Anda di halaman 1dari 17

Lex Administratum, Vol.I/No.

2/Apr-Jun/2013

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP Undang-Undang Nomor 23 Tahun


TINDAKAN EKSPLOITASI ANAK 2002, Undang-Undang Nomor 4 tahun
(KAJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 1979. Upaya apa yang dapat dilakukan
TAHUN 2002)1 oleh pemerintah untuk memberikan
Oleh: Megalia Tifani Piri2 perlindungan kepada Pekerja Anak :
Kontekstualisasi berarti hukum itu
ABSTRAK perlu diperbaiki dan dilengkapi secara
Tujuan dilakukannya penelitian ini terus menerus sesuai dengan
adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan realitas sosial yang ada.
perlindungan hukum terhadap Sosialisasi hukum juga perlu
eksploitasi anak dan bagaimana upaya ditingkatkan oleh masyarakat,
dan peran pemerintah dalam khususnya mereka yang barangkali
mencegah terjadinya eksploitasi akan menjadi calon korban eksploitasi
pekerja anak. Berdasarkan penelitian (dalam hal ini khususnya pekerja anak)
kepustakaan disimpulkan bahwa: 1. sehingga tercipta kesadaran hukum,
Eksploitasi terhadap anak kerap terjadi dalam arti tahu apa yang menjadi
di indonesia mulai terlihat dan haknya dan sadar akan bahaya yang
dilakukan oleh organisasi yaitu terkecil. mengintai mereka.
Perlindungan anak terhadap tindakan Kata kunci: eksploitasi anak
ekploitasi bagi pekerja anak haruslah
mendapat perlindungan dari negara, PENDAHULUAN
pemerintah, masyarakat dan orang A. Latar Belakang Masalah
tua. Jadi orang tua, keluarga, Masalah pekerja anak adalah
masyarakat dan negara bertanggung masalah yang berhubungan dengan
jawab untuk menjaga dan memelihara kemiskinan dan keterbelakangan.
hak asasi tersebut sesuai dengan Sebagian besar anak bekerja karena
kewajiban yang dibebankan oleh keluarga mereka miskin. System
hukum. Demikian pula dalam rangka kesejahteraan sosial yang ada belum
penyelenggaraan perlindungan anak, memadai atau belum dapat menjawab
negara dan pemerintah bertanggung tantangan yang ada. Banyak anak-anak
jawab menyediakan fasilitas dan menerjuni bursa kerja karena tidak
aksesibilitas bagi anak, terutama dalam tersedianya sekolah, jumlahnya tidak
menjamin pertumbuhan dan cukup, atau mahal. Kemiskinan,
perkembangannya secara optimal dan kurangnya kesempatan memperoleh
terarah. 2. Begitu banyak undang- pendidikan, dibarengi dengan
undang serta peraturan-peraturan lemahnya perlindungan hukum serta
daerah lainnya yang dibuat oleh tidak adanya pelaksanaan undang-
pemerintah guna untuk mencegah undang yang efektif, menyebabkan
terjadinya eksploitasi anak di dunia permasalahan menjadi semakin berat.3
kerja di Indonesia. Ada begitu banyak
dasar-dasar hukum tentang B. Rumusan Masalah
perlindungan anak salah satunya 1. Bagaimana perlindungan hukum
terhadap eksploitasi anak ?
1
Artikel skripsi. Dosen pembimbing skripsi: Rudy
Regah,SH,MH, Henry R.Ch. Memah,SH,MH, Vonny A.
3
Wongkar,SH,MH. Hadi Setia Tunggal, S.H, Konvensi Hak-Hak Anak
2
NIM: 090711146. Mahasiswa Fakultas Hukum (convention on the rights of the child), cetakan
Universitas Sam Ratulangi, Manado. kedua, Harvarindo, 2000, hlm iii dan iv

25
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

2. Bagaimana upaya dan peran B. Perlindungan Anak Menurut


pemerintah dalam mencegah Undang-Undang Nomor 39 Tahun
terjadinya eksploitasi pekerja anak ? 1999.
Menurut Pasal 52 ayat 1 undang-
C. Metode Penulisan undang nomor 39 tahun 1999, “setiap
Metode penelitian yang digunakan anak berhak atas perlindungan oleh
adalah metode penelitian kepustakaan. orang tua, keluarga, masyarakat, dan
Negara’’. 5
TINJAUAN PUSTAKA Dalam pasal 64 undang-undang
A. Pengertian Tentang Eksploitasi Dan nomor 39 tahun 1999 bahwa “setiap
Pekerja Anak anak berhak untuk mendapatka
Dalam kamus besar bahasa perlindungan dari kegiatan eksploitasi
Indonesia (KBBI) eksploitasi adalah ekonomi dan setiap pekerjaan yang
pengusaha, pendayagunaan, membahayakan dirinya sehingga dapat
pemanfaatan untuk diri sendiri, mengganggu pendidikan, kesehatan
pengisapan, pemerasan (tenaga orang) fisik, moral, kehidupan sosial, dan
atas diri sendiri merupakan tindakan mental spiritualnya.” Dan dalam pasal
yang tidak terpuji. Sehingga dapat 65 undang-undang nomor 39 tahun
disimpulkan bahwa eksploitasi anak 1999 ditentukan pula bahwa “setiap
adalah pemanfaatan untuk keuntungan anak berhak untuk memperoleh
sendiri melalui anak dibawah umur. perlindungan dari kegiatan eksploitasi
Dengankata lain anak-anak digunakan dan pelecehan seksual, penculikan,
sebagai media untuk mencari uang. perdagangan anak, serta dari berbagai
’’Pengertian secara umum bentuk penyalahgunaannarkotika,
eksploitasi terhadap anak adalah psikotropika, dan zat adiktif lainnya.6
mempekerjakan seorang anak dengan
tujuan ingin meraih keuntungan.’’4 PEMBAHASAN
Pengertian anak menurut UUD A. Bagaimana Perlindungan Hukum
1945, oleh Irma SetyowatiSoemitro, Terhadap Eksploitasi Anak
S.H. dijabarkan sebagai berikut Perlindungan anak sebenarnya telah
“Ketentuan UUD 1945, ditegaskan terintegrasi dalam hukum nasional
pengaturan dengan UU No. 4 Tahun yang terserak-serak didalam
1979 tentang Kesejahteraan Anak” KUHPerdata, KUHPidana, dan sejumlah
yang berarti makna anak (pengertian peraturan perundangan-undangan
tentang anak), yaitu seorang anak tentang perlindungan anak.
harus memperoleh hak – hak yang Secara internasional, sejak tahun
kemudian hak – hak tersebut dapat 1989 masyarakat dunia telah
menjamin pertumbuhan dan mempunyai instrumen hukum, yakni
perkembangan dengan wajar baik Konvensi Hak Anak (Un’s Convention
secara rahasia, jasmania maupun on the Rights of the Child). KHA
sosial. Atau anak juga berhak atas mendeskripsikan hak-hak anak secara
pelayanan untuk mengembangkan detail, menyeluruh dan maju. Karena
kemampuan dan kehidupan sosial. KHA memposisikan anak sebagai

4 5
http:/emeidwsinanarhati.blogspot.com/2012/08/ju Prof. R. subekti, S.H.perlindungan hak asasi
rnal-reformasi.html manusia dalam kuhap, PT.pradnyaparamita, Jakarta,
hal4
6
ibid

