Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

REFLUKS GASTROESOFAGEAL
Disahkan oleh Pimpinan
Klinik

KLINIK
PRATAMA No. Kode : dr. Hartati Tuna M.Kes
RAWAT JALAN Terbitan :
BANDAR LOR No. Revisi :
SOP Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :

Pengertian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah mekanisme refluks


melalui sfingter esofagus.

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di


Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Referensi
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks
Gastroesofageal (Gastroesofageal Reflux Disease/GERD)
Indonesia. 2004.

Prosedur 1. Hasil Anamnesis (Subjective)


Keluhan pada Gastroesophageal Reflux Disease (GERD):
Rasa panas dan terbakar di retrosternal atau epigastrik dan dapat
menjalar ke leher disertai muntah, atau timbul rasa asam di mulut.
1. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana
(Objective)
Pemeriksaan Fisik
Tidak terdapat tanda spesifik untuk GERD. Tindakan untuk
pemeriksaan adalah dengan pengisian kuesioner GERD. Bila
hasilnya positif, maka dilakukan tes dengan pengobatan PPI
(Proton Pump Inhibitor).
Pemeriksaan penunjang
-
2. Penegakan Diagnostik (Assessment)
- Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis yang cermat. Kemudian
untuk di fasilitas pelayanan tingkat pertama, pasien diterapi dengan
PPI test, bila memberikan respon positif terhadap terapi, maka
diagnosis definitif GERD dapat disimpulkan.
- Diagnosis Banding
Anginapektoris,Akhalasia, Dispepsia, Ulkus peptik, Ulkus duodenum,
Pankreatitis
3. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Terapi dengan medikamentosa dengan cara memberikan
Proton Pump Inhibitor (PPI) dosis tinggi selama 7-14 hari.Bila
terdapat perbaikan gejala yang signifikan (50-75%) maka
diagnosis dapat ditegakkan sebagai GERD. PPI dosis tinggi
berupa omeprazol 2 x 20 mg/hari dan lansoprazol 2 x 30
mg/hari.
2. Setelah ditegakkan diagnosis GERD, obat dapat diteruskan
sampai 4 minggu dan boleh ditambah dengan prokinetik seperti
domperidon 3 x 10 mg.
3. Pada kondisi tidak tersedianya PPI, maka penggunaan H2
Blocker 2 x / hari: simetidin 400-800 mg atau ranitidin 150 mg
atau famotidin 20 mg.
Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Rekam Medis
3. Apotek

Anda mungkin juga menyukai