Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KOMPETENSI MANTRI

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK,


UNIT TODDOPULI MAKASSAR

Megawaty*)

Abstract : The purpose of this study was to analyze the competencies required by a
paramedic at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Unit Toddopuli. The analysis of
the data used is descriptive analysis of qualitative interviewing and analysis of the
validity of the technique of triangulation. The analysis showed that qualification hard
competencies in particular knowledge relating to credit ma uta is not to become a
paramedic. Where in the recruitment of candidates registered BRI not see from his
educational background, knowledge of the credit, but the psychological tests that look at
the behavior of candidates registered or see the soft side competenciesnya. Pengetahuaan
of credit will be in the can after being orderly given by BRI through education. So most of
competence possessed by a paramedic at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Unit
Toddopuli is behavioral requirements. Behavior (attitude) is something that reflects the
person. As for pengatahuan and sense of businessnya will evolve as work experience.

Keywords: Competence and Mantri

PENDAHULUAN bertugas mempromosikan produk BRI dan


Pada masa sekarang ini, dunia perbankan mengajak masyarakat untuk berhubungan dengan
sangat kompetitif, dimana kelangsungan suatu BRI. Dapat dilihat pekerjaan mantri tidaklah
bisnis perbankan mutlak tergantung pada ada atau mudah, dibutuhkan kemampuan kerja yang baik
tidaknya perhatian yang besar terhadap kebutuhan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab
pelanggan. Oleh karena itu, sebagai lembaga yang yang tidak kecil. Kemampuan kerja seseorang
berfungsi menerima dan menyalurkan dana, maka dapat ditunjang dari pendidikan, pengetahuan dan
bisnis perbankan termasuk ke dalam bisnis keterampilan yang mendukung dalam
kepercayaan. Atas kepercayaan tersebut memberikan hasil kerja yang baik.
masyarakat menempatkan dananya pada bank, Seorang mantri akan banyak
dan kemudian bank menyalurkan kembali dana berhubungan dengan masalah kredit. Untuk itu, ia
tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan harus menguasai ilmu penelitian kredit yang
sesuai dengan persyaratan kredit yang ditetapkan selaras dengan jenis dan besar kredit yang menjadi
oleh bank yang bersangkutan. wewenangnya, menguasai hukum serta memiliki
Bank Rakyat Indonesia sebagai bank prestasi dan pengalaman kredit dengan
yang telah menjangkau hampir seluruh lapisan memperhatikan secara khusus proses pemberian
masyarakat senantiasa memberikan pelayanan kredit untuk menjaaga kredit yang diberikan,
yang baik kepada nasabahnya. Dalam hal karena kredit yang tidak tertagih kembali (kredit
perkreditan, BRI memprioritaskan kepada usaha- macet) merupakan kerugian bank dan langsung
usaha kecil baik diperkotaan maupun pedesaan. mempengaruhi reputasi bank tersebut. Jadi, setiap
Menangani kredit bukanlah hal mudah. bank sesuai dangan jenis pembiayaan usaha yang
Diperlukan orang yang mempunyai kemampuan dijadikan sasaran untuk dikembangkan, harus
kerja yang baik dan menguasai pekerjaan. Untuk memiliki mantri dalam jumlah yang cukup dan
mendapatkan hasil kerja yang baik dan terlatih baik, guna memperoleh fasilitas yang
memperkecil risiko kesalahan dalam pekerjaan. berada dibawah tanggung jawabnya.
Mantri adalah petugas lapangan dimana selain Dari uraian diatas maka mantri bukan
menangani masalah kredit pada BRI Unit, juga orang yang direkrut secara sembarang oleh BRI,

