Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT”

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
1. Annisa Nurramadhani (P 101 19 059)
2. Kur’anna Mokoagow (P 101 19 047)
3. Miptahul Jannah (P 101 19 053)
4. Inayah Putrianingsih (P 101 19 065)
5. Dewi Fadila (P 101 19 077)
6. Abdul Malikul Mulki (P 101 19 071)

Dosen Pengajar:
Drg. Hermiyanti, M.Kes

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Drg. Hermiyanti, M.Kes
selaku dosen mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
tugas ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Demikianlah tugas ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi semuanya.

Palu, 17 Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................2
1.3 Manfaat..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Identifikasi Masalah.............................................................3
2.2 Manfaat Dalam Mengidentifikasi Masalah............................................4
2.3 Sumber Permasalahan ...........................................................................4
2.4 Faktor Masalah Pendekatan H.L. Blum.................................................5
2.5 Langkah – langkah Pendekatan H.L. Blum...........................................6
2.6 Metode Dalam Mengidentifikasi Masalah.............................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
3.1 Kesimpulan..........................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permasalahan kesehatan adalah kesenjangan antara yang terjadi
dengan apa yang dikehendaki di bidang kesehatan. Identifikasi permasalahan
kesehatan merupakan bagian utama dari siklus pemecahan masalah, dimana
siklus pemecahan masalah merupakan proses yang terus menerus yang
ditunjukkan untuk pembangunan bidang kesehatan dan proses perbaikan
pelayanan kesehatan secara berkelanjutan dengan melibatkan semua
komponen masyarakat (Ristiawati, 2015).
Kesehatan dapat diartikan sebagai sebuah investasi penting untuk
mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam
upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang
sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah
salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan sebagaimana
dituangkan dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
ditetapkan bahwa, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi (Ristiawati, 2015).
Masalah kesehatan di komunitas dapat ditanggulangi dengan
perencanaan program yang baik berdasarkan masalah nyata di lapangan.
Tahap awal dalam membuat program-program kesehatan di suatu komunitas
atau wilayah dimulai dengan mengidentifikasi masalah kesehatan agar
program yang dibuat tepat tujuan, tepat sasaran, efisien dan efektif. Pada
keterampilan klinik ini, mahasiswa akan diperkenalkan langkah-langkah
dalam mengidentifikasi masalah kesehatan, menentukan prioritas masalah
kesehatan, merumuskan masalah kesehatan, dan menentukan akar penyebab
masalah kesehatan sebagai dasar pembuatan rencana kerja program di
fasilitas pelayanan kesehatan primer (Kedokteran komunitas, 2016).

1
Persoalan masalah ialah segala sesuatu yang dihadapi atau dirasakan
seseorang yang menimbulkan dalam diri orang yang bersangkutan suatu
keinginan atau kebutuhan untuk membahasnya, mencari jawabannya atau
menetapkan cara penyelesaiannya (Kedokteran komunitas, 2016).
Identifikasi permasalahan kesehatan mencakup aspek Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Angka Kematian
Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita
(AKABA) (Ristiawati, 2015).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu identifikasi masalah?
2. Apa saja manfaat identifikasi masalah?
3. Apa saja sumber permasalahan ?
4. Apa saja faktor masalah pendekatan H. L. Blum ?
5. Bagaiamana langkah-langkah identifikasi pendekatan H. L. Blum ?
6. Bagaimana metode dalam mengidentisikasi masalah?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian identifikasi masalah
2. Untuk mengetahui manfaat dalam mengidentifikasi masalah
3. Untuk mengetahui sumber permasalahan yang biasa terjadi
4. Untuk mengetahui faktor masalah pendekatan H.L. Blum
5. Untuk mengetahui langakah-langkah pendekatan masalah menurut teori
H.L Blum
6. Memahami dan mengetahui metode yang digunakan dalam
mengidentifikasi masalah