26
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

dirinya sendiri dan hak anak sebagai ketentuan hukum. Disinilah urgensi
segmen manusia yang harus dibantu advokasi dan perlindungan hukum
perjuangan bersama-sama orang anak untuk menciptakan tatanan dunia
dewasa. yagn lebih baik bagi anak.
Praktek perlakuan salah terhadap Hak-hak anak sebagai mana
anak, makin maraknya kasus perkosaan dimaksud dalam dokumen hukum
anak, kekerasan terhadap anak mengenai perlindungan hak-hak anak
(domestik dan disektor publik), masih belum cukup ampuh bisa
kekerasan psiskis dan mentalitas serta menyingkirkan keadaan yang buruk
beban yang berat, ekploitasi dan bagi anak. Pada kenyataannya, tatanan
penekanan anak dalam media iklan, dunia dan prilaku kehidupan
siaran televisi, dan kebijakan serta masyarakat masih menyimpan masalah
hukum yang tidak pro hak anak. anak. Bahkan keadaan seperti itu
Bahkan perlakuan aparatus penegak bukan saja melanda Indonesia, namun
hukum, apakah para hakim, jaksa, juga hampir pada seluruh muka jagat
polisi yang dalam praktek penegakan bumi ini.
hukum anak cendeung memidana Dengan mengembangkan realitas
anak. Padahal menurut prinsip hukum anak-anak dewasa ini, dimaksudkan
pidana, pidana bagi anak adalah pilihan untuk memberikan gambaran betapa
yang terakhir. masalah anak belum mereda dalam
Oleh karena itu, perkembangan pembangunan dunia
mengimplemntasikan hak anak yang pesat diantaranya termasuk di
diupayakan untuk meneguhkan Indonesia. Gambaran dimuka
tatanan, sistem dan konstruksi menunjukan bahwa perlindungan anak
struktural yang pro anak/hak anak. dan pelaksanaan hak-hak anak masih
Upaya ini sejalan dengan upaya perlu dimaksimalkan sebagai gerakan
reformasi hukum yang mengikis tesis global yang melibatkan seluruh potensi
hukum yang eksploitatif-destruktif negara bangsa-bangsa didunia.
terhadap anak. Anak juga mempunyai hak dan
Sosialisasi, promosi, dan penegakan kewajiban sebagai anak, dan hak anak
hak-hak anak perlu dilakukan terus tersebut antara lain setiap anak berhak
menerus dan sungguh-sungguh, untuk dapat hidup, tumbuh,
mengingat masalah anak belum berkembang, dan berispirasi secara
manjadi isu utama dalam wajar sesuai dengan harkat dan
pembangunan. Menegakan hak-hak martabat kemanusiaan, serta
anak membutuhkan komitmen dengan mendapat perlindungan dari kekerasan
orang dewasa yang memiliki kekuatan, dan diskriminasi, setiap anak berhak
kapital, kekuatan mendesak, dan atas suatu nama sebagai identitas diri
sumber daya pendukung lainnya. dan status kewarganegaraan dan anak
Karena kodratnya yang lemah dalam juga berhak beribadah menurut
masa pertumbuhan, bagaimanapun, agamanya, berpikir, dan berekspresi
anak tidak bisa dibiarkan mandiri sesuai dengan tingkat kecerdasan dan
secara total. Anak bukan orang dewasa usianya, dalam bimbingan orang tua,
dalam ukuran mini sehingga tidak anak juga berhak menyatakan dan
absah dibiarkan berjuang sendiri didengarkan pendapatnya, menerima,
menegakan hak-hak anak yang tertulis mencari, dan memberikan informasi
indah dalam dokumen formal ataupun sesuai dengan kecerdasan dan usianya

27
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

demi pengembangan dirinya sesuai bekerja mencari nafkah, kini


dengan nilai-nilai kesusilaan dan dibebankan kepada anak-anak yang
kepatutan, yang terpenting, setiap belum terlalu mengerti dan pahami
anak selama dalam pengasuhan orang benar dunia kerja itu seperti apa?
tua, wali, atau pihak lain manapun Anak-anak seharusnya diajarkan untuk
yang bertanggung jawab atas mendapatkan pendidikan yang layak
pengasuhan berhak mendapat guna menghadapi masa depan sebagai
perlindungan dari perlakuan seorang penerus bangsa akan tetapi
diskriminasi, eksploitasi, baik anak-anak malah diajarkan untuk
eksploitasi ekonomi maupun seksual, bagaimana melakukan suatu pekerjaan
penelantaran , kekejaman, kekerasan, yang dapat menghasilkan uang agar
penganiayaan, ketidakadilan dan supaya tetap bertahan hidup. Bahkan
perlakuan salah lainnya. ada orang tua yang mengajarkan
penelitian Jaringan Penanggulangan kepada anak-anaknya untuk mencari
Pekerja Anak (JARAK) adalah sebagai uang dengan cara-cara yang salah
berikut; pertama, kemiskinan. seperti mencuri dll. Ada juga anak-anak
Rendahnya ekonomi keluarga yang meniru vara-cara mendapatkan
merupakan faktor dominan yang uang dengan mudah lewat adegan-
menyebabkan anak-anak terlibat adegan yang ditayangkanditelevisi. Ini
mencari nafkah. Anak sering menjadi tertjadi akibat kurangnya didikan dari
sumber penghasilan yang sangat kedua orangtuanya.
penting. Bahkan dalam banyak hal, Banyak faktor – faktor pendorong
pekerja anak dipandang sebagai sehingga eksploitasi anak kerap terjadi
mekanisme survival untuk di Indonesia, diantaranya : Faktor
mengeliminasi tekanan kemiskinan lingkungan keluarga. Tugas orang tua
yang tidak terpenuhi dari hasil kerja sebagai pendidik adalah mendidik
orangtua. mengajarkan kepada anak – anak hal –
Terlibatnya anak dalam kegiatan hal yang bersifat positif sehingga anak
ekonomi juga karena adanya dorongan – anak menjadi penerus bangsa yang
untuk membantu meringankan beban mampu membawa bangsa menjadi
orangtua, bekerja untuk mendapatkan suatu bangsa yang mampu menjadi
penghormatan dari masyarakat, juga contoh bagi bangsa – bangsa lain.
keinginan menikmati hasil usaha kerja, Bahkan orang tua ikut seharusnya
merupakan faktor-faktor motivasi menjadi contoh yang baik kepada anak
pekerja anak. Akan tetapi sebab – anak mereka harus menjadi anak –
terbesar yang mendorong anak-anak anak yang berguna bagi bangsa dan
bekerja adalah tuntutan orangtua negara.Faktor lingkungan
dengan tujuan mendapat tambahan keamanan.Permasalahan yang timbul
pemasukan bagi keluarga. Anak-anak juga disebabkan faktor lingkungan
seringkali tidak dapat menghindar keamanan sekitar. Dari fakta yang ada,
untuk tidak ikut terlibat dalam dalam kurun waktu lima tahun terakhir
pekerjaan. ratusan ribu anak terjebak dalam
Akan tetapi mengapa sampai berbagai konflik di tanah air, seperti
sekarang ini masih saja terjadi bentuk- yang terjadi di poso, aceh, irian,
bentuk pengeksploitasian terhadap maluku, dan tempat – tempat lain baik
anak? Tugas yang seharusnya di jawa maupun di luar jawa. Mereka
dikerjakan oleh orang tua untuk mendapatkan suatu tekanan batin

28
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

karena mereka harus menyaksikan rumah untuk berteduh. Selebihnya


bahkan mengalami kejadian kekerasan mereka tidak mengerti tentang isi dari
luar biasa, kehilangan orangtua dan konvensi hak-hak anak tersebut. Hal ini
sanak saudara serta tempat tinggal tentunya dengan mengorbankan hak-
akibat konflik yang berkepanjangan. hak anak. Akan hal adanya undang-
Hal ini mendorong mereka untuk undang tentang perlindungan hak dan
bekerja sendiri untuk mencari uang. kewajiban anak serta pasal 88 yang
Keadaan mereka seperti ini yang sudah berbunyi :”Setiap orang yang
kehilangan orang tua membuat mereka mengeksploitasi anak dalam bentuk
mudah terjerumus dalam eksploitasi ekonomi maupun seksual anak dengan
anak. Faktor ekonomi (kemiskinan) maksud untuk menguntungkan diri
Sebagai salah satu konsekuensi dari sendiri maupun orang lain akan
krisis multi dimensional yang menimpa dipidana penjara paling lama 10 tahun
masyarakat dunia pada umumnya, di atau denda sebesar Rp.
Indonesia pada khususnya, kemiskinan 200.000.000,00. Para orang tua
merupakan salah satu faktor terbesar mengakui bahwa memang mereka
yang menyebabkan pengekspolitasian tidak mengetahui ada undang-undang
anak terjadi. Bentuk itu umumnya seperti itu. Namun, kedua orang tua
dilakukan dengan cara membiarkan subjek memiliki peran yang besar
anak dalam situasi kurang gizi, tidak dalam hal munculnya pekerja anak
mendapatkan perawatan kesehatan (buruh anak) di bawah umur.
yang memadai, tidak mendapatkan hak Ketidaktahuan orang tua tentang
– haknya dalam bidang pendidikan, konvensi hak-hak anak inilah yang
memaksa anak untuk menjadi seorang menjadi penyebab munculnya pekerja
pengemis, buruh pabrik, dan jenis – anak dibawah umur, seperti halnya
jenis pekerjaan yang dapat keterangan UNICEF sebagai badan
membahayakan keselamatan dan perlindungan anak sedunia dalam PBB
tumbuh kembang anak.7 (dalam Ikawati, 2002), bahwa salah
Dalam kasus eksploitasi anak ini, satu faktor penyebab anak dibawah
semua subjek mengatakan mereka umur terpaksa bekerja salah satunya
tidak mengetahui bahwa ada konvensi adalah ketidaktahuan orang tua
anak yang didalamnya berisi tentang tentang konvensi hak-hak anak dan
hak-hak anak, seperti: hak undang-undang tentang anak.
kelangsungan hidup (survival right), Bagi para orang tua, anak memiliki
hak berkembang (development right), nilai ekonomis tertentu. Meski orang
hak memperoleh perlindungan tua H tidak menyuruh anaknya untuk
(protection right), serta hak-hak untuk bekerja, namun dirinya mengakui
berpartisipasi dalam berbagai bahwa dirinya dan istrinya merasa
kepentingan hidupnya. senang jika anaknya tersebut bersedia
Dalam hal ini subjek hanya membantu dirinya meringankan beban
menjalankan peran sebagai orang tua perekonomian keluarga.
pada umumnya yaitu memberi makan Dapat disimpulkan bahwa pendapat
dan memberikan anak-anak mereka semua subjek dimana mereka
menganggap bahwa anak memiliki nilai
7
http://kristya- ekonomis tertentu inilah yang menjadi
kembara.blogspot.com/2010/05/perlindungan- penyebab munculnya tenaga kerja
hukum-terhadap-hak-anak.html anak dibawah umur sesuai dengan

29
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

keterangan UNICEF sebagai badan acara pidana serta peraturan


10
perlindungan anak sedunia dalam PBB pelaksanaannya.
(dalam Irwanto dkk, 1999). 8 Peran yang harus dimainkan Negara
dalam masalah pekerja anak
B. Upaya Dan Peran Pemerintah adalahmengakomodir kepentingan
Dalam Mencegah Terjadinya terbaik anak untuk menyelamatkan
Eksploitasi Anak. kelangsungan hidup Bangsa dan
Hukum mengenai perlindungan Negara, melalui jaminan perlindungan
anak sebagai suatu kajian relatuf baru, hidup anak-anak Indonesia, baik oleh
bahkan dapat dikatakan masih belum lembaga legislative, eksekutif, maupun
banyak dikenal dalam kurikulum yudikatif adalah :
pendidikan hukum di Indonesia. a. Legeslatif Pusat :
Sebagai suatu bidang kajian, hukum - Perumusan Undang-Undang dan
perlindungan anak telah dikenal peraturan tentang perlindungan
dibeberapa negara barat, melalui anak yang komprehensif;
tulisan-tulisan khusus tentang masalah - Pengalokasian anggaran untuk
tersebut. Bagi negara-negara yang kepentingan terbaik bagi anak
mengenal kodifikasi, seperti contoh - Melakukan pengawasan terhadap
dinegeribelanda ada usaha-usaha kinerja eksekutif dalam
penyesuaian dibidang hukum, dengan implementasi Undang Undang dan
cara meninjau kembali pasal-pasal Kebijakan tentang perlindungan
yang terdapat dalam kitab-kitab anak;Merumuskan peraturan dan
hukum, baik publik maupun perdata, penerapan sanksi yang tegas
pasal-pasal yang merugikan bagi bagipelanggar hukum;
kehidupan anak, seperti yang - Melakukan sosialisasi pada
dilaksanakan oleh suatu panitia konstituen yang diwakili tentang
dibawah pimpinan Prof.Mr.Wiarda upaya perlindungan anak
pada tahun 1965 – 1971.9 b. Legeslatif Daerah :
Bismar Siregar S,H, menyebutkan - Mengagendakan permasalahan
aspek hukum perlindungan anak, lebih anak sebagai perspektif
dipusatkan kepada hak – hak anak yang merumuskan kebijakan daerah;
diatur hukum dan bukan kewajiban, - Merumuskan peraturan daerah
mengingat secara hukum yuridis anak yang lebih kongkrit sesuai dengan
belum dibebani kewajiban hukum. karakteristik kondisi anak dan
Mr. H. De Bie merumuskan aspek pekerja anak di daerah
hukum anak sebagai keseluruhan masingmasing;
ketentuan hukum yang mengenai - Mengalokasikan anggaran daerah
perlindungan, bimbingan dan peradilan yang proporsional untuk
anak/remaja seperti yang diatur BW, kepentingan terbaik anak dan
hukum acara perdata, kitab undang – pekerja anak;
undang hukum pidana dan hukum - Melakukan pengawasan
implementasi pemerintahan daerah
terhadap peraturan daerah tentang
8
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/gradu upaya penghapusan pekerja anak;
ate/psychology/2007/Artikel_10502032.pdf
9
Irma SetyowatiSoemitro, S.H. Aspek Hukum
Perlindungan Anak, Cetakan Pertama, Bumi Aksara,
10
Jakarta, November, 1990. Irma SetyowatiSoemitro, S.H.Op – cit. Hlm 15.

