment tergantung pada nilai atau
treatment yang lain. Istilah interaksi diciptakan pada setiap kombinasi dalam
variable treatment. Two-way interaction adalah variable yang diambil 2
sekaligus. Three-way interaction adalah kombinasi dari 3 variabel, dan
seterusnya. Urutan treatment menentukan kemungkinan istilah interaksi.
Bagan di bawah ini menunjukkan interaksi menciptakan dua, tiga, dan
empat independent variable.
H 1:
Matrik varians covarians tidak homogen
Hipotesis
H=
0
Kedua variabel Y ( nilai kognitif dan nilai afektif)
mempunyai matrik varian-kovarian yang sama variabel X (tingkat
kecerdasan IQ).
H :1 Kedua variabel Y ( nilai kognitif dan nilai afektif) mempunyai
matrik varian-kovarian yang berbeda variabel X (tingkat
kecerdasan IQ).
Kriteria Keputusan
Jika angka sig. > 0,05, maka H diterima
0
Output
Dari table terlihat nilai Box’M=12,186 dengan nilai signifikasi
0,254. Karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka H 0
diterima.
d. Tabel Manova
Tabel Multivariate Test dibawah ini menjelaskan pengujian perbandingan
rata-rata komponen kognitif dan komponen afektif secara bersamaan
dengan komponen IQ. Terdapat uji statistic, yaitu Pillai’s Trace, Wilk’s
Lamda, Hotelling Trace, dan Roy’s Largers.
Hipotesis
H=
0
variabel X (tingkat kecerdasan IQ) tidak menunjukkan
perbedaan pada kedua variabel Y (nilai kognitif dan nilai afektif).
H1: variabel X (tingkat kecerdasan IQ) menunjukkan perbedaan
pada kedua variabel Y ( nilai kognitif dan nilai afektif).
Kriteria Keputusan
Jika angka sig. > 0,05, maka
H diterima
0
Hipotesis
Hipotesis untuk variabel Y dan X secara individu
Untuk faktor X dan Y1 (nilai kognitif)
H=
0
Rata-rata variabel Y (nilai kognitif) tidak menunjukkan
perbedaan pada variabel X (Komponen IQ).
H=
1
Rata-rata variabel Y (nilai kognitif) menunjukkan
perbedaan pada variabel X (Komponen IQ).
Untuk faktor X dan Y2 (nilai afektif)
H=
0
Rata-rata variabel Y (nilai afektif) tidak menunjukkan
perbedaan pada variabel X (tingkat kecerdasan IQ).
H=
1
Rata-rata variabel Y (nilai afektif) menunjukkan
perbedaan pada variabel X tingkat kecerdasan IQ).
Kriteria Keputusan
Jika angka sig. > 0,05, maka
H diterima
0