172
dalam melakukan perekrutan maka pihak BRI Perkembangan teknologi informasi maupun
juga melihat soft competencies yang dimiliki oleh teknologi menuntut perusahaan untuk memiliki
mantri. Kepribadian yang dimiliki, motivasi dan SDM yang kompeten yaitu SDM yang memiliki
dorongan untuk selalu berkerja dengan baik itu bakat manajerial dengan pengetahuan,
yang utama, sedangkan untuk masalah skill yang keterampilan dan juga kemampuan yang tinggi
dimiliki atau pengetahuan tentang pekerjaan yang untuk menguasai perkembangan teknologi. Untuk
akan digeluti, BRI memberikan pendidikan dan itu perlu pengelolaan SDM untuk mencapai target
pelatihan untuk membangun hard competencies utama meningkatkan dan menciptakan SDM yang
dari mantri. berkualitas baik dari segi kemampuan manajerial
maupun penguasaan teknologi.
TINJAUAN PUSTAKA
Ciri Kompetensi
Pengertian Kompetensi Kompetensi merupakan landasan dasar
Dalam lingkungan perusahaan baik di karakteristik orang dan mengindikasikan cara
dalam negeri maupun di luar negeri, pada awalnya berperilaku atau berpikir, menyamankan situasi
hanya ada 2 jenis definisi kompetensi yang dan mendukung untuk periode waktu cukup lama.
berkembang pesat menurut Hutapea dan Thoha Ada lima karakteristik kompetensi, yaitu sebagai
(2008: 3) yaitu: berikut :
a. Kompetensi yang didefinisikan sebagai a. Motif (motive), apa yang secara konsisten
gambaran tentang apa yang harus diketahui dipikirkan atau keinginan-keinginan yang
atau dilakukan agar dapat melaksanakan menyebabkan melakukan tindakan. Apa
pekerjaanya dengan baik. Pengertian yang mendorong perilaku mengarah dan
kompetensi jenis ini dikenal dengan nama dipilih terhadap kegiatan atau tujuan tertentu.
kompetensi teknis atau fungsional Contoh motif berprestasi akan memotivasi
(technical/functional competency) atau dapat orang-orang secara terus menerus untuk
juga disebut dengan istilah hard skill/hard merancang tujuan yang cukup menantang
competencies (kompetensi keras). serta mengambil tanggung jawab atas
b. Kompetensi yang menggambarkan pekerjaannya dan menggunakan umpan
bagaimana seseorang diharapkan berperilaku balik untuk menjadi lebih baik.
agar dapat melaksankan pekerjaanya dengan b. Sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-
baik. Pengertian kompetensi jenis ini dikenal reaksi yang bersifat konsisten terhadap situasi
dengan nama kompetensi perilaku atau informasi. Contoh, reaksi waktu, luas
(behavioural competencies) atau dapat juga pandangan yang baik merupakan
disebut dengan istilah kompetensi lunak (soft kompetensi bagi seorang pilot.
skills/soft competencies). Perlu diketahui c. Konsep diri (self concept), sikap, nilai atau self
disini bahwa perilaku merupakan suatu image dari orang-orang. Contoh, percaya diri
tindakan (action) sehingga kompetensi (self confidence), keyakinan bahwa ia akan
perilaku akan teridentifikasi apabila seseorang efektif dalam berbagai situasi, merupakan
memeragakannya dalam melakukan bagian dari konsep dirinya.
pekerjaan. d. Pengetahuan (knowledge), yaitu suatu
Menurut Mangkunegara (2005:40) informasi yang dimiliki seseorang khususnya
kompetensi sumber daya manusia adalah pada bidang spesifik. Pengetahuan
kompetensi yang berhubungan dengan merupakan kompetensi yang kompleks.
pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan Biasanya tes pengetahuan mengukur
karakteristik kepribadian yang mempengaruhi kemampuan untuk memilih jawaban yang
secara langsung terhadap kinerjanya. Seiring paling benar, tetapi tidak bisa melihat apakah
dengan pendapat tersebut, Anatan dan Ellitan seseorang dapat melakukan pekerjaannya
(2007:103) mengelolah SDM untuk menciptkan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
kemampuan atau kompetensi SDM.

173
e. Keterampilan (skill), kemampuan untuk seorang programmer komputer memiliki
mampu melaksanakan tugas-tugas fisik dan kemampuan mengorganisasikan 50.000
mental tertentu. Contoh seorang dokter gigi kode dalam logika yang sekuensial, yang
memiliki kemampuan menambal dan dapat digambarkan sebagai berikut :
mencabut gigi tanpa merusak syaraf. Atau

