SKRIPSI
ABSTRAK
Kata kunci : Anak usia 2-5 tahun Posyandu Cendana Kota Batam, Kuisioner,
Stunting
NASKAH PUBLIKASI
ABSTRACT
Keywords: Children 2-5 years old Posyandu Cendana Batam City, Questionnaire,
Stunting
NASKAH PUBLIKASI
dimaksudkan untuk mengetahui hubungan 2-5 tahun yang berjumlah 158 orang.
antara variabel independent yaitu Teknik pengambilan sampel dilakukan
pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan dengan cara purposive sampling
keluarga jumlah anggota keluarga,
pemberian ASI eklusif, pemeberian HASIL PENELITIAN
MPASI dan status imunisasi dengan A. Hasil Analisis Univariat
variabel dependen yaitu kejadian stunting. Hasil distribusi frekuensi pendidikan
Penelitian ini dilakukan di Posyandu ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga,
Cendana Puskesmas Botania. Populasi jumlah anggota keluarga, pemeberian ASI
dalam penelitian ini adalah anak usia 2-5 eklusif, pemberian MPSI dan status
tahun dan ibu yang mempunyai anak usia imunisasi disajikan pada Tabel 1.
orang (15,2%) anak mengalami stunting keluarga (69,0%) dan jumlah anggota
dan sebanyak 134 orang (84,8%) anak keluarga yang sedikit (≤ 4 orang)
normal. Lebih dari separuh ibu yang sebanyak 49 keluarga (31,0%). Balita
tingkat pendidikan tinggi sebanyak 120 yang tidak mendapat ASI eklusif
orang (75,1%) dan ibu yang tingkat sebanyak 106 anak (67,1%) dan balita
pendidikan rendah sebanyak 38 orang yang mendapat ASI eklusif sebanyak 52
(24,1%). Ibu responden bekerja sebanyak anak (32,9%). Balita yang pemberian
86 orang (54,4%) dan yang tidak bekerja MPASI yang tidak baik sebanyak 80 anak
sebanyak 72 orang (45,6%). Sebagian (50,6%) dan balita yang mendapat
besar pendapatan keluarga rendah MPASI dengan baik sebanyak 78 anak
sebanyak 102 keluarga (64,45) dan (49,4%). Balita yang status imunisasi baik
pendapatan keluarga cukup sebanyak 56 sebanyak 137 orang (86,7%) dan balita
keluarga (35,4%). Keluarga yang dengan status imunisasi yang tidak baik
memiliki jumlah anggota keluarga yang sebanyak 21 orang (13,3%)
banyak (> 4 orang) sebanyak 109
B. Analisis Bivariat
Hasil analisis bivariat dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian stunting
Variabel Stunting Total p-value
Stunting Normal
f % f % F %
Pendidikan Ibu
Rendah 12 31,6 26 68,4 38 100 0,001
Tinggi 12 10 108 90 120 100
Pekerjaan Ibu
Tidak bekerja 16 22,4 56 77,8 72 100 0,024
Bekerja 8 9,3 78 90,7 86 100
Pendapatan Keluarga
Rendah 20 19,6 82 80,4 102 100 0,037
Cukup 4 7,1 52 92,9 56 100
Jumlah Anggota Keluarga
Banyak 22 20,2 87 79,8 109 100 0,009
Sedikit 2 4,1 47 95,9 49 100
ASI Eklusif
Tidak ASI eklusif 21 19,8 85 80,2 106 100 0,021
ASI eklusif 3 5,3 49 94,2 52 100
Pemberian MPASI
Tidak MPASI 18 22,5 62 77,5 80 100 0,010
MPASI 6 7,7 72 92,3 78 100
Status Imunisasi
Tidak baik 3 14,3 18 85,7 21 100 0,901
Baik 21 15,3 116 84,7 137 100
Total Sampel 24 134 158
Sumber : Data primer
NASKAH PUBLIKASI
Dari hasil analistik uji statistik pada dengan kecukupan gizi keluarga.
