Anda di halaman 1dari 3

HUKUM NEWTON

1. Hukum Newton I

Bunyi: “Jika resultan pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam
akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan
tetap”.

Berdasarkan hukum ini, kamu dapat memahami bahwa suatu benda cenderung
mempertahankan keadaannya. Benda yang diam akan cenderung untuk tetap diam dan
benda yang bergerak akan cenderung untuk tetap bergerak. Oleh karena itu, Hukum
Newton I juga disebut sebagai hukum kelembaman atau hukum inersia.
Contoh penerapan Hukum Newton I dapat kamu amati apabila kamu sedang dalam
kendaraan yang sedang bergerak kemudian direm secara mendadak, maka badan kamu
akan terdorong ke depan. Itulah yang dimaksud dengan “kecenderungan untuk tetap
melaju”. Contoh lainnya dapat kamu amati apabila kamu sedang duduk pada kendaraan
yang diam kemudian bergerak secara mendadak, maka badan kamu akan tersentak ke
belakang. Itulah yang dimaksud dengan “kecenderungan untuk tetap diam”.

2. Hukum Newton II

Bunyi: “Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja
padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan
arah gaya total yang bekerja padanya”.

Berdasarkan Hukum Newton II, kamu dapat memahami bahwa suatu benda akan
bertambah kelajuannya jika diberikan gaya total yang arahnya sama dengan arah gerak
benda. Akan tetapi, jika arah gaya total yang diberikan pada benda tersebut berlawanan
dengan arah gerak benda maka gaya tersebut akan memperkecil laju benda atau bahkan
menghentikannya.
Karena perubahan kelajuan atau kecepatan merupakan percepatan. Maka dapat
disimpulkan bahwa gaya total yang diberikan pada benda dapat menyebabkan percepatan.
Contoh penerapan hukum Newton II dapat kamu amati apabila kamu menendang sebuah
bola (artinya kamu memberikan gaya kepada bola), maka bola tersebut akan bergerak
dengan percepatan tertentu.

Hukum Newton II dinotasikan dengan rumus:

Dimana:
 = gaya total yang bekerja pada benda (N)
 = massa benda (kg)
 = percepatan benda (m/s2)
3. Hukum Neton III
Bunyi: “Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.”

Contoh penerapannya adalah saat kamu memukul meja (artinya memberikan gaya
kepada meja), maka meja tersebut akan memberikan gaya kembali kepada tangan
kamu dengan besar yang sama dan berlawanan arah dengan arah gaya yang kamu
berikan. Oleh karena itu, semakin besar kamu memukul meja, maka tangan kamu akan
semakin sakit karena meja melakukan gaya yang juga semakin besar ke tangan kamu.
Perhatikan gambar dibawah.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Hukum Newton III dinotasikan dengan rumus:

Dimana:
 = gaya yang diberikan pada benda 2 (N)
 = gaya yang diterima kembali pada benda 1 (N)

GAYA BERAT DAN GAYA NORMAL


1. Berat (w)
Gaya berat atau biasanya disingkat berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda bermassa.
Lambang gaya berat adalah w, singkatan dari weight.
Rumus untuk menghitung gaya berat berasal dari
rumus hukum II Newton :
F=ma
Diterapkan untuk menghitung gaya berat :
w=mg
Keterangan :
F = gaya (satuan internasional = Newton)
w = gaya berat (satuan internasional = Newton)
m = massa benda (satuan internasional = kg)
a = percepatan (satuan internasional = m/s2)
g = percepatan gravitasi (satuan internasional = m/s2)

2. Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada dua benda yang saling
bersentuhan, di mana arah gaya normal tegak lurus permukaan bidang sentuh.
Amati suatu benda yang diam di atas permukaan meja. Berat atau gaya gravitasi juga bekerja pada
benda tersebut. Benda tidak jatuh bebas seperti buah yang jatuh dari pohon karena ada gaya normal
yang mengimbangi gaya berat. Gaya berat dan gaya normal mempunyai besar yang sama tetapi
berlawanan arah sehingga resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol.

Anda mungkin juga menyukai