Central and Surface Competencies


The Iceberg Model

Skill
Visible Knowledge

Hidden
Self-Concept Trait
Motive

Gambar diatas, mengilustrasikan bahwa f) Keterampilan dan sikap maju untuk mencari
kompetensi pengetahuan (knowledge cara-cara baru dalam mengoptimumkan
competencies) dan keterampilan (skill) cenderung pelayanan mutu kepada pelanggan.
lebih tampak (visible) dan relatif berada di g) Keterampilan dan sikap saling mempererat
permukaan sebagai salah satu karakteristik yang hubungan antar karyawan untuk
dimiliki manusia. Kompetensi konsep diri (self- meningkatkan mutu produk/pelayanan pada
concept), sifat (trait) dan motif (motive) lebih pelanggan.
tersembunyi (hidden), dalam (deeper) dan berada
pada titik sentral kepribadian seseorang. Kualifikasi Mantri
Menurut Thoha (2008:91) bahwa ciri-ciri Menurut LPPI Pengembangan
kompetensi karyawan adalah memiliki Perbankan, untuk dapat menjalankan fungsinya
pengetahuan, kapabilitas dan sikap, inisiatif dan dengan baik, seorang mantri harus memiliki
inovatif berupa : kualifikasi tertentu, baik yang menyangkut aspek
a) Keterampilan dan sikap dalam memecahkan pengetahuan, aspek perilaku maupun aspek sense
masalah yang berorientasi pada efesiensi, of business. Dengan kata lain, seorang mantri
produktivitas, mutu dan kepedulian terhadap hendaknya merupakan seorang yang serba bisa
dampak lingkungan. dan mampu untuk mengambil keputusan dengan
b) Keterampilan dan sikap dalam pengendalian cepat dan tepat.
emosi diri, membangun persahabatan dan a. Pengetahuan
obyektivitas persepsi. Seorang mantri harus memiliki
c) Keterampilan dalam berkomunikasi, pengetahuan dalam bidangnya yang berkaitan
membangun persahabatan. dengan fungsinya dan memiliki minat yang
d) Sikap untuk mau belajar secara besar untuk secara terus-menerus
berkelanjutan. meningkatkan kemampuannya tentang
e) Keterampilan dan sikap dalam bidang-bidang ilmu yang menjadi peran dan
mengambangkan diri. fungsinya.

174
b. Perilaku Sumber Data
Seorang mantri harus memiliki perilaku Data primer adalah data yang diperoleh
(attitude) sebagai berikut : Integritas, penulis langsung dari bank yang diteliti melalui
Konsistensi, Creativity, Curiosity, Safety, wawancara dan data sekunder adalah data yang
Contact, dan Sense of business. Seorang mantri diperoleh dari bank maupun dari literatur lainnya
harus memiliki sense of business untuk dapat atau dikumpulkan dari dokumen-dokumen yang
melihat setiap kesempatan yang ada digunakan oleh bank.
ditransformasikan menjadi transaksi finansial
yang menguntungkan. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian Lapangan (filed research),
Pengertian Mantri yaitu penelitian yang dilakukan dengan
Mantri biasa diartikan sebagai petugas pengamatan langsung, melakukan wawancara
lapangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terstruktur dengan para mantri dan Kepala Unit
(1995:629), mantri adalah nama pangkat atau yang berada dalam lingkungan bank.
jabatan tertentu untuk melaksanakan suatu tugas
(keahlian). Istilah mantri pada perbankan Populasi dan Sampel
khususnya BRI Unit adalah petugas yang a. Populasi
menangani kredit, yang lebih sering kita dengar Populasi dalam penelitian ini adalah mantri
dengan istilah Account Officer. Berdasarkan Surat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
Keputusan, pada BRI Unit mantri terbagi atas Unit Toddopuli sebanyak 3 orang.
empat: Mantri Kupedes, Mantri Teras, Mantri b. Sampel
Briguna, dan Mantri KUR. Sampel dalam penelitian ini sama dengan
Adapun tujuan dari jabatan mantra adalah jumlah populasi karena jumlah populasi sedikit.
melaksanakan pemasaran produk bisnis mikro Menurut Sugiyono (2001: 61) sampling jenuh
(pinjaman, simpanan dan jasa bank lainya) serta adalah teknik penentuan sampel bila semua
melakukan prakarsa dan alalisis usulan putusan anggota populasi digunakan sebagai sampel.
pinjaman dengan kompleksitas tinggi agar Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
pinjaman yang diberikan tepat sasaran dan aman relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain
bagi BRI Unit termasuk melakukan pembinaan sampel jenuh adalah sensus, dimana semua
terhadap nasabah BRI Unit dalam rangka anggota populasi dijadikan sampel.
meningkatkan dan mempertahankan kualitas aset,
serta memberikan pelayanan prima sesuai dengan Definisi Operasional Variabel
ketentuan yang berlaku untuk mendukung a. Kompetensi
pencapaian target yang telah ditetapkan sesuai Kompetensi adalah suatu kemampuan yang
kewenangan bidang tugasnya dengan tetap terdiri dari dua sumber yaitu dari dalam diri dan
berdasarkan prinsip kehati-hatian. kemapuan yang diperoleh dari luar.
b. Mantri
METODOLOGI PENELITIAN Mantri adalah seseorang yang bertugas sejak
mencari nasabah yang layak sesuai dengan
Jenis Data kriteria peraturan bank, menilai, mengevaluasi,
Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh mengusulkan besarnya kredit yang diberikan
dari hasil studi kepustakaan, wawancara langsung hingga melakukan pembinaan terhadap
dengan pihak terkait serta dari berbagai sumber nasabahnya.
yang berkaitan dengan pembahasan. Adapun data Analisis Data
kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari PT. Bank a. Metode analisis yang digunakan dalam
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Unit Toddopuli penelitian ini adalah analisis kualitatif, dimana
yang dapat dihitung, seperti jumlah mantri. data yang diperoleh dari hasil wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Unit dan mantri

175
untuk mengetahui kompetensi yang berlangsung secara terus menerus pada setiap
dibutuhkan oleh mantri. tahapan penelitian sehingga tuntas. Langkah-
Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012), langkah analisis ditunjukkan pada gambar
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis berikut.
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

Komponen dalam Analisis Data

Data collection

Data reduction

Data display Analisis

Conclusions:
Drawing/veryvication

Keterangan : dengan keputusan didasarkan pada reduksi


1. Data collection (pengumpulan data), yaitu data dan penyajian data yang merupakan
peneliti mencatat semua data secara objektif jawaban atas masalah yang diangkat dalam
dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi penelitian.
dan wawancara dilapangan. b. Analisis Validitas atau Keabsahan
2. Data reduction (reduksi data), yaitu memilih Data
hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus Untuk memperoleh validitas data, peneliti
penelitian. Reduksi data merupakan suatu menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi
bentuk analisis yang menggolongkan, adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
mengarahkan, membuang yang tidak perlu yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar
dan mengorganisasikan data-data yang telah data itu untuk keperluan pengecekan atau
direduksi memberikan gambaran yang lebih sebagai pembanding terhadap data itu.
tajam tentang hasil pengamatan dan Denzin dalam Sugiyarti (2005:28)
mempermudah peneliti sewaktu-waktu membedakan empat macam triangulasi
diperlukan. sebagai teknik dengan pemeriksaan yang
3. Data display (penyajian data) yaitu, memanfaatkan penggunaan sumber, metode,
sekumpulan informasi yang tersusun yang penyidik dan teori. Teknik triangulasi yang
memungkinkan adanya penarikan paling banyak digunakan adalah
kesimpulan dan pengambilan tindakan. pemeriksaan melalui sumber. Triangulasi
Penyajian data merupakan analisis dalam menurut sumber berarti membandingkan dan
bentuk matrik, network atau grafis sehingga mengecek baik derajat kepercayaan, dengan
data dapat dikuasai. jalan :
4. Drawing/veryvication (pengambilan 1) Membandingkan data hasil
keputusan/verifikasi, berarti bahwa setelah pengamatan dengan data hasil
data disajikan, maka dilakukan penarikan wawancara.
kesimpulan atau verifikasi. Untuk itu 2) Membandingkan apa yang dikatakan
diusahakan mencari pola, model, tema, orang di depan umum dengan apa yang
hubungan, persamaan dan sebagainya. Jadi, dikatakan secara pribadi.
dari data tersebut berusaha diambil 3) Membandingkan apa yang dikatakan
kesimpulan. Verifikasi dapat dilakukan orang-orang tentang situasi penelitian

176
dengan apa yang dikatakan sepanjang dibandingkan dengan pengamatan di
waktu. lapangan. Tujuannya adalah untuk
4) Membandingkan keadaan dengan menemukan kesamaan dalam mengungkap
perspektif seseorang dengan berbagai data.
pendapat dan pandangan orang seperti 2. Membandingkan keadaan dengan perspektif
rakyat biasa, orang yang berpendidikan seseorang dengan berbagai pendapat dan
menengah atau tinggi, orang berada dan pandangan orang.
orang pemerintahan.
5) Membandingkan hasil wawancara HASIL ANALISIS DAN
dengan isi dokumen yang berkaitan. PEMBAHASAN
Model triangulasi yang digunakan dalam Berdasarkan hasil penelitian melalui
penelitian ini adalah : wawancara dan reduksi data peneliti
1. Membandingkan data hasil pengamatan menggabungkan beberapa poin-poin
dengan data hasil wawancara. Sumber data yang saling berhubungan kedalam satu
yang diperoleh dari pedoman wawancara, kelompok pembahasan.
Pengelompokan Hasil Jawaban Responden
a. Latar belakang pendidikan
b. Pengelolahan account
c. Pengelolahan produk Pengetahuan
d. Penilaian krakter