30
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

- Merumuskan penerapan sanksi bagi hak – hak asasi anak dan


pelanggar hak anak dan pekerja menempatkan anak pada pihak yang
anak. tertindas.
c. Eksekutif Pusat : Masalah perlindungan hukum bagi
- Melaksanakan dengan segera anak, merupakan salah satu cara untuk
upaya-upaya penghapusan bentuk melindungi anak – anak Indonesia
terburuk pekerja bagi anak; sebagai tunas bangsa.11
- Melaksanakan Undang-Undang dan Dalam rangka pelaksanaan
peraturan-peraturan secara adil dan perlindungan anak maka diperhatikan
bertanggungjawab; pada motivasi dari anak tersebut,
- Melakukan sosialisasi berbagai apakah betul demi kepentingan anak
peraturan dan perundang-undangan yang menjadi alasan.
tentang anak dan pekerja anak; Arif Gosita S,H dalam bukunya,
- Melakukan pengawasan dan masalah perlindungan anak
pemindahan terhadap pelanggar menyebutkan bahwa anak akan
hak anak dan pekerja anak; mempunyai dampak perlindungan
d. Eksekutif Daerah : anak apabila syarat – syarat telah
- Melakukan identifikasi terhadap dipenuhi. 12
bentuk-bentuk terburuk pekerja Dalam ilmu hukum terdapat
bagi anak di wilayah masing-masing; beberapa pengertian terhadap
- Melaksanakan peraturan daerah perlindungan anak, meliputi :
untuk perlindungan bagi anak dan 1.S.M.Amin S,H hukum adalah
pekerja anak; kumpulan peraturan yang terdiri dari
- Malakukan pengawasan dan norma dan sanksi – sanksi hukum. 2.
penindakan bagi pelanggar; Menurut J.C.T. Simorangkir S,H hukum
- Melaporkan kondisi pekerja anak adalah peraturan yang bersifat
secara periodik kepada publik. memaksa yang menentukan tingkah
e. Yudikatif laku manusia dalam lingkungan
- Peran yudikatif di tingkat Pusat masyarakat yang dibuat oleh badan –
sampai Daerah melakukan badan resmi yang berwajib.
penegakan terhadap hukum dan Perlindunga Hak Asasi Anak adalah
seluruh peraturan yang berkaitan meletakkan hak anak ke dalam
dengan larangan mempekerjakan kehidupan masyarakat, sebagai bentuk
anak. perlindungan terhadap kepentingan-
Dalam usaha menciptakan kepentingan anak yang mengalami
kesejahteraan anak di Indonesia, maka masalah sosial. Perlindungan dapat
perlu dalam era pembangunan hukum diberikan pada hak-hak dalam berbagai
nasional beberapa aturan hukum yang cara. Proses perlindungan anak
mengatur anak, mendapatkan dimaksud disebut sebagai proses
perhatian khusus, dan perlu edukasinasioanal terhadap
diselaraskan dengan kehidupan anak – ketidakpahaman atau
anak sesuai dengan zamannya. ketidakmampuan anak dalam
Seperti apa yang dapat di melakukan suatu tugas-tugas sosial
masyarakat dewasa ini, masih banyak kemasyarakatan.
aturan hukum baik tertulis maupun
tidak tertulis, yang dalam 11
pelaksanaannya tidak sesuai dengan Ibid, Hlm 20.
12
Ibid, Hlm 38.

31
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

Perlindungan hak asasi anak dapat perlindungan hukum anak benar-benar


diberikan dengan cara yang sistematis, bisa ditegakkan di Indonesia
melalui serangkaian program, Hukum anak sebenarnya memiliki
stimulasi, latihan, pendidikan, makna yang tidak sebatas pada
bimbingan salat, permainan dan dapat persoalan peradilan anak, namun lebih
juga diberikan melalui bantuan hukum luas dari itu. Undang-undang No.
yang dinamakan Advokasi dan Hukum 23/2002 tentang perlindungan anak
Perlindungan Anak. telah membantu memberikan tafsir,
Dengan meletakan Hak Asasi Anak apa-apa saja yang menjadi bagian
dalam berbagai aspek, seperti agama hukum anak di Indonesia yang dimulai
dan deklarasi Hak Asasi Anak yang dari hak keperdataan anak di bidang
menjadi pokok persoalan dalam kajian, pengasuhan, perwalian dan
adalah bagaimana meletakan Hak Asasi pengangkatan anak; juga mengatur
Anak dalam proses peradilan pidana masalah eksploitasi anak anak di
yang dieliminir dari ketentuan- bidang ekonomi, sosial dan seksual.
ketentuan hukum pidana dan hukum Persoalan lain yang diatur dalam
acara pidana yang berlaku dalam hukum perlindungan anak adalah
negara Kesatuan Republik Indonesia, bagaimana penghukuman bagi orang
yaitu UU No. 8 Tahun 1981 tentang dewasa yang melakukan kejahatan
KUHAP. Ketentuan ini melengkapi pada anak-anak dan juga tanggung
proses peradilan anak yang belum jawab orang tua, masyarakat dan
memiliki ketentuan dan dasar hukum negara dalam melindungi anak-anak.
pelaksanaan didalam masyarakat Dengan demikian cakupan hukum anak
dengan UU No. 3 tahun 1997 tentang sangat luas dan tidak bisa
peradilan anak dan UU No. 12 Tahun disederhanakan hanya pada bidang
1995 tentang Pemasyarakatan.13 pelanggaran hukum yang dilakukan
Kedudukan anak dimana pun anak itu oleh anak-anak.
berada terdapat suatu keistimewaan Undang-Undang (UU) yang
yang dimiliki oleh seorang anak, hak mengatur masalah hukum anak masih
untuk memiliki nama sebagai identitas menyebar di beberapa perundung-
personal. 14 undangan di Indonesia, Sangat
Hukum perlindungan anak yang disayangkan. Sebut saja misalnya,
diajarkan adalah baru sebatas pada tentang perlindungan anak dari tindak
satu aspek dari hukum yang mengatur pidana perdagangan orang ada diatur
persoalan anak di Indonesia. dalam Undang-Undang Pemberantasan
Terbatasnya ruang yang diberikan di Tindak Pidana Perdagangan Orang (UU
Fakultas Hukum untuk pengajaran No. 21/2007), namun walaupun sudah
hukum perlindungan anak diatur dalam UU tersebut, tidak ada
menyebabkan minimnya pengetahuan defenisi yang memberikan batasan
yang diperoleh mahasiswa ketika harus tentang perdagangan orang. Demikian
berhadapan dengan kasus-kasus anak juga yang terkait dengan perlindungan
yang dihadapi di dalam masyarakat, anak dari pornografi diatur dalam UU
karena itu sulit diharapkan persoalan No. 44/2008 tentang Pornografi.
Demikian tentang perlindungan anak
dari kekerasan dalam rumah tangga
13
diatur dalam UU No. 23 tahun
Maulana Hassan Wadong. Op-cit, hlm 36 2004.Undang-undang No. 1 tahun 1974
14
Ibid,hlm 37

32
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

mengatur tentang hak waris anak, soal adalah melakukan legal reform agar
prinsip-prinsip pengasuhan anak juga persoalan anak bisa menjadi prioritas
batasan usia menikah bagi seorang yang dijalankan oleh negara.
anak. Demikian juga soal
kewarganegaraan seorang anak ada UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Anak di Indonesia,
Kewarganegaraan tahun 2006. Lalu Sudah Efektifkah?
tentang batasan minimum anak Hukum sangat diperlukan dalam
diperbolehkan bekerja dan hak-hak masyarakat untuk mengatur kehidupan
yang dimiliki pekerja anak ada diatur sehari-hari. Hukum adalah kaidah/
dalam undang-undang norma yang muncul dikarenakan gejala
ketenagakerjaan. Dan banyak aspek sosial yang terjadi di masyarakat.
lain yang mengatur tentang persoalan Tanpa gejala sosial hukum tidak
anak yang tidak bisa disebutkan satu mungkin terbentuk dan sebaliknya.
persatu. Hukum yang terbentuk tidak hanya hal-
Dari gambaran di atas menunjukkan hal umum saja tetapi juga diperlukan
kompleksitas persoalan perlindungan dalam mengatur hal-hal tertentu dan
hukum anak sangat luas, dan tidak bisa khusus.
disederhanakan pada satu isu saja. Adapun fungsi hukum itu sendiri
Penting untuk memperluas cakupan adalah sebagai alat ketertiban dan
dan wawasan para penegak hukum keteraturan. Selain itu sebagai sarana
tentang pentingnya pemahaman yang untuk mewujudkan sosial lahir dan
komprehensif yang terkait dengan batin serta sebagai alat penggerak
hukum anak termasuk pembangunan. Dalam menjelaskan
mempertimbangkan tentang fungsi hukum tentu ada pula tujuan
amandemen kurikulum perguruan hukum itu sendiri, yaitu keadilan,
tinggi khususnya fakultas hukum dalam kepastian dan mencapai teori
memasukkan komponen ini dalam kegunaan. Keadilan yang dimaksudkan
mata kuliah sehingga keahliaan hukum adalah bisa menjembatani jika terjadi
anak bisa lebih meningkat yang pada benturan kepentingan antara individu/
akhirnya mampu memecahkan golongan satu dengan individu/
berbagai persoalan yang menyangkut golongan yang lain. Kemudian
perlindungan anak di Indonesia. kepastian yang dimaksudkan adalah
Karena masih bertebaranya sebagai alat penjamin
peraturan perundung-undangan yang individu/golongan ketika melakukan
mengatur masalah perlindungan anak suatu tindakan. Sedangkan yang
dan bahkan beberapa perundangan dimaksud dengan mencapai teori
masih bertubrukan dengan kegunaan adalah hukum digunakan
perundangan lain, maka perlu untuk memperoleh manfaat sebanyak-
dilakukan kompilasi perundang- banyaknya. Parameter manfaat di sini
undangan tersebut oleh badan negara yaitu bermanfaat untuk khalayak
yang berwenang selanjutnya dilakukan umum. Ketiga tujuan hukum tersebut
kajian untuk melihat harmonisasi bisa tercapai dan berjalan efektif dalam
antara perundang-undangan yang ada. kehidupan bermasyarakat apabila
Dengan demikian akan dapat dilihat terjadi keseimbangan antara keadilan,
tubrukan dan kekosongan hukum yang kepastian dan bermanfaat bagi orang
terjadi. Maka langkah berikutnya lain.

33
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

Di Indonesia terdapat beberapa Undang-undang khusus tentang


hukum yang mengatur kehidupan perlindungan anak ini juga diharapkan
masyarakat tetapi dalam mampu menjadi UU yang jelas dan
pengaplikasiannya sering terjadi menjadi landasan yuridis untuk
ketidakefektifan hukum juga masih mengawasi pelaksanaan kewajiban dan
banyak terjadi pelanggaran dan tanggung jawab beberapa hal yang
manipulasi hukum. Salah satu hukum terkait dan yang telah dijelaskan
yang masih belum bisa efektif adalah sebelumnya.
hukum tentang perlindungan anak. Selain itu, pertimbangan lain bahwa
Di Indonesia hal tersebut sudah perlindungan anak merupakan bagian
diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 dari kegiatan pembangunan nasional
Tentang Perlindungan Anak. Mengapa dan khususnya dalam meningkatkan
harus dibentuk hukum khusus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
mengatur perlindungan anak? Padahal Orang tua, keluarga, dan masyarakat
sebelumnya telah dibahas tentang hak bertanggung jawab untuk menjaga dan
anak dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 berperan serta yang mana hak ini
tentang Hak Asasi Manusia. sesuai dengan kewajiban dalam
Dalam UU tersebut dijelaskan pula hukum.
kewajiban dan tanggung jawab orang “Kemudian timbul pertanyaan
tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, apakah UU Nomor 23 Tahun 2002
dan negara untuk memberikan Tentang Perlindungan Anak sudah
perlindungan pada anak. Tetapi pada efektif dalam melindungi hak-hak anak
kenyataannya sering ada kerancuan selama ini? Jawabannya adalah belum
parameter anak itu bagaimana. efektif dan belum sepenuhnya
Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2002 maksimal karena masih banyak terjadi
Tentang Perlindungan Anak pada Bab I tindakan eksploitasi khususnya pekerja
Ketentuan Umum, pasal 1 dijelaskan pada anak. Pada kenyataannya angka
bahwa “Anak adalah seseorang yang pekerja anak terus meningkat.”
belum berusia 18 (delapan belas) “Perlindungan anak terhadap segala
tahun, termasuk anak yang masih bentuk eksploitasi anak dapat kita
dalam kandungan”. Jadi yang cegahsedini mungkin yaitu dalam
membedakan antara anak dan dewasa melakukan pembinaan, pengembangan
hanya umur saja. dan perlindungan anak, perlu peran
Sebenarnya mendefinsikan anak/ masyarakat, baik melalui lembaga
belum dewasa itu menjadi begitu rancu perlindungan anak, lembaga
ketika melihat batas umur anak/ batas keagamaan, lembaga swadaya
dewasanya seseorang dalam peraturan masyarakat, organisasi
perundang-undangan satu dan lainnya kemasyarakatan, organisasi sosial,
berbeda-beda. dunia usaha, media massa, atau
Selain itu dalam UU sebenarnya lembaga pendidikan. Peran serta dari
masih banyak ketentuan lainnya yang masing-masing pihak sangat
menjelaskan seluk-beluk tentang anak. membantu dalam upaya preventif
Maka dengan penjelasan lebih rinci eksploitasi terhadap anak, hal ini
diharapkan hal ini mampu jadi patokan mengingat bahwa anak merupakan
dalam menganalisis suatu kasus yang penerus bangsa yang harus dilindungi
terjadi, apakah masuk ranah anak atau hak-haknya.”
dewasa.

34
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

Serta setiap anak memperoleh secara sosial dipandang sebagai cara


perlidungan dari sasaran pendisiplinan anak. Bahkan di banyak
penganiayaan, penyiksaan, dan masyarakat, norma sosial dan budaya
penjatuhanhukuma yang tidak tidak melindungi atau menghormati
manusiawi, mamperoleh kebebasan anak-anak.
sesuai hukum. Penangkapan, Kasus pekerja anak di Indonesia
penahanan, atau tindak pidana penjara tidak mencuat karena tidak ada
anak hanya dilakukan apabila sesuai laporan resmi. Hal ini terjadi karena
dengan hukum yang berlaku dan hanya lingkungan budaya yang sudah
dapat dilakukan sebagai upaya mengakar. Masyarakat tradisional
terakhir. memang tidak mengakui insiden
Negara, pemerintah, masyarakat, semacam itu. Buruknya penegakan
keluarga, dan orang tua berkewajiban hukum dan korupsi di kalangan
dan bertanggung jawab terhadap penegak hukum juga membuat kasus-
penyelenggaraan perlindungan anak. kasus kekerasan semacam itu tidak
Negara dan pemerintah berkewajiban diselidiki. Akibatnya pelaku tindak
dan bertanggung jawab menghormati kekerasan terhadap anak pun bebas
dan menjamin hak asasi setiap anak dari jeratan hukum.
tanpa membedakan suku, agama, ras, Jutaan anak Indonesia kini dipaksa
golongan, jenis kelamin, etnik, budaya atau pun terpaksa kehilangan masa
dan bahasa, status hukum anak, urutan kecil dan masa bermain mereka.
kelahiran anak, dan kondisi fisik Dengan alasan ekonomi, sebagian
dan/atau mental. besar dari mereka terpaksa menjadi
Peran serta dari masing-masing pekerja di bawah umur yang sarat akan
pihak sangat diperlukan dalam resiko yang sangat membahayakan.
memberikan kontrol terhadap tindakan Peringatan tersebut diberikan karena
penyelewengan tersebut. Sebagai PBB mencatat, beratus juta anak-anak
contoh kasus pelecehan terhadap anak menderita dan mati karena perang,
terutama anak-anak dan wanita yang kekerasan, eksploitasi, ditelantarkan
tinggal di daerah konflik atau daerah serta berbagai bentuk aniaya dan
bekas bencana. Lebih dari 2.000 anak diskriminasi. Di seluruh dunia, anak-
tidak mempunyai orang tua. Secara anak hidup dalam keadaan yang
psikologis anak-anak itu terganggu teramat sulit, menjadi cacat permanen
sesudah bencana tsunami atau cedera.
meluluhlantakkan Aceh dan Sumatra Pemerintah harus memprioritaskan
Utara pada 26 Desember 2004 silam. program-program untuk menghapus
Seperti halnya anak-anak di belahan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
dunia lain, anak-anak di Indonesia pun untuk anak bersama dengan bidang-
mengalami kasus pekerja anak dalam bidang lain yang telah dikemukakan.
rumah tangga, di jalanan, di sekolah Menghapuskan bentuk-bentuk
dan di antara teman sebaya mereka. pekerjaan terburuk untuk anak
Tapi banyak kasus semacam ini tidak membutuhkan tidak hanya undang-
terungkap. Atau, hal ini tidak dianggap undang untuk menghapus eksploitasi
sebagai kasus kekerasan karena kedua tersebut, tetapi juga pengakuan dari
pihak tidak menganggapnya sebagai pemerintah dan masyrakat luas bahwa
masalah. Seringkali pekerja terhadap kasus semacam ini memang tersebar
anak dianggap hal yang lumrah karena luas.

