Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU PERTEMUAN 1

PENILAIAN PEMBELAJARAN SEJARAH

Dosen :

Hera Hastuti, S.Pd.,M.Pd.

Ofianto, S.Pd.,M.Pd.

Oleh :

Ray Silva 19046114

PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
1. Analisis dampak yang terjadi bila penilaian dilakukan tanpa didahului oleh proses
pengukuran.
Jawab :
Sebagai seorang guru ia tidak lepas dari pengukuran dan penilaian karena hal itu
merupakan bagian yang penting dalam kelengkapan keahlian seorang guru. Penilaian
mengenai prestasi belajar siswa tidak akan dapat dilaksanakan secara baik apabila
penilaian itu tidak didasarkan atas data kuantitatif hasil pengukuran. Ini memiliki arti
bahwa penilaian harus didasari oleh pengukuran yang cermat. Berdasarkan atas hasil
pengukuran maka penilaian dapat dilakukan dengan lebih mudah sebab dengan melalui
pengukuran maka pelukisan atau gambaran data akan lebih accurate, objective dan
communicable. Baik-buruknya hasil penilaian tergantung dari hasil pengukuran tersebut1.
Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah
perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti
untuk menunjukkan pencapaian hasil, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang
hasil tersebut2. Maka dari penjabaran yang di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
apabila penilaian dilakukan tanpa didahului oleh proses pengukuran maka dampaknya
adalah :
a. Penilaian yang dilakukan perihal prestasi siswa, atau kasus lainnya tidak dapat
dilaksankan secara baik.
b. Penilaian sedikit sulit dilakukan karena datanya tidak akurat, karena sebagian besar
masih bersifat kualitatif.
c. Penilaian tidak didasarkan dengan pengukuran yang cermat ini dikhawatirkan
penilaiannya tidak akurat dan tidak communicable. Tentunya ini berdampak pada
hasil penilaian yang tidak cermat.
d. Diperoleh penilaian yang tidak objektif, ini memiliki arti bahwa penilaian ini tidak
memiliki prinsip objektivitas. Prinsip objektivitas ini mempunyai arti penting bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
e. Penilaian tersebut tidak realibilitas, karena sesungguhnya prinsip realibilitas
menghendaki adanya keajegan dari hasil pengukuran yang berulang terhadap seorang
subjek maupun sekelompok objek yang sama. Namun realibilitas ini tidak diperoleh
jika penilaian dilakukan tanpa didahului oleh proses pengukuran.
2. Analisis Pentingnya Tes, sebagai salah satu instrumen pengukuran, khususnya
dalam ranah pendidikan.
Jawab :
Tes merupakan instrumen yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kemampuan siswa dalam berbagai unsur baik dari ranah kognitif maupun psikomotor.
pengukuran adalah proses pengumpulan data yang mana pengukuran sendiri adalah
bagian dari tes. Fungsi tes dan pengukuran dalam dunia pendidikan, selain untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa, tentu saja untuk memenuhi kebutuhan program
pembelajaran, latihan dan penelitian3. Tes menuntut siswa untuk memberi respons atau
jawaban. Respons yang diberikan oleh siswa dapat benar atau salah. Jika respons yang
diberikan siswa benar maka kita katakan siswa tersebut telah mencapai tujuan
pembelajaran yang kita ukur melalui butir soal tersebut. Tetapi jika respons yang
diberikannya salah berarti mereka belum dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin
kita ukur4.

Adapun beberapa poin perihal pentingnya tes sebagai salah satu instrument pengukuran
khususnya dalam ranah pendidikan diantaranya :
a. Sebagai alat untuk mencapai tujuan artinya tes dan pengukuran harus
dipertimbangkan sebagai alat untuk mencapai tujuan untuk progress di ranah
pendiidkan tersebut.
b. Pemberian motivasi
Hasil-hasil tes obyektif dalam kemampuan dapat menjadi perangsang bagi mereka
dalam mengikuti kegiatan yang telah diprogramkan.
c. Perbaikan mengajar
Dari hasil tes ini para guru harus dapat memanfaatkannya untuk kepentingan
perbaikan dalam mengajar. Hasil evaluasi yang berdasarkan data hasil tes, dapat
merupakan koreksi kepada guru dalam hal cara mengajar.
d. Menafsirkan kemajuan para siswa.
Untuk mengetahui apakah program pembinaan yang diberikan oleh guru dapat
meningkatkan prestasi siswa tersebut.
SUMBER BACAAN
1. Yustisia N. © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Published online
2008:102. ( diakses pada 19 februari 2021)

2. Poerwanti E. Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran. Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran. 2015;
(1):1-44. ( diakses pada 19 februari 2021)

3. Soares AP. Tes dan Pengukuran. J Chem Inf Model. 2013;53(9):1689-1699.(diakses pada 19
februari 2021)

4. Suryanto A. Konsep Dasar Penilaian dalam Pembelajaran. Eval Pembelajaran di SD. 2012;5(1):63.
( diakses pada 19 februari 2021)

Anda mungkin juga menyukai