Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH GAYA DAN GERAK

BAB II
PEMBAHASAN
I.                   Standar Kompetensi dan Komptensi Dasar
Dalam materi gaya dan gerak terdapat KD 5 yaitu memahami peranan usaha, gaya, dan energi
dalam kehidupan sehari-hari dan terdapat SK (Standar Kompetensi) diantaranya :
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda
yang dikenai gaya
5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari
5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip “usaha dan energi” serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
5.4 Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Terdapat pula beberapa indicator untuk pembelajaran ini, diantaranya :
         Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah maupun
berlawanan.
         Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang berbeda kekasarannya
yaitu pada permukaan benda yang licin, agak kasar, dan kasar
         Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya
gesekan yang merugikan
Membandingkan berat dan massa suatu benda
Tujuan mempelajari bab gaya ini adalah :
1.      Menjelaskan pengertian gaya.
2.      Menyebutkan macam-macam gaya.
3.      Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
4.      Menyebutkan beberapa contoh gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
5.      Mengamati perubahan yang ditimbulkan gaya.
6.      Menuliskan diagram vektor untuk menggambarkan gaya.
7.      Menjelaskan pengertian resultan gaya.
8.      Menentukan resultan gaya-gaya yang searah.
9.      Menentukan resultan gaya-gaya yang berlawanan arah.
10.  Menentukan resultan gaya berbentuk sudut.
11.  Menjelaskan pengertian keseimbangan.
12.  Menjelaskan syarat terjadinya keseimbangan.
Pada pertemuan pertama kami mengambil KD 3.1 yaitu Mengidentifikasi jenis-jenis
gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya. Sedangkan pada
pertemun dua kami mengambil KD 3.2 yaitu Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan
berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari

II.                Model Pembelajaran


Pada pertemuan pertama, alokasi waktu yang digunakan yaitu 2 x 40 menit. Pendekatan
pembelajaran yang digunakan yaitu pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada guru (teacher centered approach). Karena dalam KTSP, guru berperan sebagai sumber
belajar untuk siswanya. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu kegiatan ceramah yang
dilakukan oleh guru dan diskusi kelompok yang dilakukan oleh siswa. Metode tersebut
dilakukakan karena dalam pertemuan kegiatan pembelajarannya masih berupa pemberian materi.
Model pembelajaran yaitu Direct Instruction (DI) dan Cooperative Learning. Direct Instruction
(DI) atau Pembelajaran langsung bertujuan mengembangkan penguasaan
pengetahuan/ketrampilan melalui penyajian langsung oleh guru. Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan dengan langkah-langkah kegiatan guru sebagai berikut:
1.      Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa;
2.      Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan;
3.      Membimbing siswa berlatih menerapkan pengetahuan/ketrampilan;
4.      Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik;
5.      Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.
Kemudian Cooperative Learning atau Pembelajaran Kooperatif memanfaatkan kelompok-
kelompok kecil siswa yang bekerja bersama untuk mencapai sasaran belajar, dan memungkinkan
siswa memaksimalkan proses belajar satu sama lain. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan
dengan teknik-teknik antara lain sebagai berikut:
1.      Teknik Sebaran Prestasi (Student Teams-Achievement Division): Siswa berkelompok
mengerjakan soal latihan dalam lembar kerja. Tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang, yang
terdiri dari seorang berkemampuan rendah, seorang berkemampuan tinggi, dan sisanya
berkemampuan sedang. Setelah semua kelompok selesai bekerja, guru memberi kunci jawaban
soal dan meminta diminta memeriksa hasil kerja. Kemudian guru mengadakan ulangan/kuis.
2.      Teknik Susun Gabung (Jigsaw): Dalam kelompok, tiap-tiap siswa mempelajari satu bagian
materi pelajaran dan kemudian menjelaskan bagian itu kepada semua anggota kelompok.
Kemudian guru mengadakan ulangan/kuis.
3.      Teknik Penyelidikan Berkelompok (Group Investigation): Tiap-tiap kelompok mempelajari
satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan bagian itu kepada semua siswa di kelas.
4.      Teknik Cari Pasangan: Tiap siswa di kelas memperoleh 1 lembar kartu. Tiap kartu berisi 1
bagian materi pelajaran. Kemudian mereka harus mencari siswa-siswa pemegang kartu yang
isinya berkaitan dengan isi kartunya. Para siswa yang isi kartunya berkaitan lalu berkelompok
dan mendiskusikan keseluruhan materi.
5.      Teknik Tukar Pasangan: Siswa berkelompok mengerjakan soal latihan dalam lembar kerja.
Kemudian mereka berganti pasangan kelompok, dan mendiskusikan hasil kerja dari kelompok
semula.
Media pembelajaran yang digunakan diantaranya, papan tulis, spidol, dan proyektor. Sedangkan
sumber belajar yang dapat digunakan yaitu buku siswa, lks, dan internet.
Karakter siswa yang diharapkan dalam pertemuan pertama ini, antara lain: disiplin ( discipline ),
rasa hormat dan perhatian ( respect ), tekun ( diligence ), tanggung jawab ( responsibility ), dan
ketelitian ( carefulness)
Pada pertemuan kedua, alokasi waktu yang digunakan yaitu 2 x 40 menit. Pendekatan
pembelajaran yang digunakan yaitu pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada guru (teacher centered approach). Karena dalam KTSP, guru berperan sebagai sumber
belajar untuk siswanya. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu kegiatan demostrasi yang
dilakukan oleh guru dan praktikum yang dilakukan oleh siswa. Metode tersebut digunakan
karena dalam pertemuan kedua ini, kegiatan pembelajaran yang berlangsung sudah mendalami
materi dari gaya dan contoh pengaplikasiannya dalam kehidupan sehaari-hari.
Model pembelajaran yaitu Direct Instruction (DI) dan Cooperative Learning. Direct Instruction
(DI) atau Pembelajaran langsung bertujuan mengembangkan penguasaan
pengetahuan/ketrampilan melalui penyajian langsung oleh guru. Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan dengan langkah-langkah kegiatan guru sebagai berikut:
1.      Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa;
2.      Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan;
3.      Membimbing siswa berlatih menerapkan pengetahuan/ketrampilan;
4.      Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik;
5.      Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.
Kemudian Cooperative Learning atau Pembelajaran Kooperatif memanfaatkan kelompok-
kelompok kecil siswa yang bekerja bersama untuk mencapai sasaran belajar, dan memungkinkan
siswa memaksimalkan proses belajar satu sama lain. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan
dengan teknik-teknik antara lain sebagai berikut:
1.      Teknik Sebaran Prestasi (Student Teams-Achievement Division): Siswa berkelompok
mengerjakan soal latihan dalam lembar kerja. Tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang, yang
terdiri dari seorang berkemampuan rendah, seorang berkemampuan tinggi, dan sisanya
berkemampuan sedang. Setelah semua kelompok selesai bekerja, guru memberi kunci jawaban
soal dan meminta diminta memeriksa hasil kerja. Kemudian guru mengadakan ulangan/kuis.
2.      Teknik Susun Gabung (Jigsaw): Dalam kelompok, tiap-tiap siswa mempelajari satu bagian
materi pelajaran dan kemudian menjelaskan bagian itu kepada semua anggota kelompok.
Kemudian guru mengadakan ulangan/kuis.
3.      Teknik Penyelidikan Berkelompok (Group Investigation): Tiap-tiap kelompok mempelajari
satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan bagian itu kepada semua siswa di kelas.
4.      Teknik Cari Pasangan: Tiap siswa di kelas memperoleh 1 lembar kartu. Tiap kartu berisi 1
bagian materi pelajaran. Kemudian mereka harus mencari siswa-siswa pemegang kartu yang
isinya berkaitan dengan isi kartunya. Para siswa yang isi kartunya berkaitan lalu berkelompok
dan mendiskusikan keseluruhan materi.
5.      Teknik Tukar Pasangan: Siswa berkelompok mengerjakan soal latihan dalam lembar kerja.
Kemudian mereka berganti pasangan kelompok, dan mendiskusikan hasil kerja dari kelompok
semula.
Media pembelajaran yang digunakan diantaranya, papan tulis, spidol, dan proyektor. Sedangkan
sumber belajar yang dapat digunakan yaitu buku siswa, lks, dan internet. Karakter siswa yang
diharapkan dalam pertemuan pertama ini, antara lain: disiplin ( discipline ), rasa hormat dan
perhatian ( respect ), tekun ( diligence ), tanggung jawab ( responsibility ), dan ketelitian (
carefulness).
III.              Apersepsi
1.                  Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama guru mendemonstrasikan sebuah bola dan sebuah lilin mainan untuk
menarik perhatian siswa sebelum menyampaikan materi tentang Resultan Gaya.
1.      Apersepsi menggunakan bola
         Guru meminta satu orang siswa untuk maju kedepan
         Siswa diminta untuk meletakkan bola dilintai tanpa ditendang
         Guru meminta siswa untuk memperhatikan bola
         Siswa diminta untuk menendang bola secara perlahan
         Guru meminta siswa untuk memperhatikan bola
2.      Apersepsi menggunakan lilin mainan
         Setelah melakukan apersepsi menggunakan bola
         Guru memberikan sebuah lilin mainan kepada siswa
         Siswa tersebut diminta untuk mengubah-ubah lilin mainan tersebut dengan bentuk yang
berbeda-beda