a. Hasil kerja
b. Pencarian informasi Perilaku
c. Pengambilan keputusan
d. Kreativitas
e. Tanggapan tentang pelanggaran
prosedur
f. Keterlibatan dalam penyelesaian
masalah

a. Peluang pasar Sense of business

Sumber : Data
Pengelompokan ini dilakukan tentang apa itu kredit. Pengetahuan tentang
berdasarkan kesamaan makna yang muncul dari kredit akan diperoleh dari pendidikan yang
hasil wawancara dengan responden sebagai diberikan oleh BRI pada saat sudah diterima
berikut : menjadi mantri.
1. Pengetahuan Di BRI pendidikan analisis kredit
Keragaman latar belakang pendidikan khusus mantri dibuat menjadi 2 macam yakni
yang para mantri miliki di BRI Unit Toddopuli pendidikan di dalam kelas dan pendidikan di
merupakan suatu fenomena yang muncul. lapangan yang dapat dilakukan sebagai berikut:
Mereka menjadi mantri bukan karena bergelar a. Pendidikan di dalam kelas
Sarjana Ekonomi. Latar belakang pendidikan Pendidikan analisis kredit di dalam kelas
yang agak menyimpang dari spesifikasi lebih banyak masalah teori, baik dalam hal
kerjanya hanya bisa membantu menyelesaikan analisis keuangan, analisis watak dan juga
tugas yang berkitan dengan disiplin ilmu masalah kondisi ekonomi. Mantri dapat
mereka yang diperoleh dibangku kuliah. Awal membuat laporan keuangan dengan benar
perekrutan BRI tidak melihat latar belakang dan sebagainya. Jadi secara teori mantri
pendidikan calon mantri maupun menanyakan tersebut telah menguasai analisis kredit.

177
Perlu diingat bahwa peserta yang bagus untuk persyaratan pengajuan kredit. Dari
dalam teori belum tentu sukses di hasil wawancara dengan kepala unit
lapangan, karena banyak faktor-faktor bahwa dapat disimpulkan bahwa
yang mempengaruhi mantri dilapangan. mantri-mantri BRI Unit Toddopuli
b. Pendidikan lapangan memiliki integritas yang baik.
Pendidikan lapangan dalam arti praktek di b. Konsistensi
lakukan dikantor. Pendidikan lapangan Mampu melaksanakan tugas-tugas
adalah merupakan kelanjutan pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya, baik
di dalam kelas dengan demikian, maka yang menyangkut dengan pelayanan
instruktur harus sudah berpengalaman. terhadap nasabahnya maupun terhadap
Menurut teori yang dibahas di LPPI bank merupakan suatu bentuk
pengetahuan adalah persyaratan yang konsistensi mantri. Ini bisa dilihat dari
paling utama dalam kualifikasi sebagai tanggapan Kepala Unit mengenai hasil
mantri. Seorang mantri harus memiliki kerja dari mantri-mantrinya.
pengetahuan dalam bidang yang berkaitan c. Creativity
dengan peran dan fungsinya dan memiliki Memiliki cara berfikir yang inovasi
minat yang besar untuk secara terus- merupakan salah satu cara seorang
menerus meningkatkan kemampuanya. mantri dalam menjalin hubungan
Tetapi ini tidak berlaku di BRI dengan nasabahnya maupan dalam
pengetahuan yang diuji untuk merekrut bekerja dengan baik. Mencari cara lain
hanya pengetahuan umum dan dalam melakukan pendekatan
pengetahuan khusus kredit akan di berikan merupakan suatu hal yang dapat
setalah lulus menjadi mantri. memudahkan kita dalam mengakses
Pengatahuan disini merupakan jenis dari kenasabah seperti hasil wawancara dari
hard competencies atau biasa di sebut mantri 3.
dengan technical competencies dimana d. Curiosity
kompetensi ini dibutuhkan untuk Selalu ingin tahu tentang apa saja yang
menjalankan aktifitas pekerja sesuai disampaikan oleh nasabahnya
dengan jabatannya masing-masing. Hard merupakan kemampuan yang harus
competensi yang diberikan oleh BRI bagi dimiliki seorang mantri, sehingga
para mantrinya berupa pendidikan informasi yang diterima dapat diperoleh
rekrutmen dimana pendidikan ini secara lengkap, menghasilkan
ditujukan bagi para pekerja yang baru keputusan yang tepat.
masuk diperusahaan, pendidikan e. Safety
dimaksud agar para pekerja tadi mendapat Seorang mantri harus selalu
pemahaman dan pelatihan sebagai bekal mementingkan keamanan bank dalam
untuk bekerja sesuai dengan kompetensi berbagi segi untuk setiap keputusan
yang dibutuhkan perusahaan. yang diambil juga keamanan dari
2. Perilaku nasabahnya dalam menggunakan
Persyaratan perilaku merupakan hal yang produk-produk dan jasa-jasa bank.
sangat penting dimiliki oleh seorang mantri. Pemberian kredit berdasarkan batas
Perilaku sebagi mantri terbagi dalam beberapa wewenang dan sesuai prosedur
poin : merupakan salah satu cara dalam
a. Integritas menjaga keamanan bank.
Seorang mantri harus memiliki integritas f. Contact
sebagai aparat yang mewakili bank Selalu menginformasikan segala
untuk berhadapan dengan nasabah. sesuatunya untuk kepentingan bank,
Integritas seorang mantri dapat dilihat sehingga apapun yang terjadi dapat
dari data-data nasabah yang dibutuhkan diketahui secara dini dan yang lebih

