Bukti untuk Praktek
EVIDENCEFORPRACTICE
Pengendalian nyeri bedah ortopedi;
jahe untuk mual dan muntah pasca operasi; risiko
transfusi; anestesi untuk artroskopi lutut
Khasiat opioid
pengobatan untuk nyeri
setelah ortopedi
pembedahan
Arsip Kedokteran Fisik
dan Rehabilitasi
Desember 2005
Nyeri pasca operasi akut diyakini dapat diobati.
Selain menyebabkan penderitaan yang tidak perlu,
nyeri yang tidak diobati dapat menurunkan
produktivitas pasien dan meningkatkan biaya
perawatan kesehatan. Kegunaan klinis opioid untuk
pengobatan nyeri telah lama dikenal, dan morfin
serta turunannya telah digunakan secara luas.
Ada kekhawatiran yang sedang berlangsung mengenai
opioid, bagaimanapun, termasuk efek samping dan
kebutuhan untuk dosis yang sering, yang menyoroti
kebutuhan untuk agen baru dengan kemanjuran yang
terbukti, tolerabilitas, dan profil farmakokinetik dan
farmakodinamik yang lebih baik. Oxymor-
telepon, opioid semisintetik yang pertama kali
disetujui oleh Food and Drug Administration AS
pada tahun 1959, memiliki potensi analgesik yang
jauh lebih besar daripada senyawa induknya (yaitu,
morfin). Meskipun kemanjuran formulasi baru (yaitu,
oxymorphone segera rilis [IR] 10 mg, 20 mg, 30 mg)
telah ditetapkan pada pasien dengan nyeri akut
sedang sampai berat setelah operasi ortopedi yang
melibatkan osteotomi, khasiat 5 mg oxymorphone IR
belum dipelajari. Oxymorphone IR pada 5 mg
mungkin berguna dalam berbagai pengaturan klinis,
termasuk untuk digunakan sebagai obat penyelamat
untuk nyeri yang menembus atau saat memulai
terapi dengan pasien yang memiliki sedikit atau tidak
ada paparan opioid sebelumnya. Tujuan dari
penelitian multicenter, double-blind, acak, dan
terkontrol plasebo ini adalah
MEI 2006, VOL 83, NO 5
George Allen, RN
untuk menilai kemanjuran analgesik dan keamanan 5 mg
oxymorphone IR untuk nyeri ringan sampai sedang. 1
Ini
informasi
dimaksudkan
Peserta yang memenuhi syarat untuk penelitian ini untuk umum
adalah pria dan wanita berusia 18 tahun atau lebih yang gunakan saja.
telah menjalani artroskopi lutut rawat jalan di salah satu Secara klinis
dari delapan pusat rawat jalan yang terletak di Utah, implikasi
Arizona, dan Alabama. Peserta perempuan khusus untuk
yang disarikan
tidak bisa hamil atau menyusui. Selain itu, peserta artikel saja.
yang memenuhi syarat memiliki skor intensitas Individu
nyeri awal antara 30 mm dan 70 mm pada skala bermaksud untuk
analog visual 100 mm dan peringkat nyeri ringan. taruh ini
temuan menjadi
atau sedang pada skala kategori dengan makan, atau latihan adalah
peringkat yang mungkin tidak ada, ringan, sedang dengan kuat
parah. didorong untuk
Partisipan secara acak tinjau
ditugaskan untuk menerima oxyhours 5 mg. asli
morphone IR atau plasebo hingga delapan artikel ke
Setelah administrasi yang pertama habis dengan tentukan itu
dosis obat studi, obat peserta (yaitu, 5 mg penerapan
buku harian; belajar untuk mereka
oxymorphone IR instruksi untuk mengambil pengaturan.
atau plasebo); dan analgesik penyelamat, dengan
studi medicathan sekali setiap jam hingga
operasi sesuai kebutuhan, tetapi tidak lebih sering
delapan dan waktu setiap dosis studi obat obat
berjam-jam. Peserta mencatat tanggal di buku harian.
penyelamat dihilangkan
Peserta yang belajar dari penelitian.
Peserta dihubungi oleh
personel studi pada malam penilaian suran dari
gery dan pagi hari setelah operasi untuk dan
studi penggunaan obat peserta diminta untuk
efek samping. Selain itu, penilaian paralal
memberikan globmorning setelah operasi, dan
pereda nyeri pada celana dikembalikan ke lokasi
semua partisipatif bahkan hari setelah operasi
penelitian dalam penilaian penelitian. Skor akhir
untuk titik akhir adalah jumlah skor intensitas
utama dari awal hingga delapan jam.
nyeri intensitas dihitung pada
JURNAL AORN • 1135
MEI 2006, VOL 83, NO 5
baseline (yaitu, waktu dosis awal); 30
menit setelah dosis; dan satu, dua,
tiga, empat, lima, enam, tujuh, dan
delapan jam pasca-dosis. Prosedur
statistik umum, termasuk
analisis kovarian, digunakan untuk
menganalisis data.
Temuan. Dari 122 peserta yang
terdaftar dalam penelitian ini, 60 menerima
5 mg oxymorphone IR (yaitu, kelompok
pengobatan) dan 62 menerima plasebo
(yaitu, kelompok kontrol). Oxymorphone IR
pada 5 mg secara signifikan lebih baik
daripada pengganti untuk titik akhir khasiat
primer ( P <. 05). Jumlah rata-rata skor
intensitas nyeri pada awal hingga delapan
jam menunjukkan pereda nyeri yang lebih
besar pada kelompok perlakuan
dibandingkan dengan kelompok plasebo
(perbedaan rata-rata kuadrat terkecil ±
standar error 76,9 ± 28,09, interval
kepercayaan 95% [CI] 21,26 -132.59, P =. 007).ketidakseimbangan. Selain itu,
Lebih banyak peserta dalam kelompok
plasebo (yaitu, 48,4%) membutuhkan obat
penyelamat
dibandingkan pada kelompok perlakuan (yaitu,
16,7%). Selain itu, lebih banyak peserta (yaitu,
47,4%) menilai 5 mg oxymorphone IR "sangat
baik" atau "sangat baik" untuk menghilangkan
rasa sakit dibandingkan dengan plasebo (yaitu,
25%).
Implikasi klinis. Itu
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa
5 mg oxymorphone IR dapat ditoleransi
dengan baik dan efektif dalam meredakan
nyeri ringan atau sedang setelah operasi
rawat jalan lutut. Perioperatif
perawat harus menyadari bahwa penelitian
tambahan diperlukan untuk menentukan apakah
dosis yang lebih rendah dari Oxymorphone IR
merupakan pilihan pengobatan yang tepat.
untuk pasien rawat jalan ortopedi.
1136 • JURNAL AORN
Penggunaan jahe untuk
mencegah
pasca operasi
mual dan
muntah
Jurnal Amerika
Obstetri dan Ginekologi
Januari 2006
Mual pasca operasi dan
muntah (PONV) adalah hasil yang
umum tetapi mengganggu terkait
dengan prosedur pembedahan, dan
dapat menyebabkan komplikasi medis
seperti
sebagai gangguan luka;
air mata esofagus; her- niasi
lambung; kelelahan; dehidrasi;
dan mungkin, elektrolit
karena PONV dapat meningkatkan
lama rawat inap, hal ini terkait dengan
peningkatan
biaya. Meskipun banyak studi dari berbagai
Penelitian yang menyelidiki intervensi
antiemetik, tidak ada yang efektif secara
kemanjuran telah muncul telah
universal atau standar emas.
diterima sebagai
Jahe (yaitu, Zingiber officinale)
secara tradisional telah digunakan dalam
China untuk gastrointestinal
gejala seperti mual dan menunjukkan
muntah, dan bukti aktivitas baru-baru
bahwa antiemetik dari antiserotonin-3 itu
ini dapat diturunkan mengandung dan
berpengaruh pada kedua sistem pusat.
senyawa ini saraf dan gastrointestinal
Tujuan dari penambangan ini adalah
pengaruh dosis tetap terhadap kejadian
meta-analisis untuk mencegah
PONV selama
pemberian jahe
Bukti untuk Praktek
dalam periode 24 jam setelah
operasi. 2
Para peneliti tampil
sebuah meta-analisis tentang bukti
mengenai keefektifan jahe pada
PONV. Meta-analisis dianggap
sebagai bentuk bukti paling
tepercaya untuk menerapkan praktik
berbasis bukti di
pengaturan klinis. Kata kunci
termasuk jahe, Zingiber
officinale, mual, muntah,
dan mual pasca operasi
dan muntah digunakan untuk
menanyakan database termasuk
MEDLINE; Internasional
Abstrak Farmasi
(IPA); Indeks Kumulatif untuk Perawatan
& Kesehatan Terkait
Sastra (CINAHL); Coch-
Rane Central Register of Controlled
Trials; Teknologi Pelayanan
Kesehatan, Administrasi,
dan Penelitian (HealthSTAR);
dan Isi Saat Ini Terhubung.
Bibliografi diambil
artikel ditinjau, dan penulis serta
ahli di bidangnya dihubungi. Studi
dianggap jika
• mereka diacak,
uji coba terkontrol plasebo
mengevaluasi efek antiemetik
jahe dalam mencegah mual
pasca operasi dan /
atau muntah;
• 1 g atau lebih jahe telah
diberikan; dan
• data yang cukup disediakan untuk
menghitung insiden-
dence PONV atau muntah pasca
operasi saja
selama periode 24 jam setelah
operasi.
Kualifikasi metodologis
ty dari masing-masing uji coba
dinilai oleh dua pengulas, dan
ketidaksepakatan
Bukti untuk Praktek
diselesaikan melalui diskusi.
Selain itu, pelajari karakter-
istics termasuk jumlah dan
karakteristik
pasien, jumlah jahe yang diberikan,
jenis prosedur bedah, jenis anestesi,
kejadian PONV atau muntah pasca
operasi
sendiri, dan pengukuran hasil
diekstraksi oleh dua pengulas
independen.
Risiko relatif keseluruhan dan 95%
CI dihitung.
Temuan. Data
pencarian menghasilkan empat studi yang
diterbitkan antara 1990 dan 2003 yang
memenuhi kriteria inklusi. Sebuah studi
tambahan yang tidak dipublikasikan baru-baru
ini diidentifikasi oleh salah satu dari
ahli yang dihubungi. Semua
peserta (N = 363) secara acak ke
salah satu kelompok perlakuan
yang menerima 1 g jahe (n =
181) atau kelompok kontrol yang
menerima plasebo (n = 182) satu jam
sebelum induksi. Prosedur termasuk
laparoskopi-
operasi ic, ginekologi, dan
ekstremitas bawah.
Jahe secara signifikan
lebih baik daripada plasebo untuk
mencegah PONV dan muntah
pascaoperasi saja. Resiko relatif
ringkasan adalah 0,65 (95% CI 0,5-0,84)
untuk PONV dan 0,62 (95% CI
0,46-0,84) untuk muntah pasca operasi.
Itu
peneliti menyimpulkan itu
jahe dengan dosis 1 g atau lebih
bisa secara signifikan
mengurangi kejadian PONV selama
periode 24 jam setelah operasi pada
pasien
menjalani ginekologi dan
operasi ekstremitas bawah.
Implikasi klinis. Itu
Hasil penelitian ini memberikan
beberapa bukti bahwa jahe untuk
pilihan terapi yang efektif
mencegah PONV. Biayanya, dan pilihan
ketersediaan luas, rendah
pengobatan tive tolerabilitas yang baik
Profil membuat jahe menjadi daya tarik
untuk perawat harus disiapkan untuk
PONV, dan perioperatif
mengkonfirmasi hasil ini.
melakukan studi tambahan untuk
Transfusi dan
pasca operasi
risiko infeksi
Jurnal American College
of Surgeons
Januari 2006
Transfusi darah homolog
sion mengacu pada transfusi darah
yang diperoleh dari donor, sebagai
lawan dari transfusi darah
autologus
donor dan penerima telah
satu dan sama. Ini memiliki produk darah
menunjukkan hal itu
homolog yang panjang
transfusi (yaitu, keluhan terbanyak)
mon trans manusia-ke-manusia
menghasilkan penurunan
regulasi imun responstransfusi terkait
es, umumnya disebut sebagai
immu-
nomodulation. Transfusi-
imunomodula terkait
tion dapat mengakibatkan penurunan
fungsi sel pembunuh alami,
presentasi antigen yang rusak,
penurunan helper-to-suppressor
Rasio T-limfosit, dan
berkurangnya imunitas seluler
nity. Hubungan antara sion dan
transfusi darah homolog
infeksi bakteri
telah dijelaskan dalam orto-
MEI 2006, VOL 83, NO 5
pedik; kolorektal; trauma;
membakar; dan, secara terbatas,
Beberapa prosedur bedah jantung
dures. Tujuannya terkait dengan
untuk mengidentifikasi faktor
produksi darah antar transfusi
penggunaan dan menentukan asosiasi
dan pasca operasi
infeksi. 3
Total perioperatif
transfusi produk darah
(yaitu, sel darah merah, trombosit,
plasma beku segar, kriopresipitat)
pada 15.592 prosedur kardiovaskular
yang dilakukan di Cleveland Clinic
Foundation, Cleveland, dari Juli 1998
sampai Mei 2003 telah dipelajari.
Pasien diidentifikasi, dan sebelum
operasi, intraoperatif, dan pasca
operasi
variabel diambil dari calon
terkomputerisasi
Informasi Kardiovaskular
Registry dan Kardiotoraks
Database Anestesi. Itu
titik akhir dipertimbangkan adalah
• septikemia / bakteremia,
termasuk pneumonia, uri-
infeksi saluran nary, dan infeksi
perut dengan
identifikasi positif dari
bakteri yang bertanggung jawab;
• luka sternum superfisial
infeksi; dan
• luka sternum dalam
infeksi.
Penyesalan logistik multivariabel-
Teknik analisis sion adalah
digunakan untuk menganalisis data.
Temuan. Lima puluh lima persen
dari pasien menerima trombosit
dikemas sel darah merah, 21%
menerima, 13%
menerima plasma beku segar, tate.
dan 3% menerima cryoprecipiuse
Faktor yang terkait dengan
produk darah
JURNAL AORN • 1137
MEI 2006, VOL 83, NO 5
usia yang lebih tua, jenis kelamin perempuan,
kelas fungsional Asosiasi Jantung New York
yang lebih tinggi, hematokrit yang lebih rendah,
operasi ulang, dan
kardiopulmoner lebih lama oleh-
lulus prosedur. Semua faktor ini
menunjukkan risiko yang lebih tinggi
atau pasien yang paling sakit.
Secara umum, penggunaan sel darah
merah yang lebih besar dikaitkan dengan
kemungkinan infeksi yang lebih besar ( P =. 0001).pengaturan ambulatoir, telah terjadi
Bakteremia berkembang pada 351 pasien
(2,25%, percaya diri
batas [CL] 2,13% -2,37%); infeksi luka
sternum superfisial terjadi pada 353
pasien
(2,26%, CL 2,15% -2,38%); dan
infeksi luka sternum dalam terjadi
pada 212 pasien
(1,36%, CL 1,27% -1,45%). Setelah
memperhitungkan temuan bahwa produk
darah cenderung digunakan pada pasien
yang paling sakit, risiko infeksi
meningkat secara bertahap dengan
setiap unit darah yang ditransfusikan.
Implikasi klinis. Itu
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi
laporan sebelumnya bahwa transfusi
meningkatkan risiko infeksi pasca
operasi. Tambahan-
Sekutu, hasil menunjukkan bahwa transfusi
produk darah merupakan faktor risiko
independen untuk infeksi pasca operasi di
pasien yang menjalani jantung
prosedur pembedahan dan produk darah lebih
mungkin digunakan pada pasien yang paling
sakit. Perawat perioperatif harus memahami
bahwa tidak ada jumlah kehilangan darah
yang ditangani dengan transfusi yang tidak
berbahaya, dan mereka harus memfasilitasi
keputusan untuk melakukan transfusi dengan
memantau dan melaporkan kehilangan darah
secara efisien dan benar.