2.                  Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua guru mendemonstrasikan aplikasi hukum newton pada kehidupan sehari-
hari.
         Guru meminta dua orang siswa untuk maju kedepan
         Satu orang siswa diminta untuk naik keatas meja/kursi
         Satu orang siswa diminta untuk mendorong meja/kursi
         Siswa lainnya diminta untuk memperhatikan siswa yang berada diatas meja/kursi ketika
meja/kursi didorong
         Siswa diminta untuk menarik meja/kursi
         Siswa lainnya diminta untuk memperhatikan siswa yang berada diatas meja/kursi ketika
meja/kursi ditarik

IV.              Materi


1.                  Gaya dan Gerak

a)                  Pengertian Gaya

Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang di kerahkan sebuah benda terhadap benda lain.
Sebuah gaya dapat dilakukan dengan cara mendorong, menarik, merenggangkan, meremas,
membengkokan dan menjatuhkan benda. Besar kecilnya gaya dapat diukur dengan menggunakan
alat yang bernamakan neraca pegas atau dynamometer. Terdapat satuan gaya pada MKS adalah
Newton (N) dan dalam cgs adalah dyne. Salah satu yang sering dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu ketika membuka daun pintu hingga terbuka, tarikan pita karet, menekan
sejumlah tanah liat, dan mengangkat buku.
b)                 Kategori pada Gaya

Pada sebuah gaya terdapat beberapa katerogi. Kategori gaya di bagi menjadi dua yaitu gaya
sentuh dan gaya tak sentuh.
1.      Gaya Sentuh
Dikatakan gaya sentuh karena sebuah benda yang memberikan gaya harus menyentuh benda
lain yang dikenai gaya tersebut. Salah satu gaya sentuh yaitu gaya gesekan, mendorong meja,
melontarkan batu dengan menggunakan ketapel. Kenyataannya gaya dapat menyebabkan bentuk
benda berubah sehingga gaya dapat mengubah kecepatan benda. Namun tak selamanya gaya
tidak selalu mengubah kecepatan. Hal tersebut terjadi ketika terdapat pertandingan tarik
tambang. Kedua tim tersebut sama-sama mengerahkan gaya dengan arah berlawanan. Sehingga
apabila gaya-gaya yang besarnya sama dan arahnya berlawanan yang bekerja pada sebuah benda
disebut gaya-gaya setimbang.
Berbeda dengan gaya setimbang, gaya pun mempunyai gaya-gaya yang tak setimbang selalu
mengubah kecepatan sebuah benda. Sebagai contoh, ketika kamu mendorong sebuah gerobak
yang harus bergerak maku kamu akan menarik gerobak tersebut. Sedangkan pada saat itu gaya
yang kamu kerahkan tidak cukup besar maka kamu meminta temanmu untuk membantu
mendorongnya. Gaya dari kamu dan temanmu akan bekerja pada arah yang sama maka kedua
gaya itu dijumlahkan. Gaya total atau gaya resultan pada gerobak tersebut dengan jumlah kedua
gaya tersebut. Oleh kerana itu, peristiwa tersebut dinamakan suatu gaya-gaya yang tak
setimbang.
2.      Gaya tak sentuh
Gaya tak sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda tanpa adanya sentuhan dengan benda
tersebut. Salah satu contoh gaya tak sentuh adalah gaya gravitasi Bumi dan gaya listrik.