Tabel 2 menunjukan bahwa terdapat Apabila pendapatan keluarga
pengaruh yang bermakna antara tingkat meningkat maka masalah kesehatan
pendidikan ibu (p=0,001), pekerjaan ibu dan masalah keluarga yang berkaitan
(p=0,024), pendapatan keluarga dengan gizi akan mengalami
(p=0,037), jumlah anggota keluarga perbaikan.5,6
(p=0,009), pemberian ASI eklusif 3. Pendapatan Keluarga
(p=0,021), pemberian MPASI (p=0,010) Pada penelitian ini didapatkan
dengan kejadian stunting pada anak usia sebagian besar keluarga memiliki
2-5 tahun dengan didapatkan nilai penghasilan keluarga kategori
P<0,05. Dan tidak terdapat pengaruh rendah. Pendapatan keluarga dapat
yang bermakna antara status imunisasi menentukan status ekonomi, status
(p=0,901) dengan kejadian stunting pada ekonomi secara tidak langsung dapat
anak usia 2-5 tahun di Posyandu Cendana mempengaruhi kebutuhan gizi
Puskesmas Botania Kota Batam tahun keluarga terutama pada anak. Hal ini
2019 dengan didapatkan nilai P>0,05. dikaitkan dengan kemampuan daya
beli keluarga untuk membeli jenis
PEMBAHASAN makanan yang bergizi dalam rangka
A. Analisis Univariat memenuhi kebutuhan dan kecukupan
1. Pendidikan Ibu gizi anak sehingga anak dapat
Pada penelitian ini lebih banyak tumbuh dan berkembang dengan
didapatkan ibu dengan tingkat optimal.7
pendidikan tinggi. Tingkat 4. Jumlah Anggota Keluarga
pendidikan akan mempengaruhi ibu Pada penelitian ini didapatkan
dalam menerima informasi. Ibu sebagian besar keluarga memilki
dengan tingkat pendidikan yang jumlah anggota keluarga yang
tinggi akan lebih mudah dalam banyak. Jumlah anggota keluarga
menerima informasi dari pada ibu yang banyak akan berpengaruh
dengan tingkat pendidikan yang terhadap tingkat konsumsi makanan
rendah. Pendidikan ibu yang tinggi yaitu jumlah dan distribusi makanan
akan memiliki pengetahuan tentang dalam rumah tangga. Semakin kecil
gizi yang baik dan akan tahu jumlah anggota keluarga,
bagaimana cara mengolah makanan, kemampuan untuk menyediakan
mengatur menu dan menjaga makanan yang beragam juga semakin
kebersihan makanan anak dengan besar. Tidak meratanya disribusi
baik.4 makanan dalam keluarga akan
2. Pekerjaan Ibu menyebabkan anak dalam keluarga
Pada penelitian ini didapatkan tersebut mengalami risiko kurang
lebih banyak ibu yang bekerja gizi.8
dibandingkan dengan ibu yang tidak 5. Pemberian ASI Eklusif
bekerja. Pekerjaan orang tua Pada penelitian ini didapatkan
merupakan salah satu faktor penting sebagian besar anak usia 2-5 tahun
dalam menentukan kualitas dan tidak mendapatkan ASI eklusif.
kuantitas pangan karena berhubungan Pemberian ASI eklusif adalah
NASKAH PUBLIKASI
tingkat pengetahuan dan pola asuh 11. Damanik, P. dkk. (2014) 'Hubungan
ibu dengan wasting dan stunting status gizi, pemberianASI eklusif,
pada balita keluarga miskin’, Media status ikunisasi dsar dengan
Gizi Indonesia, 10(2015), Vol. 10, kejadian Infeksi Saluran Penafasan
No. 1 Januari–Juni 2015: hlm. 84– Akut (ISPA) pada anak usia 12-24
90 terdiri. bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
5. Ardiyah, F. dkk. (2015) ‘Faktor-faktor Gluyur Darat Kota Medan,' Jurnal
yang mempengaruhi kejadian gizi, Kesehatan Reproduksi dan
stunting pada anak balita di wilayah Epidemiologi
pesedaan dan perkotaan’. 12. Setiawan, E. dkk. (2018). ‘Faktor-
6. Muganti, S. dkk. (2018) ' Faktor faktor yang berhubungan dengan
penyebab anak stunting usia 25-60 kejadian stunting pada anak usia
bulan di Kecamatan Sukprejo Kota 24-59 bulan di Wilayah Kerja
Blitar,' Journal of Ners and Puskesmas Andalas Kecamatan
Midwifery. Padang Timur Kota Padang Tahun
7. Aini, E. dkk. (2018) ‘Faktor yang 2018’, Jurnal Kesehatan Andalas.
mempengaruhi stunting pada balita 13. Oktariana, Z dan Sudiarti, T. (2013)
usia 24-59 bulan di Puskesmas 'Faktor risiko pada balita (24-59
Cepu Kabupaten Blora,’ Jurnal bulan) di Sumatera,' Jurnal Gizi
Kesehatan Masyarakat (e-Journal). dan Pangan.
8. Ibrahim, I dan Faramitha, R. (2014) ' 14. Wahdah, S. Juffrie, M. and Huriyati,
Hubungan faktor sosial ekonomi E. (2016) ‘Faktor risiko kejadian
dengan kejadian stunting pada anak stunting pada anak umur 6-36 bulan
usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja di wilayah Pedalaman Kecamatan
Puskesmas Barombang kota Silat Hulu, Kapuas Hulu,
Makassar tahun 2014,' Public Kalimantan Barat’, Jurnal Gizi dan
Health Scince Journal. Dietetik Indonesia (Indonesian
9. Agustia, R. dkk (2018) 'Faktor risiko Journal of Nutrition and Dietetics).
kejadian stunting pada balita usia 15. Wanda, L. dkk. (2014) ‘Faktor risiko
12-59 bulan di Wilayah Tambang stunting pada anak umur 6-24 bulan
Poboya, Kota Palu', Jurnal Dunisa di kecamatan Penanggalan kota
Gizi. Subulussalam provinsi Aceh’,
10. Rahmad Agus, H. (2017) ‘Pemberian Jurnal Gizi Indonesia: The
ASI dan MP ASI terhadap Indonesian Journal of Nutrition.
pertumbuhan bayi usia 6-24 bulan’,
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.
PERSETUJUAN VALIDASI NASKAH PUBLIKASI