Uji parametik dengan teknik paired sample t-test dari output yang dihasilkan program SPSS
adalah sebagai berikut: Tabel 5. Paired Sample Test.
Selanjutnya uji hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik tes
atau p-value. Menurut Triola (2015), jika menggunakan pendekatan critical value, apabila nilai
statistik tes berada di area penolakan maka keputusannya Tolak H0 dan apabila berada di luar
area penolakan maka tidak tolak H0. Jika menggunakan pendekatan Pvalue, apabila nilai P-
value < level of significance (α) maka keptusannya adalah tolak H0. Sebaliknya apabila P-
value > α maka keputusannya adalah tidak tolak H0.
Dengan pendekatan uji statistika nonparemetik menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dari
output yang dihasilkan program SPSS adalah sebagai berikut:
Negative rank atau selisih (negatif) antara simpanan pemda di perbankan setelah
pelaksanaan kebijakan dan sebelum kebijakan adalah 169. Ini menunjukkan bahwa terdapat 169
pemda mengalami penurunan jumlah simpanan pemda setelah pelaksanaan kebijakan pengendalian
dana idle.
Positive rank atau selisih (positif) antara simpanan pemda di perbankan setelah
pelaksanaan kebijakan dan sebelum kebijakan adalah 221. Ini menunjukkan bahwa terdapat 221
pemda mengalami peningkatan jumlah simpanan pemda setelah pelaksanaan kebijakan
pengendalian dana idle.
Dengan menggunakan pendekatan Pvalue dimana nilai sig (P-value) yang disajikan pada
tabel 6 adalah 0,110 (2tailed) > α maka keputusannya adalah tidak tolak H0. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk mendukung pernyataan bahwa ada
perbedaan signifikan rata-rata simpanan pemda di bank antara sebelum dan setelah pelaksanaan
kebijakan pengendalian dana idle.
2.1 Analisis data deskriptif
Analisis deskriptif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil
penelitian yang didasarkan atas satu sampel. Analisis deskriptif ini dilakukan melalui pengujian
hipotesis deskriptif. Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat digeneralisasikan
atau tidak. Jika hipotesis nol (H0) diterima, berarti hasil penelitian dapat digeneralisasikan.
Analisis deskriptif ini menggunakan satu variabel atau lebih tapi bersifat mandiri, karena itu
analisis ini tidak berbentuk perbandingan atau hubungan. Jenis teknik statistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis deskriptif harus sesuai dengan jenis data atau variable
1. Uji binomial.
Distribusi binomial adalah suatu distribusi yang terdiri dari dua kelas (dua peristiwa yang
biasanya saling berkomplemen). Jadi jika dalam suatu populasi dengan jumlah n terdapat
1 kelas yang berkategori x maka kelas yang lain adalah yang berkategori n – x.
Probabilitas untuk memperoleh nilai x dirumuskan :
P(X) = ( nx) p Q
2 n−x
Keterangan
P : Proporsi kasus yang diharapkan dalam salah satu kategori dan kategori
lainnya adalah Q dimana Q = 1 – P
n : Jumlah anggota populasi
Keterangan :
χ 2 : kai kuadrat
f0 : frekuensi yang diobservasi
fh : frekuensi yang diharapkan
Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut :
a. Menentukan formulasi hipotesis
H0 : kategori pertama sama dengan kategori kedua
H1 : kategori pertama tidak sama dengan kategori kedua
b. Menentukan taraf nyata (α) dan 2 χ
(kai kuadrat) tabel
Taraf nyata yang digunakan biasanya 5% (0,05) atau1% (0,01)
Nilai χ2 memiliki derajat bebas (db) = n – 1
χ2 a (db) =…
c. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima (H1 ditolak) apabila χ20 ≤ χ2 a (db)
Kategori
I a b
II b n
Jumlah a+b m+n
X √ ❑ 0
Zn