Anda di halaman 1dari 21

PENERAPAN TEORI TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKONOMI

MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN

TUGAS MATAKULIAH EKONOMI MANAJERIAL KELAS BE

Oleh :

Kelompok 4

Rizky Akbar Muharram 195020200111002

Nadia Enhashita Fairuza 195020201111029

Rindy Saputri 195020201111033

Roza Tania 195020201111035

Elma Sukma Wardani 195020201111039

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... 1


BAB I : MANAJEMEN TIM.............................................................................................................................. 2
1.1 Susunan Organisasi Tim .................................................................................................................... 2
1.2 Sistem Kerja ...................................................................................................................................... 2
1.3 Metode Pengamatan dan Sumber Data ............................................................................................... 2
BAB II : TEORI EKONOMI YANG DITERAPKAN ........................................................................................ 3
2.1 Definisi Ekonomi Manajerial .................................................................................................................... 3
2.2 Teori – Teori Ekonomi ............................................................................................................................. 4
a. Keterkaitan Dengan Teori Ekonomi ................................................................................................... 4
b. Teori Perusahaan ............................................................................................................................... 5
c. Laba .................................................................................................................................................. 6
d. Etika Bisnis ....................................................................................................................................... 8
e. Kerangka Kerja Internasional Ekonomi Manajerial ............................................................................ 8
BAB III : KASUS/KEPUTUSAN MANAJEMEN YANG DIPILIH DAN PEMBAHASAN ............................. 9
3.1 WIRAUSAHA TANPA TENAGA KERJA .............................................................................................. 9
3.1.1 Gambaran Kasus ............................................................................................................................... 9
3.1.2 Alasan Memilih Kasus Tersebut ...................................................................................................... 10
3.1.3 Keputusan yang Diambil ................................................................................................................. 10
3.2 PERUSAHAAN KECIL DENGAN TENAGA KERJA < 5 ORANG ..................................................... 11
3.2.1 Gambaran Kasus ............................................................................................................................. 11
3.2.2 Alasan Memilih Kasus Tersebut ...................................................................................................... 12
3.2.3 Keputusan yang Diambil ................................................................................................................. 12
3.3 PERUSAHAAN BESAR YANG MEMPUNYAI BEBERAPA CABANG ............................................. 13
3.3.1 Gambaran Kasus ............................................................................................................................. 13
3.3.2 Alasan Memilih Kasus Tersebut ...................................................................................................... 14
3.3.3 Keputusan yang Diambil ................................................................................................................. 15
3.4 ORGANISASI NON PROFIT ................................................................................................................ 16
3.4.1 Gambaran Kasus ............................................................................................................................. 16
3.4.2 Alasan Memilih Kasus Tersebut ...................................................................................................... 17
3.4.3 Keputusan yang Diambil ................................................................................................................. 17
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................................... 19
Kesimpulan .................................................................................................................................................. 19
Saran ............................................................................................................................................................ 20
Daftar Pustaka .............................................................................................................................................. 20

1
BAB I : MANAJEMEN TIM

1.1 Susunan Organisasi Tim


1. Rizky Akbar Muharram 195020200111002
2. Nadia Enhashita Fairuza 195020201111029
3. Rindy Saputri 195020201111033
4. Roza Tania 195020201111035
5. Elma Sukma Wardani 195020201111039

1.2 Sistem Kerja


1. Rizky Akbar Muharram 195020200111002
- Rizky menyusun dan membahas organisasi non profit
2. Nadia Enhashita Fairuza 195020201111029
- Nadia menyusun dan membahas perusahaan yang memiliki beberapa cabang
3. Rindy Saputri 195020201111033
- Rindy membuat kesimpulan & saran dan menyusun teori
4. Roza Tania 195020201111035
- Roza menyusun dan membahas wirausaha tanpa karyawan
5. Elma Sukma Wardani 195020201111039
- Elma menyusun dan membahas perusahaan yang memiliki karyawan <5 orang

1.3 Metode Pengamatan dan Sumber Data


Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama),
sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah
ada. Adapun untuk penugasan terstruktur pada kesempatan kali ini, kami menggunakan
sumber data yaitu sekunder.

Sumber data sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan studi kepustakaan


dengan bantuan media cetak dan media internet serta catatan lapangan. Sumber data
sekunder merupakan sumber data tidak langsung yang mampu memberikan data
tambahan serta penguatan terhadap data penelitian.

2
BAB II : TEORI EKONOMI YANG DITERAPKAN

2.1 Definisi Ekonomi Manajerial


Mc Connel (1993) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai berikut:

Ekonomi manajerial adalah alat analisis yang sangat berguna bagi manajer dalam
pengambilan keputusan bisnis. Sesuai dengan namanya, ekonomi manajerial merupakan hibrid
dari ilmu ekonomi dan ilmu manajemen. Ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku manusia
dalam memproduksi, mendistribusi dan mengkonsumsi barang dan jasa. Sedangkan sumber
daya yang tersedia untuk mewujudkannya.

Ket (2000) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai berikut:

Ilmu manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana
mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian ekonomi manajerial adalah aplikasi dari
analisis ekonomi dalam membuat keputusan bisnis agar sumber daya perusahaan yang terbatas
dialokasikan pada penggunaannya yang paling baik.