178
penting adalah dapat diambil keputusan diperlukan pula fasilitas atau sarana
yang tepat. Para mantri sering pendukung. Dalam menjalankan tugas-
melakukan koordinasi dengan Kepala tugasnya seorang mantri akan banyak pula
Unit, melakukan diskusi dan tergantung pada berfungsinya fasilitas-fasilitas
memaparkan semua kendala yang pendukung, seperti prosedur kerja yang
ditemukan dilapangan. ringkas serta efektif, pemakaian peralatan
Perilaku merupakan bagian dari dengan teknologi tinggi seperti komputer dan
soft competencies yang mana sangat meluasnya jaringan pelayanan serta berbagai
diperlukan untuk mengelolah diri sendiri faktor penunjang lainnya yang dapat memberi
dan orang lain untuk melaksanakan sumbangan terhadap kecepatan serta
pekerjaanya. Soft competencies ketepatan pelayanan di samping kenyamanan.
dibutuhkan untuk melengkapi hard Dalam kaitannya dengan
competencies yang merupakan perkreditan, dimilikinya suatu prosedur kredit
persyaratan teknis pekerjaan. Setiap yang efesien merupakan faktor yang
tenaga kerja yang baru masuk diberikan menentukan, diperlukan suatu approval
pendidikan yang bertujuan untuk system yang cukup responsif terhadap tuntutan
meningkatkan skill dan knowledge agar kecepatan di samping faktor keamanan.
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Demikian pula akan diperlukan prosedur dan
Namun disadari bahwa peningkatan dari proses kredit yang cepat mulai dari tahap
sisi skill dan knowledge saja tidak cukup, sosialisasi, analisis kredit, persetujuan dan
karena banyak tenaga kerja yang pandai dokumentasi sampai kepada pembinaan dan
namun attitude nya kurang. Oleh karena pengendaliannya.,
itu diperlukan tambahan berupa soft Pemahaman menganai kondisi
competencies. lingkungan dan bisnis untuk menetapkan
3. Sense of business suatu segmen pasar yang diprioritaskan serta
Mengenal segmentasi profil pasar dimilikinya sebagai pedoman kerja manual
secara terperinci sebagai dasar dalam yang jelas akan mendukung kecepatan dan
menentukan target market untuk mencapai keamanan proses tersebut dan pada akhirnya
pertumbuhan yang manageable dalam akan memberikan sumbangan besar terhadap
kualitas asset dan pendapatan. Lingkungan keberhasilan penerapan relationship banking.
dan keadaan ekonomi perlu diketahui, Luasnya jaringan pelayanan yang
terutama mengenai indikator-indikator yang dapat dilakukan oleh suatu bank akan banyak
menunjukkan pertumbuhan ekonomi, pula memberi kenyamanan pelayanan
pertumbuhan investasi, pertumbuhan (conveniency) bagi nasabahnya.
produksi, pertumbuhan jumlah uang yang Menyempitnya ruang gerak usaha sebagai
beredar dan sebagianya. akibat terkonsentrasinya operasi berbagai
Tidak kalah pentingnya peraturan lembaga keuangan pada daerah-daerah
perundang-undangan yang ada yang memberi tertentu, meluasnya skala usaha nasabah-
batasan-batasan tertentu mengenai apa yang nasabah secara geografis serta potensi
dapat diusahakan dan apa yang tidak. Dengan pengembangan kedaerahan (regional
latar belakang data tersebut dapat diteliti lebih development) akan menjadikan branching out
lanjut gambaran keadaan pasar masa kini dan sebagai strategi yang perlu dilakukan.
keadaan pasar mendatang, selain itu juga Penerapan relationship banking tidak
sektor dan bidang (segmen) mana yang akan akan membawa hasil sebagaimana yang
mengalami pertumbuhan dan mana yang diharapkan bilamana pada bank bersangkutan
sudah mencapai tingkat jenuh. belum terbina suatu budaya hubungan
Terlepas dari kualifikasi dan (relationship culture) yang cukup merata pada
persyaratan kerja yang dibutuhkan oleh mantri berbagai fungsi dan lini organisasi.
tersebut di atas, maka disamping itu