35
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

“begitu banyak upaya-upaya yang ekonominya. Sehingga dirasa tepat jika


dilakukan pemerintah Indonesia untuk dalam UU Ketenagakerjaan, pekerja
mencegah terjadinya eksploitasi anak anak mempunyai perlindungan khusus,
didunia kerja. Akan tetapi, semisal pembatasan jam kerja yang
kenyataannya yang ada dalam realita tidak mengganggu jam pendidikan
kehidupan, dampak oleh pemerintah yang mereka kenyam. Supaya
untuk menanggulangi terjadinya terwujudnya Perlindungan Hukum Bagi
eksploitasi anak didunia kerja tidak Pekerja Anak dari eksploitasi pekerjaan
kelihatan. Pemerintah hanya bias terburuk.
membuat peraturan-peraturan yang Pemerintah harus melakukan
ada, akan tetapi penerapan dari perbaikan ekonomi untuk
peraturan itu tidak ada dan tidak kesejahteraan rakyat, sehingga
dilaksanakn secara menyeluruh.” diharapkan angka kemiskinan
Karena begitu banyak kegagalan- berkurang yang kemudian diikuti
kegagalan yang dihadapi pemerintah dengan peningkatan kualitas
dalam menanggulangi terjadinya pendidikan di masyarakat yang
eksploitasi anak diudunua kerja. diharapkan bisa mengurangi pekerja
Terjadinya pekerja anak dipengaruhi anak.
oleh berbagai faktor sosial seperti Diharapkan Pemerintah lebih
kemiskinan, urbanisasi, sosial budaya, mengefektifkan aturan-aturan yang
pendidikan, perubahan proses telah ada, termasuk pemberdayaan
produksi serta lemahnya pengawasan aparatur Negara dan lembaga-lembaga
dan minimnya lembaga untuk swadaya masyarakat yang konsisten
rehabilitasi. Namun pada terhadap perlindungan hak-hak anak
kenyataannya keterlibatan anak dalam untuk bisa lebih mengawasi dan
pekerjaan mayoritas didorong oleh mendampingi anak yang dipekerjakan
faktor kemiskinan atau ekonomi. agar tidak diperlakukan sewenang-
Perlindungan bagi anak sebagai wenang oleh yang
15
pekerja pada dasarnya telah diatur mempekerjakannya.
dalam beberapa rumusan Undang- Upaya penanggulangan pekerja
undang dan Konvensi Internasional anak perlu dilakukan dengan cara
yang telah diratifikasi oleh Indonesia. terpadu antara sector pusat dan
Sekarang ini Indonesia telah memiliki daerah. Penanggulangan pekerja anak
kebijakan tentang perlindungan merupakan dilemma bagi pemerintah
pekerja anak dan hak-haknya. ingin melarang pekerja anak dan
‘’Berbagai upaya telah dilakukan mengharapkan semua anak usia
untuk mengatasi permasalahan pekerja sekolah dapat mengembangkan
anak, namun pada umumnya upaya intelektualnya di sekolah, untuk
pemerintah belum berjalan secara mendapaktan sumber daya manusia
optimal. Pelaksanaan peraturan yang bermutu di masa depan.
perundang-undangan belum sesuai Kemudian disisi lain pemerintah
antara harapan dan kenyataan.’’ juga tidak dapat menghindari
Untuk pekerja anak, sebagian setuju kenyataan bahwa masih banyak
penghapusan terhadap pekerja anak, keluarga miskin, sehingga mengijinkan
tetapi sebagian lain tak setuju karena
15
penghapusan akan mengakibatkan http://www.kpai.go.id/publikasi-mainmenu-
banyak anak-anak kehilangan akses 33/artikel/79-perlindungan-hukum-eksploitasi-anak-
dalam-pekerjaan-terburuk.html

36
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

anak-anak terpaksa harus Oleh karena itu, penanggulangan


bekerja.Kebijakan perlindungan anak pekerja anak lebih dipertegas lagi
terhadap penanggulangan pekerja dalam Keputusan Menteri Dalam
anak dianggap belum efektif. Hal ini Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor 5
disebabkan oleh berbagai kendala di Tahun 2001, tanggal 8 Januari 2001,
lapangan. Antara lain, nilai-nilai sosial tentang Penanggulangan Pekerja
seperti nilai historis, tradisi, kebiasaan, Anak, dijelaskan dalam pasal 1 ayat 4,
lingkungan sosial, budaya masyarakat bahwa Penanggulangan Pekerja Anak
yang tersusun dari tingkah laku yang atau disebut PPA adalah suatu
terpola, dan lemahnya sistem kegiatan yang dilaksanakan untuk
pengawasan yang dilakukan oleh menghapus, mengurangi dan
bidang pengawasan ketenagakerjaan melindungi pekerja anak berusia 15
dari Dinas Tenaga Kerja dan tahun ke bawah agar terhindar dari
Transmigrasi. pengaruh buruk pekerjaan berat dan
Sebagaimana telah diketahui, berbahaya. Sedangkan pelaksanaan
bahwa masalah yang terkait dengan kegiatan PPA dapat dilakukan oleh
pekerja anak adalah masalah lintas Pemerintah, Pemerintah daerah,
sektoral, yang meliputi aspek ekonomi Perguruan Tinggi, Lembaga
(anak bekerja merupakan salah satu Kemasyarakatan dan lembaga lain yang
faktor yang mempengaruhi peduli terhadap pekerja anak.
produktifitas sebuah keluarga), budaya Dalam pasal 4 juga dijelaskan
(anak bekerja merupakan ‘keharusan’ bahwa Pemerintah Daerah melakukan
budaya masyarakat tertentu yang langkah-langkah pengaturan lebih
merupakan doktrin Jawa ‘banyak anak lanjut dalam pelaksanaan kegiatan
banyak rejeki’), politik (dengan anak PPA. Hal ini menunjukkan peran
bekerja, dapat diharapkan dapat Pemerintah Daerah sangat besar
melanggengkan dominasi terhadap keberhasilan untuk
trah/kekuasaan), hukum (anak yang menanggulangi pekerja anak, karena
bekerja juga melingkupi penegasan semua peran dari Pemerintah Daerah
status dan kedudukan anak sebagai terkait dengan adanya Otonomi
subyek yang memiliki hak dan Daerah.
kewajiban yang harus dijamin oleh Untuk bisa mencapai pada
hukum), sosial (anak yang bekerja keberhasilan tersebut, maka diatur
dapat mengangkat harkat dan derajat juga dalam pasal 5 mengenai program-
sebuah keluarga di mata program dari PPA. Program yang sudah
masyarakat/anak yang nganggur dicanangkan oleh Pemerintah tersebut
adalah hina di mata masyarakat). memang sangat penting untuk usaha
Sehingga berpijak dari berbagai kesejahteraan sosial yang ditujukan
macam perspektif masalah anak yang untuk menjamin terwujudnya
bekerja tersebut, menuntut pula kesejahteraan anak, terutama
regulasi dan pengaturan yang terpenuhinya kebutuhan anak.
komprehensif dalam bentuk peraturan Secara konsepsional, setidaknya ada
perundangan yang seharusnya dibuat, tiga pendekatan dalam memandang
baik oleh eksekutif maupun legislatif, masalah pekerja anak, yang sekiranya
baik ditingkat pusat maupun dapat dipergunakan sebagai upaya
ditingkatan daerah, selaras dengan untuk mengatasi dan sekaligus
semangat dan esensi otonomi daerah. memberdayakan pekerja anak, yakni

