Jafung PLB 2021
Jafung PLB 2021
Fungsional
PENATA
LAKSANA
BARANG
Jakarta, Februari 2021
OUTLINES
• LATAR BELAKANG
• KELEMBAGAAN SDM
• PERMASALAHAN
Penganggaran Pengadaan
Dioperasionalkan Pihak Lain
BMN idle
Perencanaan
Pembinaan Kebutuhan Penggunaan
Pengawasan Sewa
Pengendalian
SIKLUS Pinjam Pakai
PENGELOLA Kerjasama Pemanfaatan (KSP)
AN BARANG
Bangun Guna Serah (BGS)
Penghapusan Pemanfaatan
Bangun Serah Guna (BSG)
Pemantauan
Investigasi
MILIK Kerjasama Penyediaan Infrastruktur (KSPI)
Portofolio Aset NEGARA/ Kerjasama Terbatas Untuk Pembiayaan
Infrastruktur (KETUPI)
Analisis SBSK Pemusnahan DAERAH Penilaian
Penertiban
Penjualan Pemindah-
Hibah tanganan Pengamanan
Fisik
Tukar Menukar
Administrasi
Penyertaan Modal REVALUASI BMN
Penatausahaan Pemeliharaan Hukum
Asuransi BMN
Pembukuan
Inventarisasi
Pelaporan
BARANG MILIK NEGARA
Persediaan
Aset Lancar
APBN Perolehan
lain yang sah
Tanah
Aset Tetap Gedung & Bangunan
Hibah/ Peralatan & Mesin
Sumbangan Jalan, Irigasi & Jaringan
Belanja Barang Konstruksi Dalam Pengerjaan
Perjanjian/ Aset Tetap Lainnya
Kontrak
Belanja Modal Aset Kemitraan
Ketentuan Aset Lainnya Aset Tak Berwujud
Peraturan/UU Aset Lain-lain
PEROLEHAN PELAPORAN
Pendukung utama layanan
MENGAPA publik/tugas dan fungsi
ASSET pemerintahan
?
MANAGEMENT
PENTING Nilai Barang Milik Negara tinggi
Nilai BMN tahun 2019: Rp 6.103 T
?
(nilai Aset Tetap BMN naik Rp4.018 T
dari Rp1.931 T menjadi Rp 5.949 T)
MENGAPA
SEKARANG Fokus pembangunan infrastruktur
MENJADI
LEBIH PNBP dari Pengelolaan BMN diatur dalam
UU 9/2018 tentang PNBP
Aset Lancar
491,86 T
peningkatan
8000
DALAM
6.325,28
5.947,83
5.163,32 5.456,88
6000
96,59%
TAHUN
WAJAR DENGAN OPINI
PENGECUALIAN 2015 2016 2017 2018 2019
2,27% WTP
WDP
56
26
74
8
80
6
82
4
85
TMP 4 6 2 1 1
TW - - - - -
TIDAK MENYATAKAN
PENDAPAT
Jumlah Entitas
1,14%
86 88 88 87 88
OPINI HASIL Pelaporan
PEMERIKSAAN
LKKL 2019
PERKEMBANGAN OPINI
LKPP TAHUN 2015-2019
TAHUN 2015 2016 2017 2018 2019
90% 9% 1%
Rp160.000.000.000.000
Rp140.000.000.000.000
NILAI TEMUAN
Rp120.000.000.000.000
Rp100.000.000.000.000
Rp80.000.000.000.000
Rp60.000.000.000.000
Rp40.000.000.000.000
Rp20.000.000.000.000
Rp0
ASET TAK
PERSEDIAAN REVALUASI ASET TETAP ASET DISERAHKAN
BERWUJUD
Series1 Rp3.225.623.697.947 Rp34.025.522.267.244 Rp152.709.935.042.18 Rp421.678.270.356 Rp74.744.005.807.275
TEMUAN BPK • tindak lanjut atas aset yang tidak ditemukan saat inventarisasi dan revaluasi belum selesai
• serta perhitungan nilai wajar pada Laporan Penilaian Kembali dan Laporan Hasil Inventarisasi
dan Penilaian tidak sesuai dengan dokumen sumber atau hasil pengujian fisik BMN
Pengelolaan Aset Tetap pada 77 K/L belum memadai, antara lain terdapat
Aset Tetap pada 57 K/L bersaldo minus sebesar Rp10,62 Triliun
• aset tak berwujud belum disajikan dan belum dilakukan penghitungan masa manfaat dan
amortisasinya
Sumber:
IHPS Semester 1 Tahun 2020
(https://www.bpk.go.id)
!!
Dengan memperhatikan permasalahan di atas, dan untuk
memenuhi amanat pasal 44 UU Perbendaharaan Negara
diperlukan sumber daya manusia yang profesional dalam
melaksanakan penatausahaan dan pengelolaan BMN/D.
MAKSUD TUJUAN
menyediakan wadah pengembangan pelaksanaan tugas dan fungsi unit
karir bagi Pegawai Negeri Sipil yang yang membidangi penatausahaan
selama ini melaksanakan tugas dan pengelolaan BMN/D terlaksana
penatausahaan dan pengelolaan secara optimal.
BMN/D
Integrasi antara sistem penganggaran dengan
rencana kebutuhan BMN/D
PENATA LAKSANA
BARANG CTD.
Meningkatkan kepercayaan dalam memahami/
mencermati LKPP dan LKPD yang dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan
JABATAN
Perencanaan kebutuhan, penggunaan,
FUNGSIONAL pemanfaatan dan pemindahtanganan BMN/D
PENATA LAKSANA sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang BMN/D
BARANG CTD.
KELEMBAGAAN &
SDM
KELEMBAGAAN
KEMENTERIAN/
LEMBAGA DAERAH
KEMENTERIAN/ PEMERINTAH
LEMBAGA KABUPATEN/KOTA
86 K/L 543
Kabupaten/Kota
34 Provinsi 28.297
Satuan Kerja
PERMASALAHAN
Pada umumnya, Penata Laksana PERMASALAHAN
Barang berada di Sekretariat sehingga
dalam pelaksanaan tugasnya Penata
Laksana Barang tidak hanya melakukan
kegiatan penatausahaan dan
pengelolaan BMN tetapi juga melakukan
kegiatan kesekretariatan lainnya. Hal
1 Penyusunan rencana kebutuhan, penatausahaan,
penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, dan
pengawasan dan pengendalian BMN/D tidak sesuai
tersebut dapat menyebabkan tugas dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
utama selaku Penata Laksana Barang
tidak optimal.
Penata Tingkat I,
Penata Muda, Golongan Ruang IIID
Golongan Ruang IIIA
Pengatur,
Penata Muda Tingkat I, Penata Laksana Barang
Golongan Ruang IIIB
Golongan Ruang IIC Jenjang Penyelia
Pengatur Tingkat I, Penata Laksana Barang
Golongan Ruang IID
Jenjang Mahir