Anda di halaman 1dari 4

KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER

1. Bagaimana perbedaan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter dan siapa tokoh-
tokohnya?
Jawaban:
Kebijakan fiskal dan moneter merupakan dua tindakan yang dilakukan
pemerintah suatu negara untuk menjaga, mencegah, dan memperbaiki kestabilan
perekonomian masyarakatnya. Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang
dilakukan oleh pemerintah guna mengarahkan kondisi perekonomian suatu negara,
melalui pengendalian pengeluaran serta pendapatan pemerintah. Kebijakan fiskal
lebih cenderung mencegah atau secara tidak langsung. Sedangkan, kebijakan moneter
adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintan yang bertujuan untuk
menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang
beredar. Berbeda dengan kebijakan fiskal, kebijakan moneter ini cenderung
memperbaiki kerusakan ekonomi negara secara langsung, yang dilakukan oleh bank
sentral. Adapun tokoh-tokoh dalam kebijakan fiskal dan moneter adalah Keynes dan
Milton Friedman, sebagai Kaum Monetaris.

2. Jelaskan secara singkat tentang: Kebijakan Fiskal dalam Ekonomi Makro


(Keseimbangan Ekonomi dan Efektifitas Kebijaksanaan Fiskal dan Moneter).
Jawaban:
Dalam ekonomi makro, kebijakan fiskal dapat beroengaruh pada
keseimbangan perekonomian suatu negara. Kebijakan fiskal berakaitan dengan
pendapatan dan pengeluaran negara. Apabila terjadi perubahan penetapan tarif pajak
pada jumlah tertentu, maka akan meningkatkan pendapatan pemerintah sehingga
pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan.
Sedangkan, efektifitas kebijaksanaan fiskal dan moneter adalah mengukur
sejauh mana kedua kebijakan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan ekonomi di
suatu negara. Efektifitas kebijakan fiskal dapat dilihat dari sejauh mana kebijakan
fiskal berupa penetapan pajak dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pendapatan. Sedangkan efektifitas kebijakan moneter dilihat dari sejauh
mana kebijakan moneter dapat mengubah kondisi pasar uang.
3. Bagaimana Strategi, Sasaran, dan Target dalam Kebijakan Fiskal dan dalam
Kebijakan Moneter.
Jawaban:
Strategi dalam Kebijakan Fiskal dan Moneter
a. Countercyclical Monetary Policy (oleh Keynes)
Menurut pandangan Keynes, strategi dilakukan pada saat terjadi business cycle
adalah bank sentral perlu melakukan campur tangan secara aktif di pasar uang,
dengan melakukan ekspansi moneter pada masa resesi dan kontraksi moneter pada
masa boom
b. Accomodative Monetary Policy (oleh Kaum Monetaris)
Menurut kaum ini, kebijakan moneter aktif tidaklah efektif dalam mengatasi
business cycle, karena akan lebih menyebabkan ketidakstabilan, karena adanya
kemungkinan lag dalam pelaksanaannya. Strategi yang dikemukakan oleh
kelompok ini adalah bank sentral melakukan kebijakan moneter secara pasif dan
menetapkan suatu pertumbuhan jumlah uang beredar secara konstan dalam suatu
perekonomian apapun, dengan menetapkan suatu aturan (accomodative monetary
policy)
Sasaran Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan moneter yang diterapkan dalam suatu negara adalah untuk mencapai
sasaran akhir, dimana masyarakat berada pada kondisi sejahtera atau welfare.
Dimana welfare berhubungan dengan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi,
kestabilan harga, keseimbangan neraca pembayaran, dan variabel lainnya.
Target Kebijakan Fiskal dan Moneter
Pada umumnya bank sentral menggunakan sasaran antara (intermediate target)
sebagai sasaran yang digunakan sebagai indikator dalam pencapaian sasaran akhir
dari kebijakan moneter. Terdapat dua tujuan yang dihadapkan pada bank sentral,
antara lain:
a. Target kuantitas dari kebijakan moneter, yaitu suatu agregat moneter baik
berupa uang primer (reserve money) atau stok uang dengan definisi uang
dalam arti sempit (narrow money) atau definisi uang dalam arti luas (broad