Ekonomi manajerial adalah aplikasi dari teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu
pengambilan keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan
atau maksudnya dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Masalah pengambilan Keputusan

Masalah pengambilan keputusan timbul pada tiap organisasi, baik bermotif laba atau
nirlaba, ketika organisasi itu berusaha mencapai tujuannya dalam menghadapi kendala.

3
2.2 Teori – Teori Ekonomi

a. Keterkaitan Dengan Teori Ekonomi

Suatu organisasi dapat memecahkan keputusan manajemennya dengan menerapkan


teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan. Dasar teori ekonomi yang digunakan yaitu
Mikroekonomi dan Makroekonomi. Mikroekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku ekonomis secara individual sebagai unit pengambil keputusan, seperti konsumen
individu, pemilik sumberdaya, dan perusahaan bisnis, didalam sistem perdagangan bebas.
Makroekonomi adalah ilmu yang membahas tentang output, pendapatan, pekerjaan,
konsumsi, investasi, dan harga secara total atau agregat di perekonomian dilihat secara
keseluruhan. Teori ekonomi berusaha memprediksi dan menerangkan tingkah laku
ekonomi.

1. Mikroekonomi

Mikroekonomi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara


individual sebagai unit pengambil keputusan.

Seperti :

▪ konsumen individu
▪ pemilik sumber daya
▪ perusahaan bisnis didalam sistem perdagangan bebas.

2. Makroekonomi

Makroekonomi sebaliknya yaitu ilmu yang membahas output, konsumsi, pekerjaan,


investasi, dan harga secara keseluruhan (agregat) di perekonomian.

Teori ekonomi biasanya dijelaskan dengan menggunakan model. Jadi model dapat
diterima apabila dapat memprediksi secara tepat dan bila prediksi tersebut secara
logis mengikuti semua asumsi.

Teori Pengambilan Keputusan

Teori ekonomi memprediksi dan menjelaskan prilaku ekonomi yang menjadi


faktor penentu yang paling penting atas pengambilan keputusan. Prinsip-prinsip
ekonomi manajerial pengambilan keputusan oleh manajer yang berkaitan dengan
mengalokasikan sumber-sumber daya yang langka secara efesien, antara lain:

▪ Man
▪ Money
▪ Material
▪ Methode

4
Ekonomi manajerial merujuk pada aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu
keputusan untuk menemukan solusi optimal dalam berbagai masalah kaputusan
manajerial. Ilmu Keputusan :

o Matematika ekonomi
o Ekonometri (Statistika)

Proses yang terkait dengan semua pengambilan keputusan Manajerial terdiri dari 5
tahap :

• Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi.

• Mendefinisikan permasalahan yang dihadapi perusahaan atau organisasi dalam


usaha mencapai tujuan tersebut.

• Mengidentifikasikan berbagai solusi-solusi.

• Memilih solusi terbaik dari solusi yang tersedia.

• Mengimplementaiskan keputusan.

Kesimpulan

Ekonomi manajerail adalh aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu


pengambil keputusan untuk menentukan solusi optimal pada masalah keputusan
manajerial.

Keterkaitan dengan Berbagai Fungsional Ilmu Administrasi Bisnis

Hubungan antara ekonomi manajerial dengan area fungsional dari ilmu


administrasi bisnis menjadi latarbelakang bagi pengambilan keputusan. Area fungsi
administrasi itu meliputi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen SDM, dan
produksi. Jadi ekonomi manajerial sebagai pelajaran yang menggabungkan teori
ekonomi, ilmu pengambilan keputusan, dan area fungsionl dari ilmu administrasi
pisnis, yang membahas bagaimana hal tersebut saling berinteraksi satu sama lain pada
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling efisien.

b. Teori Perusahaan

Definisi Perusahaan

Perusahaan adalah suatu organisasi yang menggabungkan dan mengorganisisr


sumber daya yang bertujuan untuk memproduksi pruduk untuk dijual. Bentuk
perusahaan dapat berupa perseorangan, persekutuan, dan korporasi. *0% dari semua

5
barang dan jas diproduksi oelh perusahaan, sisanya oleh pemerintah dan organisasi
nirlaba.

Sasaran dan Nilai Perusahaan

Pada dasarnya sasaran yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan adalah
memaksimumkan laba sekarang atau dalam jangka pendek. Namun demikian ada
kalanya perusahaan rela mengorbankan atau melepaskan laba jangka pendeknya untuk
meningkatkan laba dalam jangka panjang. Jika laba perusahaan sama dengan nilai
perusahaan maka secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan perusahaan adalah
memaksimumkan nilai perusahaan.

Kendala Perusahaan dan Keterbatsan Teori

Dalam usahanya tesebut perusahaan menghadapi kendala. Kendala


tersebut muncul karena terbatasnya ketersediaan input yang esensial, seperti
perusahaan tidak dapat memperoleh seluruh bahan mentah khusus
sebanyak yang dibutuhkan. Adanya kendala mempersempit gerak perusahaan dalam
upayanya mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan laba atau nilai
perusahaan.

c. Laba

Fungsi Laba

Laba suatu perusahaan memberikan signal penting bagi perusahaan


mengenai realokasi sumberdaya dalam masyarakat, dimana hal tersebut mencerminkan
perubahan kemampuan konsumen dan permintaan, dalam suatu waktu.

