Penelitian Hibah Ristek Okta 2020
Penelitian Hibah Ristek Okta 2020
RINGKASAN
Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi produksi tanaman cabai merah varietas gada
setelah pemberian ekstrak bonggol pisang kepok stadia pedang.
Tanaman cabai (Capsicum annuum L.) termasuk tanaman semusim dan digolongkan sebagai
sayuran buah. Cabai merupakan makanan penyedap rasa pedas dan banyak dipakai sebagai
makanan penambah lauk pauk. Mengandung zat nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan.
Tanaman cabai dibudidayakan di desa, perkotaan, baik didataran rendah sampai dataran tinggi.
Cabai sebagai bahan tambahan penyedap makanan banyak disukai masyarakat luas dalam
negeri maupun luar negeri. Faktor penghambat produksi antara lain cara budidaya yang kurang
benar, sehinggga perlu dicari alternatif budidayanya. Alternatif budidaya, antara lain melalui
penambahan zat pengatur tumbuh alami yang berasal dari ekstrak bonggol pisang kepok stadia
pedang.
Sepuluh propinsi di Indonesia yang merupakan sentra produksi cabai berdasarlan luas panen
tertinggi adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Sumatera Barat,
Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, dan Aceh (1).
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi produksi tanaman cabai merah keriting varietas
gada F1 melalui tindakan perlakuan budidaya pemberian zat pengatur tumbuh alami berasal
dari ekstrak bonggol pisang kepok stadia pedang. Tahapan metode penelitian adalah menyusun
serangkaian rencana penelitian yang mencakup beberapa hal; persipan bahan dan peralatan
penelitian, menyusun metode Rancangan Penelitian lapangan yang paling sesuai, dan
pembuatan skema tata letak penelitian, persiapan dan penanaman benih cabai pada media
persemaian, pelaksanan pindah tanam, perancangan pembuatan dan prosedur proses
penggunaan ekstrak, pemberian ekstrak pada tanaman cabai dan pengumpulan data dokumen
produk tanaman serta kondisi iklim, analisis laboratorium bahan ekstrak bonggol pisang,
analisis laboratorium nutrisi tanah, evaluasi dokumen produk penelitian, inovasi dan
diseminasi produk.
Disamping percobaan dilapangan yang relevan, juga dilakukan uji zpt ekstrak pada benih
cabai, untuk melihat data kemampuan tumbuh benih dan beberapa data peubah pertumbuhan
stadium bibit. Pengamatan ini diakhiri sampai terbentuknya daun sempurna pada benih cabai
atau kurang lebih benih berumur 1 bulan.
Kata kunci: Hasil Capsicum annum L; total aplikasi kepekatan biang; hormon alami bonjol
raja punti
I. PENDAHULUAN
B. Permasalahan
Penelitian tahun 2020 merupakan tahapan lanjutan dari penelitian tahun 2019 berlokasi
dilahan gapoktan Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Bogor. Beberapa permasalahan
yang akan diteliti:
1. Produksi cabai merah keriting konstan untuk beberapa lokasi sesuai dengan cara budidaya
yang diterapkan.
2. Teknologi merubah produksi cabai, antara lain pembemberian konsentrasi induk zat pengatur
tumbuh ekstrak bonggol pisang kepok stadia pedang. Sifat dasar tanaman terutama
menyangkut kuantitas dan kualitas diharapkan dapat berubah dengan pemberian ekstrak
tersebut. Tanaman cabai merah keriting umumnya tumbuh optimal pada dataran rendah,
diharapkan juga pada dataran sedang.
3. Aspek lain yang berpengaruh pada produksi cabai adalah keadaan cuaca lokasi tempat
penelitian.
