Anda di halaman 1dari 2

WAKTUMU MENGHISABMU

Oleh : M. Rasyid Ridlo

﴾ )١( ‫﴿و ْال َعصْ ِر‬


َ
1. Demi masa.

َ ‫﴿إِنَّ اإْل ِن َس‬


﴾ )٢( ‫ان لَفِي ُخسْ ٍر‬
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

َ ‫اص ْوا ِب ْال َح ِّق َو َت َوا‬


َّ ‫ص ْوا ِبال‬
﴾ )٣( ‫صب ِْر‬ ِ ‫ِين آ َم ُنوا َو َع ِملُوا الصَّال َِحا‬
َ ‫ت َو َت َو‬ َ ‫﴿إِاَّل الَّذ‬
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
KETERKAITAN ANTAR SURAT
Sebelumnya Surat At-Takatsur

﴾ )٢( ‫) َح َّت ٰى ُزرْ ُت ُم ْال َم َق ِاب َر‬١( ‫﴿أَ ْل َها ُك ُم ال َّت َك ُاث ُر‬
“Kamu telah dilalaikan (daripada mengerjakan amal bakti) oleh perbuatan berlumba-lumba untuk mendapat
dengan sebanyak-banyaknya (harta benda, anak-pinak pangkat dan pengaruh),(1)
Sehingga kamu masuk kubur(2)” [At-Takathur: 1-2]
َُ ُ ِ ‫) ُث َّم لَ َت َروُ َّن َها َعي َْن ْال َيق‬٦( ‫﴿لَ َت َروُ نَّ ْال َجحِي َم‬
ِ ‫) ث َّم لَ ُتسْ ألنَّ َي ْو َم ِئ ٍذ َع ِن ال َّنع‬٧( ‫ِين‬
﴾ )٨( ‫ِيم‬
“(Ingatlah) demi sesungguhnya! - Kamu akan melihat neraka yang marak menjulang(6)
Selepas itu - demi sesungguhnya! - kamu (wahai orang-orang yang derhaka) akan melihatnya dengan
penglihatan yang yakin (semasa kamu dilemparkan ke dalamnya)!(7)
Selain dari itu, sesungguhnya kamu akan ditanya pada hari itu, tentang segala nikmat (yang kamu telah
menikmatinya)!(8)” [At-Takathur: 6-8]

Setelahnya Adalah Surat Al-Humazah

﴿)٣( ُ‫) َيحْ َسبُ أَنَّ َمالَ ُه أَ ْخلَدَ ه‬٢( ُ‫) الَّذِي َج َم َع َمااًل َو َع َّددَ ه‬١( ‫﴾ َو ْي ٌل لِّ ُك ِّل ُه َم َز ٍة لُّ َم َز ٍة‬
“Kecelakaan besar bagi tiap-tiap pencaci, pencela(1)
Yang mengumpulkan harta dan berulang-ulang menghitung kekayaannya;(2)
Ia menyangka bahawa hartanya itu dapat mengekalkannya (dalam dunia ini)!(3)” [Al-Humaza: 1-3]

Inti Pesan Kedua Surat Itu Berkaitan Tentang Harta

1. Jangan Sampai Harta melalaikanmu, Sifat At-Takatsur bukan hanya menyindir orang Kaya tapi juga yang
Miskin tapi gaya hidupnya Hedonis
2. Haruskan kita beriman setelah kita bertemu dengan kematian dan neraka, yang mana sudah tidak bias
lagi kita mengulang kehidupan dan sudah sangat terlambat, yang tersisa hanyalah nestapa dan
penyesalan.
3. Tidak rugi bagi orang yang percaya, lalu dirinya berbekal.
4. Jangan merasa aman dari banyaknya harta, harta yang banyak tidak mengekalkan mu, harta yang
banyak akan menjadi boomerang bagimu
5. Keberuntungan dan kerugian itu bukan karena banyaknya Harta atau sedikitnya harta, tapi dari
bagaiman kita menyikapi harta dan segala nikmat Allah berupa sehat, waktu luang, waktu muda, waktu
hidup.

Initisari Kajian Surat Al-‘Ashr

Kenapa Waktu Ashar

Kenapa tidak Demi malam dan demi Siang Kenapa tidak Subuh Kenapa tidak waktu Dhuha. Waktu Ashar
adalah simbol umur yang sudah menua yang seharusnya menikmati hasil tidak lagi sibuk mencari dunia.

1
َ ‫صاَل ِة ْالوُ سْ َط ٰى َوقُومُوا هَّلِل ِ َقا ِنت‬
﴾ )٢٣٨( ‫ِين‬ ِ ‫صلَ َوا‬
َّ ‫ت َوال‬ ُ ‫﴿حاف‬
َّ ‫ِظوا َعلَى ال‬ َ
238. Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam
shalatmu) dengan khusyu'. [Al Baqarah:238]

‫صاَل ِة ْال َعصْ ِر ثُ َّم يَ ْع ُر ُج الَّ ِذينَ بَاتُوا فِي ُك ْم فَيَسْأَلُهُ ْم َوه َُو‬َ ‫صاَل ِة ْالفَجْ ِر َو‬ َ ‫ار َويَجْ تَ ِمعُونَ فِي‬ ِ َ‫يَتَ َعاقَبُونَ فِي ُك ْم َماَل ئِ َكةٌ بِاللَّ ْي ِل َو َماَل ئِ َكةٌ بِالنَّه‬
َ‫صلُّون‬َ ُ‫صلُّونَ َوأَتَ ْينَاهُ ْم َوهُ ْم ي‬
َ ُ‫أَ ْعلَ ُم بِ ِه ْم َك ْيفَ تَ َر ْكتُ ْم ِعبَا ِدي فَيَقُولُونَ تَ َر ْكنَاهُ ْم َوهُ ْم ي‬
dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:“Para Malaikat malam dan
Malaikat siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul saat shalat Fajar (Subuh) dan
'Ashar. Kemudian Malaikat yang menjaga kalian naik ke atas hingga Allah Ta'ala bertanya kepada
mereka, dan Allah lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya): 'Dalam keadaan bagaimana
kalian tinggalkan hamba-hambaKu?' Para Malaikat menjawab: 'Kami tinggalkan mereka dalam
keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang
mendirikan shalat'.” (HR. Bukhari 522)
ْ ‫وب ُم ِسي ُء اللَّ ْي ِل َحتَّى ت‬
‫َطلُ َع ال َّش ْمسُ ِم ْن َم ْغ ِربِهَا‬ ِ َ‫ار َويَ ْب ُسطُ يَ َدهُ بِالنَّه‬
َ ُ‫ار لِيَت‬ َ ُ‫إِ َّن هَّللا َ َع َّز َو َج َّل يَ ْب ُسطُ يَ َدهُ بِاللَّ ْي ِل لِيَت‬
ِ َ‫وب ُم ِسي ُء النَّه‬
dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: “Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan
senantiasa membuka lebar-lebar tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang yang
berbuat dosa pada siang hari dan Allah senantiasa akan membuka tangan-Nya pada siang hari untuk
menerima taubat orng yang berbuat dosa pada malam hari, dan yang demikian terus berlaku hingga
matahari terbit dari barat.”(HR. Muslim 4954)
Kenapa Waktu Ashar Dikaitan Dengan Kerugian

‫ ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون‬.‫ ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون‬.‫من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح‬
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang
beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi.
Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.” (Perkatan
Imam Ali bin Abi Thalib)
waktu ashar ini adalah waktu akhir perjalanan kehidupan muslim dalam hitungan 1 hari hijriyah karena
waktu magrib adalah waktu bergantinya waktu, ashar ini ibarat umur di akhir masa tua yang seharusnya
menikmati apa yang telah di usahakanya dari pagi sampai sore hari.

Orang Yang Tidak Merugi Menurut Surat Al-‘Ashr

1. Orang Beriman
Percaya adalah pokok energy dan motif kita berbuat, orang yang tidak percaya tidak mungkin beramal,
tidak mungkin takut dan tidak mungkin ada harap, karena tidak percaya. Seandainya setiap kita shalat
lalu kita dapati uang maka pasti di shalat selanjutnya kita lebih semangat
2. Orang Yang Beramal Sholeh
Bukti kita mencintai diri kita sendiri adalah beramal shaleh, tidak ada yang lebih di untungkan dari amal
shaleh yang kita kerjakan selain diri kita sendiri. Seandainya seluruh dunia ini tidak ada yang beribadah
kepada Allah tidak akan berkurang Kemaha Agungan Allah begitu juga sebaliknya. Maka Allah tidak
butuh terhadap ketaatan kita.
3. Orang Yang Berwasiat Kepada Kebenaran
saling berwasiat terhadap kebenaran, kenapa digunakan kata Wasiat, padahal wasiat itu adalah pesan
sebelum orang meninggal, artinya berdakwah mengajak kepada kebenaran itu sampai kita meninggal.
4. Orang Yang Berwasiat Kepada Kesabaran
Ditutup dengan sabar, karena kunci kita istiqomah, tsabat, tajarrud itu karena adanya sabar, sabar
dalam ketaatan dan sabar dalam meninggalkan larangan.

Anda mungkin juga menyukai