179
PENUTUP Anonim, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen
pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat Perbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia.
ditarik kesimpulan yaitu, kualifikasi hard
competencies khususnya pengetahuan yang Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha, 2008.
berkaitan dengan kredit bukanlah hal yang utama Kompetensi Plus : Teori, Desain, Kasus
untuk menjadi seorang mantri. Dimana di BRI dan Penerapan untuk HR dan Organisasi
perekrutan calon mantri tidak melihat dari latar yang Dinamis, Jakarta: Gramedia
belakang pendidikannya, pengetahuan tentang Pustaka Utama.
kredit, melainkan tes psikologi yang melihat sisi
perilaku dari calon mantri atau lebih melihat sisi LPPI. 1998. Pengembangan Perbankan.
soft competenciesnya. Pengetahuaan tentang kredit
akan di dapat setelah menjadi mantri yang Mangkunegara, Prabu Anwar A.A. 2005. Evaluasi
diberikan oleh BRI melalui pendidikan. Jadi Kinerja SDM, Bandung: Refika
kompetensi yang harus dimiliki seorang mantri Aditama.
pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
Unit Toddopuli adalah persyaratan perilaku. Sugiyono. 2001. Statistik Nonparametris untuk
Perilaku (attitude) merupakan sesuatu yang Penelitian, Bandung: Alfabeta.
mencerminkan diri seseorang. Sementara untuk
pengatahuan dan sense of businessnya akan Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif,
berkembang seiring pengalaman kerjanya. Bandung: Alfabeta.

Saran Yunarsih, Tjutju dan Suswanto. 2008. Manajemen


a. Agar para mantri tetap mempertahankan Sumber Daya Manusia, Teori, Aplikasi
perilaku yang dimiliki selama ini dan dan Isu Penelitian, Cetakan kesatu,
meningkatkan pengetahuan tentang Bandung: Alfabeta.
perkreditan, serta memperkuat analisa
terhadap sense of businessnya. Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja, Jakarta: PT.
b. Penyediaan fasilitas pendukung kerja mantri Raja Grafindo
agar tetap diperhatikan oleh BRI, walaupun Parsada.
semua kompetensi talah dimiliki oleh mantri
tetapi jika sarana pendukungnya tidak ada, http://edratna.wordpress.com/2006/11/19/hard-
para mantri akan kesulitan bekerja dengan and-soft-competency/
maksimal. http://belajarhrd13.wordpress.com/tag/hard-
competency/
DAFTAR PUSTAKA
Surat Keputusan. NOKEP: S.63 – DIR/JBM/ 12/
Anatan Lina dan Elitan Lena, 2007. Manajemen 2013. Penetapan Daftar Uraian Jabatan
Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis Unit Kerja Mikro BRI.
Moderen, Bandung: Alfabeta.
*) Penulis adalah Dosen STIM Nitro Makassar

180

Anda mungkin juga menyukai