c)                  Macam-macam Gaya

Dalam suatu pergerakan benda di sadari atau tidak selau dilakukan dengan adanya gaya. Gaya
yang diberikan berbeda-beda dan bermacam-macam yaitu diantaranya:
1.      Gaya Magnet
Kekuatan yang menarik jarum, paku, atua benda logam lainnya yang terdapat dilungkungan
sekitar. Magnet mempunya dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Bentuk magnet
beragam ada yang berbentuk jarum, huruf “U”, silinder, llingkaran, dan berbentuk batang.
2.      Gaya Listrik Statis
Kekuatan yang di miliki benda yang bermuatan listrik untuk menarik benda-benda disekitarnya.
Untuk dapat meligat listik statis dapat diketahui dengan cara menggosol-gosok penggaris pada
rambut kering kemudian didekatkan pada sobekan kertas maka sobekan kertas akan terangkan
pada pengaris tersebut. Penggaris daoat menarik kertas dengan gaya listrik statis.
3.      Gaya Berat
Gaya berat merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda.
4.      Gaya Otot
Gaya otot adalah kekuatan yang dimiliki oleh otot manusia. Gaya otot terjadai apabila
seseorang mengangkat benda atau ketika berolahraga maka otot dalam tubuh akan semakin
bertambah besar.dan kuat.
5.      Gaya Grativasi Bumi
Gaya grativasi bumi adalah kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke bawah. Sebagai
contoh ketika kita melempar benda ke atas maka benda tersebut akan kembali lagi ke bawah
dengan adanya gaya grativasi.
6.      Gaya Pegas
Gaya pegas adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang ditimbulkan.
7.      Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya sentuh yang timbul akibat sentuhan dua benda.
8.      Gaya Gesek
Gaya gesek terjadi apabila kedua benda saling bergesekan yang mengakibatkan benda tersebut
terjadai gaya gesek. Gaya gesek dapat menguntungkan ataupun merugikan salah satu aplikasi
gaya gesek yaitu ketika kita berjalan di jalan yang kering, antara sepatu dan jalan akan muncul
gaya gesek. Gaya gesek ini membantu kita untuk dapat berjalan. Sedangkan hal yang sebaliknya
jika jalan licin maka kita akan kesulitan dalam melakukan perjalanan. Oleh karena itu, gaya
gesekan adalah gaya yang melawan gerakan antara dua permukaan yang saling bersentuhan.

d)                 Reduksi Didaktif

Reduksi didaktif yang tepat untuk materi gaya dan gerak yaitu penggunaan analogi. Artinya
suatu materi akan lebih mudah di tangkap oleh siswa apabila dianalogikan terutama pada anak
SMP yang masih mempunyai dunia fantasi yang sangat tinggi dibandingkan dengan anak
dewasa. Salah satu penggunaan analogi yang tepat ketika disimulasikannya perubahan gerak
terhadap benda yang memerlukan gaya.

2.                  Hukum Newton


a)                  Hukum I Newton

Jika pada benda diam bekerja dua buah gaya yang segaris, sama besar, dan berlawanan arah
sehingga terjadi keseimbangan, maka benda itu akan tetap diam walaupun ada beberapa gaya
yang bekerja, asalkan gaya total yang bekerja pada benda itu sama dengan nol.

Demikian juga pada benda yang sedang bergerak lurus dengan kecepatan konstan. Jika bekerja
dua gaya atau lebih yang seimbang, maka benda itu akan tetap bergerak lurus dengan kecepatan
konstan, asalkan gaya total yang bekerja pada benda itu sama dengan nol.
Newton menyatakan dalam Hukum nya yang pertama yang sering disebut Hukum I Newton
berbunyi :
“Bila resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, atau tidak ada gaya yang
bekerja pada benda, maka benda itu akan tetap diam (tidak bergerak) atau akan bergerak lurus
beraturan dengan kecepatan konstan”.
Kecenderungan sebuah benda untuk memperthankan keadaan diam atau bergerak lurus disebut
inersia. Karena itulah hukum I Newton sering disebut hukum inersia. Inersia disebut juga
kelembaman. Lembam berarti kecenderungan bertahan pada keadaan semula.
Contoh :
Letakkan sebuah gelas minuman di atas selembar plastik tipis yang licin, misalnya plastik
sampul buku. Kemudian, letakkan keduanya di atas meja. Tariklah dengan cepat salah satu ujung
plastik tersebut. Apa yang terjadi? Gelas minuman itu berada di tempatnya. (Keadaan ini tidak
berlaku jika plastik di tarik dengan pelan).

b)                 Hukum II Newton

Jika gaya yang bekerja pada suatu benda dan arahnya searah dengan dengan arah gerak benda,
maka kecepatan gerak benda akan kecepatannya kealajuannya secara teratur ini akan mengalami
percepatan. Sebaliknya jika gaya yang diberikan tersebut berlawanan arah dengan gerak benda,
maka kecepatan gerak benda tersebut akan terus berkurang. Dengan kata lain, benda tersebut
akan mengalami perlambatan. Akhirnya benda akan berhenti, bahkan akan bergerak berlawanan
dengan arah semula.
Faktor lain selain gaya, yang memengaruhi kecepatan gerak benda adalah massa. Hukum kedua
Newton membahas kaitan antara gaya, percepatan dan massa .
Contoh Sebuah batu yang dilempar ke atas secara tegak lurus. Pada batu tersebut bekerja sebuah
gaya yang disebut gaya gravitasi. Pada saat batu bergerak tegak lurus vertikal ke atas, gaya
gravitasi akan membuat batu tersebut mengalami perlambatan. Batu bergerak makin lambat dan
batu tersebut akan berhenti sesaat di titik tertinggi. Gaya gravitasi inilah yang akhirnya membuat
batu jatuh ke bawah. Batu tersebut bergerak ke bawah, dan makin lama makin cepat karena gaya
gravitasi bumi.
Uraian di atas menunjukkan bahwa ada hubungan antara gaya dan percepatan. Oleh Newton
dinyatakan bahwa gaya berbanding lurus dengan percepatan. Artinya, makin besar gaya, makin
besar perubahan kelajuan yang ditimbulkannya. Secara matematis dapat ditulis dengan
persamaan berikut :