money)
b. Target harga mencakup tingkat suku bunga (interest rate) untuk harga uang di
dalam negeri dan kurs (foreign exchange rate) untuk harga uang domestik
terhadap uang asing.
4. Dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara, Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
Moneter merupakan pilar yang amat penting. Sebut dan jelaskan, apa piranti dan
sarana pendukungnya?
Jawaban:
Piranti Kebijakan Fiskal dan Moneter
Piranti atau alat kebijakan fiskal berkaitan erat dengan pengeluaran dan
penerimaan dana pemerintah. Pengeluaran pemerintah (government expenditure)
merujuk pada belanja barang dan jasa yang dilakukan pemerintah pada periode
tertentu. Sementara, piranti kebijakan moneter dibagi menjadi dua, yakni:
a. Instrumen moneter langsung, yaitu instrumen yang dapat secara langsung
mempengaruhi sasaran operasional yang diinginkan oleh bank sentral. Contoh dari
instrumen moneter langsung adalah penetapan suku bunga, pagu kredit, rasio
likuiditas, kredit langsung, dan instrumen lain seperti pengguntingan uang,
penetapan uang muka impor, dan pembersihan uang
b. Instrumen moneter tidak langsung, yaitu instrumen yang secara tidak langsung
mempengaruhi sasaran operasional yang diinginkan oleh bank sentral. Contoh
instrumen moneter tidak langsung adalah cadangan wajib minimum, fasilitas
diskonto, operasi pasar terbuka, fasilitas simpanan bank sentral, operasi valuta
asing, lelang kredit.
Sarana Pendukung Kebijakan Fiskal dan Moneter
Secara umum, sarana penentu kebijakan fiskal adalah pendapatan negara berupa
pajak, dan pengeluatan negara atau APBN. Sedangkan, adapun sarana pendukung
kebijakan moneter antara lain:
a. Sistem Keuangan, yang dibagi menjadi sistem keuangan moneter dan sistem
keuangan nonmoneter.
 Sistem keuangan moneter terdiri dari otoritas moneter dan perbankan
 Sistem keuangan nonmoneter terdiri dari lembaga keuangan bukan bank
seperti lembaga pembiayaan (sewa guna usaha atau leasing, anjak piutang
atau factoring, pembiayaan konsumen atau consumer finance ,dan kartu
kredit),
b. Kondisi Perekonomian, antara lain laju inflasi, suku bunga uang, ekspektasi
masyarakat terhadap perekonomian, dan nilai tukar mata uang
5. Bagaimana peran Tingkat Bunga Uang, Kurs Valuta Asing, dan Inflasi baik di dalam
Kebijakan Moneter dan dalam Pasar Uang, jelaskan!
a. Peran tingkat bunga uang
Dalam kebijakan moneter, suku bunga dapat digunakan sebagai alat untuk
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu
perekonomian. Suku bunga juga diimplementasikan pada pengelolaan likuiditas
(liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan
moneter. Apabila inflasi diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, maka
Bank Indonesia akan menaikkan BI rate. Dan sebaliknya, apabila inflasi diperkirakan
berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan Bank Indonesia akan menurunkan BI
rate.
b. Peran kurs valuta asing
Kurs dapat dijadikan alat untuk mengukur kondisi perekonomian suatu negara.
Ketika mata uang suatu negara terapresiasi, barang yang dihasilkan oleh negara
tersebut di luar negeri menjadi lebih mahal dan barang-barang luar negeri di negara
tersebut menjadi lebih murah (asumsi harga domestic konstan di kedua negara) dan
sebaliknya. Pertumbuhan nilai mata uang yang stabil menunjukkan bahwa negara
tersebut memiliki kondisi ekonomi yang relatif baik atau stabil. Kurs dapat
diintervensi, dan dapat berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat
suku bunga dan tingkat pendapatan.
c. Peran inflasi
Apabila terjadi peningkatan inflasi di suatu negara, maka akan mengarah pada
penurunan mata uang nasional. Sebaliknya, apabila terjadi penyusutan inflasi uang di
dalam negeri akan mengurangi daya beli terjadi kecenderungan menjatuhkan nilai
tukar mata uang mereka terhadap mata uang negara-negara di mana tingkat inflasi
yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai