PENDAHULUAN
1.1Tujuan pratikum
- Mempelajari dan menggunakan alat – alat ukur
- Menentukan volume dan massa jenis zat padat
- Menggunakan teori ketidakpastian
2.1 ALAT
Bejana gelas
Bangku penumpu
Jangka sorong
Mikrometer skrup
Neraca teknis
Thermometer
2.2 BAHAN
Balok kuningan
Silinder besi
METODE PERCOBAAN
3.1 Cara statis :
1. panjang dan lebar benda padat diukur pada tempat yang berlainan. Lalu
hasil pengukuran dibuat dalam bentuk tabel masing-masing tersendiri.
2. tebal benda padat diukur dengan mikrometer sekrup seperti pada langkah
no.1.
3. massa benda padat diukur dengan cara menimbang sekali saja tiap benda
tersebut.
4. suhu ruangan dicatat pada awal dan akhir percobaan
5. benda padat yang lain diukur dengan harga rata-rata masing-masing
percobaan.
DATA PENGAMATAN
1. Cara Statis
a. Balok : Kuningan
b. Silinder : Besi
Silinder :
4.2 perhitungan
Ketelitian balok
8,6−7,817
( (1−
8,6 )
× 100 %
=( 1−0,091046511 ) × 100 %
=0,908953488 x 100 %
=90,895 %
ketelitian silinder
=¿
=( 1−0,123164557 ) × 100%
=87,6835443
Pembahasan
Pada pratikum ini kita melakukan pengukuran dasar pada benda padat,
dengan menggunakan alat ukur jangka sorong dan mikrometer skrup alat tersebut
masing masing memiliki fungsi dan ketelitian yang berbeda.fungsi dari jangka
sorong yaitu untuk mengukur panjang dan lebar pada benda dan memiliki
ketelitian yaitu 0.1mm serta memiliki skala utama dan skala nonius.fungsi dari
mikrometer skrup yaitu untuk mengukur diameter kabel ,kawat dan ketebalan
benda mikrometer skrup memiki nilai ketelitian adalah 0,01mm.
serta memiliki skala utama dan skala nonius (skala putar) dan yang terakhir
neraca ohaus yaitu fungsinya untuk mengukur massa benda atau logam,dan
memiliki nilai ketelitiannya yaitu 0,1 gram.kapasitas beban yang di timbang
dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram.prinsipkerja neraca ini adalah
sekedar membanding massa benda yang akan di ukur dengan anak
timbangan.jadi ,setiap alat pengukur mempunyai fungsi yang khusus untuk
mengukur setiap benda yang berbeda .
massa
volume
37,1
Percobaan 1= 3,055 X 1,595 X 0,979 = 4,770 cm3 1. = 7,777 g/cm3
4,770
37,1
Percobaan 2 = 3,035 X 1,59 X 0,978 = 4,719 cm3 2. = 7,862 g/cm3
4,719
37,1
Percobaan 3 = 3,045 X 1,595 X 0,978 = 4,746 cm3 3. = 7,812 g/cm3
4,749
Ketelitian balok
8,6−7,817
( 8,6 ) × 100 %
(
1−
=( 1−0,091046511 ) × 100 %
=0,908953488 x 100 %
=90,895 %
percobaan dan perhitungan hampir mendekati kepada data standar massa
jenis kuningan yaitu sebesar 90,895%
Volume = π r 2 × t
massa
Massa jenis =
volume
39,2
Percobaan 1 = 7,164 g/cm3
5,472
39,2
Percobaan 2 = 6,813 g/cm3
5,754
39,2
Percobaan 3 = 6,804 g/cm3
5,761
ketelitian silinder
=¿
=( 1−0,123164557 ) × 100%
=87,6835443 %
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang kami dapat dari praktikum ini dapat kami
simpulkan bahwa pengukuran dasar pada benda padat itu terbagi dua yaitu
pengukuran secara statis dan dinamis
Jawaban
1. Karna mikrometer sekrup berguna untuk mengukur ketebalan suatu bahan
yang tipis,karna ketelitian mikrometer sekrup lebih baik di bandingkan
jangka sorong yaitu 0,01 milimeter. Jika digunakan untuk mengukur tebal
benda dengan maximal 2,5 cm. Jadi mikrometer sekruplah yang
digunakan, sedangkan jangka sorong di pergunakan untuk mengukur
panjang atau lebar sesuatu bahan dengan ketelitian 0,05 milimeter.
2. Tidak bisa ,sebab itu bisa berpengaruh pada ketelitian.
3. Cara statis dan dinamis :
Cara statis
Yaitu menghitung volume benda yang memiliki bentuk teratur ,di hitung
dengan menghitung volume benda secara matematis.
Cara dinamis :
3,71 g/cm3
¿
4,770 cm3
= 7,777 g/cm3
39,2 g/cm3
Massa jenis silinder =
5,472cm3
= 7,164 g cm3
18,69 g /cm3
Massa jenis kunci = 2,98 cm3
= 6,249 g/cm3