Dengan m adalah sebuah konstanta, yaitu massa benda. Oleh Newton dinyatakan dengan Hukum
II Newton yang berbunyi :
“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada benda itu dan
berbanding terbalik dengan massa benda itu. Arah percepatan sama dengan arah gaya yang
bekerja padanya”.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa jikak benda yang bermassa lebih besar bekerja dengan
gaya yang sama, maka percepatan yang timbul akan menjadi lebih kecil. Tetapi, pada kasus
benda yang jatuh bebas, percepatan yang terjadi akan selalu sama. Gaya gravitasi yang
menyebabkan benda tersebut jatuh dengan sendirinya akan membesar atau mengecil, seiring
dengan bertambah atau berkurangnnya massa yang berbeda, kemudian dijatuhkan dari
ketinggian yang sama, maka kedua benda tersebut akan mencapai tanah pada saat yang sama
(membutuhkan waktu yang sama).

c)                  Hukum III Newton

Saat memukul sisi meja dengan tangan, tentu akan merasa sakit. Artinya ketika memukul meja
tangan memberikan aksi terhadap sisi meja. Tangan merasa sakit karena sisi meja memberikan
gaya reaksi terhadap tangan. Peristiwa ini sama dengan palu memukul paku, dalam peristiwa ini
juga terdapat gaya aksi dan gaya reaksi. Besarnya gaya aksi sama dengan gaya reaksi ini adalah
inti dari hukum III Newton yang berbunyi :
“Ketika benda pertama memberikan gaya pada benda kesua, benda kedua juga memberikan gaya
yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama”.
Hukum di atas sering disebut dengan hukum “ Hukum Aksi-Reaksi”. Untuk setiap gaya aksi
akan ada gaya reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah. Tetapi perlu diketahui bahwa gaya
aksi dan gaya reaksi bekerja pada benda yang berbeda.

d)                 Reduksi Didaktik

1.      Partikularisasi

Rumus di atas merupakan bunyi hukum II Newton, hukum ini berlaku pada sebuah benda yang
memiliki gaya yang bekerja padanya. Misalkan mobil truk mainan yang ditarik, semakin kuat
tarikannya (F), maka semakin cepat mobil tersebut bergerak (a). Jika mobil mainan tadi
ditambahkan sebuah beban lain di atasnya (misal batu), maka tarikan yang diberikan harus lebih
kuat, dan mobil akan bergerak lambat sehingga percepatan mobil akan menjadi lebih kecil (a).
Tarikan yang diberikan disebut gaya (F). (Min, 2014).
2.      Penggunaan Penjelasan Berupa Gambar, Simbol Seketsa dan Percobaan

Gambar di atas merupakan contoh dari Hukum III Newton. Palu sebagai benda yang
memberikan gaya aksi terhadap paku, dan paku sebagai benda yang memberikan gaya reaksi
terhadap palu, sehingga palu dapat memantul kembali.
3.      Penggunaan Tingkat Perkembangan Sejarah
Sir Isaac Newton adalah ahli fisika, matematika, astronomi, kimia dan ahli filsafat yang lahir di
Inggris. Buku yang ditulis dan dipublikasikan pada tahun 1687, Philosophiæ Naturalis Principia
Mathematica, dikatakan sebagai buku yang paling berpengaruh dalam sejarah perkembangan
ilmu pengetahuan. Karyanya ini menjelaskan tentang hukum gravitasi dan tiga asas (hukum)
pergerakan, yang mengubah pandangan orang terhadap hukum fisika alam selama tiga abad
kedepan dan menjadi dasar dari ilmu pengetahuan modern.
Isaac Newton menyadari bahwa matematika adalah cara untuk menjelaskan hukum-hukum alam
seperti gravitasi, dan membuat beberapa rumus untuk menghitung 'pergerakan benda' dan
'gravitasi bumi'. Gravitasi adalah kekuatan yang membuat suatu benda selalu bergerak jatuh ke
bawah. Dengan tiga prinsip dasar dari hukum pergerakan, Newton dapat menjelaskan dan
membuktikan bahwa planet beredar mengelilingi matahari dalam orbit yang berbentuk oval dan
tidak bulat penuh. Kemudian Newton menggunakan tiga prinsip dasar pergerakan yang sekarang
di kenal sebagai Hukum Newton untuk menjelaskan bagaimana benda bergerak.

V.                 Miskonsepsi Gaya dan Gerak


Miskonsepsi adalah suatu konsep yan gtidak sesuai dengan konsep yang diakui oleh para ahli.
Miskonsepsi sering terjadi pada sebagian siswa SMP. Untuk mengurangi miskonsepsi tersebut,
hendaknya memperhatikan hal-hal di bawah ini :
1.      Guru hendaknya lebih teliti dalam menyampaikan materi kepada siswa
2.      Guru lebih menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa
Miskonsepsi pada KD 5.1 mengenai pengertian gaya, macam-macam gaya dan resultan gaya
yaitu seperti :bola yang diam dengan bola yang ditendang oleh siswa. Bola yag diam itu berarti
tidak mempunyai gaya karena diam atau tidak bergerak sedangkan bola yang ditendang
mempunyai gaya karena bergerak dan berpindah tempat. Contoh : benda yang ada di at
Hal tersebut merupakan miskonsepsi yang sering terjadi, padahal pada prinsip fisika bola yang
diam itu mempunyai gaya, ia mempunyai gaya normal dan gaya berat yang mempengaruhinya,
gaya normal arahnya ke atas dan gaya berat arahnya ke bawah.
Miskonsepsi yang lannnya seperti jika seorang siswa mendorong kereta itu bergerak, berarti ada
suatu gaya bekerja pada kereta tersebut. Tetapi bila kereta itu tidak bergerak, sebagian siswa
mengatakan tidak ada gaya yang bekerja pada kereta tersebut, meskipun orang itu mendorong
kereta dengan gaya yag besar. Menurut fisika, meskipun kereta tidak bergerak, tetapi tetap ada
gaya yang bekerja padanya.

VI.              Aplikasi


Aplikasi yang bisa di terapkan dalam KD 5.1 yaitu ;
1.      Menggunakan media bola sepak, lilin mainan, meja dan kursi. Pada konsep aplikasi ini siswa
bias membuktikan konsep pengaruh gaya pada sebuah benda atau zat. Saat siswa menendang
bola, diharapkan ia mampu mengetahui salah satu pengaruh gaya pada benda yaitu berubahnya
posisi. Saat siswa diminta memainkan lilin mainan, diharapkan siswa mampu mengetahui salah
satu pengaruh gaya pada benda yaitu berubah bentuk. Dari aplikasi ini diharapkan siswa mampu
menyimpulkan konsep dasar gaya yaitu, gaya dapat mengubah posisi dan mengubah bentuk
2.      Menggunakan sebuah meja yang di dorong oleh dua orang yang berbeda. Pada percobaan
ini, siswa diharapkan mampu mengetahui konsep resultan gaya. Percobaan pertama, dua orang
siswa diminta mendorong meja pada arah yang sama. Pada percobaan kedua, siswa di minta
untuk memendorong meja, salah satu orang disisi yang lain, dan satu lagi di sisi lainnya Pada
Percobaan Konsep yang diharapkan di tangkap oleh siswa adalah adalah apabila gaya searah
maka resultan gaya nya ditambah. Begitun gaya yang berlawanan arah maka resultan gaya nya di
cari nilai selisiih antara keduanya
Materi Fisika Kelas X
Minggu, 15 Desember 2013
BAB 2. Gerak dan Gaya

Pemahaman Gerak dan Gaya

Pemahaman Gaya dan Gerak, merupakan suatuhal yang saling berkaitan antara satu dan lainnya, gaya merupakan
salah satu besaran vektor yakni memiliki arah dan nilai, sedangkan gerak merupakan upaya/ usaha yang menjadikan
sebuah benda/ manusia berpindah tempat.

(Ilustrasi Gaya dan Gerak by : google search)

Apa Itu Gaya  ??

Gaya adalah tarikan atau dorongan karena interaksi suatu partikel / benda dengan pertikel/ benda lainnya.
Ada gaya yang dihasilkan dengan interaksi kontak lasung benda, seperti gaya normal, gaya gesek, gaya pegas, dan
gaya tegang. ada juga gaya -gaya yang dihasilkan interaksi tanpa kontak langsung seperti gaya listrik, gaya magnet,
dan gaya gravitasi.  

Gaya merupakan besaran vektor , sehingga operasi penambahan dan pengurangan gaya sebagaimana penambahan
dan pengurangan pada vektor

1. Pendalaman Gaya
Seorang yang mendorong meja, meja yang tadinya diam sekarang bisa bergerak. Meja bisa bergerak karenaorang
memberikan sesuatu kekuatan melaluidorongan, kekuatan itulah yang kita namakansebagai gaya.

Gaya adalah dorongan atautarikan yang dapat menyebabkan bendabergerak.

Jadi bila kita menarik atau mendorongbenda hingga benda itu bergerak maka kita telahmemberikan gaya terhadap
benda tersebut. Besar kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang bernama Neraca Pegas atau
Dinamometer. Sedangkan satuan gaya dinyatakan dalam satuan Newton yang biasa ditulis dengan huruf  (N) kata
Newton diambil dari nama Sir Isaac Newton,seorang ahli matematika dan ilmuwan besar. Besarnya gaya
yang diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukkan oleh jarum pada skala dinamometer.
2. Jenis jenis Gaya

Secara sadar atau tidak kita sering melakukan aktivitas yang memerlukan gaya. Tetapi jenis gaya tidak hanya yang
kita keluarkan. Berikut ini adalah jenis-jenis gaya:

a. Gaya Normal

 Gaya normal adalah gaya-gaya yang arahnya sejajar (//) terhadap sumbu beban

b. Gaya magnet:  

Gaya magnet adalah gaya yang dihasilkan oleh magnet. Magnet alam adalah sejenis logam yang pertama
kali ditemukan di kota magnesia. Magnet memiliki kekuatan yang menarik jarum, paku, atau benda
lainnya terbuat dari besi atau baja. Kekuatan ini disebut gaya magnet.

c. Gaya listrik statis:

Gaya listrik statis adalah kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk menarik benda-
benda disekitarnya. Kita dapat melakukan percobaan untuk membuktikan adanya gaya listrik statis. Coba
kalian gosok-gosokkan penggaris plastik pada rambut kalian. Siapkan juga kertas yang disobek-sobek
halus. Setelah digosokkan berulang kali pada rambut , dekatkan penggaris pada potongan-potongan
kertas. Kalian akan melihat potongan tertas tertarik ke arah penggaris. Penggaris bisa menarik potongan
kertas dengan gaya listrik statis.

d. Gaya otot :

Kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia disebut gaya otot . Gaya ini sering dilakukan pada saat kita
mengangkat beban atau sedang senam di sekolah. Apabila kita sering melakukan olahraga maka otomu
akan bertambah besar dan kuat.

e. Gaya gravitasi bumi :

Gaya grafitasi adalah kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke bawah. Bila kita melempar benda ke
atas, baik dari kertas, pensil atau benda lain maka semua benda itu akan jatuh ke bawah. Berbeda bila di
luar angkasa para astronot tidak merasakan gaya gravitasi, akibatnya mereka akan melayang-layang bila
berada di luar angkasa.

f. Gaya Pegas :
Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan. Misalnya saat kamu bermain
panahan, karet mampu mendorong anak panah terlontar  dengan cepat dan jauh.

g. Gaya Gesekan:

Bila kedua benda saling bergesekkan, maka antara keduanya akan muncul gaya gesek. Gaya gesek bisa
menguntungkan dan merugikan. Bila kita berjalan di jalan yang kering, antara sepatu dan jalan akan
muncul gaya gesek. Gaya gesek ini membantu kita untuk bisa berjalan. Bayangkan bila jalanan licin,
maka gaya geseknya akan kecil dan kita akan kesulitan untuk berjalan.

Apa Itu Gerak??

1. Pendalaman Gerak

Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan
sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.

Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang
bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak
bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak
bersama bumi mengelilingi matahari.

Contoh lain gerak relatif adalah B menggedong A dan C diam melihat B berjalan menjauhi C. Menurut C
maka A dan B bergerak karena ada perubahan posisi keduanya terhadap C. Sedangkan menurut B adalah
A tidak bergerak karena tidak ada perubahan posisi A terhadap B. Disinilah letak kerelatifan gerak.
Benda A yang dikatakan bergerak oleh C ternyata dikatakan tidak bergerak oleh B. Lain lagi menurut A
dan B maka C telah melakukan gerak semu.

Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh
yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka
pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu.
Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.

2. Pembagian Gerak

Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3

1. Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus


2. Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola
3. Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran

Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2


1. Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak yang
kecepatannya konstan.
2. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau gerak
yang kecepatannya berubah secara teratur

Gaya dan gerak merupakan kegiatan yang setiap hari kita lakukan secara tidak sadar, jadi dengan tidak
sadar pula kita telah mempelajari tentang gaya dan gerak.

Kesimpulannya : Dengan adanya sebuah gaya benda akan menjadi bergerak

BAB 2 MENERAPKAN HUKUM GERAK


DAN GAYA
BAB 2

MENERAPKAN HUKUM GERAK


DAN GAYA

sumber bse : fisik kelas x - endarko

Pra Syarat
1. Mengetahui perbedaan antara besaran vektor dan besaran
skalar, penjumlahan vektor, dan selisih vektor.
2. Menguasai lebih dahulu berbagai konsep terkait dengan gerak
lurus, baik gerak lurus beraturan maupun gerak lurus berubah
beraturan. Khususnya konsep tentang kecepatan, percepatan
dan gaya yang berlaku pada gerak lurus berubah beraturan.
Pada akhirnya anda harus dapat menerapkan konsep-konsep
yang terkait dengan gerak melingkar baik dalam perhitungan
maupun contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mempelajari konsep massa, berat (gaya gravitasi), gaya dan
resultannya.
 

2.1 Gerak dan Gaya


 

Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah

kedudukannya setiap saat terhadap titik acuannya (titik asalnya).

Sebuah benda dikatakan bergerak lurus atau melengkung, jika lintasan

berubahnya kedudukan dari titik asalnya berbentuk garis lurus atau

melengkung. Sebagai contoh: gerak jatuh bebas, gerak mobil di jalan

yang lurus, gerak peluru yang ditembakkan dengan sudut tembak

tertentu (gerak parabola) dan sebagainya.

 Jarak dan Perpindahan


Mobil bergerak dari P ke Q menempuh jarak 100 km, berarti mobil
tersebut telah menempuh panjang lintasannya (gerakannya) dihitung
dari P (posisi awal) ke Q (posisi akhir) adalah sejauh 100 km. Dapat
disimpulkan, jarak adalah merupakan panjang lintasan yang ditempuh
oleh materi/benda sepanjang gerakannya. Dari kasus di atas, mobil
mengalami perubahan posisi dari P (awal/acuan) ke Q
(akhir/tujuannya), sehingga dapat disimpulkan bahwa mobil telah
melakukan perpindahan yaitu perubahan posisi suatu benda dari posisi
awal (acuan) ke posisi akhirnya (tujuannya). Perpindahan dapat bernilai
positif ataupun negatif bergantung pada arah geraknya. Perpindahan
positif, jika arah geraknya ke kanan, negatif jika arah geraknya ke kiri.

 
2.2 Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak dengan lintasan lurus serta
kecepatannya selalu tetap. Kecepatan (v) adalah besaran vektor yang
besarnya sesuai dengan perubahan lintasan tiap satuan waktu. Kelajuan
adalah besaran skalar yang besarnya sesuai dengan perubahan lintasan
tiap satuan waktu. Dalam hal gerak lurus kelajuan sama dengan
kecepatan, karena partikel bergerak satu arah saja.
Pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) berlaku rumus : x??v.t
dengan: x= jarak yang ditempuh (perubahan lintasan), (m)
v= kecepatan, (m/s)
t= waktu, (s)
Amati Gambar 2.1, dari rumus x = v.t, maka :
t = 1 det, x = 20 m
t = 2 det, x = 40 m
t = 3 det, x = 60 m
t = 4 det, x = 80 m

Gambar 2.1 Grafik v terhadap t pada gerak lurus beraturan

 Pada Gambar 2.1, maka dapat diambil kesimpulan bahwa


benda yang mempuyai kecepatan bergerak sebesar 20 m/s selama 4 s
telah menempuh jarak sejauh 80 m (merupakan luas bidang persegi
panjang dengan panjang 4 s dan lebar 20 m/s = 4s x 20 m/s = 80 m).
Dengan memperhatikan Gambar 2.2, maka kecepatan
merupakan harga tangen sudut yang dibentuk oleh panjang garis
dihadapan sudut (panjang sumbu x) dan panjang garis yang berhimpit
dengan sudut (panjang sumbu t), lihat Gambar 2.2 (v = tan ?? = 80 m/3 s
= 26,67 m/s).

 
A. Kecepatan Rata-rata ( )
Faustina mengendarai sepeda motor dari posisi P ke posisi B
yang berjarak 200 km dalam waktu 3 jam, sehingga dapat dikatakan
sepeda motor bergerak dengan kecepatan = 200 km/3 jam = 66,67
km/jam. Kecepatan tersebut merupakan kecepatan rata-rata, sebab
dalam perjalanannya sepeda motor tersebut tidak bergerak secara
konstan, bisa sangat cepat, bisa pula sangat lambat bergantung jalan
yang dilaluinya (sebagai contoh: jalan berkelok-kelok, naik-turun, dan
kemacetan lalu-lintas). Jika kecepatan rata-rata ( ), perpindahan (x)
dalam interval waktu (t), maka hubungan ketiga variabel tersebut dapat
dinyatakan sebagai:

Umumnya ditulis:

Contoh Soal 3:
Bayu mengendarai mobil Ferrari selama 30 menit pertama menempuh
jarak 40 km, kemudian selama 10 menit kedua menempuh jarak 15 km,
dan pada menit ketiga selama 8 menit menempuh jarak 9 km. Tentukan
kecepatan rata-rata mobil tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui:
t1 = 30 menit x1 = 40 km
t2 = 10 menit x2 = 15 km
t1 = 8 menit x1 = 9 km
Ditanyakan: ?
Jawab:

B. Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat, v dalah kecepatan suatu benda yang bergerak pada
suatu saat tertentu, dengan interval waktu ?t diambil sangat singkat,
secara matematis ditulis sebagai berikut:
Pengertian Kecepatan dan Rumus Kecepatan Beserta Contohnya – Kesempatan kali ini kita
akan membahas tentang Kecepatan. Pembahasan kita kali ini meliputi Pengertian, Rumus beserta
Contoh dari kecepatan. Dan untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasannya berikut ini yang
dilansir dari laman pelajaransekolah.net dan dilakukan perubahan seperlunya :

Pengertian Kecepatan
Merupakan gerak suatu benda untuk mengubah posisi (Δs) dari titik acuan ke titik akhir tentunya
terjadi dalam selang waktu (Δt) tertentu.

Perubahan posisi benda dalam satuan waktu disebut dengan kecepatan (v). Kecepatan sendiri
ialah ukuran tingkat di mana sebuah benda berubah posisinya terhadap waktu.

Macam-macam Kecepatan
1. Kecepatan Tetap

Benda dikatakan bergerak dengan kecepatan tetap untuk melakukan perubahan kedudukan yang
sama, dan waktu yang diperlukannya juga sama.

Sebagai contoh, sebuah kendaraan yang kedudukannya berubah sejauh 15 km dalam waktu 30
menit. Kendaraan tersebut dikatakan berkecepatan tetap jika untuk 15 km selanjutnya waktu
yang dilalui tetap, yakni selama 30 menit.

Dan berdasarkan penjelasan di atas, secara matematis kecepatan tetap bisa ditulis sebagai:
Keterangan:
Δs = perubahan kedudukan (meter = m)
Δt = selang waktu (sekon = s)
v = kecepatan (meter/sekon = m/s)

Kecepatan (v) merupakan besaran vektor yang nilai & arahnya tergantung pada arah perubahan
posisi. Dan untuk mengukur kecepatan bisa digunakan alat yang disebut dengan speedometer.

Jika kita menghitung jarak (panjang perubahan posisi yang terjadi), dinotasikan x, dan dibagi
selang waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak itu, maka hasil yang didapatkan bukan
suatu nilai kecepatan, melainkan laju.

Laju sendiri merupakan besaran skalar yang tidak mempunyai arah. Notasi laju sama dengan
notasi kecepatan, yaitu v, dan persamaannya adalah:

Keterangan:
x = jarak/panjang perubahan posisi (meter = m)
Δt = selang waktu (sekon = s)
v = kecepatan (meter/sekon = m/s)

Meskipun dalam Sistem Internasional (SI) satuan kecepatan dan laju ialah m/s, dan sering kita
menjumpai satuan kecepatan dan laju dalam km/jam. Salah satunya ialah speedometer kendaraan
bermotor.

Dan bagaimana cara mengubah satuan km/jam menjadi satuan SI? Silahkan perhatikan uraian
berikut ini!

Ingatlah bahwa 1 km = 1.000 m serta 1 jam = 3.600 sekon. Sehingga,

Dari uraian di atas diperoleh perbandingan yang bisa digunakan, yaitu:


2. Kecepatan Rata-Rata

Di saat kita berjalan, kita tidak bisa mengukur kecepatan perjalanan kaki kita secara kuantitatif.
Tetapi, rasakanlah langkah-langkah itu!

Saat kita sedang terburu-buru, tentunya langkah kita akan cepat. Dan sesaat kemudian, kita
terhambat oleh kerumunan anak-anak. Dan perlahan namun pasti kita akan memperlambat jalan
kita. Setelah melaluinya, langkah kita kembali tergesa-gesa.

Pada gerak dengan kecepatan berubah-ubah seperti yang telah dijelaskan diatas, kita bisa
menentukan kecepatan rata-rata dari gerak yang telah dilakukan.

Kecepatan rata-rata merupakan hasil bagi perpindahan total yang ditempuh benda oleh selang
waktu total yang diperlukan untuk menempuh perpindahan total tersebut.

Persamaannya ialah:

Keterangan:
Δstot = total perpindahan benda (m)
Δttot = total selang waktu (s)
v = kecepatan rata-rata (m/s)

Contoh Soal Kecepatan


Adi sedang melakukan perjalanan dengan menempuh jarak 50 km menggunakan sepeda motor.
Di 45 menit pertama, ia melaju dengan kecepatan tetap dan jarak yang ia tempuh hanya 30 km.
Kemudian, Adi terus mempercepat laju sepeda motornya sehingga dalam 10 menit ia bisa
menempuh sisa jarak yang harus ia lalui.

Maka, Tentukanlah (dalam m/s):


a. kecepatan tetap dari perjalanan Adi selama 45 menit pertama
b. kecepatan rata-rata dari perjalanan Adi

Penyelesaian:

Diketahui : jarak total yang ditempuh oleh Adi adalah s = 50 km, 45 menit pertama (t1)
menempuh jarak (s1) 30 km dengan kecepatan tetap serta sisa jaraknya ditempuh dalam waktu
(t2) 10 menit dengan kecepatan yang berubah-ubah.
Ditanya :
a. kecepatan tetap
b. kecepatan rata-rata

Jawab:

Itulah sekilas penjelasan tentang Pengertian Kecepatan dan Rumus Kecepatan Beserta
Contohnya, terima kasih telah menyempatkan membaca, semoga artikel yang anda baca
bermanfaat, jangan sungkan untuk mengirimkan kritik maupun saran kepada redaksi kami
Pengertian Percepatan dan Rumus
Percepatan Beserta Contohnya
By Estriana FiwkaPosted on January 6, 2017

Pengertian Percepatan dan Rumus Percepatan Beserta Contohnya – Artikel kita kali ini
masuk dalam pembahasan tentang percepatan yang meliputi pengertian, rumus serta contohnya.
Untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasannya berikut ini :

Pengertian Percepatan
Coba perhatikan sebuah mobil yang baru mulai berjalan kecepatannya semakin lama akan
semakin besar. Sedangkan mobil yang akan berhenti tentunya melakukan pengereman sehingga
semakin lambat (kecepatannya semakin kecil).
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Percepatan itu didefinisikan sebagai perubahan kecepatan tiap
waktu. Dan perubahan kecepatan ialah selisih antara kecepatan akhir dan kecepatan awal.

Rumus Percepatan
Percepatan sendiri dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini :

Keterangan:
a = percepatan (m/s2)
vt = kecepatan setelah t detik (m/s)
v0 = kecepatan mula-mula (m/s)
t = waktu (detik)

Satuan percepatan dalam SI adalah m/s2.

Untuk gerak dipercepat beraturan, nilai a positif, dan untuk gerak diperlambat beraturan, nilai a
negatif.

Jarak yang ditempuh oleh sebuah benda yang mengalami percepatan dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut ini :

st = jarak yang ditempuh (m)

Contoh Soal
3 (tiga) buah pesawat (A, B, dan C) mula-mula bergerak dengan kecepatan yang sama 20 m/s.
Setelah 1 detik pesawat A bergerak dengan kecepatan 30 m/s, pesawat B bergerak dengan
kecepatan 50 m/s, sedangkan pesawat C bergerak dengan kecepatan 40 m/s. Maka, tentukanlah
besar percepatan dari masing-masing pesawat!

Jawab:

Diketahui:
v0 = 20 m/s
vA = 30 m/s
vB = 50 m/s
vC = 40 m/s
Δt = 1 s
Ditanya:
aA = …. ?
aB = …. ?
aC = …. ?