1138 • JURNAL AORN
Anestesi
metode di
lutut rawat jalan
artroskopi
Bedah Rawat Jalan
November 2005
Dengan meningkatnya popularitas
prosedur pembedahan yang dilakukan di
peningkatan yang cepat dalam penelitian
alat dan teknik baru untuk meningkatkan
kualitas perawatan, mengurangi lama
rawat inap dan komplikasi, dan
mempertahankan
kepuasan pasien. Meskipun
Ada beberapa teknik anestesi rawat
jalan, tidak ada satu pun teknik yang
muncul sebagai praktik yang ideal.
Dalam pembedahan tungkai bawah
atau perut, termasuk artroskopi lutut,
anestesi umum atau lokal dapat
digunakan. Tujuan dari studi acak
terkontrol ini adalah untuk
• memeriksa keefektifan kombinasi
anestesi intradural.
dikupas ke anestesi umum dalam
hal waktu pemulihan dan waktu
pelepasan pada pasien yang
menjalani lutut
artroskopi dan
• bandingkan kejadian buruk,
tingkat rawat inap,
dan derajat kepuasan pasien
antara anestesi
teknik. 4
Peserta antara 20
dan usia 65 tahun yang dijadwalkan
untuk menjalani outpa-
Artroskopi lutut tegang selama salah satu dari
2002 secara acak menerima anes-
tiga kelompok ke tesia (yaitu, kelompok I), tulang
belakang
Bukti untuk Praktek
anestesi dengan prilokain (yaitu,
kelompok II), atau anestesi spinal dengan
lidokain (yaitu, kelompok III). Semua
peserta menerima diazepam oral 10 mg
pada malam sebelum operasi, bolus IV
1,5 mg midazolam di ruang
pra-anestesi, dan 10 mg
bupivacaine 0,5% dengan epinefrin
diberikan
lutut sebelum luka operasi ditutup.
Semua peserta menerima analgesik
pasca operasi yang sama keduanya
di unit perawatan postanesthesia (PACU)
dan selama dua hari di rumah.
Hasil utama diukur
adalah waktu untuk keluar dari
PACU dan unit bedah rawat jalan,
kejadian efek samping, pasca
operasi
kebutuhan analgesik, dan kepuasan
pasien. Merugikan
acara pasca operasi termasuk
sakit kepala, retensi urin, dan mual
dan muntah dicatat. Intensitas nyeri
dinilai di PACU setiap 20 menit
menggunakan skala analog visual
yang berkisar dari nol
poin ke 10 poin (yaitu, nol =
tidak nyeri, 10 = nyeri hebat). A
kuesioner kepuasan adalah
diberikan kepada partikel setelah
celana melalui telepon 48 jam naire
keluar. Pertanyaan fraksi dengan
mengevaluasi derajat kepuasan yang
peringkat anestesi, tingkat informasi
diterima, nyeri pasca operasi
yang akan digunakan, dan mual,
diterima pada kejadian anestesi
muntah, sakit kepala,
akibat efek samping (yaitu retensi
urin). Varians staanalisis umum,
teknik logistik, termasuk
digunakan
untuk menganalisis perbedaan antara
Bukti untuk Praktek MEI 2006, VOL 83, NO 5

tiga kelompok.
Temuan. Seratus
dua puluh peserta
terdaftar dalam penelitian ini, dengan 40
peserta di setiap kelompok. Tidak ada
perbedaan yang signifikan antara tiga
kelompok studi untuk durasi prosedur
pembedahan. Ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok II dan dua
kelompok lainnya untuk waktu keluar
dari PACU (125,4 ± 27 menit untuk
kelompok II versus 106,2 ± 34 menit
untuk kelompok I dan 109,2 ± 24 menit
untuk kelompok III, P <. 05) dan antara
kelompok II dan III untuk waktu keluar
dari pusat rawat jalan (278,9 ± 37 menit
untuk kelompok II versus
diulang, dibandingkan dengan 82% dari
kelompok II dan 85% dari kelompok III.