Laba Bisnis dan Laba Ekonomi : business profit; penerimaan dikurangi dengan biaya
eksplisit.

Biaya eksplisit yaitu biaya yang benar benar dikeluarkan untuk membeli atau meggaji
input yang digunakan dalam proses produksi. Laba ekonomi berarti penerimaan
dikurangi dengan baik biaya eksplisit maupun biaya implisit.

Biaya implisit adalah nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh perusaahaan dalam
prosees produksi.

• Gaji yang dapat diperoleh oleh pengusaha/pemilik yang dapat diperoleh dari orang
/ pihak lain yang setara.

• Pendapatan/return yang dapat diperoleh dari investasi modalnya, menyewakan


tanahnya atau pendapatan dari input yang lain.

Laba ekonomi ini penting agar keputusan investasinya benar.

6
Contoh:

Laba suatu perusahaan (secara akuntansi) dilaporkan sebesar Rp. 60 juta selama satu
tahun.

Penghasilan pengusaha (enterpreneur)/gaji Rp. 70 juta

Modal yang mungkin dipinjamkan kepada pihak lain Rp. 20 juta

Maka, laba ekonominnya = Rp. 60 juta – Rp. 70 juta – Rp. 20 juta =

-Rp. 30 juta (kerugian ekonomi)

Teori Tentang Laba

• Risk-Bearing Theory of Profit

Laba ekonomi dibutuhkan oleh perusahaan untuk masuk dan bertahan dibeberapa
bidang yang memiliki risiko di atas rata-rata.

• Frictional Theory of Profit

Laba timbul sebagai akibat dari gesekan atau gangguan dari keseimbangan jangka
panjang.

• Monopoly Theory of Profit

Beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan


mengenakan harga yang tinggi dibandingkan dengan harga pada pasar persaingan.

• Innovatioan Theory of Profit.

Laba ekonomi adalah imbalan karena pengenalan dari inovasi yang berhasil.

• Managerial Efficieny Theory of Profit.

Bila rata-rata perusahaan cenderung hanya memperoleh hasil normal dari investasi
jangka panjang, perusahaan yang lebih efisien dari rata rata perusahaan tersebut
akan memperoleh laba ekonomi.

7
d. Etika Bisnis

Etika bisnis mencoba untuk melarang perilaku dari bisnis, manajer perusahaan dan para
pekerja yang seharusnya tidak dilakukan. Etika bisnis dan manajemen jauh melewati
jangkauan hukum, yang memberikan acuan perilaku apa yang dapat diterima dalam
berbagai transaksi bisnis. Namun karena didasarkan kepada nilain-nilai, sering kali tidak
jelas apa itu perilaku yang etis dan yang tidak, karena orang yang berbeda dapat mempunyai
nilai yang berbeda. Mayoritas perusahaan besar dan asosiasi profesional mempunyai kode
etik dan petugas etika.

e. Kerangka Kerja Internasional Ekonomi Manajerial

Banyak dari komoditas yang kita konsumsi diimpor dan berbagai perusahaan Amerika
membeli banyak input dari luar negeri menjual output yang semakin banyak ke negara-
negara lain, dan menghadapin persaingan yang semakin meningkat dari perushaan asing
yag beroperasi di Amerika Serikat. Lebih jaush, aliran modal internasional, teknologi, dan
tenaga ahli telah mencapai dimensi yag tidak dibayangkan sebelumnya. dalam melihat
globlisasi aktivitas ekonomi seperti itu, pentuing untuk memperkenalkan dimesi global ke
dalam peljaran ekonomi manajerial.

8
BAB III : KASUS/KEPUTUSAN MANAJEMEN YANG DIPILIH DAN
PEMBAHASAN

3.1 WIRAUSAHA TANPA TENAGA KERJA

3.1.1 Gambaran Kasus

Usaha Sofy Laundry ialah salah satu unit usaha yang berkonsentrasi pada bagian jasa
laundry. Usaha tersebut terdiri dari jasa cuci dan setrika baju. Usaha yang beralokasi pada Ruko
Glory View blok H no 3, didirikan pada tahun 2017. Sofy Laundry ini didirikan dan dikelola
sendiri oleh Ibu Sarah Aryana selaku pemilik usaha Sofy Loundry.

Laundry adalah fasilitas di mana pakaian dicuci serta dikeringkan. Kebanyakan orang
menggunakan jasa laundry karena malas mencuci dan tuntutan kesibukan yang tidak memiliki
waktu untuk mencuci pakaian. Di sini Sofy Laundry menyediakan jasa untuk mencuci dan
menyetrika pakaian. Pemilik usaha sekaligus pengelola usaha membuka usaha setiap harinya
yang beroperasional setiap harinya. Sofy Laundry buka pada jam 07:00 hingga jam 23:00.

Aktivitas ini dilakukan pada Sofy Laundry setiap harinya yaitu melaksanakan
penerimaan pakaian dari pelanggan. Setelah itu melakukan proses pencucian dan menggosok
pakaian pelanggan. Adapun kegiatan lainnya yaitu pengeluaran kas untuk membeli keperluan
dalam usaha laundry seperti keperluan perlengkapan yaitu membeli sabun dan kispray.
Aktivitas ini dilaksanakan oleh Sofy Laundry mulai dari menerima pelanggan yang datang
ingin mencuci pakaiannya, setelah itu karyawan akan menimbangnya. selanjutnya
melaksanakan pembayaran sesuai berat pakaian dikalikan harga satuan Rp 6.000 per kilo.