Penyelesaian:

Itulah penjelasan tentang Pengertian Percepatan dan Rumus Percepatan Beserta Contohnya,
terima kasih telah menyempatkan membaca, semoga artikel yang anda baca bermanfaat, jangan
sungkan mengirimkan kritik maupun saran kepada redaksi kami.
Hukum gerak Newton
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hukum Newton pertama dan kedua, dalam bahasa Latin, dari edisi asli journal Principia
Mathematica tahun 1687.

Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum
ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang
disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama
hampir 3 abad,[1] dan dapat dirangkum sebagai berikut:

1. Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya
yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut.[2][3][4] Berarti jika resultan gaya
nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan
konstan (tidak mengalami percepatan). Hal ini berlaku jika dilihat dari kerangka acuan
inersial.
2. Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan
mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding
lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan
resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear
benda tersebut terhadap waktu.
3. Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan
arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada
benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F
memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai
hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.
Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophiæ
Naturalis Principia Mathematica, pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687.[5] Newton
menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan meniliti gerak dari bermacam-macam benda fisik
maupun sistem.[6] Contohnya dalam jilid tiga dari naskah tersebut, Newton menunjukkan bahwa
dengan menggabungkan antara hukum gerak dengan hukum gravitasi umum, ia dapat
menjelaskan hukum pergerakan planet milik Kepler.

HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK


1.   Hukum I Newton
•    Hukum Newton berbunyi : Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan
nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam dan benda yang mula-mula
bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.
•    Setiap benda bersifat lembam, artinya benda cenderung mempertahankan
kedudukannya, yaitu benda diam akan tetap diam tetapi jika benda bergerak cenderung
tetap bergerak.
•    Hukum I Newton juga menggambarkan sifat benda yang selalu mempertahankan
keadaan diam atau bergeraknya yang dinamakan inersia atau kelembaman. Oleh
karena itu Hukum I Newton juga disebut Hukum Kelembaman.
•    Secara matematis, Hukum I Newton dirumuskan :

 F = 0 
Artinya, resultan gaya-gaya yang bekerja sama dengan nol. Jika resultan gaya sebuah
benda sama dengan nol, berarti benda tersebut tidak memiliki percepatan atau
percepatannya sama dengan nol.
Contoh fenomena Hukum I Newton
a)  Apabila kita sedang naik bus yang sedang berjalan, maka kita juga bergerak terhadap
tanah, walaupun kita diam di dalam bus. Apabila kita turun dari bus yang masih dalam
keadaan berjalan agar kita tidak jatuh, maka kita harus lari mengikuti gerak bus
tersebut.
b)  Apabila kita naik kendaraan yang sedang berjalan dan tiba-tiba direm mendadak, kita
terdorong ke depan. Tetapi jika kendaraan mula-mula dalam diam kemudian bergerak
maju, kita terdorong ke belakang.
c)  Kardus yang berada di atas mobil akan terlempar ketika mobil tiba-tiba membelok.
d)  Selembar kertas yang ditaruh di bawah gelas berisi air ditarik dengan cepat, maka gelas
tidak akan bergerak sedikitpun.
e)  Ketika di depan sepeda motor yang sedang melaju kencang melintas sebuah mobil,
maka pengemudi motor akan terlempar ke depan saat motor direm secara mendadak.

1.   Hukum II Newton

 •     Jika resultan gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak sama nol,
benda tersebut akan bergerak dengan suatu percepatan.
 •     Menurut Hukum II Newton, percepatan yang timbul pada suatu benda karena
dipengaruhi oleh gaya F, besarnya akan berbanding lurus dan searah dengan
gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda.
 •     Hukum II Newton berbunyi : "Percepatan yang dihasilkan oleh resultan
gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan
gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda."
 •     Contoh fenomena Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari

Jika terjadi tabarakan antara sebuah mobil dengan kereta api, biasanya mobil akan
terseret puluhan bahkan ratusan meter dari lokasi tabrakan sebelum akhimya berhenti.
Terseretnya mobil menunjukkan terjadinya perubahan kecepatan pada mobil, karena
massa mobil jauh relatif kecil dari pada massa kereta api, maka dengan gaya yang
sama mobil mendapat percepatan yang sangat besar, sedangkan kereta api tidak
mengalami percepatan.
Conto soal :
Sebuah mesin perahu motor menghasilkan gaya 15.000 N. Berapa percepatan perahu
motor jika massa perahu motor 1.000 kg dan total gaya gesekan perahu motor dengan
air adalah 1.000 N?
Diketahui   : F    =  15.000 N
                 f     =  1.000 N
                 m   =  1.000 kg
Ditanya     : a    =  ...?
Jawab       :  F =  F – f
                       =  15.000 N – 1000 N
                       =  14.000 N
Perceptan perahu motor tersebut adalah :
                 a    =   F/m
                       =  14.000 N / 1000 kg
                       =  14 N/kg atau 14 m/s2

1.   Hukum III Newton

 •     Bunyi hukum III Newton : Jika suatu benda pertama mengerjakan gaya
terhadap benda kedua, maka benda kedua pun mengerjakan gaya terhadap
benda pertama yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
 •     Kedua gaya tersebut disebut gaya aksi-reaksi. Apabila gaya aksi besar maka
gaya reaksi juga besar.
 •     Secara matematis, Hukum III Newton dirumuskan :
 •     Contoh penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari :

a.  Untuk dapat bergerak ke depan, gurita memancarkan air ke belakang. Gaya yang
terpancar itu diimbangi oleh gaya yang mendorong gurita ke depan yang disebut gaya
aksi reaksi.
b.  Mesin roket / jet melakukan gaya aksi melalui gas buangan ke belakang. Sebagai
reaksinya, gas buangan melakukan gaya yang sama besarnya pada roket / jet ke
depan.
Karena massa buangan kecil, gaya tersebut terlontar ke belakang dengan kecepatan
tinggi. Gaya reaksi gas buangan mampu menggerakkan roket/jet ke depan.
c.   Saat senapan ditembakkan oleh pemburu maka peluru terlontar, ternyata senapan juga
mengguncang bahu pemburu yang menyangga.
d.  Roda kendaraan melakukan gaya ke belakang pada jalan. Akibatnya jalan juga
melakukan gaya dorong sama besarnya ke depan sebagai reaksi
e.  Pada seorang penyelam, kaki dan tangan penyelam mendorong air ke belakang (gaya
aksi), sehingga badan penyelam terdorong ke depan sebagai gaya reaksi.

Anda mungkin juga menyukai