Implikasi klinis. Itu
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa
teknik anestesi yang berbeda yang dipelajari
memiliki profil kemanjuran dan keamanan
yang sama dan semuanya diterima dengan
baik. Perawat dan manajer perioperatif
harus memahami bahwa pilihan untuk
menggunakan satu atau yang lain dari ketiga
teknik anestesi ini harus didasarkan pada
kriteria lain seperti nilai dan preferensi
pasien. Perawat perio- peratif harus
memberikan informasi dan dukungan
kepada pasien yang bersiap untuk membuat
keputusan tentang jenis anestesi yang akan
digunakan. ❖
Systems, Glendale, California. IPA adalah
merek dagang terdaftar dari American Society
of Health-System Pharmacists, Bethesda, Md.
Current Contents Connect adalah merek
dagang terdaftar dari Thompson Scientific,
Philadelphia.
N OTES
1. JS Gimbel et al, “Khasiat dan
keamanan oxymorphone segera dirilis
untuk pengobatan nyeri ringan hingga
sedang setelah operasi ortopedi rawat
jalan:
Hasil uji coba acak, tersamar ganda,
terkontrol plasebo, "
Arsip Pengobatan Fisik dan Rehabilitasi 86
(Desember 2005) 2284-2289.
2. N Chaiyakunapruk et al, “Khasiat
jahe untuk pencegahan pasca operasi

241.3 ± 36 menit untuk kelompok
AKU AKU AKU, P <. 001).
Tidak ada perbedaan yang signifikan
ditemukan antara kelompok untuk
skor peringkat nyeri rata-rata dan
untuk efek samping pasca operasi.
Persentase keseluruhan pasca
operasi
komplikasi adalah 6% dalam kelompok
I, 5,5% pada kelompok II, dan 4,7% pada
kelompok III. Semua peserta dalam kelompok I
melaporkan bahwa mereka akan memilih jenis
anestesi yang sama jika menjalani prosedur
GEORGE ALLEN
RN, P H. D, CNOR, CIC
D IREKTOR PENGENDALIAN INFEKSI
D OWNSTATE M EDICAL C MEMASUKKAN
B ROOKLYN, NY
Catatan Editor: MEDLINE dan HealthSTAR
adalah merek dagang terdaftar dari
Perpustakaan Kedokteran Nasional AS,
Bethesda, Md. CINAHL adalah merek dagang
terdaftar dari Informasi Cinahl
mual dan muntah: analisis ameta, " American
Journal of Obstetrics and Gynecology 194
(Januari 2006) 95-99.
3. MK Banbury et al, "Transfusi
meningkatkan risiko infeksi pasca
operasi setelah operasi kardiovaskular,"
Jurnal American College of Surgeons 202
(Januari 2006) 131-138.
4. MAMartin et al, “Waktu pemulihan
dan kepuasan pasien dalam artroskopi
lutut rawat jalan:
Studi prospektif membandingkan
tiga metode anestesi, "
Bedah Rawat Jalan 12 (November 2005)
75-79.

Penilaian Nyeri Mingguan Mungkin Akurat Seperti Data Harian

saya
asisten data pribadi genggam (PDA). Peserta juga dipanggil
peneliti telah menemukan
Berbeda denganbahwa ingatan
temuan tradisional-
dari penelitian sebelumnya, seminggu sekali untuk melaporkan nyeri mingguan mereka pada
penilaian nyeri mungkin seakurat buku harian nyeri elektronik harian, skala satu sampai 10. Para peneliti menemukan bahwa laporan
menurut rilis berita 21 Maret 2006 dari American Pain Society. Praktisi nyeri harian dan peringkat nyeri mingguan sangat sesuai, dan
manajemen nyeri mengandalkan laporan diri pasien untuk menilai
intensitas nyeri. Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa mengingat peringkat nyeri tidak dikompromikan dengan penggunaan PDA
melaporkan nyeri setiap hari mungkin lebih efektif daripada menilai nyeri mengingat bias. Hasil ini menunjukkan bahwa nyeri pelaporan
mingguan dari memori. mungkin bukan bentuk yang lebih akurat
harian.
Peneliti meminta 21 pasien dengan nyeri punggung bawah untuk
memantau rasa sakit, suasana hati, aktivitas, pengobatan, dan efek samping Bisakah Palm Pilot Membantu dalam Manajemen Nyeri? ( rilis pers, Glenview,
mereka setiap hari hingga satu tahun. Ill: American Pain Society, 21 Maret 2006).

JURNAL AORN • 1139