Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM III

ANALISIS GOLONGAN KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK

Nama: Thabita Fadellisa Hujafada


NIM: P27235020094

A. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan analisis kualitatif golongan karbohidrat, protein, lemak

B. Alat dan Bahan


Alat :
- Penangas air (waterbath)
- Alat alat gelas
- Rak tabung reaksi
- Kompor listrik
Bahan:
- Larutan gula
- Larutan fruktosa
- Susu cair
- Margarin
- Minyak jinten
- Larutan Molisch
- H2SO4 pekat
- Larutan Selliwanof
- Larutan ninhidrin 0,1 %
- Larutan I2

C. Metode
1. Uji Karbohidrat
Larutan sampel (larutan gula) sebanyak 1 mL + 3 tetes larutan Molisch, kemudian
homogenkan, + 2 mL H2SO4 pekat (penambahan secara perlahan2 melalui dinding
tabung dan dilakukan di almari asam)  amati
Jawab: C 6 H 12 O 6 +Molisch(homogenkan)+ H 2 SO4  Terbentuk cincin ungu

Bagaimana cara membuat reagen Molisch


Jawab: Larutkan 12,5 gram α-naftol dalam alkohol 95% sampai volmenya tepat 250ml.
Pereaksi dibuat baru setiap kali digunakan.

Jelaskan terbentuknya cincin berwarna ungu dapat terbentuk (positif untuk jenis
karbohidrat apa?)
Jawab: Karbohidrat oleh asam sulfat pekat akan dihidrolisis menjadi monosakarida dan
selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat menjadi furfural atau
hidroksi metal furfural. Furfural dengan α-naftol akan berkondensasi dengan senyawa
kompleks yang akan berwarna ungu. Apabila pemberian asam sulfat pada larutan
karbohdrat yang telah diberi α-naftol melalui dinding gelas dan secara hati-hati maka
warna ungu yang terbentuk berupa cincin pada batas antara larutan karbihidrat dengan
asam sulfat. Cincin berwarna ungu yang terbentuk dikarenakan karena adanya perbedaan
viskositas dan berat jenis dari bahan atau sampel. Jika H 2 SO 4 ditambahkan terlalu
banyak, maka hasil percobaan akan berwarna ungu semua. Apabila larutan yang sudah
direaksikan dengan Asam Sulfat pekat dibiarkan kontak dengan udara, maka cincin yang
berwarna ungu lama-kelamaan akan menghilang. Hal ini karena asam sulfat pekat
mudah bereaksi dengan udara.

Larutan sampel fruktosa sebanyak 1 mL ditambahkan 2 mL larutan selliwanof,


dipanaskan selama 5-10 menit (di penangas air)  amati
Jawab: Fruktosa+selliwanofBerwarna merah

Uji Selliwanif positif jika terbentuk warna apa? Jelaskan terjadinya warna tersebut dan
positif untuk uji karbohidrat jenis apa?
Jawab: Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang
membedakan gula aldosa dan ketosa (Termasuk dalam jenis monosakarida). Ketosa
dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut
mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus
aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa
lebih cepat terdehidrasi daripada aldosa.
Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida pekat:
- Asam reagen ini menghidrolisis polisakarida dan oligosakarida menjadi gula sederhana.
- Ketosa yang terhidrasi kemudian bereaksi dengan resorsinol, menghasilkan zat berwarna
merah tua . Aldosa dapat sedikit bereaksi dan menghasilkan zat berwarna merah muda.
- Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji positif. Sukrosa
menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida yang terdiri dari furktosa dan
glukosa.

Bagaimana cara membuat reagen selliwanof?


Jawab: Campurkan 3,5 ml resorsinol 0,5% dengan 12 ml HCl pekat, kemudian encerkan
dengan aquades menjadi 35ml.

i. Jelaskan bagaimana uji barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida


dan disakarida
Jawab: Monosakarida akan menunjukan reaksi dengan munculnya endapan
berwarna merah. Hasil negatif ditandai dengan tidak munculnya endapan merah dan
larutan tetap berwarna biru.
Disakarida dapat bereaksi dengan pereaksi barfoed (menghasilkan endapan merah
pula) namun dalam waktu pemanasan yang lebih lama. Oleh karena itu, ketepatan
waktu dalam uji ini sangat penting untuk membuahkan hasil yang valid.

ii. Sebutkan contoh monosakarida dan disakarida


Jawab:
Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Secara umum
Monosakarida ini disebut dengan istilah Gula (Glukosa) karena larut di dalam air
dan rasanya manis. Penamaan kimia pada monosakarida selalu berakhiran nama
dengan (–osa). Contohnya yaitu glukosa, fruktosa. Contoh glukosa adalah madu,
sirup jagung, dan sayur-sayuran. Contoh fruktosa yaitu pada makhota bunga dan
banyak dijumpai pada buah-buahan.
Disakarida
Jenis-jenis disakarida adalah sebagai berikut: sukrosa, maltosa, dan laktasa. Contoh
dari sukrosa adalah gula pasir. Contoh dari maltosa adalah beras. Sedangkan contoh
dari laktosa adalah susu sapi, ASI, dan lainnya.
Polisakarida
Jenis-jenis polisakarida adalah amilum, glikogen dan selulosa. Contoh dari amilum
adalah jagung, beras, dan kacang-kacangan. Contoh dari glikogen adalah serelia,
kecambah, dan sirup jagung. Sedangkan contoh dari selulosa adalah beras giling,
jagung, dan jewawat.

iii. Jelaskan monosakarida aldosa dan ketosa beserta contoh dan strukturnya
Jawab:
PERBEDAAN Aldosa Ketosa
Struktur Aldosa adalah monosakarida yang Ketosa adalah monosakarida
mengandung gugus aldehid dalam yang mengandung gugus keton
strukturnya bersama dengan rantai bersama dengan rantai karbon.
karbon.
Gambar Struktur
Tes Seliwanoff’s Aldosa bereaksi dengan lambat dan Ketosa bereaksi dengan
menghasilkan warna merah muda. senyawa kristal bernama
resorsinol dan menghasilkan
warna kemerahan gelap.

Contoh Glikolaldehida, gliseraldehida, Fruktosa, ribulosa dan xilulosa,


eritrosa, threosa. eritrulosa, tagatosa, sorbosa.

iv. Jelaskan reaksi yang terjadi pada uji molisch.


Jawab:

Dari data hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketiga
sampel yaitu glukosa, sukrosa dan pati bereaksi positif terhadap uji molisch ini. Hal
ini sudah sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa sukrosa, glukosa dan pati
merupakan suatu karbohidrat sehingga dapat bereaksi positif pada uji molisch
(Krause, 2006).
Hal ini terlihat pada semua sampel yaitu glukosa, sukrosa dan pati bereaksi positif
dengan ditandai terbentuknya warna ungu. Semakin pekat warna ungu maka
semakin pendek rantai karbonnya. Dari data hasil tersebut warna ungu pada glukosa
lebih pekat daripada sukrosa dan pati ini berarti rantai karbon pada glukosa lebih
pendek dari sukrosa dan pati.
Warna ungu yang terbentuk pada sukrosa lebih pekat dari warna ungu yang
terbentuk pada pati dan lebih pudar dari warna ungu yang terbentuk pada glukosa,
jadi atom karbon yang ada pada sukrosa lebih pendek dari atom karbon yang ada
pada pati dan lebih panjang dari atom karbon yang terdapat pada glukosa.
Warna ungu yang terbentuk pada sampel pati tidak terlalu pekat dibanding sukrosa
dan glukosa, jadi atom karbon yang ada pada pati lebih panjang daripada atom
karbon yang ada pada sukrosa dan glukosa.
Warna ungu yang terbentuk pada ketiga sampel tersebut disebabkan oleh reaksi
dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat (H2SO4). H2SO4 pekat berfungsi untuk
menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural. Furfural ini
kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol membentuk cincin yang
berwarna ungu.

v. Bagaimana cara membuat reagen molisch


Jawab: Larutkan 12,5 gram α-naftol dalam alkohol 95% sampai volmenya tepat
250ml. Pereaksi dibuat baru setiap kali digunakan.

vi. Uji benedict digunakan untuk apa? Jelaskan


Jawab: Larutan Benedict ditemukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley Rossiter
Benedict. Larutan Benedict digunakan untuk menguji keberadaan gula
pereduksi dalam suatu sampel. Prinsip pengujiannya sama dengan uji
menggunakan larutan Fehling. Gula pereduksi yang dapat diuji
[2]
berupa monosakarida, disakarida kecuali sukrosa.  Larutan Benedict akan menguji
keberadaan gugus aldehida dan keton pada gula aldosa dan ketosa.Larutan Benedict
mengandung natrium sitrat, natrium karbonat anhidrat, dan tembaga sulfit.7H2O,
dan semua garam tersebut dilarutkan dalam air.

2. Uji Protein
Sampel susu yang mengandung protein (3 mL) + 1 tetes larutan ninhidrin 0,1% 
panaskan hingga mendidih  amati
Jawab: protein+larutan ninhidrinberwarna ungu

Bagaimana cara membuat larutan ninhidrin 0,1%


Jawab:
Siapkan 100 ml etanol 95 % dalam gelas kimia 250 ml.
Timbang Ninhidrin (triketo-hidrindehidrat) 0,1 gram di atas aluminum foil.
Masukkan Ninhidrin secara perlahan. Aduk sampai larut.
Masukkan ke dalam botol. Tutup rapat. Simpan di tempat yang sejuk.

i. Uji ninhidrin digunakan untuk membuktikan adanya asam amino bebas dari protein.
Jelaskan reaksi yang terjadi
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
ii. Uji biuret digunakan untuk membuktikan adanya…………………………………
iii. Bagaimana reaksi yang terjadi pada uji biuret, jelaskan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
iv. Pereaksi apa saja yang digunakan dalam uji biuret?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………....
v. Uji xantoprotein memberikan hasil positif untuk asam amino apa saja?
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….......
vi. Jelaskan reaksi yang terjadi pada pengujian xantoprotein
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Uji Lemak
Sampel : minyak jinten dan margarin
Masukkan 1 mL sampel ke dalam tabung reaksi + tetes demi tetes I2 (sambil digojog) 
amati (bandingkan antara kedua sampel)
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Bagaimana cara pengujian untuk membedakan lemak jenuh dan tak jenuh? Jelaskan
hasil pegamatannya
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Apa yang dimaksud lemak jenuh dan tak jenuh, berikan contohnya
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai