347-Article Text-1132-1-10-20200122
347-Article Text-1132-1-10-20200122
1
Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya
Corresponding author: budhikuswamsusilo@unsri.ac.id
ABSTRAK: Daerah penelitian secara administratif terletak di Bengbulang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah,
sedangkan secara geografis berada pada 108 54 05.1 BT - 108 58 57.2 BT dan 7 20 40.6 LS dan 7 24 17.4 LS dengan
luas wilayah 49km. Daerah ini dipilih sebagai tempat untuk melakukan penelitian, karena terdapat singkapan –
singkapan yang baik. Dimana singkapan sedimen tersebut memiliki tipe – tipe endapan turbidit. Endapan turbidit
ditemukan pada singkapan – singkapan Formasi Halang. Formasi Halang merupakan jenis endapan sedimen turbidit.
Arus turbidit adalah campuran sedimen dan air yang bergerak di bawah kontrol gravitasi berkaitan dengan perbedaan
densitas dengan media yang kurang padat yaitu air laut atau air tawar. Tahapan pengambilan data karakteristik batuan,
kedudukan batuan, dan dimensi singkapan, serta pengukuran data penampang stratigrafi dengan metode MS (Measuring
Section). Berdasarkan perhimpunan data yang didapatkan, lingkungan pengendapan Formasi Halang berada pada
wilayah middle fan . Dimana karakteristik middle fan memiliki karakteristik batupasir kasar – halus.
ABSTRACT: The research area is administratively located in the region of Bengbulang, Cilacap District, Central Java,
while geographically located at 108 54 05.1 EL - 108 58 57.2 EL and 7 20 40.6 SL dan 7 24 17.4 SL with extensive
49km. This area was choosen as a plce to conduct research, because there are good outcrops. Where the sedimentary
outcrops have turbidite deposition types. Turbidit deposits are found in the outcrop of the Halang Formation. Halang
Formation is a type of turbidite sediment deposition. Turbidity currents are a mixturre of sediment and water that
moves under gravity control related to differences in density with less solide media like sea water or fresh water. The
stage of data collection of rock characteristics, rock position, the depositional environment of the Halang Formation is
in the middle fan. Where the characteristcs of middle fan are have coarse – fine sandstones.
1069
S.Aldhani, B.K.Susilo
Lintasan Ci Raja
1070
Studi Endapan Turbidit Formasi Halang Daerah Bengbulang dan Sekitarnya, Cilacap, Jawa Tengah
Terlihat dari luasnya pelamparan batupasir yang Hingga hilir sungai mulai ditemukan perselingan
berada di Ci Raja serta singkapan – singkapan yang batupasir medium dengan batupasir berbutir halus
ditemukan dipinggir jalan. Diketahui bahwa lintasan ini dengan rata rata ketebalan berkisar 1-2m. Pada batupasir
memiliki satu fasies yaitu massive sandstone. Fasies ini halus ditemukan struktur sedimen berupa convolute
terdiri dari batupasir. Pada lintasan ini juga ditemukan lamination, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.
beberapa sturktur sedimen yang mengacu kedalam
bouma sequnce (fasies turbidit), massive sandstone (Ta),
paralel lamination (Tb) didalam batupasir medium dan
batupasir halus dengan cross lamination (Tc).
Menurut konsep model fasies Mutti dan Lucci (1972)
yang membagi klasifikasi menjadi 7 bagian yaitu A – G.
Pada lintasan Ci Raja didaptkankan model fasies B1 dan
B2. Dimana B1 adalah bagian dari batupasir masif yang
tidak memiliki struktur sedimen. Sedangkan pada model Gambar 5 Foto pada sebelah kiri merupakan
fasies B2 ditemukan litologi batupasir halus – kasar yang penampakan perselingan batupasir halus dan batupasir
memiliki struktur sedimen seperti paralel lamination medium. Pada foto sebelah kanan merupakan
dan cross lamination. Mengacu pada model bouma penampakan struktur sedimen convolute pada batupasir
sequence (1962) yang terdapat di Lintasan Ci Raja halus
adalah Ta, Tb dan Tc dalam urutan yang tidak beraturan.
Terlihat dari kolom startigrafi lintasan Ci Raja Pada lokasi lintasan ini pula ditemukan graded
menunjukkan fasies coarsening up, yaitu urutan badding (Ta), dan batupasir medium dengan struktur
pengendapan batupasir berbutir halus berada dibawah paralel lamination (Tb). Dimana merupakan model
batupasir berbutir kasar yang membentuk shallowing pengendapan turbidit dari Bouma Sequence dalam model
upward (Gambar 3). Dari analisa – analisa diatas seri Bouma (1962).
kemudian dimasukkan kedalam pendekatan model Kipas Singkapan batuan pada Lintasan Kali Sangrahan juga
Laut Dalam (Walker 1978) lintasan ini terdenpakan memiliki pola yang sama dengan Lintasan Ci Raja yaitu
dibagian Middle fan. perlapisan batupasir yang membentang luas. Batupasir
itu sendiri terdiri dari batupasir kasar – batupasir halus
Lintasan Kali Sangrahan serta memiliki satu fasies yaitu massive sandstone. Pada
kolom stratigrafi lintasan Kali Sangrahan terlihat
Lintasan yang dilakukan pada Kali Sangrahan batupasir halus berada dibawah batupasir kasar yang
(Gambar 4) dimulai dari hulu sungai hingga hilir sungai. mengindentifikasikan shallowing upward (Gambar 6).
Dimana pada hulu sungai ditemukan batupasir berbutir Lintasan ini juga masuk kedalam fasies B1 dan B2(Mutti
sangat kasar berselingan dengan batupasir berbutir kasar dan Luchi, 1972). Sehingga dapat diinterpretasikan
hingga medium. Ketebalan perselingan batupasir kasar bahwa lintasan ini terendapkan di bagian Middle fan
dan batupasir medium berkisar 3 – 8m. Pada batupasir pada asosiasi model fasies Kipas Laut Dalam (Walker,
kasar tidak ditemukannya struktur sedimen, tetapi pada 1978).
batupasir medium didaptkan sturktur sedimen berupa
paralel lamination dan cross lamination. Lingkungan Pengendapan
1071
S.Aldhani, B.K.Susilo
1072
Studi Endapan Turbidit Formasi Halang Daerah Bengbulang dan Sekitarnya, Cilacap, Jawa Tengah
DAFTAR PUSTAKA
1073