Bukan hal yang sangat mudah menjalankan dan mendirikan sebuah usaha karena
mempunyai suatu tantangan tersendiri bagi pelaku usaha dalam membangun sebuah peluang
usaha. Awalnya, banyak orang yang tidak mengenal usaha laundry Ibu Sarah tetapi seiring
berjalannya waktu telah banyak yang mengenal usaha Ibu Sarah yang dilakukan melalui
promosi di lingkungan terdekat serta pemasaran yang dilakukan secara online disosial media.
Sesudah melaksanakan promosi, pelanggan Ibu Sarah yang memakai jasa laundry semakin
meningkat. Usaha Ibu Sarah mengalami peningkatan pendapatan serta banyak pelanggan yang
memakai jasa laundry.

9
3.1.2 Alasan Memilih Kasus Tersebut

Usaha Sofy Loundry termasuk usaha milik perseorangan dan usaha kecil yang bisa
hanya di kelola langsung oleh pemiliknya saja, sehingga manajemen yang diterapkan dalam
pengelolaannya masih bersifat sederhana. Kasus ini masuk kedalam teori ekonomi
mikroekonomi karena pengambilan keputusan dalam pengelolaan bisnisnya dilakukan secara
individual oleh pemiliknya sendiri. Karena pengelolaan usahanya dilakukan secara individual
oleh pemiliknya, mulai dari mengelola cucian konsumennya, mengelola perlengkapan loundry
serta mengelola keuangannya, dilakukan sendiri oleh pemiliknya. Maka dengan itu, melalui
pengambilan keputusan ekonomi manajerial ini, diharpkan usaha sofy loundry dapat
berkembang dengan sangat baik, dan dapat memperluas usahanya sehingga dapat
memperkerjakan tenaga kerja yang lebih banyak.

3.1.3 Keputusan yang Diambil

Dalam mngambil keputusan di dalam usaha loundry ini, setiap pelaku usaha harus bisa bersaing
menghadapi perubahan ekonomi, dan sosial (lingkungan). Salah satu keputusan yang harus
diambil didalam usaha ini, agar usaha ini dapat mencapai tujuan usahanya seevektif dan efisien
mungking, sebagai berikut :

• Penyesuaian harga, sebagai pelaku usaha, dalam menentukan harga jual juga harus bisa
sesuai dengan nilai yang diberikan dan dapat diterima oleh kalangan konsumen. Oleh
karena itu, sebagai pelaku usaha sofy loundry, selalu menetapkan harga jual sesuai
dengan harga pasar, yang tentunya juga sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.
• Menambah karyawan yang kompeten, dengan diambilnya keputusan seperti ini,
diharapkan usaha sofy loundry semakin dikenal banyak orang dan semakin besar serta
laba yang didapatkan juga semakin banyak. Dengan itu, maka usaha loundry ini juga
dapat menambah karyawan kompeten agar usaha ini berjalan dengan maksimal.
• Menambah bahan yang lebih canggih, dengan ditambahnya bahan canggi pada usaha
loundry diharapkan dapat menambah penghasilan usaha ini, seperti menambah mesin
cuci yang canggi, menambah pengharum pakaian kualitas yang sangat bagus dll.
• Metode pelayanan yang nyaman bagi konsumen, dengan adanya pelayanan yang
nyaman bagi konsumen seperti pelayanan mencuci pakaian yang selesei dengan kurung
waktu 3 jam, menjamin tidak adanya kerusakan pada pakaian konsumen jika terjadi

10
pemilik bersedia mengganti rugi,dll. Dengan adanya metode pelayanan yang nyaman
bagi konsumen, diharapkan usaha sofy loundry dapat lebih dikenal karna kualitas yang
dimiliki usaha ini berbeda dengan usaha lain.

3.2 PERUSAHAAN KECIL DENGAN TENAGA KERJA < 5 ORANG


Usaha mikro adalah usaha yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha milik
perorangan. Kriteria usaha mikro adalah memiliki kekayaan bersih maksimal Rp50.000.000
selain tanah dan bangunan. Kriteria lain adalah hasil penjualan tahunan tak melebihi
Rp300.000.000.

3.2.1 Gambaran Kasus

Menurut seorang pedagang Pecel Lele di daerah Kebayoran Lama yang ditemui Info
Kuliner, para penjual Pecel Lele pada mulanya terkonsentrasi berasal dari Kecamatan Sekaran,
sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Lamongan bagian utara yang berbatasan
langsung dengan Bengawan Solo. Pada perkembangannya, orang-orang dari daerah lain di
Lamongan juga banyak terjun ke usaha ini, dengan merantau ke berbagai daerah. Kini karena
popularitasnya, Pecel Lele juga mulai banyak digeluti orang dari luar Lamongan, meski
demikian, Pecel Lele masih identik dengan orang Lamongan. Salah satu pengusaha Pecel Lele
asal Lamongan yang tergolong sukses untuk ukuran kaki lima adalah Hamung Siswoyo.
Mantan karyawan sebuah bank swasta ini memilih keluar dari pekerjaanya dan membuka
warung tenda Pecel Lele dengan konsep lesehan di daerah Dapur Susu, Pondok Labu, karena
melihat rekan-rekan sedaerahnya yang membuka usaha ini cukup berhasil. Dalam satu malam
warungnya menghabiskan 8-10 kg Lele, dan 27-30 ekor ayam, 30 tusuk ati ampela dan 150
potong tahu tempe. Omsetnya per malam rata-rata Rp 1,8 juta, dengan keuntungan bersih
sekitar 29% dari omset.