Tahapan penelitian lanjutan tahun ke dua (tahun 2020) adalah penelitian lapangan, dan
laboratorium. Penelitian lapangan menggunakan metode Percobaan Rancangan Acak
Kelompok Faktorial dengan dua taraf yaitu jumlah pemberian konsentrasi induk zat pengatur
tumbuh ekstrak bonggol pisang kepok stadia pedang dengan umur setelah tanam cabai merah
keriting varietas gada F-1. Dari percobaan lapang ini diperoleh dokumen data pertumbuhan
dan produksi tanaman cabai yang merupakan bagian dari dokumen uji produk. Penelitian
laboratorium tahapannya membuat spesifikasi, rancangan, dan cara penggunaan dari ekstrak
bonggol pisang selanjutnya menganalisis senyawa yang terdapat pada zat pengatur tumbuh
ekstrak bonggol pisang dari sini diperoleh dokumen produk dan proses pembuatan. Data
laboratorium pendukung lainnya adalah analisis kandungan nutrisi tanah dan beberapa zat lain
yang terdapat pada bonggol pisang. Data penunjang lingkungan yang diperlukan adalah data
iklim mikro penelitian. Dokumen data penunjang lainnya mengambil data percobaan di rumah
tudung plastik ultra violet pada lokasi yang sama dan terkendali.
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian berlokasi di lahan Gabungan Kelompok Tani Repeh Rapih, Desa Sukamantri,
Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor, dan laboratorium di Bogor, sekitarnya, Jakarta atau
lokasi laboratorium lainnya. Jika memungkinkan/ada waktu tersisa melakukan demplot pada
lahan petani cabai. Waktu penelitian dilakukan selama enam bulan, mulai bulan Maret 2020
sampai dengan Agustus 2020.
Data yang berbeda menurut analis ragam uji F, dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple
RangeTest.
5. Pelaksanaan penelitian
5.1 Persiapan media tanam dan bibit cabai
Media penanaman cabai dibuat melalui dua cara yaitu media pembibitan/penyemaian
menggunakan polibeg berukuran 10 cm x 12 cm dengan menggunakan media campuran sekam
bakar, pupuk kandang, dan tanah dengan perbandingan 1 : 1 : 1 lalu ditambah furadan sesuai
dosis anjuran, selanjutnya media tanam dilapangan menggunakan polibeg berukuran 45 cm x
45 cm dengan menggunakan media tanah, dan pupuk kompos kandang sapi dengan
perbandingan 3 : 1 lalu ditambah furadan sesuai dosis anjuran. Ph media tanah 6,5 dan
ditambah pupuk dasar berupa Urea 300 kg/ha, SP36 450 kg/ha, KCl 300 kg/ha, ZA 150 kg/ha,
pupuk kompos kandang 20 ton/ha. Urea diberikan 8 tahapan pemberian dari dosis anjuran, SP-
36, KCL, ZA diberikan 2 tahapan pemberian dari dosis anjuran, pupuk kandang diberikan
sekali sebelum tanam cabai dimedia polibeg lapangan. Benih yang tumbuh di media
penyemaian setelah terbentuk 4 sampai 5 daun sempurna, lalu dipindahkan ke media tanam
polibeg ukuran 45 cm x 45 cm yang telah di disusun dilapangan.
5.4 Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi penyulaman, penyiraman, pembersihan gulma, pengendalian penyakit
menggunakan fungisida trichoderma SPP, M-45 80 WP Dithane.
DAFTAR PUSTAKA
1. Aziziy Hifniy., Oktavianus Lumban Tobing., dan Yanyan Mulyaningsih. 2020. Studi
serangan antraknosa pada pertumbuhan cabai merah (Capsicum annuum L.) setelah
aplikasi larutan daun mimba dan mol bonggol pisang. Jurnal: Agononida 6(1): 22-32.
2. Wiraatmaja Wayan., 2017. Bahan ajar zat pengatur tumbuh auksin dan cara
penggunaannya dalam bidang pertanian. Program studi agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Udayana.
3. Kurniati Fitri., Tini Sudartini., dan Didik Hidayat. 2017. Aplikasi berbagai bahan zpt alami
untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kemiri sunan (Reutealis triperma (Blanco)
Airy Shaw). Jurnal: Agro IV(1): 40-49.
5. Wardana Moch Hafi. 2015. Budidaya tanaman cabai merah di UPTD pembibitan tanaman
hortikultura desa sumberejo kecamatan ambulu kabupaten Jember. Jurnal: Cabai
Merah : 1-13.
6. Waskito Heru., Anne Nuraini., dan Neni Rostini. 2018. Respon pertumbuhan dan hasil cabai
keriting (Capsicum annuum L.) CK5 akibat perlakuan pupuk npk dan pupuk hayati.
Jurnal: Kultivasi 17(2): 676-681.