Anda di halaman 1dari 4

PERILAKU PROSOSIAL MELALU MEDIA SOSIAL

Disusun guna memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Psikologi Sosial
Dosen pengampu Dr. Mochamad Widjanarko S.Psi, M.Si

Disusun Oleh :
Idda Rismawati (202060008)
Riani Anjani Putri (202060043)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Media sosial merupakan salah satu contoh dari perkembangan teknologi di bidang
komunikasi dan informasi yang saat ini digunakan oleh sebagian besar masyarakat di dunia.
Sebuah survei dilakukan oleh We are Social pada tahun 2017 yang menyebutkan bahwa dari
populasi manusia di dunia saat ini yang berjumlah 7 miliah terdapat 4 miliyar manusia
merupakan pengguna aktif media sosial dengan 3 miliyar merupakan pengguna aktif yang
mengakses melalui telepon genggam. Istilah media sosialtersusun dari dua kata, yakni “media”
ydiartikan sebagai alat komunikasi (Laughey, 2007; McQuail, 2003). Sedangkan kata “sosial”
diartikan sebagai kenyataan sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang memberikan
kontribusi kepada masyarakat. Pengguna media sosial terbanyak di Indonesia ditempati oleh usia
dewasa awal yang berkisar antara 19-34 tahun sebesar 49,52%. Dewasa awal sendiri dimulai dari
usia 18 hingga 40 tahun, terjadi perubahan-perubahan fisik, psikologis, dan kemampuan
reproduktif (Harlock dalam Juditha, 2011).

Media sosial selain digunakan sebagai tempat seseorang untuk mengeluarkan apa yang
dipikirkan, dirasakan, dan diharapkan dapat digunakan sebagai tempat untuk berkomunikasi
dengan orang laun, memperoleh edukasi, eksplorasi diri, berbelanja bermain game, media
hiburan, bisnis hingga berpolitik. Penggunaan media sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai
tempat untuk melakukan perilaku prososial. Perilaku prososial adalah suatu perilaku yang
memberikan keuntungan bagi orang lain, namun keuntungan tersebut tidak dapat dirasakan oleh
pelaku secara langsung (Staub dalam Baron & Byrne, 2005). Perilaku prososial mencakup
kategori yang lebih luas, meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan
untuk menolong orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif si penolong. Perilaku prososial
berkisar dari tindakan altruisme yang tanpa pamrih atau tidak mementingkan diri sendiri. Sampai
tindakan menolong yang sepenuhnya dimotivasi oleh diri sendiri.

Pada umumnya orang-orang melakukan perilaku prososial secara langsung kepada orang
yang akan dibantu, tetapi dengan adanya kemajuan teknologi dan zaman sekarang ini pada
akhirnya perilaku prososial juga dapat dilakukan melalui media sosial. Perilaku prososial melalui
media media sosial dapat dilakukan dalam berbagai cara yaitu melakukan kegiatan me-retweet
status orang lain yang ada di media sosial twitter (Puspita & Gumelar, 2014) dan memberikan
komentar yang membangun pada unggahan orang lain juga merupakan prososial.

Berdasarkan fenomena diatas muncu pertanyaan mengenai perilaku prososial melalui media
sosial terutama pada penggunaan media sosial itu sendiri yaitu Apa saja bentuk-bentuk perilaku
prososial yang dilakukan melalui media sosial? Apa saja alasan yang membuat pengguna media
sosial melakukan perilaku prososial? Faktor apa saja yang mempengaruhi para pengguna untuk
melakukan perilaku prososial melalui media sosial?

B. Tujuan
1. Membuat assesmen sosial terhadap masalah yang kami angkat yakni “Perilaku
Prososial dalam Media Sosial”.
2. Mengembangkan kepekaan terhadap masalah sosial yang terjadi di sekitar kita.
3. Meningkatkan kapasitas intelektual mahasiswa.
4. Melaksanakan poin-poin tri dharma yakni pembelajaran, penelitian, dan pengabdian
masyarakat.
C. Manfaat
 Secara teoritis : meningkatkan pemahaman kepada teori psikologi sosial yang kami
sekaligus mengembangkan teori yang kami pakai.
 Secara praktis : mengasah skill untuk mengimplementasikan assesmen sosial sekaligus
kapasitas keilmuan saya secara praktis.
D. Tinjauan Pustaka
a. Perilaku prososial
Perilaku prososial umumnya dikenal sebagai perilaku menolong atau membantu, akan
tetapi pada perilaku prososial terdapat maksud untuk mengubah keadaan fisik atau
psikologis orang yang ditolong agar menjadi lebih baik sehingga hal ini menimbulkan
konsekuensi positif bagi kesejahteraan fisik maupun psikis untuk orang yang dibantu.
Perilaku prososial juga mencakup tindakan yang memberi keuntungan pada orang yang
ditolong misalnya berbagi, menghibur, sampai menolong orang lain dalam mencapai
tujuannya sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku prososial bertujuan untuk
meningkatkan kebahagiaan orang lain, karena melakukan tindakan prososial juga turut
mensejahterakan kehidupan penerima bantuan (Bashori, 2017).
Terdapat tiga norma yang paling penting perilaku proposial yaitu (Myers, 2012:187-
197)
- Norma tanggung jawab sosial
- Norma timbal balik
- Norma keadilan sosial
b. Faktor – faktor penentu perilaku prososial
- Situasi, meliputi kehadiran orang lain, sifat lingkungan, fisik, dan tekanan
keterbatasan waktu.
- Karakteristik penolong, meliputi faktor kepribadian, suasana hati, rasa bersalah,
distres diri (reaksi pribadi kita terhadap orang lain-perasaan terkejut, cemas, takut,
prihatin, tidak berdaya) serta sikap empatik (perasaan simpati dan perhatian
terhadap orang lain).
- Karakteristik orang yang membutuhkan pertolongan, misalnya menolong orang
yang kita sukai, menolong orang yang pantas ditolong.

Anda mungkin juga menyukai