Proyeksi Keuntungan. Dari simulasi perhitungan usaha Pecel Lele yang dilakukan Info
Kuliner, diperkirakan modal awal yang diperlukan untuk memulai usaha Pecel Lele kelas kaki
lima dengan dua orang karyawan, diperlukan modal sekitar Rp 4,5 juta untuk membeli barang
modal dan bahan baku awal. Biaya operasionalnya yang meliputi sewa tempat, karyawan,
transportasi dan lain-lain diperkirakan sekitar Rp 2,2 juta. Jika dalam sehari warung ini bisa
menarik 50 orang pengunjung dengan asumsi per orang menghabiskan Rp 10 ribu untuk makan
dan minum, dalam waktu kurang lebih satu bulan modal awal yang dikeluarkan bisa kembali.
Namun jika jumlah pengunjung di bawah asumsi, tentunya butuh waktu sedikit lebih lama
untuk balik modal.

Jenis Lele yang biasa digunakan adalah Clarias Batrachus atau Lele biasa, bukan Lele
Dumbo atau Clarias Gariepinus. Harga pasaran Lele saat ini per kilo sekitar Rp 12 ribu, ukuran
yang biasanya digunakan untuk Pecel Lele yang sekilo berisi tujuh atau delapan ekor, berarti
per ekor harga Lele sekitar Rp 1,7 – 1,8 ribu. Sedangkan harga ayam per ekor yang biasa
digunakan untuk Pecel Lele adalah Rp 12-14 ribu, satu ekor dipotong empat bagian, artinya
satu potong ayam harga mentahnya antara Rp 3 – 3,5 ribu. Dengan cara penyajian dan

11
pelengkap yang sama, dan harga jual rata-rata yang biasanya hanya selisih seribu rupiah, (Pecel
Lele rata-rata dijual di Jakarta Rp 7 ribu - ayam Rp 8 ribu), keuntungan Pecel Lele tentu lebih
tinggi. Namun rata-rata dari volume penjualan Pecel Ayam biasanya lebih tinggi. Karena itu
Pecel Lele jarang berdiri sendiri, selalu dijual didampingi Pecel Ayam, Tahu Tempe, dan Ati
Ampela dan tentunya Nasi Uduk, selain nasi putih biasa.

Popularitas Pecel Lele, bisa menjadi keuntungan bagi yang ingin menggeluti usaha
ini, karena Anda tak perlu lagi repot-repot memperkenalkan seperti apa Pecel Lele, namun hal
ini juga menjadi sebuah kendala, karena banyaknya pedagang Pecel Lele. Tentunya persaingan
akan sangat ketat. Karena itu, dibutuhkan sesuatu yang berbeda dan lebih dari yang lain. Faktor
penentu rasa Pecel Lele, adalah sambalnya. Sambal untuk Pecel Lele yang standar berbahan
dasar tomat, cabe, terasi, bawang merah, bawang putih, garam, dan sedikit gula merah, dan
jeruk limo, ada juga yang menggunakan sedikit kacang tanah. “Pecel Lele itu bumbu
standarnya ya sama aja, yang menentukan sambalnya, karena walaupun pada dasarnya sama,
takaran komposisinya yang beda-beda,” ungkap Sri Hartini, salah satu pedagang Pecel Lele di
Pondok Labu. Untuk membuatnya lebih nikmat Sri Hartini juga menambahkan biji wijen yang
dihaluskan bersama sambal. Campuran wijen dalam sambal membuat citarasa sambalnya jadi
lebih mantap

3.2.2 Alasan Memilih Kasus Tersebut

Usaha pecel lele termasuk usaha milik perseorangan yang hanya memiliki sedikit
karyawan sehingga manajemen yang terapkan dalam pengelolaannya masih sederhana. Kasus
ini termasuk ke dalam mikroekonomi karena pengambilan keputusan dalam pengelolaan
bisnisnya dilakukan secara individual yaitu oleh pemiliknya sendiri. Karyawan yang dilibatkan
juga tidak banyak hanya sekitar 2 – 3 orang serta pembagian tugasnya belum terlalu jelas dan
masih ada yang merngkap beberapa pekerjaan. Seperti mengantar makanan ke pelanggan dan
juga menjadi bagian bersih – bersih (mencuci piring). Waktu kerja yang hanya buka pada
malam hari sehingga tidak memerlukan pergantian jam kerja dan juga modal yang dikeluarkan
tidak terlalu besar sehingga hanya cukup memiliki satu orang pemilik usaha sekaligus pemilik
sumber daya.

3.2.3 Keputusan yang Diambil

- Membuka usaha pecel lele adalah pilihan yang tepat karena usaha ini termasuk usaha yang
tidak membutuhkan banyak modal tetapi keuntungan yang dihasilkan juga melimpah serta
usaha ini sudah banyak dikenal dimasyarakat sehingga tidak memerlukan strategi khusus dalam
pemasarannya.