37
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

penghapusan (abolition), perlindungan Meskipun masih anak-anak, hukum


(protection), dan penguatan atau harus dapat menjamin terwujudnya
pemberdayaan (empowerment) hak anak yang paling asasi untuk
Pendekatan penghapusan muncul mendapatkan pekerjaan dan oleh
berdasarkan asumsi bahwa seorang karenanya juga mendapatkan
anak tidak boleh bekerja, karena dia penghidupan yang layak bagi
harus sekolah dan bermain. Hal ini kemanusiaan.
menurut penulis, dilandasi oleh Masa depan anak tidak lagi
semangat dan kultur masyarakat ditentukan oleh kekuatan orang tua,
industri maju Negara-negara Barat. keluarga, masyarakat, apalagi Negara.
Sebab dalam masyarakat yang sudah Tetapi sebaliknya orang tua, keluarga,
maturity industrinya, tidak ditemukan masyarakat dan Negara, mempunyai
persoalan yang signifikan bahwa kewajiban untuk menjamin
mereka para keluarga mengharuskan terwujudnya hak anak yang paling asasi
anaknya bekerja karena alasan yakni mendapatkan pekerjaan dan
ekonomi, sebagaimana negera-negara penghidupan yang layak bagi
miskin di kawasan Asia, Amerika latin kemanusiaan.
dan Afrika. Sehingga dalam Negara Dalam pendekatan ini tidak
maju tersebut, sering kita jumpai dibenarkan ada peraturan
aturan yang melarang segala jenis perundangan yang mengeksploitasi
pekerja anak dan oleh karenanya sumber daya anak, hanya sekedar
praktek kerja anak harus dihapuskan. untuk kepentingan ekonomi, sosial,
politik, budaya, hukum dalam
Dunia anak adalah dunia sekolah perspektif orang tua, keluarga,
dan dunia bermain, yang diarahkan masysrakat dan Negara.
kepada peningkatan dan akselerasi Sedangkan pendekatan
perkembangan jiwa, fisik, mental, Empowerment, juga berangkat dari
moral dan sosial. Setting dan kurikulum pengakuan terhadap hak-hak anak dan
sekolah anak di desain sedemikian rupa mendukung upaya penguatan pekerja
sehingga anak benar-benar “IN” dalam anak agar mereka memahami dan
dunia mereka sendiri, yang merupakan mampu memperjuangkan hak-haknya.
bagian integral dari proses yang Dalam pandangan penulis
sistematis dalam melahirkan generasi pendekatan perlindungan dan
serta dunia anak yang kondusif. pendekatan pemberdayaan inilah yang
Pendekatan perlindungan,muncul seharusnya menjadi dasar pijakan bagi
berdasarkan pandangan bahwa anak Negara-negara di kawasan Asia,
sebagai individu mempunyai hak untuk Amerika Latin dan Afrika, khususnya di
bekerja. Oleh karenanya hak-haknya Indonesia, lebih khusus lagi di daerah
sebagai pekerja harus dijamin melalui selaras dengan semangat dan esensi
peraturan ketenagakerjaan otonomi daerah.
sebagaimana yang berlaku bagi pekerja ‘’Selain memperhatikan ketiga
dewasa, sehingga terhindar dari tindak pendekatan tersebut diatas, upaya
penyalahgunaan dan eksploitasi. Dalam memberikan perlindungan dan
pandangan penulis, pendekatan kedua pencegahan terhadap pekerja anak
ini tidak melarang anak bekerja karena dapat dilakukan dengan cara;
bekerja adalah bagian dari hak asasi 1. pertama, mengubah persepsi
anak yang paling dasar. masyarakat terhadap pekerja

38
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

anak, bahwa anak yang bekerja pada pekerja anak dengan memberikan
dan terganggu tumbuh respon multidimensi sejak tahun 1992.
kembangnya dan tersita hak- Dukungan ILO-IPEC bersifat holistic
haknya akan pendidikan tidak dengan aktivitas bertingkat yang
dapat dibenarkan. langsung ditargetkan pada penerima
2. Kedua, melakukanadvokasi secara manfaat dan menciptakan lingkungan
bertahap untuk mengeliminasi yang kondusif bagi penghapusan
pekerja anak, dengan perhatian pekerja anak.
pertama diberikan kepada jenis Masalah perlindungan hukum bagi
pekerjaan yang sangat pekerja anak bukan sesuatu yang dapat
membahayakan, dalam hal ini diatasi seperti membalikkantelapak
perlu ada kampanye besar-besaran tangan. Prosesnya akan memakan
untuk menghapuskan pekerja waktu yang lama serta membutuhkan
anak. kerjasama yang serius antara
3. Ketiga, mengundangkan dan pemerintah pusat dengan pemerintah
melaksanakan peraturan daerah.
Perundang-undangan yang selaras Meskipun larang-larangan
dengan konvensi internasional, eksploitasi anak secara ekonomi
khususnya Konvensi Hak Anak dan maupun seksual anak ada dalam
Konvensi ILO lain yang undang-undangkan, tetapi pada
menyangkut anak. kenyataanya masih terjadi, contohnya;
4. Keempat, mengupayakan anak bayi yang diajak orang tuanya
perlindungan hukum dan mengemis, mengamen di pingir
menyediakan pelayanan yang perempatan lampu lalu lintas, buruh
memadai bagi anak-anak yang pabrik, menjual tubuh, dan yang lebih
bekerja di sektor informal, seperti buruk lagi tidak sedikit orang tua yang
di tempat pembuangan akhir (TPA) menyuruh, memaksa anak yang belum
sampah. dewasa buat kerja menjadi TKW dan
5. Kelima, memastikan agar anak- TKI, dan lain-lain.
anak yang bekerja memperoleh Maraknya tindakan eksploitasi anak
pendidikan dasar 9 tahun, secara ekonomi diasumsikan karena
pendidikan keterampilan melalui Undang-undang No.23 Tahun 2002
bentu-bentuk pendidikan Tentang Perlindungan Anak yang
alternatif yang sesuai dengan belum cukup memberi sanksi terhadap
kebutuhan. pelaku tindak pidana eksploitasi anak.
Seperti tampak pada analisis di atas, Oleh karena itu, pelaku eksploitasi
hubungan antara pekerja anak dengan anak secara ekonomi kurang takut atau
kemiskinan bersifat multidimensi dan meremahkan sanksi yang ada dalam
kompleks. UUPA tersebut. Untuk itu, diperlukan
ILO melalui Program Internasional tela'ah terhadap sanksi pidana
tentang Penghapusan Pekerja Anak eksploitasi anak secara ekonomi dalam
(the International Programme on the undang-undang perlindungan anak
Elimination of Child Labour/IPEC) terus no.23 tahun 2002. Atas dasar ini,
mendukung Pemerintah Indonesia dan
masyarakat madani untuk mengatasi
dimensi kemiskinan yang kompleks

