Anda di halaman 1dari 1

PROSPEK

Publikasi Ringkas Informasi Perpajakan dan Ekonomi


Edisi III
Desember 2020
Untuk Kepentingan Internal

Indikator Utama Terkini


Ekonomi & Keuangan Harga Komoditas Penerimaan Pajak
PDB (s.d. Q3-2020) Rp.11.505,1 triliun Minyak bumi (Brent) US$ 47,59/ barrel Realisasi pajak Rp. 925,16 triliun
Laju PDB (s.d. Q3-2020) -3,49 % (yoy) Batubara (HBA) US$ 59,65 / ton Pertumbuhan (y to d) -18,75 %
Inflasi 0,028 % Sawit US$ 746,33 / mt Capaian target 77,17 %
Kurs Rp (Tengah BI) Rp 14.128 / USD Emas Rp 942 rb / gr
IHSG 5.612,42 Diolah dari berbagai sumber per 30/11/2020

Neraca Perdagangan Harga CPO (Rotterdam) Harga Batubara Acuan (HBA)


16.000
900
14.000 100
800
12.000
700 80
10.000 600
8.000 500 60
6.000 400
40
4.000 300
2.000 200 20
100
0 0
-
-2.000

Feb
Mar
Apr
Mei

Sep
Jan

Jul
Agt
Jun

Okt
Nov
Des
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
Feb

Mar

Apr

Mei

Agt

Sep
Jul
Jan

Jun

Okt

Nov
2019 2019 2019 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020

Neraca dagang Indonesia kembali Harga rata-rata CPO tahun 2020 berada di Rata-rata HBA tahun 2020 (US$ 58,17/ton)
mencatatkan kinerja positif pada Oktober 2020 atas harga tahun 2019. Tingkat kebutuhan adalah yang terendah sejak tahun 2015. HBA
(surplus 3,6 miliar USD). Hal tersebut dipicu pasar yang tinggi membuat harga CPO dapat terus merosot sejak bulan April dan sempat
oleh naiknya ekspor Indonesia(naik 401,7 juta bertumbuh walaupun kampanye negatif terus menyentuh titik terendah pada bulan September
USD) pada bulan tersebut, sementara impor melanda sektor ini. Menjelang akhir tahun, tren (US$ 49,42/ton). HBA merangkak naik dalam
masih lesu dan cenderung turun(-784,1 juta harga CPO kembali naik setelah sempat turun tiga bulan terakhir dan menyentuh angka US$
USD) dibandingkan periode September 2020. ke harga 559 US$/MT di bulan Juni 2020. 59,65/ton pada bulan Desember.

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Tenaga Kerja

Perbandingan Tingkat Pertumbuhan Upah Buruh dan Upah buruh Indonesia pada Agustus 2020 mengalami penurunan
PPh Pasal 21 karena pandemi Covid-19. Rata-rata upah buruh turun sekitar -5,18
persen dari dari Rp2,9 juta menjadi Rp2,76 juta per bulan.
-10,5%
-17,25% 8 dari 10 tenaga kerja mengalami penurunan pendapatan
-5,9%
-15,66% Jika dibandingkan dengan upah buruh periode Agustus 2019-Agustus
-5,9%
2020 (YoY), growth penerimaan PPh Ps. 21 menunjukkan angka
-12,15% 0,73% (turun signifikan dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh
14,5% sebesar 12,81%). Kendati demikian, penurunan pertumbuhan PPh Ps.
-7,95% 21 tersebut tidak lebih besar dari tingkat penurunan pertumbuhan
10,2% upah buruh
-7,74%
Penurunan upah buruh terbesar dialami 3 sektor yaitu Sektor
-3,2%
-7,09% Akomodasi dan Makan Minum, Sektor Real Estat, serta Sektor
Transportasi dan Pergudangan. Hal tersebut paralel/sejalan dengan
-9,2%
-5,98% turunnya penerimaan PPh Ps.21 pada 3 sektor tersebut

-5,95%
0,0% Sektor Akomodasi dan Makan minum mengalami penurunan
terbesar upah buruh (-17,25%) dan penerimaan PPh Ps. 21 (-10,5%)
-6,6%
-4,70% Penerimaan PPh Ps.21 Sektor Informasi dan Komunikasi yang
-4,8% merupakan winner sector pada masa pandemi Covid-19 justru
-4,25% tumbuh sebesar 14,5% walaupun terdapat penurunan upah buruh
6,1% sebesar -7,95% pada sektor tersebut.
-4,25%
Sumber: Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi November 2020 (BPS) dan Data Internal DJP
5,5%
-4,04%

5,4%
-2,42%

4,2% Sebanyak 29,12 juta penduduk usia kerja terdampak pandemi Covid-19
-2,07%
Jumlah pengangguran meningkat 2,57 juta orang
6,6% Tingkat pengangguran terbuka naik dari 5,23% menjadi 7,07%
-1,80%
1,77 juta
Sumber: orang
Laporan sementara
Bulanan Data Sosialtidak
Ekonomibekerja
November 2020 (BPS) dan Data Internal DJP
6,2%
-1,40% 750 ribu orang menjadi bukan angkatan kerja (BAK)
24,03 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja (shorter hours)
0,0%
-0,44%
Sumber: Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi November 2020 (BPS)

Publikasi Ringkas Informasi Perpajakan dan Ekonomi (Prospek) terbit bulanan oleh Subdirektorat Dampak Kebijakan, Direktorat Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan.
Tim Penyusun: Pengarah Ihsan Priyawibawa (Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan) | Koordinator Eureka Putra (Kepala Subdirektorat Dampak Kebijakan) | Editor
Surya Adi Setiawan (Kepala Seksi Dampak Kondisi Makro Ekonomi) | Kontributor Andreas Prasetyo Nugroho, Jens Naki, Leo Frans, M. Indrawan Yudha Prawira, Novi Dewi
Harini, Novita Ambarini, Rezki Destiana, Siti Nur Laila, Vicmel Binaturen| Kontak subdit.dampak@pajak.go.id |

Anda mungkin juga menyukai