- Penggunaan bahan – bahan yang berkualitas dan juga variasi rasa yang membedakan antara
pecel lele satu dengan lainnya. Keistimewaan pecel lele terletak pada rasa sambalnya penjual
harus tetap mempertahankan rasa sambal yang berbeda dari yang lain serta memiliki variasi
sambal agar pembeli bisa memilih dan tertarik datang ke warung makan.

12
- Metode yang digunakan dalam pengolahan juga sangat sederhana dan penambahan bumbu –
bumbu yang berkualitas bisa membuat cita rasa semakin nikmat untuk dicoba terus – menerus.

- Karyawan yang diperlukan dalam usaha ini tidak terlalu banyak sehingga tidak memerlukan
biaya yang melimpah untuk pembayaran upah karyawannya. Pelayanan yang baik harus tetap
dipertahankan agar pelanggan merasa puas makan di warung pecel lele ini.

3.3 PERUSAHAAN BESAR YANG MEMPUNYAI BEBERAPA CABANG


Perusahaan besar adalah perusahaan dengan usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh
badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil atau hasil penjualan tahunan lebih besar
dari usaha menengah, yang meliputi usaha nasioanal milik negara atau swasta, usaha patungan,
dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

3.3.1 Gambaran Kasus

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant
(Indomie) dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang
didirikan pada tahun 1990. Perusahaan ini mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan
produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis,
kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas
perusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima.
Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah “Menjadi perusahaan Global
penyedia makanan berkualitas (Berbasis Pertanian) dan produk jasa terkait.
Misi yang ingin dicapai oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah berkomitmen
menyediakan produk dan jasa makanan bermerek berorientasi pasar dan pelanggan yang
inovatif dan berkualitas tinggi dan berusaha memberikan kepuasan memenuhi kebutuhan
kesehatan dan gizi masyarakat, memberikan nilai (manfaat) optimal bagi pelanggannya,
pemilik modal, pekerja dan masyarakat pada umumnya.
Akhir tahun 1990, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mulai bergerak di pasar
Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah,
Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika

13
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena
itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,
khususnya selera konsumen.
Disamping produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. pun turut memperhatikan
pemasaran produk sehingga memungkinkan perusahaan untuk semakin berkembang. Berbagai
cara kegiatan promosi dilakukan, seperti advertising (periklanan) baik itu di media cetak
maupun media elektronik dan papan-papan reklame. Sedangkan kegiatan sales promotion
meliputi pembagian hadiah baik secara langsung maupun tidak langsung melalui undian-
undian berhadiah.

3.3.2 Alasan Memilih Kasus Tersebut

Dalam dunia bisnis yang berjalan di Indonesia, siapa yang tidak mengenal kedikdayaan
PT. Indofood. PT. Indofood merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang
bermarkas di Jakarta. Perusahaan ini muncul dengan berbagai produk makanan dan minuman
yang merupakan merek yang sering kita pakai dalam kehidupan kita sehari-hari. Tak hanya itu
PT. Indofood yang didirikan pada tahun 1990 tetap bisa bertahan sebagai pemuncak pasar
konsumen di Indonesia.
Hal ini menjadi menarik bagi kami mahasiswa yang sedang memperdalam studi di
bidang manajemen lebih khusus dalam mata kuliah ekonomi manajerial untuk mengetahui
bagaimana strategi PT. Indofood untuk terus bisa mempertahankan posisi di puncak pasar
konsumen, bahkan PT. Indofood juga telah berhasil melebarkan sayapnya sampai ke Australia,
Asia dan Eropa.
Di tengah iklim perekonomian yang penuh tantangan, Indofood berhasil meraih
kinerja yang positif, dengan mencatatkan pertumbuhan penjualan dan memperkuat posisinya
sebagai pemimpin pasar, sementara posisi keuangan Perseroan terjaga dengan sehat. Arahan
strategis Perseroan untuk meraih pertumbuhan melalui inovasi telah dilaksanakan dengan baik,
melalui keberhasilannya dalam peluncuran kategori-kategori produk yang baru, serta
banyaknya peluncuran berbagai produk baru.

14
3.3.3 Keputusan yang Diambil

Dalam mencapai strategi operasi tersebut PT Indofood menerapkan sebelas keputusan


manajemen operasi di perusahaan mereka.
1) Keunggulan bersaing
Diferensiasi produk, biaya rendah
2) Perancangan barang dan jasa
Produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan Permintaan
pasar; Mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera
konsumen.
3) Kualitas
Perusahaan ini mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk
makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis,
kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi
prioritas perusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima; Produk yang
dihasilkan kelimabelas pabrik yang dimiliki indofood telah terstandarisasi secara
menyeluruh, diantaranya bahan baku, parameter proses, mesin/peralatan, manpower
(tenaga kerja), dan barang jadi.
4) Perancangan proses dan kapasitas
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang
yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan
produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam
jangka waktu pendek atau menengah
5) Pemilihan lokasi
Dalam memilih lokasi pabrik, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Selalu
mempertimbangkan beberapa factor yaitu:(1) terletak di kawasan industri; (2) memiliki
letak yang strategis sehingga mempermudah dalam pengadaan bahan baku dan
pemasaran hasil produksi; (3) tersedianya fasilitas penunjang seperti air, listrik, dan
telepon; (4) tersedianya tenaga kerja dan bahan baku; dan (5) untuk memenuhi
konsumen daerah Lampung
6) Perancangan tata letak
Tata letaknya mendukung otomatisasi produksi yang berfokus pada produksi.
7) Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan

15
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina
hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan.
Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi
dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan
keuntungan di pasar yang semakin kompetitif; Berbagai program pelatihan akan
disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas
ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak
Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divis
8) Manajemen rantai pasokan
Hubungan dengan pemasok bersifat jangka panjang
9) Persediaan
Menjaga persediaan barang banyak untuk memastikan semua permintaan
terpenuhi
10) Penjadwalan
Perencanaan produksi tepat
11) Pemeliharaan
Karyawan sangat terlatih

3.4 ORGANISASI NON PROFIT


Organisasi nirlaba atau biasa disebut dengan organisasi non profit merupakan
organisasi yang sasarannya untuk mendukung suatu kebijakan atau memecahkan masalah
penting yang terjadi di suatu Negara. Dengan tujuannya yang tidak komersial atau tidak
menarik perhatian terhadap sesuatu yang bersifat mencari keuntungan. organisasi nirlaba bisa
terbentuk dari organisasi keagamaan, organisasi politik, rumah sakit, sekolah negeri, dan
organisasi lainnya.

Walaupun organisasi ini tidak mencari keuntungan, namun pengelolaan keuangan pada
organisasi non profit adalah hal penting. Hal ini dikarenakan lembaga atau organisasi non profit
memiliki pertanggungjawaban atas penggunaan dana yang dikelola. Baik dana dari para
donatur, stakeholder, dan Negara seperti masalah perpajakannya.

3.4.1 Gambaran Kasus

Saat didirikan pada 2003, Rumah Cemara menyajikan program pelayanan bagi
orang-orang yang bermasalah dengan konsumsi narkoba. Rumah Cemara beroperasi di
bawah naungan Yayasan Insan Hamdani, sebuah organisasi yang bergerak di bidang
sosial yang berdomisili di Kota Bandung. Namun, pada 1 Januari 2014, para pengurus
Rumah Cemara berinisiatif mendaftarkan Rumah Cemara sebagai organisasi mandiri
dengan bentuk perkumpulan. Rumah Cemara merupakan perkumpulan dengan Akta

16
Notaris dan terdaftar pada Kementerian Hukum dan HAM RI c.q. Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum.

Segenap persoalan yang dihadapi para penerima manfaat tentu tidak bisa diatasi
oleh Rumah Cemara sendiri sebagai organisasi nonpemerintah. Negaralah yang dengan
skala luas mampu mengatasi masalah-masalah tersebut. Konsumsi narkoba yang
bermasalah, penularan virus darah, kemiskinan struktural, serta stigma dan diskriminasi
hanya bisa diselesaikan secara sistematis melalui kebijakan, perangkat kerja, dan
sumber daya negara.

Dalam perjalanannya, Rumah Cemara menempatkan diri sebagai organisasi


komunitas yang berjuang menghapus stigma terhadap konsumsi narkoba dan orang-
orang dengan HIV. Melalui penyebarluasan informasi yang berlandaskan bukti-bukti
ilmiah, Rumah Cemara sekaligus turut menggalang dukungan publik dalam perumusan
kebijakan yang objektif dalam hal konsumsi narkoba dan pelayanan bagi orang-orang
dengan HIV.

3.4.2 Alasan Memilih Kasus Tersebut

Rumah Cemara termasuk sebagai organisasi non profit, yang sasarannya adalah
untuk mendukung suatu kebijakan atau memecahkan masalah penting yang terjadi di
suatu Negara (dalam kasus ini adalah memberi sarana rehabilitasi bagi para pengguna
narkoba). Tujuan organisasi Rumah Cemara juga tidak bersifat mencari keuntungan.

Rumah Cemara tidak memiliki kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi


bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba ini tidak dapat dijual,
dialihkan atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi
pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas

3.4.3 Keputusan yang Diambil

Pengelola Rumah Cemara harus melakukan penggalangan dana dari sponsor-


sponsor dan sumbangan untuk memenuhi kebutuhan keuangan organisasi/yayasan. Hal
ini penting karena organisasi nirlaba tidak melakukan kegiatan yang berorientasi profit.
Dalam penggalangan dana ini semua pihak sangat diperlukan

Pengelolaan keuangan dalan suatu organisasi nirlaba akan memberikan keseluruhan


perspektif proses dasar bagi manajemen keuangan organisasi tesebut. Pengelolaan
keuangan yang baik akan tergambar dari laporan keuangan atau sistem akuntansi yang
ditetapkan oleh organisasi tersebut. Dalam sistem akuntansi, siklus akuntansi meliputi
pembukuan, penyusunan laporan keuangan dan analisis informasi dari laporan
keuangan

Dalam mengelola organisasi non profit seperti Rumah Cemara, diperlukan


pemahaman dan keahlian dasar tentang manajemen.