39
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

penulis sangat tertarik pada eksploitasi A. Kesimpulan


anak.16 1. Eksploitasi terhadap anak kerap
Ini menujukkan bahwa undang- terjadi di indonesia mulai terlihat
undang no.23 tahun 2002 tentang dan dilakukan oleh organisasi yaitu
perlindungan anak sudah cukup terkecil. Perlindungan anak
terperinci mengenai sanksi pidana terhadap tindakan ekploitasi bagi
eksploitasi anak, mengenai eksploitasi pekerja anak haruslah mendapat
anak.. perlindungan dari negara,
Meskipun Undang-undang no.23 pemerintah, masyarakat dan orang
tahun 2002 tentang perlindungan anak tua. Jadi orang tua, keluarga,
cukup terperinci, tetapi pada masyarakat dan negara bertanggung
kenyataanya belum cukup mampu jawab untuk menjaga dan
mengatasi tindak eksploitasi anak, ini memelihara hak asasi tersebut
bisa diliahat dari persentase anak yang sesuai dengan kewajiban yang
tereksploitasi. dibebankan oleh hukum. Demikian
Eksploitasi terhadap pekerja anak pula dalam rangka penyelenggaraan
kerap terjadi di indonesia dan akan perlindungan anak, negara dan
terus terjadi apabila tidak ada peran pemerintah bertanggung jawab
serta dari keluaraga, masyarakat, dan menyediakan fasilitas dan
negara guna upaya untuk memerangi aksesibilitas bagi anak, terutama
terjadinya eksploitasi anak didunia dalam menjamin pertumbuhan dan
kerja di indonesia. perkembangannya secara optimal
Pemerintah harus melakukan dan terarah.
perbaikan ekonomi untuk 2. Begitu banyak undang-undang serta
kesejahteraan rakyat, sehingga peraturan-peraturan daerah lainnya
diharapkan angka kemiskinan yang dibuat oleh pemerintah guna
berkurang yang kemudian diikuti untuk mencegah terjadinya
dengan peningkatan kualitas eksploitasi anak di dunia kerja di
pendidikan di masyarakat yang Indonesia. Ada begitu banyak dasar-
diharapkan bisa mengurangi pekerja dasar hukum tentang perlindungan
anak. anak salah satunya Undang-Undang
Diharapkan Pemerintah lebih Nomor 23 Tahun 2002, Undang-
mengefektifkan aturan-aturan yang Undang Nomor 4 tahun 1979. Upaya
telah ada, termasuk pemberdayaan apa yang dapat dilakukan oleh
aparatur Negara dan lembaga-lembaga pemerintah untuk memberikan
swadaya masyarakat yang konsisten perlindungan kepada Pekerja Anak :
terhadap perlindungan hak-hak anak Kontekstualisasi berarti hukum itu
untuk bisa lebih mengawasi dan perlu diperbaiki dan dilengkapi
mendampingi anak yang dipekerjakan secara terus menerus sesuai dengan
agar tidak diperlakukan sewenang- perkembangan realitas sosial yang
wenang oleh yang mempekerjakannya. ada. Sosialisasi hukum juga perlu
ditingkatkan oleh masyarakat,
PENUTUP khususnya mereka yang barangkali
akan menjadi calon korban
16
eksploitasi (dalam hal ini khususnya
http://library.walisongo.ac.id/digilib/gdl.php?mod= pekerja anak) sehingga tercipta
browse&op=read&id=jtptiain-gdl-lamaatussh- kesadaran hukum, dalam arti tahu
4562&q=Anak

40
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

apa yang menjadi haknya dan sadar Tim Pengajar Kelompok C Fakultas
akan bahaya yang mengintai Hukum Unsrat, Hukum dan HAM,
mereka. Manado, 2009
Titon, slamet,kurnia, reparasi terhadap
B. Saran korban pelanggaran HAM
Berdasarkan kekurangan-kekurangan diindonesia,
yang dimiliki oleh undang-undang yang PT.citraAdityabakti,bandung, 2005
telah ada saat ini yang telah berusaha http://library.walisongo.ac.id/digilib/g
memberikan perlindungan terhadap dl.php?mod=browse&op=read&id=j
pekerja anak, maka pemerintah perlu tptiain-gdl-lamaatussh-
membuat undang-undang baru yang 4562&q=Anak
khusus mengatur mengenai eksploitasi http://izabibie.blogspot.com/2008/11/
pekerja anak, dan diatur secara tegas perlindungan-anak-terhadap-
perihal hak-hak pekerja anak dan eksploitasi.html?m=1
sanksi terhadap pelanggaran hak-hak http:/emeidwsinanarhati.blogspot.com/201
pekerja anak. Dan dalam Pelaksanaan 2/08/jurnal-reformasi.html
hak asasi di indonesia perlu semakin
ditingkatkan disemua tingkat kegiatan, http:/www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=
usaha peningkatan pelaksanaan hak pengertianeksploitasi
asasi perlu dibarengi peningkatan anak&source=web&cd=9&cad=rja&ved
pemasyarakatan HAM itu sendiri. http://www.kpai.go.id/publikasi-
Apabila masyarakat sudah mengerti mainmenu-33/artikel/79-perlindungan-
makna hak asasi (sudah mengetahui hukum-eksploitasi-anak-dalam-
hak dan kewajiban), maka anggota pekerjaan-terburuk.html
masyarakat itu sendiri tidak mudah lagi http://emeidwinanarhati.blogspot.com/201
diperdayakan oleh oknum yang tidak 2/08/jurnal-reformasi.html
bertanggung jawab. http://kristya-
kembara.blogspot.com/2010/05/perlind
DAFTAR PUSTAKA ungan-hukum-terhadap-hak-anak.html
RahmanZainuddin, Hak-Hak Asasi http://www.gunadarma.ac.id/library/a
Manusia, Yayasan OborIndonesia, rticles/graduate/psychology/2007/A
Jakarta, 1994 rtikel_10502032.pdf
Hadi Setia Tunggal, S.H, Konvensi Hak-Hak http://www.kpai.go.id/publikasi-
Anak (convention on the rights of the mainmenu-33/artikel/79-
child), cetakan kedua, Harvarindo, 2000, perlindungan-hukum-eksploitasi-
hlm iii dan iv anak-dalam-pekerjaan-
Maulana Hassan Wadong. Advokasi terburuk.htmls
dan Hukum perlindungan anak. PT.
Gramedia Widya Sarana Indonesia,
Jakarta, 2000
Prof. R. subekti, S.H.perlindungan hak
asasi manusia dalam kuhap, PT.
Pradnyaparamita, Jakarta
Irma SetyowatiSoemitro, S.H. Aspek
Hukum Perlindungan Anak,
Cetakan Pertama, Bumi Aksara,
Jakarta, November, 1990.

41

Anda mungkin juga menyukai