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah sebagai bagian dari proses penelitian dapat
dipahami sebagai upaya untuk mendefinisikan masalah (problem) dan
membuat defiisi tersebut bisa diukur (measurable) sebagai langkah awal
penelitian. Identifikasi masalah menyediakan platform untuk menyelidiki
berbagai intervensi dan menghasilkan opsi. Inisiatif yang dikembangkan
dalam langkah-langkah kerangka kerja selanjutnya harus mengatasi masalah
yang diidentifikasi di sini. Proses identifikasi masalah melibatkan
pengembangan pernyataan rumusan masalah yang jelas dan langsung yang
dapat dihubungkan dengan tujuan dan sasaran spesifik yang telah
diidentifikasi. Pernyataan masalah diuji dan disempurnakan melalui analisis
yang lebih rinci yang dilakukan sebagai bagian dari penilaian masalah dan
penentuan prioritas (Boersma, 2011).
Identifikasi masalah (problem identification) ialah suatu proses dan
hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah. Dengan kata lain,
identifikasi masalah merupakan salah satu proses penelitian yang menjadi
langkah pertama dan terpenting yang harus dilakukan oleh setiap peneliti.
Secara umum, masalah penelitian harus dipahami sebagai beberapa kesulitan,
situasi yang tidak jelas yang dialami oleh peneliti dalam konteks praktis atau
teoretis dan ingin mendapatkan penjelasan yang nyata (Djoko Soesanto,
2003).
Pengertian Identifikasi Masalah Menurut Para Ahli, menurut Harsono
(2008), yaitu :
Adapun definisi identifikasi masalah menurut para ahli, antara lain adalah
sebagai berikut;
1. Suriasumantri, Identifikasi masalah ialah tahap permulaan dari
penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita
kenali sebagai suatu masalah.

3
2. Amien Silalahi, Identifikasi masalah merupakan usaha untuk mendaftar
sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya
bisa ditemukan jawabannya.
2.2 Manfaat Dalam Mengidentifikasi Masalah
Menurut Sudirman (2002), manfaat dalam mengidentifikasi masalah
dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Mengabungkan hasil data primer dan sekunder dan melakukan analisis
perbandingan dan analisis trend masalah Kesehatan kemudian membuat
list/daftar masalah apa saja yang terjadi di masyarakat
b. Meningkatkan pengertian, pemahaman dan keterampilan peserta dalam
melakukan analisis masalah dan penentuan penyebab masalah dengan
menggunakan pendekatan Blum
c. Untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kejadian suatu masalah dari berbagai aspek yaitu
lingkungan, perilku, pelayanan kesehatan dan herediter (kependudukan)
2.3 Sumber Permasalahan
Suatu masalah tidak harus menuntut atau menimbulkan suatu penelitian tetapi
penelitian dilakukan karena adanya masalah. Jadi seseorang yang akan
melakukan penelitian harus menentukan terlebih dulu masalahnya (Maidin,
1997).
Sumber permasalahan berada di dalam lingkungan tempat pengamat berada
atau dapat berada di jasmani pengamat. Menurut Azwar (1993), upaya untuk
melakukan pencarian dan pendataan masalah-masalah yang akan dibahas
dapat dilakukan dari sumber-sumber masalah sebagai berikut:
a. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian
b. Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan
c. Pengalaman Pribadi
d. Pertemuan Ilmiah: Seminar, Diskusi, Lokakarya, Konferensi dan lain-
lain
e. Pernyataan Pemegang Otoritas
f. Perasaan Intuitif Pribadi

4
Sumber persoalan adalah sesuatu yang obyektif, akan tetapi persoalan selalu
bersifat subyektif. Kejadian yang sama dapat menimbulkan persoalan yang
berbeda dalam diri pengamat yang berbeda (Reinke, A, 1994).
2.4 Faktor Masalah Pendekatan H. L. Blum
Menurut Sudirman (2002) dalam konsep Blum (Inputs for health) , dijelaskan
bahwa masalah atau derajat Kesehatan ditentukan oleh 4 faktor penentu
utama yaitu:
a. Lingkungan dan sanitasi Aspek lingkungan adalah faktor yang memiliki
pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan. Secara spesifik,
aspek lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan dapat
dikategorikan dalam aspek lingkungan fisik, biologis dan lingkungan
sosial.
1. Lingkungan fisik Termasuk dalam kategori lingkungan fisik adalah
suhu udara, kelembaban, penyinaran matahari, kebisingan, dll. Semua
aspek di atas mempengaruhi terjadinya penyakit dan tingkat kesehatan
masyarakat. Indikator yang digunakan sangat bervariasi tergantung
dari jenis data yang dipergunakan.
2. Lingkungann biologis Komponen yang termasuk dalam lingkungan
biologis adalah sanitasi, kuman penyakit, vector binatang ternak, dll.
Ada berbagai jenis indikator yang dapat digunakan dalam
menganalisis 13 lingkungan biologis seperti akses terhadap air bersih,
jumlah jamban, tempat pembuangan sampah, keberadaan vektor
penyakit
3. Lingkungan sosial ekonomi Informasi mengenai keadaan sosial
ekonomi masyarakat juga sangat bermanfaat dalam menganalisis
faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan.
Tingkat ekonomi masyarakat juga dapat menjadi indikator dari
kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan.
b. Perilaku kesehatan yang mempengaruhi derajat kesehatan juga sangat
diperlukan dalam analisis penyebab masalah. Yang dimaksud dengan

5
analisis perilaku kesehatan adalah konsep sehat-sakit dan juga
kepercayaan tentang kesehatan yang ada di masyarakat
c. Pelayanan Kesehatan Analisis terhadap pelayanan kesehatan merupakan
analisis untuk melihat adanya kesenjangan upaya kesehatan yang sedang
berjalan. Kesenjangan tersebut dapat terjadi pada input, proses dan
output. Analisis ini umumnya meliputi aspek ketenagaan, pembiayaan
dan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan. Input dalam upaya
kesehatan adalah tenaga, dana, sarana, kebijaksanaan, teknologi dan lain-
lain Analisis proses mencakup kegiatan untuk mencapai kapsitas cakupan
pelayanan kesehatan Analisis output mencakup sejauh mana tingkat
pencapaian program dan hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan suatu
program apakah sesuai dengan target atau tidak.
d. Genetik (dalam praktek sering diganti dengan faktor kependudukan) Data
faktor keturunan/hereditas yang mempengaruhi status kesehatan biasanya
sulit didapat. Oleh karena itu analisis faktor kependudukan dilakukan
dengan analsis demografi. Data demografis penting untuk menentukan
besaran masalah dan juga besaran target program
2.5 Langkah – Langkah Pendekatan H. L. Blum
Teori klasik H. L. Blum menyatakan bahwa ada empat faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan secara berturut-turut, yaitu: gaya hidup (life
style), lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), pelayanan kesehatan,
dan faktor genetik (keturunan). Keempat determinan tersebut saling
berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan seseorang. Sering yang
banyak menjadi perhatian adalah determinan pelayanan kesehatan
(Sudirman,2002).
1. Persiapan
a. Langkah Persiapan sarana/peralatan
- Siapkan papan tulis atau white board atau karton lebar, siapkan
pula kertas tempel atau flip chart.
- Siapkan alat tulis (spidol warna), penggaris (mistar) untuk
menggambar

6
- Siapkan alat tulis dan kertas di masing-masing meja
b. Persiapan ruang
Untuk mencari penyebab masalah dengan menggunakan
pendekatan Blum tidak diperlukan ruangan khusus, hanya saja
usahakan agar ruangan tetap terasa nyaman bagi para peserta.
c. Persiapan gugus tugas
Lakukan pembagian tugas, tentukan siapa yang bertugas
sebagai pencatat. Tugas pencatat adalah menuliskan berbagai masalah
yang ditemukan.
2. Pelaksanaan
Dalam proses analisis masalah dan penyebab masalah dengan
pendekatan Blum ini usahakan orang yang memiliki pengalaman yang
cukup mengenai masalah yang sedang dibahas. Untuk tingkat dinas
kabupaten yang harus dilibatkan adalah para kasubdin dan kasie Untuk
tingkat kecamatan yang harus dilibatkan adalah kepala puskesmas, dokter
puskesmas, bidan, perawat dan lain-lain.
3. Proses pelaksanaan
Langkah 1
Buatlah tabel Pengelompokan Faktor Determinan seperti dibawah ini:

Masalah Faktor Determinan

Lingkungan Perilaku Yankes Kependudukan

Langkah 2
a. Tuliskan masalah yang akan dianalisis dan dicari penyebab
masalahnya.
b. Lakukan analisis penyebab masalah untuk masing-masing faktor
determinan
Proses analisis penyebab dapat dilakukan dengan metode FGD atau
Brainstorming.

7
2.6 Metode Dalam Mengidentifikasi Masalah
a. Metode Fishbone
Fishbone analisis merupakan alat sistematis yang menganalisis
persoalan dan faktor-faktor yang menimbulkan persoalan tersebut.
Fishbone analysis atau fishbone diagram ini menampilkan keadaan
dengan melihat efek dan sebab-sebab yang berkontribusi pada efek
tersebut. Melihat dari definisi tersebut Fishbone Diagram kemudian
disebut sebagai cause-and-effect diagram (Arif Sugianto, 2012).
Diagram sebab akibat berkaitan dengan pengendalian proses
statistikal, di mana dapat mengidentifikasi penyebab suatu proses out of
control. Artinya, diagram sebab akibat ini dipergunakan untuk
menunjukkan faktor – faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas
(akibat) yang disebabkan oleh faktor – faktor penyebab itu. Diagram
sebab akibat ini sering juga disebut sebagai Diagram Tulang Ikan
(Fishbone diagram) karena bentuknya seperti kerangka ikan atau diagram
Ishikawa yang pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Kaoru Ishikawa
dari Universitas Tokyo pada Tahun 1953 (Arif Sugianto, 2012).

Diagram ini digunakan untuk mengkategorikan banyaknya


potensi penyebab masalah atau isu-isu dalam cara yang tertib dan dalam
mengidentifikasi akar penyebab. Penyebab digolongkan ke dalam
beberapa faktor yang diyakini sebagai sumber penyebab utama dari

8
masalah. Penyebab utama ini biasanya sebanyak 4 faktor utama.
Penyebab turunannya kemudian disusun berdasarkan hirarki
kepentingannya atau menurut detilnya, sehingga mampu mengungkap
dan menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi antar golongan
penyebab itu. Dengan demikian, diagram ini akan sangat bermanfaat
untuk menelusuri akar permasalahan, mengidentifikasi daerah dimana
dapat timbul masalah serius serta berguna untuk dipakai dalam
membandingkan kepentingan relatif berbagai penyebab masalah tersebut
(Arif Sugianto, 2012).
Metode yang digunakan dalam analisis tulang ikan (fishbone
analysis) yakni mencari akar masalah. Akar permasalahan dirumuskan
dalam prinsip 5M+2 atau dikategorikan dalam 7 kategori, yakni
Manpower, Machine, Method, Material, Media. Motivation (soft
competency) Money, menurut Arif Sugianto (2012) yaitu :
1. Manpower (Tenaga Kerja). Segala hal permasalahan yang terkait
dengan aspek tenagakerja dilihat dari aspek : lemahnya pengetahuan,
kurang ketrampilan, pengalaman, kelelahan, kekuatan fisik,
lambatnya kecepatan kerja, banyak tekanan kerja, stress dll.
2. Machine (Mesin, peralatan, Infrastruktur). Segala masalah yang
terkait dengan aspek peralatan, mesin maupun physical tools lainnya.
Misalnya : perawatan mesin-mesin, fasilitas pendukung mesin,
ketidaklengkapan mesin/peralatan, pengkalibrasian mesin/tools yang
tidak standar, daya tahan mesin yang lemah, kesulitan dalam
penggunaan mesin, mesin tidak useroperability, dst.
3. Methods (Metode dan prosedur kerja). Segala hal masalah terkait
dengan metode dan prosedur kerja. Misalnya prosedur kerja tidak
ada, prosedur kerja tidak jelas, metode sulit dipahami, metode tidak
standar, metode tidak cocok, metode yang bertentangan dengan
metode lainnya dll.
4. Materials (material bahan baku utama, bahan baku penolong).
Berkaitan dengan ketersediaan bahan baku utama atau bahan baku

9
penolong yang terkait dengan akar masalah, dengan melihat aspek:
kualitas bahan baku tidak sesuai standar, bahan baku tidak lengkap,
kuantitas bahan baku tidak seragam, ukuran dan spesifikasi tidak
standar dst.
5. Media (media, lingkungan kerja, waktu kerja). Melihat aspek tempat
kerja, waktu, lingkungan yang tidak mendukung. Biasanya yang
termasuk kategori ini adalah : tempat yang kurang bersih,
keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan kurang terang, ventilasi
dan peredaran udara buruk, faktor kebisingan suara, faktor lantai
yang licin/bergelombang/tidak rata dst.
6. Motivation (motivasi, soft competency). Berkaitan dengan sikap
kerja, perilaku kerja, budaya kerja yang tidak benar ataupun tidak
kondusif. Bisa digolongkan seperti : tidak kreatif, tidak proaktif,
tidak mau bekerjasama dst.
7. Money (uang dan finansial). Berkaitan dengan aspek keuangan dan
finansial yang belum mendukung dan mantap. Misalnya :
ketidaktersediaan anggaran.
Manfaat Diagram fishbone pertama digunakan sebagai alat
quality management tools dengan 5 (lima) kategori, menurut Sudirman
(2002) yakni : Manpower, Machine, Method, Material, Media.
Perkembangan manajemen lebih lanjut, memunculkan beberapa kategori
seperti Motivation (soft competency) dan Money (Uang).
Adapun kebutuhan-kebutuhan yang mendasari penggunaan
diagram fishbone menurut Sudirman (2002) adalah sebagai berikut:
a. Membantu mengidentifikasi akar penyebab masalah.
b. Membantu untuk mendapatkan ide-ide (gathering ideas) untuk
solusi.
c. Membantu untuk pencarian fakta lebih lanjut tentang masalah.
d. Pada diagram ini ada yang disebut sebagai tulang utama yaitu
yangmewakili akibat atau suatu masalah sedangkan tulang-tulang

10
yang lain disebut sebabsebab, lalu ada sub-sub tulang yang mewakili
sebab-sebab yang lebih rinci lagi dan seterusnya.
e. Merupakan alat untuk mengumpulkan ide atau input – input
kelompok, merupakan metode dasar dari “brainstorming terstruktur”.
f. Dengan mengeelompokkan penyebab – penyebab yang mungkin,
maka kelompok dapat memikirikan banyak kemungkinan daripada
hanya menfokuskan pada beberapa area tipikal.
g. Membantu dimulainya fase analyze dengan mengidentifikasi
beberapa penyebab yang menjadi “tersangka utama”
b. Lock Frame Analysis / Problem Tree
Analisis Pohon masalah merupakan analisa yang menunjukkan
masalah serta akar akibatnya, yang berarti menunjukkan keadaan
sebenarnya atau situasi yang tidak diharapkan. Analisis pohon masalah
membantu untuk menemukan solusi dengan memetakan sebab dan akibat
disekitar masalah utama untuk membentuk pola pikir, tetapi dengan lebih
terstruktur (Arif Sugianto, 2012).

Metode pohon masalah adalah metode perencanaan berdasarkan


kebutuhan. Analisis pohon masalah diikuti dengan perencanaan proyek
yang aktual. Secara teknis, pembuatan pohon masalah terbagi menjadi
dua yakni yang pertama identifikasi dan formulasi masalah; kedua,
Menyusun hubungan sebab akibat (Arif Sugianto, 2012).
Manfaat atau keuntungan yang diperoleh dari penggunaan analisis
pohon masalah (problem tree) menurut Arif Sugianto (2012), yaitu
sebagai berikut :