17
• Keahlian pertama adalah pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Seorang pengelola dapat menggunakan pendekatan tertentu untuk memecahkan
masalah dan mengambil keputusan. Hal ini disebabkan karena tidak semua
masalah dan keputusan yang dibuat bisa dipecahkan dengan pendekatan
rasional.
• Keahlian kedua adalah perencanaan, yaitu pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya tentang apa yang harus dilaksanakan, kapan,bagaimana
dan oleh siapa.
• Keahlian ketiga adalah pendelegasian, yaitu ketika pengawas memberikan
tanggungjawab dan kewenangan kepada bawahannya untuk melengkapi tugas,
dan menggambarkan bagaimana tugas tersebut dapat diselesaikan.
Penedelegasian yang efektif dapat mengembangkan orang menjadi lebih
produktif dan kreatif.
• Keahlian keempat adalah dasar-dasar komunkasi internal, yaitu terjalinnya
komunikasi secara efektif yang akan menjadi dasar kehidupan bagi suatu
organisasi.
• Keahlian kelima adalah manajemen rapat, yaitu penerapan sistem rapat secara
efektif untuk memecahkan persoalan yang dihadapi yayasan, baik persoalan
eksternal maupun internal.

Sebagai entitas atau lembaga, maka organisasi nirlaba juga merupakan subjek pajak,
seluruh kewajiban subjek pajak harus dilakukan tanpa kecuali. Namun, tidak semua
penghasilan yang diperoleh merupakan objek pajak.

Pemerintah RI memperhatikan bahwa badan sosial beroperasi bukan untuk mencari


laba, sehingga pendapatan utamanya diklasifikasikan sebagai bukan objek pajak. Tetapi
di banyak negara lain, organisasi nirlaba bisa mengajukan organisasinya untuk status
bebas pajak. Dengan demikian, mereka akan terbebas dari pajak penghasilan dan jenis
pajak lainnya.

18
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Ilmu manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana
mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Ekonomi manajerial adalah alat analisis yang sangat berguna
bagi manajer dalam pengambilan keputusan bisnis.

Banyak orang yang tidak mengenal usaha laundry. Seiring berjalannya waktu telah
banyak yang mengenal usaha laundy yang dilakukan melalui promosi di lingkungan terdekat
serta pemasaran yang dilakukan secara online disosial media. Usaha Sofy Loundry termasuk
usaha milik perseorangan dan usaha kecil yang bisa hanya di kelola langsung oleh pemiliknya
saja, sehingga manajemen yang diterapkan dalam pengelolaannya masih bersifat sederhana.
Salah satu keputusan yang harus diambil didalam usaha ini, agar usaha ini dapat mencapai
tujuan usahanya seevektif dan efisien mungkin.

Membuka usaha pecel lele adalah pilihan yang tepat karena usaha ini termasuk usaha
yang tidak membutuhkan banyak modal tetapi keuntungan yang dihasilkan juga melimpah
serta usaha ini sudah banyak dikenal dimasyarakat sehingga tidak memerlukan strategi khusus
dalam pemasarannya.

Perusahaan besar adalah perusahaan dengan usaha ekonomi produktif yang dilakukan
oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil atau hasil penjualan tahunan lebih
besar dari usaha menengah, yang meliputi usaha nasioanal milik negara atau swasta, usaha
patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. Pada awalnya, PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan
makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1990. Perusahaan ini muncul dengan
berbagai produk makanan dan minuman yang merupakan merek yang sering kita pakai dalam
kehidupan kita sehari-hari.

19
Organisasi nirlaba atau biasa disebut dengan organisasi non profit merupakan
organisasi yang sasarannya untuk mendukung suatu kebijakan atau memecahkan masalah
penting yang terjadi di suatu Negara. Rumah Cemara termasuk sebagai organisasi non profit,
yang sasarannya adalah untuk mendukung suatu kebijakan atau memecahkan masalah penting
yang terjadi di suatu Negara (dalam kasus ini adalah memberi sarana rehabilitasi bagi para
pengguna narkoba). Tujuan organisasi Rumah Cemara juga tidak bersifat mencari keuntungan.

Saran
1. Bagi mahasiswa, dapat menerapkan teori tentang pengambilan keputusan ekonomi
manajerial pada perusahaan.
2. Bagi penulis, tentunya masih menyadari jika dalam penulisan tugas terstruktur ini masih
terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
penyusunan tugas ini dengan pedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari ibu/bapak dosen dan pembaca.

Daftar Pustaka

Accurate (2020, 11 September) Organisasi Nirlaba: Pengertian, Ciri-cirinya, dan Contohnya


di Indonesia . Diakses pada 21 Februari 2021, dari https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-
organisasinirlaba/#:~:text=Organisasi%20nirlaba%20atau%20biasa%20disebut,sesuatu%20y
ang%20bersifat%20mencari%20keuntungan.

Rumah Cemara (2016, 5 Desember) Organisasi Nirlaba di Indonesia . Diakses pada 22


Februari 2021, dari https://rumahcemara.or.id/organisasi-nirlaba-di-indonesia/

Budaya Organ (2013, 6 September) Usaha Pecel. Diakses paa 22 Februari 2021, dari
http://budayaorgan.blogspot.com/2013/09/usaha-pecel-lele-dan-analisa.html

20

Anda mungkin juga menyukai