11
1. Masalah dapat dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih dapat
diatur dan didefinisikan. Ini memungkinkan untuk membuat prioritas
dan membantu objektif focus.
2. Untuk lebih mengerti masalah dan seringkali menghubungkan sebab-
sebab yang berlawanan. Seringkali ini merupakan langkah awal untuk
menemukan win-win solutions.
3. Untuk mengidentifikasi isu dan pendapat yang mendukung, dan
menolong orang yang berperan pada setiap tahap dan proses. Untuk
membuat informasi selanjutnya, sumberdaya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan proyek atau membangun solusi yang meyakinkan.
4. Mengetahui isu saat ini, isu yang lampau, semuanya dapat
teridentifikasi. proses analisis seringkali membantu untuk
membangun rasa untuk membagi pengertian, tujuan dan langkah
selanjutnya.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Identifikasi masalah (problem identification) ialah suatu proses dan hasil
pengenalan masalah atau inventarisasi masalah. Dengan kata lain,
identifikasi masalah merupakan salah satu proses penelitian yang menjadi
langkah pertama dan terpenting yang harus dilakukan oleh setiap peneliti.
b. Meningkatkan pengertian, pemahaman dan keterampilan peserta dalam
melakukan analisis masalah dan penentuan penyebab masalah dengan
menggunakan pendekatan Blum dan untuk memperoleh informasi tentang
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian suatu masalah dari
berbagai aspek yaitu lingkungan, perilku, pelayanan kesehatan dan
herediter (kependudukan)
c. Sumber permasalahan berada di dalam lingkungan tempat pengamat berada
atau dapat berada di jasmani pengamat. upaya untuk melakukan pencarian
dan pendataan masalah-masalah.
d. Faktor masalah atau derajat Kesehatan ditentukan oleh 4 faktor penentu
utama menurut teori H.L Blum, yaitu : aspek lingkungan yang dibagi
menjadi aspek yaitu lingkungan biologis, lingkungan fisik, dan lingkungan
social-ekonomi, perilaku kesehatan, pelayanan kesehatan dan genetik atau
herediter
e. Teori klasik H. L. Blum menyatakan bahwa ada empat faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan secara berturut-turut, yaitu: gaya hidup
(life style), lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), pelayanan
kesehatan, dan faktor genetik (keturunan).
f. Dalam mengodentifikasi masalah kesehatan digunakan dua metode yaitu
metode fishbone analisis merupakan alat sistematis yang menganalisis
persoalan dan faktor-faktor yang menimbulkan persoalan tersebut, dan
metode pohon masalah adalah metode perencanaan berdasarkan
kebutuhan. Analisis pohon masalah diikuti dengan perencanaan proyek
yang aktual.

13
3.2 Saran
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
uraian makalah ini, tentu `banyak kekurangan dan kelemahan karena
keterbatasan pengetahuan dan rujukan atau referensi yang kami peroleh.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada umumnya dan
pembaca pada khususnya.

14
DAFTAR PUSTAKA
Arif Sugianto, 2012, Metode Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan
Masyarakat, Program Studi Ilmu Peternakan, Program Pascasarjana,
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Azwar, Azrul, DR. MPH, 1993 Administrasi Kesehata,. Bina Rupa Aksara,
Jakarta.
Boersma, A.A, 2011. Perencanaan Monitoring dan Evaluasi : Sebuah Panduan
Praktis untuk Organisasi HAM di Indonesia. Kontras. Jakarta.
Djoko Soesanto, 2003, Pentingnya Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah, Program Studi Penyuluhan Pembangunan, Sekolah Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Harsono, P. 2008, Metode Analisis Akar Masalah Dan Solusi, Jurnal Makara,
Sosial Humaniora, Volume 12, No. 2.
Kedokteran Komunitas, 2016, Identifikasi Masalah Kesehatan, Fakultas
Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Maidin, Alimin,dr.MPH, 1997,   Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan, rineka
cipta, Jakarta.
Ristiawati , Rr. Vita Nur Latif, 2015, Identifikasi Permasalahan Kesehatan Di
Desa Simbang Wetan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan Tahun
2015, Jurnal Pena Medika, Vol. 5, No. 1, Hal: 71 – 77, Program Studi
Kesehatan Masyarakar, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pekalongan.
Reinke A, William, 1994,  Perencanaan Kesehatan Untuk Meningkatkan
Efektifitas     Manajemen, Gadjah Mada University , Yogyakarta
Sudirman, SKM, M. Kes, 2002, Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah, Palu.

15

Anda mungkin juga menyukai